Betul Pak Sule, tujuan wisata itu harus dimuluskan. Namanya juga wisata. Tidak 
seperti 2 Januari lalu kita ke Kawah Putih Ciwidey. Macet total. Dari 
Jakarta-ke Ciwidey 4 jam, tetapi dari sekitar Ciwidey ke lokasi lebih 4 jam dan 
akhirnya kami putuskan untuk pulang saja dan main ke tempat lain.

--- On Fri, 1/8/10, Sulaeman_H. <sulaem...@gmail.com> wrote:


From: Sulaeman_H. <sulaem...@gmail.com>
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mari mengalahkan Malaysia Truly Asia
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, January 8, 2010, 12:09 AM


Coba deh dilihat lagi kenapa Thailand, Malaysia dan Singapura maju
wisatanya. Memang biaya promosi ada pengaruhnya tapi hanya sekian
persen. Jangan dikira turis telah tertipu promosi. Segala potensi
obyek wisata yang tidak dikemas dan disulap dengan
kemudahan-kemudahan, keselamatan dan kenyamanan akan ditinggalkan
turis, Kalau tarnsportasi ketempat tujuan wisata saja sudah terjebak
macet dan fasilitas turismenya apa adanya dibuat tidak atraktf jangan
diharap turis antusias untuk datang, Jadi mesti ngemodal jangan modal
kail ikan lele mau ngejaring ikan kakap. Ini paradigma turisme yang
ketinggalan jaman. Sulaplah tempat wisata menjadi tempat yang nyaman
untuk bersantai dengan segala kemudahannya karena orang datang bukan
sekedar cuma melihat objek wisata foto-foto satu jam dan terus pulang.
Jauh-jauh datang hanya untuk melihat obyek wisata sebentar sungguh
buang waktu dan buang duit secara tidak efektif,
SH

Kirim email ke