DIDALAM AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH TIDAK TERDAPAT SESUATU YANG MEMBOLEHKAN
BERBILANGNYA JAMA’AH DAN PARTAI
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah ada nash-nash dalam
Kitabullah dan Sunnah NabiNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
menunjukkan kebolehan berbilangnya jama’ah-jama’ah Islamiyah ?

Jawaban
Tidak ada di dalam Al-Qur’an dan tidak pula dalam As-Sunnah yang
membolehkan berbilangnya jama’ah-jama’ah dan partai-partai. Bahkan
sesungguhnya yang ada di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sesuatu yang
mencela hal tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka
(terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabnya
terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada
Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah
mereka perbuat” [Al-An’am : 159]

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Yaitu orang-orang yang memecah belah agamanya mereka dan mereka
menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang
ada pada golongan mereka” [Ar-Rum : 32]

Dan tidak diragukan lagi bahwa partai-partai ini menafikan apa yang
diperintahkan Allah, bahkan (menyelisihi) apa yang dianjurkan Allah
Subhanahu wa Ta’ala dalam firmanNya.
“Artinya : Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama
yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku” [Al-Mu’minun
: 52]

Apalagi ketika kita melihat kepada akibat-akibat perpecahan dan
berpartai-partai ini, setiap partai dan setiap kelompok menuduh yang lain
dengan menjelek-jelekan, mencela dan menuduh fasik, dan boleh jadi akan
menuduh dengan sesuatu yang lebih besar dari itu. Oleh karena itu maka saya
melihat bahwa berkelompok-kleompok ini adalah suatu kesalahan.

Dan perkataan sebagian orang bahwa tidak mungkin berdakwah akan kuat dan
tersebar kecuali jika berada di bawah sebuah partai ? Maka kami katakan :
Perkataan ini tidaklah benar, bahkan dakwah itu akan semakin kuat dan
tersebar jika seseorang semakin kuat berpegang teguh kepada Kitabullah dan
Sunnah Rasulullah, dan semakin ittiba’ (mengikuti) jejak-jejak Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta para Khulafa’ beliau yang Rasyidun.

[Disalin dari kitab Ash-Shahwah Al-Islamiyah Dhawabith wa Taujihat, edisi
Indonesia Panduan Kebangkitan Islam, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-Utsaimin, terbitan Darul Haq]

(taken from http://almanhaj.or.id)
********************************************************
Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
********************************************************
Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
http://www.usahamulia.net

Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]

********************************************************

Kirim email ke