Republika, Kamis, 20 September 2007 PDIP, PD, PG Diminta tidak Paksakan Kehendak
Ketua Pansus RUU Parpol berjanji soal asas parpol akan dicari jalan tengah. JAKARTA -- Partai politik (parpol) yang menghendaki asas tunggal Pancasila, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat (PD) dan Partai Golkar (PG), diminta untuk tidak memaksakan kehendak. Semua pihak harus dapat mencari jalan tengah, sehingga persoalan ini tidak menjadi pemicu konflik. `'Kalau ada parpol yang tidak menghendaki (asas tunggal), harus pula diterima. Bagaimana bias dicarikan jalan tengah,'' kata Ketua PBNU, Andi Jamaro, Rabu (19/9). Dengan melihat ideologi yang dimiliki PD, PDIP maupun PG, lanjut Andi, gagasan mereka bisa dia pahami. Dijelaskannya, pada saat sekarang harus ada upaya untuk mengingatkan pada semua pihak akan simbol-simbol negara. Andi sepakat pencantuman asas Pancasila, selama itu dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa Indonesia punya falsafat bernegara. Jika itu terlupakan akan menjadi ancaman bagi bangsa ini. `'Sekarang saja, sudah banyak orang lupa bagaimana lagu kebangsaan Indonesia Raya,'' ujar dia. Termasuk lupa sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. Untuk itu Andi Jamaro, menyarankan agar semua parpol mengambil jalan tengah terbaik. Sekjen Gerakan Pemuda Ansor, Malik Haramain, sepakat kalau asas parpol dipertegas Pancasila dan UUD 1945. Kata Malik, penegasan ini penting karena sudah mulai munculnya kelompok-kelompok yang mempertanyakan Pancasila dan UUD 1945. `'Ada potensi yang mengancam ideologi negara. Karena itu, penegasan perlu dilakukan.'' Sedangkan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Izzul Muslimin, menegaskan para politisi di DPR hendaknya tidak mengambil langkah konyol. Sebab, bila asas parpol itu kemudian dipaksa diseragamkan, maka itu berarti secara nyata telah pula mengingkari asas bangsa, yakni Bhineka Tunggal Ika. ''Pancasila itu sudah merupakan asas kebersamaan dari seluruh elemen bangsa. Tapi ini harus juga dipahami bahwa masing-masing kelompok yang ada dalam masyarakat punya keunikan sendiri. Ini jelas harus diakui, tidak perlu diseragamkan seperti itu, karena itu menyalahi ke-bhinekaan-kita,'' kata Izzul. Izzul melihat munculnya wacana soal penyeragaman asas itu sebenarnya tak jauh dari soal manuver politik. Pada sisi lain, yakni dari pihak partai politik, kini telah muncul 'phobia' atau ketakutan bahwa nantinya parpol Islam akan lebih diminati dari parpol berbasis sekuler. Jadi sebenarnya soal penyeragamaan asas ini hanya soal 'kepentingan sesaat' saja. ''Harus dipahami, kita sebagai bangsa sudah cukup dewasa. Soal asas Pancasila sudah bukan lagi masalah dan tidak perlu dibenturkan dengan asas Islam. Dalam partai, agama, atau suku, kita lebih baik berbeda-beda tapi satu, dari pada bersatu tapi ternyata berbeda-beda,'' tegas Izzul. Jalan tengah Ketua Pansus RUU Parpol, Ganjar Pranowo, mengatakan pihaknya akan mengupayakan ada jalan tengah atas usulan asas Pancasila. ''Kita akan mengupayakan adanya kompromi sehingga tidak ada masalah baru di masyarakat,'' ujar Ganjar. Diakuinya, diawal pembentukan negara, dasar negara sempat diselesaikan melalui proses voting, dan ketika itu yang menang adalah pendukung asas Pancasila. Tapi peristiwa itu tidak perlu terulang di masa sekarang. Menurut dia, tetap ada jalan kompromi yang bias ditempuh parpol. `'Misalnya, asas partai tetap Pancasila. Tapi juga membuka asas perjuangan, yang bisa berasas Islam, Kristen, atau yang lainnya,'' tegasnya. dwo Usulan Parpol dalam DIM No 57 di RUU Parpol Pemerintah: Asas parpol tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45. PG: Asas parpol adalah Pancasila dan UUD 45. PDIP: Parpol berasaskan Pancasila dan UUD 45. PD: Asas parpol adalah Pancasila dan UUD 45. Usulan Parpol PKB, PAN, PPP, BPD, PBR, PKS dan PDS adalah TETAP (sama seperti usulan pemerintah) ( )
******************************************************** Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP ******************************************************** Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] ********************************************************