Penutupan Pabrik "Beneran ini ditutup ?"tatapan matanya masih tidak percaya. "Yaaa benerrr, emang tadi nggak dengerin" pria berambut ikal disebelahnya menjawab dengan emosi. "Kan model baru masih banyak...kan hari rabu yang lalu kita masih long shift?" "Lha kalau yang punya pabrik bilang tutup, ya tutup !!"
Ruang aula itu menjadi hiruk pikuk, sudah tidak terdengar lagi pidato dari pimpinan perusahaan yang mencoba untuk menenangkan suasana. Karyawan pria berteriak teriak mengacungkan tangan, sementara yang wanita menangis terisak-isak, dan beberapa ada yang pingsan. Disisi depan beberapa orang ( yang tampaknya dari serikat pekerja ) mengambil alih mikropon... "Kita akan tetap bekerja..Kita akan tetap bekerja. Sudah 13 tahun kita besarkan perusahaan ini, dari satu gedung, hingga sekarang menjadi 4 gedung. Kita sudah cucurkan keringat, teteskan darah untuk perusahaan ini...tidak bisa kalian para kapitalis, dengan seenaknya menutup pabrik. Menutup pabrik itu gampang, itu kerjaan anak kecil. Kalian para kapitalis, harusnya juga berpikir bagaimana agar pabrik ini tetap jalan...kalian pengkhianat..pengkhianat !!" Suasana makin tidak terkendali, tapi untunglah tidak ada tindakan anarkis yang terjadi. Biarpun emosi para karyawan yang kehilangan mata pencahariannya dua minggu menjelang Lebaran, semakin memuncak. Keputusan yang benar-benar diluar dugaan para karyawan. Karena sebelum hari jum'at itu, kondisi produksi masih tinggi. Hampir setiap hari karyawan bagian produksi harus kerja lembur untuk memenuhi production plan, bahkan hari rabu, beberapa bagian masih harus long shift. Si ibu yang baru sadar dari pingsanya menangis tersedu-sedu, di tengah kerumunan teman-temannya "Tolong..pak..bagaimana nasib saya pak. Anak saya tiga, bapaknya sudah tidak kerja. Saya nggak kuat pak...saya mati saja pak..bagaimana sekolah anak saya..Ya Allaahhh..berat benar cobaan-Mu." Tetes air mata juga berlinang di wajah para pria yang selama ini tegar. Subhanallah..Subhanallah...bisiknya pelan sambil mengusap air mata. Terbayang si kecil di rumah sedang asyik dengan tas sekolahnya, lalu istri tercinta yang perutnya sudah membuncit, hendak menghadirkan putra kedua yang lama dinanti kehadirannya. Ya Allah...berilah kelapangan kepada hati kami agar dapat menerima cobaan ini Cikarang, 1 Oktober 2007 Ditulis berdasarkan kisah nyata penutupan PT PEDIDA (Panasonic ) Cibitung pada hari Jum'at 28 Sept 2007.
******************************************************** Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP ******************************************************** Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] ********************************************************