Pada Selasa, 18 Oktober 2016 11:45, "'Chan CT' sa...@netvigator.com 
[GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 

     Terus terang, saya tidak berkepentingan untuk membuktikan bahwa PKT masih 
tetap menempuh jalan SOSIALISME! Setiap orang boleh-boleh saja memandangnya 
dari berbagai sudut dan menyimpulkan sendiri sesuai pengamatannya, ... 
bagaimanapun kenyataan yang dijalankan Deng adalah pemaduan keunggulan kedua 
isme, sosialisme dan kapitalisme itu. Deng mempertahankan dan meneruskan 
keunggulan sosialisme dan dengan berani menerima bagian keunggulan kapitalisme. 
Jadi, memang dalam kenyataan seperti setengah-setengah, TIDAK SEPENUHNYA sama 
dengan Sosialisme masa Lenin dan Mao, tapi juga tidak sepenuhnya sama dengan 
negeri kapitalisme umumnya! Bagi sementara orang yang hanya terlihat 
kapitalisme RRT jadi menempuh jalan kapitalisme bahkan yang tidak berhasil 
melihat sisi komunisnya, sudah menyatakan komunis sudah mati di Tiongkok!  
Terserah sajalah, ... sementara adalah juga KENYATAAN yang tidak dapat 
disangkal keberhasilan RRT dalam membangun ekonomi, merubah Tiongkok yang 
miskin, terbelakang menjadi Tiongkok yang maju sekalipun belum bisa dibilang 
negara MAKMUR, tapi SEGERA (tahun 2020 nanti) akan mewujudkan satu negara 
berpenduduk 1,4 milyar yang bebas dari kemiskinan! Jadi, dalam 5 tahun 
mendatang ini menyelesaikan 50 juta rakyat tersisa yang masih tergoloong 
MISKIN! Saya melihatnya ini satu keberhasilan yang luar biasa dalam 
mengentaskan kemiskinan yang sangat parah dimasa tahun-tahun 1950-1970, ... 
Sekalipun di 30 tahun-pertama itu, harus dinyatakan Mao BERHASIL BESAR dalam 
menitik beratkan tugas dalam pembangunan dasar-ekonomi dan PERTAHANAN negara! 
Kata Hu Jintao dengan tandas, TANPA KEBERHASILAN Mao membangun dasar-ekonomi 
Tiongkok dengan baik, adalah tidak mungkin Deng bisa melaksanakan politik 
reformasi dan keterbukaan, dan tidak bisa mencapai kemajuan yang begitu 
dahsyatnya dalam 30 tahun terakhir ini! Kemudian, saya masih ingin sekali lagi 
mengingatkan, bahwa adalah kenyataan dalam PKT ada 3 faksi, yang pertama 
kelompok Maois yang menghendaki mempertahankan bentuk sosialisme dimasa Mao, 
mungkin saja Hongbing tergolong dalam faksi ini, kemudian juga ada faksi aliran 
sosial-demokrat dan faksi 3, yang berkuasa sekarang ini yang kenyataan masih 
bisa menyatukan dengan menengahi kedua faksi yang ada itu! Jadi, kalau kalian 
perhatikan lebih jeli, diawal mula Deng menjalankan politik reformasi 
keterbukaan ditahun 80 itu, banyak kebablasan kekanan, lebih banyak menuruti 
aliran “Sosial-Demokrat”, baik dalam usaha menswastakan BUMN, berlakukan hukum 
PASAR bagi pendidikan/sekolah bahkan juga kesehatan/RS, ... akibatnya banyak 
rakyat BERTERIAK! Tapi, masih cukup BAGUS dengan ketegasan Deng, mempertahankan 
4 PRINSIP, Menempuh jalan Sosialisme, Mempertahankan Diktatur Proletariat, 
Mempertahankan kepemimpinan PKT dan TETAP menjadikan ML-FMTT ideologi 
pembimbing! Kalau tidak begitu, barangkali sudah nyelonong terus menjadi tidak 
bedanya dengan sosial-demokrat di Eropah! Dan gejala inilah yang dilihat sangat 
serius oleh orang-orang macam Wertheim dan tidak sedikit kader tua PKT sendiri! 
TIDAK BISA diterima dalam akal sehat mereka! Keadaan menjadi lebih baik dengan 
diluruskannya kembali banyak masalah yang nyelonong kelewat BATAS! Khususnya 
setelah Xi-Li berhasil memegang pimpinan PKT, kembali berusaha menjamin seluruh 
rakyat Tiongkok bisa mendapatkan pekerjaan, bisa menikmati PENDIDIKAN sampai 
Universitas dan mendapatkan jaminan KESEHATAN/Pengobatan yang baik. Jadi, 
semeentara orang menyatakan dalam perjalanan sejarah PKT, terjadi 3 kali titik 
balik menyelamatkan PKT, Pertama dimenangkannya garis tepat Mao disidang 
Chunyi, tahun 1935, Kedua, dimenangkannya garis Deng ditahun 1979, dan Ketiga, 
dimenangkannya Xi-Li dalam kepemimpinan PKT yang dengan tegas menghajar 
koruptor! Dan, sekarang juga nampak makin banyak kata-kata dan Fikiran Mao 
digunakan dan dikumandangkan kembali, bahkan untuk mendidik dan meningkatkan 
KESADARAN mengabdi RAKYAT, ditegakkan kembali berteladan pada Lei Feng untuk 
rakyat biasa dan Jiao Yulu untuk pejabat yang bersih dan sepenuh hati mengabdi 
rakyat dimasa RBKP dulu itu! Saya hendak menanggapi penyataan lebih 10 juta 
buruh/pekerja di PHK-kan di tahun 98-99 itu! Betul-betul anda hanya melihat 
dengan kacamata-KUDA dan tidak bisa gunakan otak sendiri! Bagaimana bisa 
buruh-buruh yang dipecat oleh Pemerintah! Cobalah sedikit gunakan otak 
berpikir, kalau saja memang pemerintah RRT begitu BUTUTnya, memecatin BURUH 
sampai lebih 10 juta jadi penganggur, apa dikira rakyat TIDAK BERONTAK, dan 
tentu akan meledak banyak kerusuhan sosial!!! Tapi, bagaimana kenyataan yang 
terjadi sesungguhnya? Ingat, yang bankrut itu  bukan BUMN! Sebaliknya, 
perusahaan-perusahaan yang bangkrut dan dianggap berguna untuk kepentingan 
rakyat, diteruskan dan kembali menjadi BUMN lagi! Sebetulnya krismon yang 
menerpa Tiongkok lebih serius dan dahsyat itu justru ditahun 2007-2008! Ada 
yang menyatakan, saat itu lebih 20 juta buruh/pekerja jatuh seketika menjadi 
penganggur, bahkan pemerintah RRT dikemplang dengan HUTANG termasuk hutang 
puluhan juta upah buruh itu, sedang pengusaha-pengusaha bangkrut itu banyak 
yang ditinggak kabur majikan! Itu kenyataan nyata yang TERJADI! Tapi dipihak 
lain, adalah juga kenyataan pemerintah Tiongkok tidak ambruk oleh karenanya, 
ini yang anda tidak berhasil melihat dan berani mengakui! Sekalipun sudah 
banyak negara KAGUM dengan kieberhasilan PKT menangani puluhan juta BURUH 
kehilangan pekerjaan dalam waktu serempak,  tapi tetap berhasil menyalurkan 
pekerjaan dalam waktu singkat! Didunia ini tidak ada keduanya, itu hanya PKT 
yang bisa, MAMPU dan berhasil mengatasinya dengan begitu indahnya!  Dimana 
keberhasilan PKT, ditahun 2008 itu bukan saja mengatasi gempa-bumi dahsyat di 
Wen Zhou, lalu kegiatan-kegiatan KERUSUHAN sparatisme ShinKiang yg sengaja 
dibangkitkan AS untuk mengganggu ketentraman Olympic-Beijing, ... bukankah 
akhirnya kenyataan DUNIA TERKAGUM-KAGUM dengan kedahsyatan PKT menguasai 
keadaan dan melangsungkan Olympic-Beijing 2008 itu dengan sukses besar!!! Lalu, 
nenek edan yang satu ini berulang kali menyatakan buruh di Tiongkok sudah tidak 
ada jaminan kerja 8 jam lagi, ...! Apanya tidak ada jaminan 8 jam kerja??? 
Entah darimana berita ini didapatkan, dan anehnya kok bisa PERCAYA?! Sampai 
saya harus mengaduk-aduk UU Buruh yang berlaku di Tiongkok sekarang. Ternyata 
UU Buruh yang sudah ditetapkan, disahkan sejak 5 July tahun 1994 itu, JELAS 
ditentukan kerja buruh 8 jam, selebihnya harus dibayar lembur sesuai perjanjian 
bersama Pengusaha-Buruh dan jam kerja seminggu 40 jam saja. kelebihan JAM KERJA 
HARUS dibayar upah lembur! Akan dikenakan sanksi HUKUM bagi pengusaha yang 
melanggar HUKUM Perburuhan yang sudah ditetapkan ini.  Sebaliknya, kalau saja 
anda jujur dan berani melihat kenyataan, JUSTRU dimasa RBKP itu karena pikiran 
begitu ekstrim-kirinya, banyak BURUH malah di PERAS harus bekerja lebih 8 jam 
sehari TANPA dibayar uang lembur sepeserpun! Ketika itu upah lembur dituduh 
rangsang materiil klas borjuasi. Klas Proletariat harus bekerja berdasarkan 
KESADARAN tinggi! Duuuuuh, ampuun! Upah BURUH sudah begitu kecil dan sangat 
minimnya, orang masih dituntut bekerja keras tanpa bayaran upah lembur! Sungguh 
kader-kader edan TEGA-TEGAnya melakukan PENGHISAPAN manusia atas manusia yang 
katanya harus dibasmi itu! Menjadi lebih Celaka semua dilakukan atas nama 
KESADARAN mengabdi rakyat, bekerja untuk NEGARA, membungkam buruh-buruh yang 
hendak PROTES! Dan, ... kenyataan semua itu dilaksanakan bukan hanya untuk 
sesaat kebutuhan darurat saja, tapi tanpa BATAS waktu tertentu!  Salam,ChanCT  
From: Tatiana Lukman Sent: Monday, October 17, 2016 11:16 PMTo: Yahoogroups ; 
DISKUSI FORUM HLD Cc: Roeslan ; Lusi.D ; Daeng ; Gol ; Mitri ; Rachmat 
Hadi-Soetjipto ; Harry Singgih ; Jonathan Goeij ; Ronggo A. ; Lingkar Sitompul 
; Ajeg ; Mang Broto ; Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; Bilven-Ultimus ; 
Boni Triyana ; Chan CT ; Hsin Hui Lin ; Kristian Ginting ; GELORA_In ; Djin 
Siauw ; Wuting301 Subject: Wawancara dengan seorang aktivis Marxis Tiongkok (2) 
                  Wawancara dengan seorang aktivis Marxis Tiongkok (2)          
                             Oleh José Ruiz Andrés,                             
          Beijing (China) 20/06/15   Gerakan Buruh   J.R. Andres: Dewasa ini 
situasi gerakan buruh di Tkk sangat tegang  sejak Revolusi Kebudayaan. Apa yang 
dapat diharapkan dari semua itu?   Hongbing: Sekarang ini, perjuangan kaum 
buruh semakin radikal, makin teguh dan terorganisasi lebih baik. Kami 
menyaksikan berbagai pemogokan sangat besar dan terorganisasi dengan baik dan 
berhasil mencapai kemenangan penuh atau parsial. Masalahnya adalah mereka tidak 
dapat mengembangkannya menjadi sebuah gerakan. Mayoritas perjuangan biasanya 
tidak baik pengorganisasiannya, lagi pula punya tujuan jangka pendek dan pada 
umumnya bersifat defensif. Saya coba jelaskan: protes dilakukan berdasarkan 
pada hukum, bukan pada kebutuhan kaum buruh. Masalah lain adalah kaum buruh 
tidak mampu mempengaruhi generasi buruh yang sekarang. Sejak tahun 1990,  
terdapat dua grup yang mengambil peran utama dalam protes: generasi buruh 
baru/muda dan kaum buruh lama/tua dari pabrik-pabrik Negara. Namun perjuangan 
mereka tidak pernah dihubungkan.    Kaum Maois dan kaum kiri lebih berakar di 
kalangan buruh generasi lama. Hanya dalam tahun-tahun terakhir ini mereka 
mencoba melibatkan diri dalam perjuangan kaum buruh muda. Sudah tentu, 
situasinya makin lama makin baik dan memberi harapan, meskipun dalam jumlah 
belum menjadi sebuah kekuatan besar. Mahasiswa muda dan kaum kiri mendekatkan 
dirinya dengan kaum buruh bahkan pergi ke tempat-tempat kerja dan mencoba 
membantu kaum buruh untuk mengorganisasi dirinya. Kami percaya dalam masa depan 
yang tak jauh akan ada perubahan besar dalam perjuangan kaum buruh kiri dalam 
kualitas dan kuantitas.   Tatiana: Setelah PKT yang tadinya merupakan pelopor 
kelas buruh  berubah watak kelasnya, maka kaum buruh Tkk harus belajar 
berorganisasi dari nol untuk memperjuangkan kembali hak-haknya yang dirampas 
oleh klik revisionis Deng Xiaoping. Dan ini sudah tentu tidak mudah, karena 
dalam sosialisme, serikat buruh bukan sebuah organisasi militan untuk 
menggulingkan pemerintah atau menuntut hak-hak ekonomi, social dan demokratis. 
Hak-hak itu sudah diberi dan dijamin dalam konstitusi RRT. Serikat buruh merasa 
kepentingan anggotanya tidak bertentangan dengan kepentingan Negara sosialis 
ketika itu. Sekarang situasinya sudah berubah 180 derajat! Kaum buruh harus 
disadarkan akan kondisinya dan peran kelasnya dalam sejarah. Penyadaran inilah 
yang sekarang dilakukan oleh kaum Maois dan kaum kiri di kalangan kaum buruh 
tua dan intelektual. Di sinilah arti penting dari teori revolusioner. Dari situ 
datangnya kekhawatiran dan ketakutannya kaum penguasa revisionis akan Marxisme 
dan FMTT. Itu juga penjelasannya mengapa para pendukung “sosialisme dengan ciri 
Tkk” selalu mengejek, mencemooh apa yang mereka anggap “dalil-dalil tua Marxis” 
dan selalu menolak untuk menyentuh apa lagi bicara tentang  analisa kelas, 
perjuangan kelas, nilai lebih, penghisapan, cara produksi dan lain sebagainya. 
Namun tugas penyadaran di Tkk tidak lebih mudah dari pada di Indonesia. Karena  
Penguasa Tkk tidak kurang kejamnya dari penguasa negeri-negeri yang dikuasai 
oleh kaum kabir, komprador dan tuan tanah. Itu juga kira-kira sebabnya mengapa 
Hongbing harus memakai nama samaran.   Tetapi apapun kesulitannya, tak peduli 
betapa besarnya bahayanya, toh kelihatan gerakan buruh Tkk perlahan-lahan 
tumbuh berkembang. Lubang kubur bagi klik penguasa revisionis, kaum kabir dan 
komprador akan semakin besar. Yap Thian Hien ketika menentang SGT yang 
mendambakan masyarakat sosialis a la komunis tanpa penghisapan manusia oleh 
manusia, berkata, kalaupun bisa direalisasi, itu akan makan jangka waktu 
panjang, mungkin 100 tahun bahkan 1000… 100 tahun memang jangka waktu panjang 
bagi manusia, tapi untuk sejarah tidak. Marx hidup dalam abad XIX, namun 
ajarannya tetap hidup sampai abad sekarang dan akan terus hidup dan digunakan 
oleh kaum revolusioner sebagai bimbingan dan senjata ampuh perjuangan rakyat 
pekerja. Hanya kaum revisionis, sosdem dan kaum Trotskys yang mencampakkan 
Marxisme.   J.R. Andres: Mungkinkah menciptakan kesadaran ideologi pada 
generasi buruh muda ini, pada “generasi kedua dari buruh migran pedesaan”?    
Hongbing: Disebabkan oleh urbanisasi, industrialisasi dan globalisasi 
kapitalisme, dewasa ini generasi muda di kalangan buruh migran pedesaan tidak 
dapat dan tidak ingin kembali ke desa asalnya, desa orang tuanya. Hari depan 
mereka adalah menjadi kaum proletar Tkk dan akan hidup di daerah perkotaan. 
Para pemuda ini punya gaya hidup sama, belajar di tempat sama, punya pengalaman 
kerja sama, bahkan bahasa dan referensi kebudayaan generasinya juga sama. 
Ideologi baru akan muncul dari situ. Tapi saya bertanya-tanya sendiri: apa 
kesadaran ideologi baru itu? Saya pikir kita bisa coba mengajukan sosialisme 
karena itulah komposisi pokoknya.   J.R.Andres: Orang bicara tentang sejumlah 
besar pemogokan dan manifestasi, tapi tak seorangpun yang bicara tentang 
presentase yang gagal. Orang juga bicara tentang sifat damai dari protes itu. 
Berapa persen?   Hongbing: Sangat sulit menangani data apapun. Sebenarnya, 
angka-angka yang diberikan Buletin Buruh Tkk bahwa 80% dari pemogokan atau aksi 
di bidang industri dilakukan dengan damai sangat sulit diverifikasi, karena tak 
diketahui jumlah tepat dari pemogokan dan juga tidak diketahui jumlah yang 
berhasil. Tapi, berdasarkan pada contoh-contoh yang diajukan, saya pikir 
sekitar 50% dari pemogokan itu berhasil secara parsial. Misalnya, kaum buruh 
sebuah pabrik tekstil di Guandong baru-baru ini berhasil dipenuhi tuntutannya 
setelah berjuang selama 10 bulan. Mereka memenangkan kompensasi untuk relokasi 
pabrik, menerima upah yang terlambat dibayar dan mendapat beberapa jaminan 
sosial.  #yiv3925616300 #yiv3925616300 -- #yiv3925616300ygrp-mkp {border:1px 
solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-mkp #yiv3925616300hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mkp #yiv3925616300ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mkp .yiv3925616300ad 
{padding:0 0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mkp .yiv3925616300ad p 
{margin:0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mkp .yiv3925616300ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-sponsor 
#yiv3925616300ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-sponsor #yiv3925616300ygrp-lc #yiv3925616300hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-sponsor #yiv3925616300ygrp-lc .yiv3925616300ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3925616300
 #yiv3925616300activity span {font-weight:700;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv3925616300 #yiv3925616300activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3925616300 #yiv3925616300activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv3925616300 #yiv3925616300activity span 
.yiv3925616300underline {text-decoration:underline;}#yiv3925616300 
.yiv3925616300attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv3925616300 .yiv3925616300attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv3925616300 .yiv3925616300attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv3925616300 .yiv3925616300attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3925616300 .yiv3925616300attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv3925616300 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv3925616300 .yiv3925616300bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3925616300 
.yiv3925616300bold a {text-decoration:none;}#yiv3925616300 dd.yiv3925616300last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3925616300 dd.yiv3925616300last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3925616300 
dd.yiv3925616300last p span.yiv3925616300yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv3925616300 div.yiv3925616300attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv3925616300 div.yiv3925616300attach-table 
{width:400px;}#yiv3925616300 div.yiv3925616300file-title a, #yiv3925616300 
div.yiv3925616300file-title a:active, #yiv3925616300 
div.yiv3925616300file-title a:hover, #yiv3925616300 div.yiv3925616300file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv3925616300 div.yiv3925616300photo-title a, 
#yiv3925616300 div.yiv3925616300photo-title a:active, #yiv3925616300 
div.yiv3925616300photo-title a:hover, #yiv3925616300 
div.yiv3925616300photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3925616300 
div#yiv3925616300ygrp-mlmsg #yiv3925616300ygrp-msg p a 
span.yiv3925616300yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3925616300 
.yiv3925616300green {color:#628c2a;}#yiv3925616300 .yiv3925616300MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv3925616300 o {font-size:0;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300photos div {float:left;width:72px;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300photos div div {border:1px solid 
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3925616300
 #yiv3925616300reco-category {font-size:77%;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300reco-desc {font-size:77%;}#yiv3925616300 .yiv3925616300replbq 
{margin:4px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-mlmsg select, #yiv3925616300 input, #yiv3925616300 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-mlmsg pre, #yiv3925616300 code {font:115% 
monospace;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mlmsg #yiv3925616300logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-msg 
p#yiv3925616300attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-reco #yiv3925616300reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-sponsor 
#yiv3925616300ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-sponsor #yiv3925616300ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-sponsor #yiv3925616300ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv3925616300 
#yiv3925616300ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv3925616300 

   

Kirim email ke