Penghapusan atau moratorium? Apa pun, yang terpenting adalah menyusun tujuan pendidikan di Indonesia. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD'45-kah atau tetap sekedar membuat bangsa-berijasah yang diselenggarakan secara bisnis dan dalam tempo selama mungkin? Desentralisasi ujian nasional jangan dijadikan alasan untuk menggenjot penyerapan APBD selagi APBN megap-megap. "Di tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memang sudah diputuskan agar UN didesentralisasi," kata Jokowi
Jokowi Putuskan Penghapusan Ujian Nasional Pekan Ini | | Jokowi Putuskan Penghapusan Ujian Nasio... | | - Mendikbud:Presiden Jokowi Setuju Moratorium UN, Tinggal Tunggu Inpres Jumat, 25November 2016 | 21:55 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — MenteriPendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, ia telah bertemuPresiden Joko Widodo untuk membicarakan soal rencana moratorium ujian nasional(UN). Menurut Muhadjir, Presiden Jokowi telahmenyetujui rencana tersebut. "Pada prinsipnya Pak Presiden sudahmenyetujui, tinggal menunggu Inpres (Instruksi Presiden) sajamudah-mudahan," kata Muhadjir, di Gedung D Kemendikbud, Jakarta, Jumat(25/11/2016).Saat ini, Kementerian Pendidikan danKebudayaan tengah mematangkan persiapan moratorium UN tersebut. "Enam puluh persenpersiapannya," kata Muhadjir. Muhadjir mengungkapkan, untukmerealisasikan rencana tersebut, Kemendikbud telah memanggil para kepala dinaspendidikan provinsi di Indonesia. "Kepala dinas provinsi sudahkami undang semua dan kita beri penjelasan mengenai hal yang mendekati masalahteknis," kata Muhadjir. Kementerian Pendidikan danKebudayaan merencanakan penghentian sementara penyelenggaraan ujian nasional(UN). Rencana tersebut ditargetkanterealisasi pada 2017. Selanjutnya, pelaksanaan ujiankelulusan dilimpahkan kepada pemerintah daerah.Untuk tingkat sekolah dasar (SD),pelaksanaan ujian kelulusan akan diberikan kepada pemerintah kota/kabupaten. Sementara itu, pelaksanaan ujiankelulusan bagi sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA)oleh pemerintah provinsi. Penulis : Dimas Jarot BayuEditor : Inggried Dwi Wednaswary