http://www.jambiekspresnews.com/berita-20468-operasi-caesar-ekonomi-indonesia.html





Senin, 09/11/2015 - 10:31:03 WIB | Kategori: Opini - Dibaca: 1495 kali
Operasi Caesar Ekonomi Indonesia


Oleh: Karlina Veradia

Pemerosotan ekonomi yang dialami negara Indonesia ini sungguh sangat 
memprihatinkan. Warga negara Indonesia, baik itu yang tinggal di daerah 
terpencil maupun yang tinggal didaerah perkotaan ikut merasakan keterpurukan 
ekonomi. Bukan hanya itu, para pengusaha, pedagang kaki lima pun ikut merasakan 
dampaknnya. Banyaknya jeritan dan keluhan yang dikeluarkan oleh masyarakat. 
Misalnya, para pedagang kaki lima yang berjualan dipasar, mereka pun ikut 
merasakan pemerosotan ekonomi yang semakin hari semakin memburuk. Belum lagi 
cuaca yang tidak baik membuat harga barang pun tidak bisa terjangkau dan barang 
yang mau dijual pun sudah susah untuk dicari. Para pedagang pun sering 
mengatakan “Pusing pala berbi”akibat penjualan yang kurang laris. Para 
pengusaha sawit pun ikut merasakan rendahnya mata uang Indonesia, harga sawit 
sekarang pun sudah tidak sebanding lagi dengan biaya pupuk dan perawatan sawit 
yang berkualitas.

                Baru-baru ini seorang pegawai yang bekerja di show room mobil 
pun ikut merasakan melemahnya ekonomi. Menurut pegawai tersebut semenjak rupiah 
menurun peminat masyarakat untuk membeli mobil pun berkurang. Biasanya dalam 
sebulan 6-10 unit mobil bisa terjual dalam sebulan, tapi disaat-saat sekarang 
untuk menjual 1 unit mobil saja sulitnya minta ampun, karena lemahnya rupiah. 
Apabila hal ini dibiarkan maka bangsa Indonesia akan terancam menjadi negara 
yang bangkrut, dan bangunan ekonomi yang selama ini sudah dibangun akan goyah 
dan runtuh, akibat pelemahan nilai tukar rupiah dan ancaman pemutusan hubungan 
kerja diberbagai perusahaan. Implikasi dari berbagai kendala yang menjadi isu 
mendasar perekonomian Indonesia di atas adalah pertumbuhan ekonomi yang 
melambat. Upaya peningkatan kesejahteraan tidak terealisasi secara nyata, 
tingkat pengangguran terbuka dan rasio gini (kesenjangan antara yang kaya dan 
miskin) juga cenderung meningkat.

                Negara Indonesia tidak hanya mengalami  krisis ekonomi namun 
juga mengalami kegaduhan politik yang kian tak teratasi, dan diikuti oleh 
resahnya rakyat akan kenaikan harga sembako, layanan kesehatan yang tidak 
memuaskan, gaji yang tidak sebanding lagi dengan kebutuhan.

Untuk itulah Pak Jokowi-JK harus segera mengakhiri trend negatif bagi 
perekonomian Indonesia, apabila tidak mau dilengserkan (impeachment) karena 
ketidakmampuannya memperbaiki kondisi. Serta pengaruh global yang tak bisa 
dibendung oleh sentimen pemerintahan baru dengan program-program kerjanya pun 
harus diubah. Masih ingat dengan kasus Uni Soviet yang bangkrut dan bubar 
karena terlambat mengambil sikap, kita pun tidak boleh lengah dalam menghadapi 
kondisi seperti ini. Kalau kita telat dalam mengambil sikap maka Indonesia akan 
menjadi sejarah negara yang gagal dan bangkrut dikepemimpinan Jokowi, kabinet 
dan tim ekonomi yang tidak mampu bekerja untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang 
semakin terpuruk.

                Kesejahteraan rakyat dalam suatu negara itu ditentukan oleh 
perkembangan ekonomi yang baik dan stabil. Apabila ekonominya stabil maka 
rakyat pun akan sejahtera dan tidak adanya lagi rasa cemas akan usaha mereka, 
dan ketakutan akan perusahaan-perusahaan yang dijalankan, serta kecemasan dalam 
mencari pekerjaan, karena peluang pekerjaan pun akan banyak tersedia apabila 
ekonomi suatu negara menggeliat.

Agar perekonomian negara Indonesia meningkat, hal yang perlu untuk diperhatikan 
ialah pemerintah sejak sekarang harus bisa menyelesaikan semua persoalan 
ekonomi dan politik yang di dalam negeri secara transparan, tegas, jelas, dan 
cepat. Jangan sampai malah menimbulkan kebingungan dan ketidakjelasan kepada 
masyarakat. Dan pemerintah juga harus melakukan operasipada pembangunan 
ekonomi. Biasanya kata operasi diperuntukkan bagi seorang ibu yang membutuhkan 
pertolongan saat melahirkan anaknya, sehingga hal tersebut disebut operasi 
“caesar”. Begitu juga dengan kondisi perekonomian Indonesia yang membutuhkan 
perbaikan dan pertolongan dalam melahirkan anak ekonomi yang baik dimasa yang 
akan datang, maka perlu dilakukannya operasi “caesar” juga, namun dalam arti 
lain. Yaitu kegiatan merubah input menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat 
daripada bentuk aslinya, dengan kata lain, operasi ekonomi adalah kegiatan 
merubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru. Atau input 
yang dikategorikan dua macam, yaitu faktor-faktor produksi yang 
berupaman,money, material,  dan informasi. Informasi adalah input yang berasal 
dari luar lembaga yang menjalankan operasi, misalnya informasi tentang jumlah 
penduduk, jumlah konsumen, dan penghasilan konsumen. Sedangkan output adalah 
produk, yang dapat berupa barang dan jasa. Dan pemerintah juga perlu melakukan 
pelaksanaan agenda politik secara aman, lancar, tertib dan sesuai dengan 
aspirasi rakyat, agar ekonomi yang diinginkan pun akan segera pulih. 
Sebaliknya, apabila kerusuhan sosial terus meningkat, maka pemulihan ekonomi 
sulit diharapkan dalam waktu yang cepat.Agar pembangunan ekonomi semakin 
sempurna maka diperlukannya pengontrolan akan harga barang terutama kebutuhan 
pokok. 

------------------------
(Penulis adalah Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 
Jambi)

Kirim email ke