Tatiana: Coba tunjukkan alat produksi yang dimiliki Fidel Castro secara 
pribadi. Dan juga modal yang dimilikinya.

 

Nesare: pertanyaan ini susah2 gampang. Ngejelimet. Ini persis pertanyaan apakah 
soeharto punya kekayaan atau tidak. Kalau raul mungkin tidak usah dipertanyakan.

Ini pengakuan Juan Reinaldo Sanchez bodyguardnya Fidel Castro

http://nypost.com/2015/05/10/inside-fidel-castros-luxurious-life-on-his-secret-island-getaway/

To Cubans, Fidel Castro presents himself as a man of the people, claiming to 
make only 900 pesos a month (about $38) and owning no property other than a 
modest “fisherman’s hut” somewhere on the coast.

In truth, El Jefe is worth hundreds of millions and owns 20 properties, 
including a chalet where he goes duck hunting every year and a private marina 
in the Bay of Pigs.

On the west side of the island, facing the setting sun, the Castros had built a 
200-foot-long landing stage for his personal yacht. The Aquarama II, decorated 
entirely in exotic wood imported from Angola, had four engines from Soviet navy 
patrollers, a gift from Soviet leader Leonid Brezhnev. At full throttle, they 
propelled Aquarama II at the phenomenal, unbeatable speed of 42 knots, or about 
48 miles an hour.

 

Juga bisa dipertanyakan apakah semua harta ini ada buktinya misalnya hak milik, 
sertifikat dll. Saya sangat terbatas pengetahuannya. Tetapi yang jelas bagi 
saya fidel itu dulunya anak orang kaya, pengacara terkenal. Mestinya dia punya 
duit. Kalau duit ini digunakan bisa jadi capital. Saya juga tidak tahu apakah 
duit yang ditangannya dulu disimpan dibawah bantal. Kalau memang disimpang 
dibawah bantal/dishoarding money memang duit itu bukan capital krn tidak 
digunakan. Begitu juga harta orang tuanya yg cukup kaya gak tahu apakah sampai 
ketangan dia atau tidak. bagi saya it’s fishy kalau dia tidak pernah punya duit 
ditangan dan mempergunakan duit ini utk mendapatkan keuntungan.

 

Artikel ini di CBS mengail kontroversi. Serangan forbes dari fortune yg 
mengatakan fidel kaya malahan lebih kaya drpd ratu Elizabeth. Bagi saya apalah 
pentingnya harta begini buat fidel. Kalau soeharto saya bisa mengerti.

http://www.cbsnews.com/news/castro-i-am-not-rich/

Cuban President Fidel Castro Monday night challenged Forbes magazine to put its 
money where its mouth is. "If they can prove that I have a bank account abroad, 
with $900 million, with $1 million, $500,000, $100,000 or $1 in it, I will 
resign," he declared in a television appearance.

 

Saya juga tidak tahu apa pentingnya pertanyaan bung ini. Apakah bung mau 
mengatakan fidel tidak punya duit dalam arti kapital sampai matinya atau bung 
ingin membela dia. Kalau membela dia karena dia seorang komunis, saya respek. 
Kalau bung mau mengatakan fidel bukan seorang kapitalis, bung salah. Ini sudah 
saya katakan sebelumnya. Juga bagi saya apalah pentingnya duit/capital itu buat 
fidel. Fidel bukan orang cari duit. Kekuasaan iya dalam kepercayaannya yaitu 
dalam memperjuangkan ideologi komunismenya.

 

Apakah bung tidak bertanya ketika raul membuka cuba sebelum fidel meninggal? 
Apakah fidel tidak menyetujui cuba dibuka seperti RRT ini? Saya berpendapat 
fidel tahu dan mengijinkan raul utk membuka cuba mengikuti jejak RRT. Ini 
artinya kepentingan yang mau dipertahankan yaitu kepentingan rakyat cuba. Dalam 
kata lain bukan mempertahankan ideologi komunisme. Ini pemahaman saya. Jadi 
konsepnya adalah bergerak dari komunisme ke sosialisme. Apakah bung terusik 
dengan dibukanya cuba ini? Semestinya bung terusik kan? Karena investasi asing 
akan berdatangan masuk cuba dan memang sudah masuk sekarang ini. Catatan: ini 
sepengetahuan fidel loh sebelum dia meninggal.

 

Tatiana: Coba jelaskan dan tunjukkan pembunuhan yang dilakukan Lenin, Stalin 
dan Mao yang bung anggap sama dengan pembunuhan yang direncanakan imperialis AS 
terhadap Fidel Castro.

 

Nesare: apakah memang perlu ditunjukkan lagi? Di internet banyak sekali. Saya 
merasakan sekali bahwa bung orangnya sangat defensive kalau sudah ada orang 
yang berbicara ttg kesalahan lenin, stalin, mao, fidel.

Gak usahlah diperpanjang urusan pembunuhan ini. Kalau bung percaya tidak ada 
pembunuhan dijaman lenin, stalin dan mao silahkan saja. Saya beda pendapat. 
Saya yakin ada pembunuhan itu. Masalah pembunuhan itu harus ditangan/dilakukan 
lenin, stalin dan mao itu menjadi tidak berarti karena bagi saya seorang 
pembunuh tidak harus membunuh dengan tangannya sendiri. Berbagai cara bisa 
dilakukan seseorang utk membunuh. Begitu juga tidak penting bagi saya apakah 
pembunuhan itu adalah hasil dari suatu kebijaksanaan atau bukan. Pembunuhan 
adalah pembunuhan. Di jaman lenin, stalin, mao, polpot itu orang mati banyak. 
Sekalilagi ini yg saya percayai. Leadership seseorang itu bisa dilihat dan 
diinterpretasikan. Bagi seseorang yg bukan humanis seperti Gandhi atau mandela 
itu susah utk tidak menjadi seorang pembunuh. Saya beryakinan semua manusia itu 
pembunuh dalam arti punya keinginan membunuh. Apakah terjadi keinginan itu, ini 
yg membedakan istilah pembunuh dan bukan pembunuh itu. Bagi saya keinginan 
itupun sudah membentuk manusia itu adalah pembunuh. Kesimpulannya saya 
berkeyakinan semua manusia itu adalah pembunuh apalagi daging dan tanaman yg 
dimakan dan diminum. Itu semua pembunuhan bagi saya.

Yang ingin saya kemukakan ketika bung menekankan tidak mungkin mereka itu semua 
kapitalis bisa saling membunuh, ini adalah salah. Kenapa salah? Karena bung 
berpendapat kapitalis misalnya USA mencoba membunuh fidel. Bung hanya melihat 
dari sisi kirinya yg menjadi victim. Bung tidak melihat dari segi lainnya. Ini 
yg saya katakan tidak benar dengan menulis dijaman negara komunisme pun ada 
percobaan pembunuhan dan pembunuhan itu sendiri terjadi. Ini konteksnya. Saya 
tidak mempersoalkan pembunuhannya itu sendiri (bukan berarti pembunuhan itu 
tidak penting). Ini bisa saja kita berbeda pendapat kalau memang bung 
bersikukuh bahwa mao, lenin, stalin tidak membunuh orang. Yang saya tekankan 
sekali lagi adalah jalan pikiran bung itu menempatkan kelompok kiri yang selalu 
dibantai. Walaupun ini benar, saya kritisi bahwa bung hanya melihat dari satu 
sisi saja yaitu sisi kirinya. Lebih dari itu pertanyaan bung pada awalnya 
adalah tidak percaya bahwa lenin, fidel, stalin dll itu juga adalah kapitalis. 
Ini yang saya counter. Bagi saya analoginya sama dengan Yesus itu kata orang2 
adalah Kristen. Bagi saya dia tetap orang yahudi. Awalnya dia itu yahudi. 
Perkara dia berubah jadi Kristen atau yang lainnya, dia tetap yahudi dalam 
pandangan saya karena walaupun akhirnya dia Kristen tetapi tidak bisa 
meniadakan bahwa dia adalah yahudi.

Tatiana: Yang jelas dan selalu saya tekankan, perbedaan pendapat kita memang 
berdasarkan pada ideologi yang berlainan. Kalau anda bilang saya melihat dari 
sisi komunisnya, maka anda melihat dari sisi kapitalis/dan borjuis, bukan? Atau 
setengah-setengah, fifty-fifty, karena anda percaya pada kombinasi dua ideologi 
atau lebih?

 

Nesare: saya tidak tahu apakah bung adalah seorang komunis atau tidak. Bung 
tidak pernah mengatakan demikian dan saya tidak ingin judgmental. Bukan tipe 
saya menghakimi orang lain. Saya menarik kesimpulan dari tulisan2 seseorang. 
Saya berani katakan letak kirinya bung ada di ujung kiri sekali. Apakah komunis 
sekali lagi saya tidak tahu dan tidak ada masalah bagi saya. 

Kalau bung menarik kesimpulan karena saya mengatakan bung melihat dari sisi 
komunismenya, dan lalu bung menarik kesimpulan bahwa saya kapitalise/burjuis. 
Itu sebetulnya jump to conclusion dan salah kaprah. Saya hanya mengatakan sisi 
pandang bung dari sisi komunisme tetapi saya tidak bilang bung adalah komunis 
karena memang saya tidak tahu apakah bung seorang komunis atau tidak. 

Saya jelaskan saja ideologi saya. Sebetulnya kalau bung membaca teliti tulisan2 
saya mestinya bung sudah tahu. Ideologi saya sosialisme. Bagi saya dan sudah 
saya kasih definisinya bahwa sosialisme itu adalah transisi antara komunisme 
dan kapitalisme. Kalau main angka menentukan berapa % kadar kiri dan kanan, ya 
gak ada yg bisalah. Paling2 seseorang bisa bilang lebih kiri atau lebih kanan. 
Ekstrimnya ya komunis paling kiri atau kapitalis paling kanan.

 

Ini yang saya tulis sebelumnya:

Kapitalisme: private owned of means of production.

Sosialisme: transisi dari kapitalisme ke komunisme. Ini kombinasinya/jalan 
tengahnya/realitasnya. State organize ekonomi dan masyarakat dengan regulasi 
supaya kapitalis tidak merajalela. Begitu juga pekerja dapat menjalankan 
bisnisnya sbg private property/hak milik individu.

Komunisme: semua property dan barang didistribusikan oleh pemerintah secara 
kolektif. Ini ujung dari pemikiran marx.

 

Tatiana: Memang saya terpatok pada ideologi yang membela kepentingan rakyat 
jelata yang diwakili oleh ormas-ormas rakyat yang mendampingi dan bersama 
rakyat di lapangan perjuangan. Apa ideologi anda? Yang jelas, berbeda dengan 
ideologi saya, bukan? Semua perbedaan pendapat kita bertolak pada ideologi kita 
yang berbeda.  Anda menolak bahwa semua tindakan dan pemikiran bertolak dari 
ideologi. Sedangkan saya berpendapat semua tindakan dan pemikiran ada stempel 
ideologinya.  

 

Nesare: ya bagus membela rakyat jelata. Itu kehendak dan keinginan baik dan 
saya setuju sekali dengan pendapat ini. Hanya saja kalau yang dibela itu adalah 
rakyat miskin saja, ini tidak fair dan ini yg tidak setuju. Rakyat dalam suatu 
negara itu semua orang, tidak memandang siapa dia baik kaya atau miskin, orang 
arab atau tionghoa, islam atau hindu, orang jawa atau batak dst.

Kalau ini yang bung katakan letak perbedaannya, ya memang betul. Bung 
membelanya orang miskin sedangkan saya tidak. Saya membela semua orang. Yg saya 
lihat hanyalah baik/benar vs. buruk/salah. Masalah label2 SARA itu bagi saya 
tidak penting karena dalam pemikiran saya manusia itu semuanya sama. Orang kaya 
itu sama saja dengan orang miskin. Yang membedakan mereka hanyalah harta saja. 
Tetapi belum tentu orang kaya itu lebih bahagia apalagi sehat atau tidak punya 
problem drpd orang miskin. Sekali lagi bagi saya rakyat itu seharusnya semua 
orang….ini yg harus dibela oleh negara, bukan segelintir orang saja.

 

Nesare

 

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, January 29, 2017 11:38 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com; nesa...@yahoo.com
Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan

 

  

Coba tunjukkan alat produksi yang dimiliki Fidel Castro secara pribadi. Dan 
juga modal yang dimilikinya.

 

Coba jelaskan dan tunjukkan pembunuhan yang dilakukan Lenin, Stalin dan Mao 
yang bung anggap sama dengan pembunuhan yang direncanakan imperialis AS 
terhadap Fidel Castro.

 

Yang jelas dan selalu saya tekankan, perbedaan pendapat kita memang berdasarkan 
pada ideologi yang berlainan. Kalau anda bilang saya melihat dari sisi 
komunisnya, maka anda melihat dari sisi kapitalis/dan borjuis, bukan? Atau 
setengah-setengah, fifty-fifty, karena anda percaya pada kombinasi dua ideologi 
atau lebih?

 

Saya tidak menuduh pendukung Jokowi kapitalis. Saya bilang  mereka pendukung 
statusquo, pendukung kabir, komprador dan tuan tanah, tapi orangnya sendiri 
bukan  kapitalis. Yang kapitalis adalah Jokowi. Orang melihat dia sebagai 
bornas. Bagi saya dia bukan bornas, tapi kabir dan komprador. Rakyat Indonesia 
mau maju, mau makmur, mau sejahtera. Di mana kemakmuran dan kesejahteraan kaum 
tani yang tanahnya dirampas untuk membangun jalan tol, waduk raksasa, bandara 
internasional, lingkungannya dicemarkan termasuk air dan tanah sehingga 
mengancam kelangsungan hidup mereka? Anda berani pidato didepan kaum tani yang 
menentang pabrik semen untuk meyakinkan mereka supaya tidak menentang pabrik 
semen yang akan menguras sumber air minum mereka dan menjamin kesejahteraan 
akan datang dengan pabrik semen? Anda berani pidato didepan kaum tani 
Kulonprogo supaya melepaskan tanahnya dan menjanjikan kepada mereka bahwa 
dengan bendara internasional kehidupannya akan lebih makmur?

Memang saya terpatok pada ideologi yang membela kepentingan rakyat jelata yang 
diwakili oleh ormas-ormas rakyat yang mendampingi dan bersama rakyat di 
lapangan perjuangan. Apa ideologi anda? Yang jelas, berbeda dengan ideologi 
saya, bukan? Semua perbedaan pendapat kita bertolak pada ideologi kita yang 
berbeda.  Anda menolak bahwa semua tindakan dan pemikiran bertolak dari 
ideologi. Sedangkan saya berpendapat semua tindakan dan pemikiran ada stempel 
ideologinya.  

 

On Sunday, January 29, 2017 4:26 PM, "nesa...@yahoo.com [GELORA45] 
<mailto:nesa...@yahoo.com%20[GELORA45]> " <GELORA45@yahoogroups.com 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote:

 

  

Macam2 definisi kapitalis itu. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya dan 
mungkin belum jelas bagi saya kapitalis itu orang yg menggunakan capital/modal 
dalam berusaha. Ketika seseorang menggunakan duit sebagai modal dalam berusaha, 
dia itu kapitalis. 

Kapitalis itu adalah supporter nya kapitalisme secara langsung dan atau tidak 
langsung. Langsung kalau dia sadar mendukung kapitalisme. Tidak langsung karena 
dia tidak mendukungnya. Kenapa? Karena dia anti kapitalisme. Tetapi dia tetap 
kapitalis karena dalam hidupnya dia tetap menggunakan capital.

 

Marx menelorkan istilah burguis Definisi marx burguis itu adalah kelas 
menengah. Ini yg dilihat oleh marx dalam hidupnya dimana para burguis ini 
merevolusikan industry dan menyebabkan proletariat. Disini konsep dasar marx 
bersandar. Teori2 marx itu berdasarkan asumsi ini dan saya tidak yakin marx 
punya definisi burguis/kapitalis itu adalah mereka2 yang menggunakan capital. 
Ini definisi saya. Bung berdua valid mempertanyakan definisi ini.

 

Selanjutnya marx mengklaim bahwa ujung2nya akan terjadi final revolution. Dasar 
pemikirannya karena adanya perbedaan kepentingan antara burguis vs. proleter.

 

Perlu diketahui istilah burguis itu sendiri sudah memudar di abad pertengahan 
20. Sebetulnya pertentangan kepentingan ini sudah terjadi sejak dulu kala 
sebelum marx. Aristotle dijaman sebelum masehi sudah mengklaim ini. klaimnya 
adalah sebenarnya konflik politik itu kebanyakan bersumber dari kompetisi dalam 
persaingan ekonomi. Dan ini dulunya bersumber pada “property”.

 

Iseng2 saya mencoba menyederhanakan istilah2 ini:

Kapitalisme: private owned of means of production.

Sosialisme: transisi dari kapitalisme ke komunisme. Ini kombinasinya/jalan 
tengahnya/realitasnya. State organize ekonomi dan masyarakat dengan regulasi 
supaya kapitalis tidak merajalela. Begitu juga pekerja dapat menjalankan 
bisnisnya sbg private property/hak milik individu.

Komunisme: semua property dan barang didistribusikan oleh pemerintah secara 
kolektif. Ini ujung dari pemikiran marx.


kira2 begini anekdotnya:

Capitalism: You have two cows. You sell one and get a bull. Your herd 
multiplies and the economy grows. You sell them and live comfortably. 

Communism: You have two cows. The state takes both and gives you some milk.

Socialism: You have two cows. The state gives one to your neighbor.

Nationalism: You have two cows. You make sure the cows, or the milk does not 
leave the country.

 

Jadi perbedaan dasarnya adalah: kepemilikan. Public ownership di komunisme dan 
private ownership di kapitalisme.

 

Ketika bung bertanya kenapa kapitalis mau membunuh castro, itu sama saja dengan 
pertanyaan kenapa lenin, stalin, mao dll juga membunuh orang lain termasuk 
sama2 komunis dan orang bukan komunis. Disini kelihatan sekali bung melihatnya 
dari sisi komunismenya. Disinilah kesalahan bung dalam melihat suatu masalah 
termasuk diskusi ini. jadi tidak heran ketika ada yang pro Jokowi dan pro 
pembangunan kereta api cepat, bung lalu mencap orang2 ini sebagai kapitalis 
dll. Tetapi sayangnya bung tidak bisa melihat sisi bagaimana bangsa Indonesia 
ingin maju, ingin makmur, ingin sejahtera. Semua ini karena bung terpatok dalam 
pemikiran ideolog itu. Hidup ini bukan hanya diukur dari ideologi saja. Hidup 
itu jauh lebih luar dari ideologi saja. Begitu juga bagi mereka2 yang hanya 
melihat hidup ini dari kacamata agama saja.

 

Saya lebih cenderung mengakui hebatnya bung Karno yang dapat melihat ini. 
Nasakom itu adalah produknya bung Karno dan produk yg hebat dari bangsa 
Indonesia. Perjalanan hidupnya melihat ini dan dituangkan dalam nasakom dan 
Pancasila. Itulah realitas bangsa Indonesia yang tidak bisa dipungkiri sampai 
kapanpun. Jadi jangan heran ada gerakan FPI yang akan ditentang habis2an oleh 
kelompok anti agamais. Sama saja kalaupun masih ada gerakan komunisme yang mau 
hidup diindonesia itu mimpi saja namanya bisa terjadi dibumi Indonesia dalam 
konteks sekarang. Seharusnya baik kelompok kiri termasuk komunisme, agama 
termasuk fanatic agama dan nasionalis ditengah akan harus bisa hidup bersama 
dalam koridor yang namanya demokrasi. Ini yang saya percaya lebih baik untuk 
mewadai semua kepentingan ekstrim kiri dan ekstrim kanan. 

 

Ini ini apa? Sosialisme! Bukan agama maupun komunisme!

 

Nesare

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, January 29, 2017 9:19 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> ; 
nesa...@yahoo.com <mailto:nesa...@yahoo.com> ; Sunny <am...@tele2.se 
<mailto:am...@tele2.se> >
Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan

 

  

Pertanyaan yang bagus. Pertanyaan berikut, kalau semua mereka itu kapitalis, 
mengapa kekuatan kapitalis dunia begitu membenci dan ingin menggulingkan 
kekuasaan di bawah pimpinannya? Apalagi dalam kasus Fidel Castro, lebih dari 
seratus kali AS mencoba membunuhnya...

 

On Sunday, January 29, 2017 2:13 PM, "'Sunny' am...@tele2.se 
<mailto:am...@tele2.se>  [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote:

 

  

“Bagi saya marx, lenin, stalin, mao, castro dll itu semuanya adalah kapitalis”, 
apa itu kapitas?

 

From: mailto:GELORA45@yahoogroups.com 

Sent: Sunday, January 29, 2017 1:39 PM

To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  

Subject: RE: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan

 

  

Tidak perlu dikirim ke saya.

Saya cukup mengerti jalan pikiran bung dan juga jalan pikiran chan Sekurang2nya 
saya punya persepsi terhadap bung berdua dari tulisan2nya.

Sederhana bagi saya, saya beranggapan chan adalah kapitalis. Begitu juga saya 
dan mungkin bung. Kenapa saya bilang bung mungkin adalah kapitalis juga karena 
ketika bung masih mengandalkan capital dalam kehidupan sehari2 bung, bung telah 
menjadi seorang kapitalis dalam arti umumnya. Saya katakan “mungkin” karena 
saya tidak mengenal kehidupan bung. Siapa tahu bung hidup dihutan dan serba 
mandiri dan tidak pernah berhubungan dengan capital.

Bagi saya marx, lenin, stalin, mao, castro dll itu semuanya adalah kapitalis. 
Ketika sosialis dan komunis terbentuk dan dilabelkan kemereka2 ini, itu bukan 
berarti mereka bukan kapitalis. Mereka kapitalis lalu mereduksi dan 
mempermasalahkan kesalahan2 kapitalis. Solusinya adalah gerakan sosialisme dan 
komunisme. Bagi saya sederhana sekali ada pergerakan dari capital ke non 
capital tetapi gerakan ini tidak dapat menghilangkan artinya capital itu 
sendiri. TIDAK BISA!

Saya mencoba menulis berulang2 kali dengan menyinggung omongannya rizal ramli 
yang mengatakan “orang malu mengatakan dirinya kapitalis dan siapa yang bukan 
kapitalis”. Saya mencoba menyampaikan bahwa semua orang itu adalah kapitalis. 
Begitu juga saya ingin mengatakan semua orang itu juga adalah sosialis walaupun 
saya belum pernah mengkoinkan istilah ini dalam tulisan2 saya.

Jadi baik kapitalisme maupun sosialisme itu bagi saya adalah nyata dan ada 
serta tidak bisa dipisah2kan. Tidak ada kapitalisme sejati atau sosialisme 
sejati. Yang ada adalah percampuran/interaksi antara keduanya.

Penghisapan itu bisa terjadi baik di sosialisme maupun kapitalisme. Yang 
menghisap dan yang dihisap itu adalah orangnya. Kalau bung masih yakin bahwa 
manusia itu berdosa dan tidak sempurna, niscaya bung harus dan akan menerima 
bahwa disosialisme pun akan harus ada dan bisa terjadi adanya penghisapan. Ini 
saja asumsinya. Kalau bung berpendapat manusia itu bisa sempurna, saya bisa 
mengerti kalau bung ingin meniadakan penghisapan ini tidak ada di sosialisme.

Akhir kata: saya pro kapitalis, pro konglomerat, pro konglomerasi, anti 
penghisapan begitu juga saya pro sosialis, pro labor union, pro kelestarian 
lingkungan dll. Yang saya inginkan dan idam2kan bahwa rakyat Indonesia itu 
sejahtera dan makmur. Saya tidak pernah bermimpi bahwa akan hilang penghisapan 
dibumi Indonesia utk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran ini walaupun saya 
bermimpi utk melihat hilangnya penghisapan ini. Jelas sekali dalam hidup saya 
yang masih bergejolak bertarung antara menerima penghisapan itu dan atau tidak 
menerima penghisapan itu. Tetapi saya terlalu kecil untuk mengetahuinya. Yang 
saya bisa ketahui adalah keinginan saya utk melihat kesejahteraan dan 
kemakmuran bangsa Indonesia diluar kekuasaan saya untuk menghapus penghisapan 
itu sendiri.

Salam,

Nesare

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, January 29, 2017 7:09 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> ; 
nesa...@yahoo.com <mailto:nesa...@yahoo.com> 
Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan

  

Jangan melupakan semua tulisan dan perdebatan saya dengan Chan. Kalau anda baca 
semuanya sejak lebih dari tiga tahun, jelas Chan pro-kapitalisme, 
pro-konglomerat, pro-penghisapan manusia atas manusia. Di sini tidak akan dan 
memang tidak perlu saya ulangi alasan dan argumentasi saya. Kalau anda mau, 
bisa saya kirimkan semua perdebatan itu langsung kepada anda. Saya masih 
menyimpan beberapa.

On Sunday, January 29, 2017 12:54 PM, "mailto:nesa...@yahoo.com%20[GELORA45]"; 
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote:

  

Masih tidak berubah!

Gayanya masih seperti yang dulu walaupun kadar maki2nya sudah berkurang karena 
disemprit sama moderator.

Gayanya: lari dari diskusi. 

Sudah jelas ente salah melabel bung chan kebakaran jenggot, mencap bung chan 
kapitalis sejati, mencap bung chan pro konglomerat dll. Tidak ada satupun 
tulisan ente yang mengakui kesalahan2 ini.

Sekarang lari ke: “masalah memotong tali kemiskinan”. Dengan pertanyaan ke bung 
chan “Apakah bung Chan mempunyai pandangan/ide?”, tujuan ente itu apa? 
Bertanya, berdiskusi atau apa?

Setiap pertanyaannya setelah dijawab, ente itu gak ada komentar dan gak 
berdiskusi Ngeyelnya saja yang ada!

Coba belajar berdiskusi. Lari begini ini bukan berdiskusi!

Nesare

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroupscom> ] 
Sent: Saturday, January 28, 2017 1:15 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 
Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan

  

Selamat pagi Bung Chan, Selamat Hari Raya Imlek.

Terima kasih telah meluangkan waktu menuangkan pikiran, sebenarnya ingin 
menulis agak panjang lebar tetapi sayang ada beberapa acara pada hari ini. Saya 
tuangkan saja sebuah topik pembahasan diambil dari artikel awal.

Saya kutipkan yg diutarakan Sri Mulyani:

"Ini tidak mudah karena harus berlanjut dalam jangka menengah. Kalau kita lihat 
angka kemiskinan, yang harus diwaspadai adalah pertumbuhan kita tidak bisa 
mengurangi kemiskinan secara lebih cepat. Intervensinya bukan hanya melalui 
cash transfer, tapi juga memotong tali kemiskinan antargenerasi. Kalau keluarga 
miskin tidak bisa memberikan nutrisi anak mereka sejak di dalam perut sehingga 
anak tidak sehat, tidak punya akses kesehatan, tidak punya akses pendidikan, 
pasti anak mereka akan miskin dan cucu mereka juga demikian. Inilah kemiskinan 
antargenerasi."


Apakah bung Chan mempunyai pandangan/ide?



---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , 
<mailto:SADAR@..> wrote :

Bung Goei, Selamat Pagi pertama kita memasuki Tahun Ayam-api! Mudah-mudahan 
ditahun AYAM ini dunia menjadi lebih damai dan sejahtera, sesuai dengan sifat 
ayam-api yang katanya lebih hangat bersahabat pada siapapun dan pandai mengais 
rejeki, ..! MAAAJUUUUU TERUUUS, ...!

Dari uraian bung dibawah ini saya bisa menyetujui jalan pikiran anda, bahwa 
segala hal memang tidak bisa dimutlakkan, relatif saja, termasuk kapitalisme 
dan sosialisme! Kedua isme yang bertentangan ini seringkali justru harus 
mengambil jalan tengahnya sesuai dengan KONDISI, kesadaran masyarakat yang 
dihadapi ketika itu, ... akan rusak kalau dijalankan secara mutlak, yang biasa 
orang menyataakan sebagai yang sejati, murni atau ASLI itu!

Contoh yang bung angkat sekolah gratis dari TK sampai Univ, semua ditanggung 
pemerintah. Bahwa Pemerintah hendaknya bisa menjamin dan menanggung setiap 
warganya untuk sekolah tentu betuuul! Begitu juga dengan masalah 
KESEHATAN/Pengobatan yang kenyataan sangat sulit dilaksanakan dengan terus 
makin melonjak tinggi biaya asuransi kesehatan membuat Pemerintah berteriak, .. 
Menurut saya, disini ada masalah KESADARAN masyarakat yang perlu diperhatikan, 
kenyataan tidak semua orang suka dan bisa belajar baik. Sementara orang memang 
lebih suka dengan GERAK jasmani daripada gerak otak, tidak suka belajar. Bagi 
mereka didorong saja masuk sekolah praktis untuk lebih cepat langsung bekerja 
sesuai kemampuannya. Dikasih sekolah-tinggi2 gratis ya percuma saja, ... hanya 
akan boros membuang tunjangan Pemerintah! Mestinya, TUNJANGAN hanya diberikan 
pada orang yang patut ditunjang, ...! Harus dijamin setiap warga bisa sekolah, 
.. tidak mesti harus GRATIS. Bisa juga dibuat uang sekolah murah yang PASTI 
kebayar oleh warga berkemampuan rata-rata, jadi pemerintah hanya memberikan 
GRATIS pada warga berpenghasilan rendah, kasih saja batas maksimum penghasilan 
keluarga atau orang tua anak itu. Sedang untuk mendorong kesungguhan anak-anak 
lebih rajin belajar, berikan gratis penuh pada anak-anak BINTANG-PELAJAR 
disetiap Kabupaten dan Propinsi, setgiap tingkat klas ditahun itu!

Begitu juga dengan asuransi KESEHATAN, menurut saya, mengingat tingkat 
kesadaran masyarakat sekarang, kenyataan BELUM BISA dibuat semua gratis! Baik 
kesadaran dokternya maupun pasiennya belum semua bisa dibikin gratis semua! Si 
dokter sebagai manusia normal juga berkehendak bekerja main keras bisa 
mendapatkan penghasilan lebih besar, mereka akan mencari jalan bagaimana bisa 
dapatkan pasien lebih banyak dan memberi obat-obat dari pabrik yang kasih 
komisi, misalnya. Sebaliknya juga pasien adalah manusia normal juga yang belum 
bisa berpandangan bagaimana menjalankan pola hidup sehat agar tidak usah 
kedokter nelenin obat, banyak orang masih saja berpikiran “Nikmatilah hidup ini 
dengan makan enak!”, apalagi kalau sakit juga bisa dapatkan pengobatan gratis! 
Bahkan pasien yang sudah bayar asuransi kesehatan, dia bilang: “RUGI dong, 
sudah bayar asuransi mahal-mahal kalau tidak digunakan!” hehehee, ... Dengan 
kesadaran masyarakat masih begini, apa bisa pemerintah memberi tunjangan 
kesehatan yang akan tidak terus melonjak tinggi dan akan terus meningkat dengan 
kecepatan makin hebat? Bukankah akan lebih baik pemerintah MENJAMIN setiap 
warga yang sakit bisa mendapatkan pengobatan yang layak sebagai manusia! Jadi 
warga tidak mampu saja yang ditanggung Pemerintah,sedang bagi warga yang mampu 
ya disuruh BAYAR, bahkan kalau perlu bayar penuh! Sementara pemerintah terus 
berusaha keras meningkatkan kesadaran masyarakat untuk jalankan pola hidup 
sehat sebaik-baiknya!

Tapi, bung Goei, ... dalam diskusi masalah mengatasi kemiskinan ini, entah 
darimana bung bisa berkesan saya mengandalkan peran konglomerat, hanya karena 
mengangkat contoh Wang Jianlin itu? Bukankah saya selama ini menekankan usaha 
Pemerintah yg selama 30 tahun terakhir ini sudah BERHASIL mengentaskan lebih 
600 juta rakyatnya dari kemiskinan? Prestasi BESAR begitu tentu saja usaha 
PEMERINTAH, bagaimana bisa bersandar pada konglomerat? Nah, untuk menyelesaikan 
lebih 50 juta warga miskin yang tersisakan itu, saya bilang nampaknya 
pemerintah mendorong konglomerat untuk ikut serta mempercepat mengentaskan 
kemiskinan. Karena pemerintah sudah menargetkan lebih 50 juta warga miskin yang 
tersisa itu harus selesai ditahun 2020 yad. Dan, ... karena pemberitaan yang 
berjalan di Tiongkok itu tidak sebebas dibarat, pemberitaan ada konglomerat 
yang ikut aktif membantu mengatasi kemiskinan baru saja terbaca oleh saya, 
padahal spt. Wang Jianlin itu ternyata sudah berjalan 2014, lebih 2 tahun yl. 

Namun, saya pun memperhatikan, itulah arah perkembangan KESADARAN manusia yang 
menuntut kehidupan makin demokratis dan manusiawi terjadi secara wajar, ... 
dari tahun ke tahun, dari abad ke abad. Artinya perkembangan kesadaran manusia 
menghendaki kehidupan yang lebih demokratis dan manusiawi! Kehidupan masyarakat 
dijaman feodal jauh lebih demokratis dan manusiawi ketimbang jaman perbudakan, 
begitu juga kehidupan masyarakat kapitalis jauh lebih demokratis dan manusiawi 
ketimbang jaman feodal dan kehidupan jaman kapitalis sekarang juga jauh lebih 
demokratis dan manusiawi ketimbang jaman kapitalis 100 tahun yl. Umat manusia 
yang hidup didunia ini akan terjadi lebih saling memperhatikan, bisa memberi 
BANTUAN dan KASIH pada sesama manusia yang membutuhkan! Dan itu kenyataan yang 
akan terjadi, yang PASTI kesadaran umat manusia yang menuntut kehidupan 
demokratis dan manusiawi itu bukan monopoli komunis, sebagai manusia normal 
yang sehat, sekalipun kapitalis-kapitalis yang selama ini diberi label “Serakah 
dan KEJAM” itu juga akan muncul filantropis-filantropis, .. 

Salam,

ChanCT

From: Jonathan Goeij jonathangoeij@.. [GELORA45]

Sent: Saturday, January 28, 2017 1:12 AM

To: Yahoogroups

Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan

Ya namanya istilah kok mau diliteralkan, yg namanya kebakaran jenggot khan 
bukan benar2 berarti jenggotnya kebakaran, yg benar2 punya jenggot panjang juga 
seumur hidup jenggotnya nggak kebakaran tapi bukan berarti tidak pernah 
kebakaran jenggot. Saya cuman kasih contoh2 pemakaian kata kapitalis sejati 
se-hari2 dan umum bukan berarti pemakaian arti dalam berita itu bagi anda, juga 
nggak niru2 istilah lha waktu nulis masa mesti searching dulu kata2 apa yg mau 
dipakai ngapain juga. Hanya orang2 yg hidup di-awang2 dan narsis yg sensitive 
banget yg sebentar2 offended tersinggung nggak karu2an kebakaran jenggot 
mempermasalahkan kata2 yg sebenarnya umum saja..

Kapitalisme dan sosialisme dew asa ini memang sudah campur baur bahkan sudah 
sedemikian menyatunya sehingga orang seringkali tidak sadar atau tidak ngeh 
lagi, orang2 yg teriak2 anti kiri anti progressive menyatakan diri sebagai 
kapitalis sejati juga nggak ngeh kalau dirinya bisa baca tulis sekolah gratis 
itu ya hasil dari sosialisme. Ngobrol2 sama teman yg menyuarakan ketidak 
setujuan program college gratis yg diajukan demokrat, menurut beliau itu tidak 
ada artinya karena mereka yg niat sekolah biarpun bayar ya tetap sekolah, itu 
tergantung kemauan katanya sambil juga berdalih ada financial aid sambil kasih 
contoh dirinya yg dapat financial aid sehingga bisa sekolah tanpa bayar. Saya 
ketawa sambil bilang anda beruntung tinggal di California yg dikuasai demokrat 
dgn banyak program2 progressive, California memang menyediakan financial aid 
sampai tingkat college bagi mereka yg eligible, lha gimana dgn mereka yg 
tinggal diluar California di state2 yg tidak progressive, program college 
gratis itu khan buat semuanya se luruh US. Saya katakan saya juga dapat 
financial aid jadi ngerti betapa pentingnya dan sangat bermanfaat, ketiadaan 
biaya merupakan obstacle besar dan bisa jadi batu sandungan.

Sekarang ini kalau bicara ekonomi politik adalah sebagaimana keterlibatan atau 
peranan negara didalamnya, orang2 progressive lebih cenderung peranan negara yg 
tinggi/besar sedang orang2 kapitalis sejati lebih menyerahkan pada peran serta 
masyarakat sendiri dengan meminimalkan peranan negara.

Dalam diskusi pementasan kemiskinan ini saya katakan anda kapitalis sejati 
karena kecenderungan anda dalam mengandalkan peranan konglomerat atawa taipan 
seperti Wang Jianling misalnya. Tentu philantropis seperti ini sangat bagus 
sekali tetapi dalam hal ini biarpun sangat kaya sekali juga jangkauann ya 
terbatas tidak bisa menyeluruh.

 

 



              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Sunny' am...@tele2.se [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
  • Re: [GELORA45] Pert... 'DR. Alexander Tjaniago' ysk...@yahoo.co.id [GELORA45]

Kirim email ke