http://www.suara-islam.com/read/kabar/daerah/21936/Keluar-dari-RSJ-Dosen-Teknik-ini-Buat-Agama-Baru-dan-Mengaku-Dirinya-sebagai-Tuhan

Beranda <http://www.suara-islam.com/> Kabar
<http://www.suara-islam.com/kabar> Daerah
<http://www.suara-islam.com/kabar/daerah>
Keluar dari RSJ, Dosen Teknik ini Buat Agama Baru dan Mengaku Dirinya
sebagai Tuhan 28 Maret 11:19 | Dilihat : 922
[image: Keluar dari RSJ, Dosen Teknik ini Buat Agama Baru dan Mengaku
Dirinya sebagai Tuhan]

*Mataram (SI Online) *- Adalah Sabar Nababan (SN), seorang staf pengajar
(dosen) Fakultas Teknik pada sebuah perguruan tinggi di Kota Mataram, kini
diawasi polisi karena ketahuan melalui jejaring sosial media Facebook,
terang-terangan telah mengaku sebagai Tuhan dan  menyiarkan agama baru.

Agama baru itu disebut sebagai agama samawi dengan diberi nama  Agama
Angkasa Nauli atau diberi akronim AAN. Melalui posting di facebook,
menyebut diri sebagai Tuhan. AAN sebagai agama,  SN melengkapinya  dengan
kitab suci ajaran AAN yang diberi nama kitab suci  “Kebenaran”.

Bahkan, melalui jejaring facebook,  melengkapi “susunan pengurus”  agama
AAN---layaknya sebuah organisasi. Ada RN, yang ditunjuk sebagai Pemimpin,
ada JL sebagai Penyebar. Kemudian ada TM yang ditunjuk kepala seksi
Perencanaan dan MA sebagai Kepala Seksi Dana.  Juga terdapat Seksi
Perlengkapan dan Keamanan, yang masinjg-masing dijabat ST dan DC.

Setelah menerima laporan adanya keresahan masyarakat berkenaan munculnya
agama AAN, Kepolisian Sektor Ampenan segera mencermati, bahkan telah pula
melakukan konfirmasi langsung kepada SN. Langkah konfirmasi tidak dengan
memanggil SN, melainkan dengan mendatangi  rumahnya  di Jalan Sunan Ampel
II Bumi Kodya Asri, Kelurahan Jempong Baru, Kota Mataram.

“Sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
di masyarakat, kami telah meminta konfirmasi langsung kepada SN. Dan, SN
telah pula mengakui pihaknya melalui facebook menyiarkan agama baru,”
 ungkap Kapolsek Ampenan, Komisaris Polisi R. Sudjoko Aman, seperti dikutip
Koran Radar Lombok.

Ditambahkan, pihak Polsek Ampenan setelah mendapatkan konfirmasi dari SN,
segera pula melakukan koordinasi dengan aparat Pemerintahan setempat.
“Persoalan ini, merupakan kewenangan Kementerian Agama. Kami telah  lakukan
koordinasi di tingkat kecamatan, dengan camat, lurah dan Kantor Urusan
Agama (KUA),” imbuh Kompol R. Sudjoko Aman.

Dari konfirmasi yang dilakukan pula, SN mengaku dalam beberapa waktu telah
menerima “bisikan ghaib” sehingga kemudian menyusun ajaran agama baru.
Segenap “bisikan ghaib” yang diperoleh kemudian disusun pula sebagai kitab
suci ajaran agama baru ini sebagai “Kitab Kebenaran”.

Kapolsek Ampenan Kompol R. Sudjoko Aman juga menambahkan, hingga saat ini
pihaknya belum melakukan langkah penahanan terhadap SN, menyusul didapat
keterangan dari isteri SN; yang mengungkapkan SN belum lama keluar dari
perawatan Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Keterangan isterinya tersebut, dilengkapi
dengan  sejumlah bukti perawatan dari RSJ.

Sedang menurut keterangan sejumlah warga di lingkungan RT dan RW setempat
di Kelurahan Jempong Baru, SN selama ini dikenal sebagai pribadi yang
tertutup. Tidak banyak bergaul dengan warga di lingkungan tempat
tinggalnya. Terlebih setelah menyiarkan agama baru dan mendudukkan diri
sebagai Tuhan, SN semakin sulit ditemui warga.

Memiliki gelar akademis pascasarjana, Master Teknik (MT), dari sebuah
Perguruan Tinggi  dan pernah pula menempuh pendidikan  Doktor  di Thailand.
Namun  jenjang pendidikan S3  ini tidak dapat diselesaikan. Melengkapi
sebagai pribadi tertutup; SN tidak pernah mengikuti berbagai bentuk
kegiatan sosial di masyarakat sekitar.

Direktur Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat
(NTB), Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar dihubungi wartawan,  juga
memastikan pihaknya hendak melakukan pengusutan terhadap SN,  terkait
penyiaran agama baru AAN. Pengusutan lebih lanjut pasti dilakukan, agar
keresahan yang timbul di masyarakat tidak semakin meluas.

rep: muhammad halwan
sumber: Radar Lombok

Kirim email ke