Banyak yg umroh pada saat bersamaan, awalnya ada Habib Rizieg, terus Anies 
Baswedan, sekarang Amien Rais juga menyusul. Siapa lagi mau umroh? Mungkin jadi 
semacam tempat rapat baru.
 

 ---
 "Pak Amien Rais akan umroh tanggal 8 Juni sampai 16 Juni. Mungkin setelah itu, 
kapan saja dibutuhkan, Pak Amien siap memberikan keterangan, bahkan Pak Amien 
akan datang sendiri (ke KPK)," kata Drajad.

 ...
 Uang Rp600 juta ke Amien Rais, KPK anggap sebagai 'fakta persidangan' 
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40155749 6 Juni 2017

 Tautan eksternal dan akan terbuka di layar baru Bagikan artikel ini dengan 
Facebook http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40155749#  Bagikan artikel ini 
dengan Twitter http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40155749#  Bagikan 
artikel ini dengan Messenger http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40155749#  
Bagikan artikel ini dengan Email 
mailto:?subject=Shared%20from%20BBC%20Indonesia&body=http%3A%2F%2Fwww.bbc.com%2Findonesia%2Findonesia-40155749
  Kirim http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40155749#share-tools




 
 Hak atas fotoBBC INDONESIAImage captionPolitisi Partai Amanat Nasional (PAN), 
Drajad Wibowo dan Kabiro humas KPK Febri Diansyah memberi keterangan kepada 
pers di Kantor KPK usai menggelar pertemuan, Senin (05/06). Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan pihaknya berkewajiban menguraikan 
seluruh fakta persidangan, termasuk keterangan saksi dan bukti, yang menyebut 
adanya aliran dana perkara dugaan korupsi alat kesehatan pada 2005 yang 
disebutkan diduga mengalir ke sejumlah pihak.
 Hal itu ditegaskan Kabiro Humas KPK Febri Diansyah menanggapi keberatan utusan 
mantan Ketua MPR Amien Rais yang mempertanyakan tindakan jaksa KPK yang 
menyebut nama Amien Rais menerima uang Rp600 juta dari seseorang, tetapi tanpa 
terlebih dulu memintai keterangan Amien Rais.
 Amien Rais akui terima uang dari Sutrisno Bachir: 'Saya anggap hal wajar' 
http://www.bbc.com/indonesia/olahraga-40128764 Penangkapan dalam kasus 
Kemendes: Ada apa dengan BPK? http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40084440 
Utusan Amien Rais, yang dipimpin politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad 
Wibowo dan putra Amien Rais, Hanafi Rais, mendatangi Kantor KPK, Senin (05/06) 
siang, untuk menanyakan pengungkapan nama Amien Rais dalam sidang dugaan 
korupsi dengan tersangka mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah, Rabu (31/05).
 Kedatangan mereka di kantor KPK didahului unjuk rasa puluhan orang yang 
menyebut dirinya Barisan Muda PAN dan organisasi lainnya.
 Mereka intinya memprotes tindakan jaksa penuntut KPK yang disebut 
sewenang-wenang karena menyebut nama Amien Rais dalam persidangan, tanpa 
terlebih dulu meminta klarifikasi dari yang bersangkutan.
Hak atas fotoBBC INDONESIAImage captionAhmad Hanafi Rais (memegang alat 
pengeras suara), putra Amien Rais yang juga politisi PAN, menjelaskan hasil 
pertemuan dengan jubir KPK kepada pengunjukrasa pro-Amien Rais. Sebelumnya, 
Amien Rais kepada wartawan telah mengaku bahwa dirinya menerima uang Rp 600 
juta dari Soetrisno Bachir -politikus senior PAN dan pengusaha- tetapi Amien 
mengaku tidak mengetahui asal-muasal uang tersebut.
 Belakangan Soetrisno menegaskan bahwa uang yang diberikannya kepada Amien Rais 
adalah uangnya pribadi dan bukan uang terkait aliran dana perkara dugaan 
korupsi alat kesehatan.
 Nama Amien Rais disebut dalam persidangan terhadap terdakwa mantan Menteri 
Kesehatan, Siti Fadilah Supari, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (31/05).
Hak atas fotoADEK BERRY/AFPImage captionDalam berbagai kesempatan, mantan 
Menteri Siti Fadillah (kanan) selalu membantah keterangan yang menyebut dirinya 
membagikan uang kepada berbagai pihak. Di dalam persidangan dengan tersangka 
mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadillah Supari, jaksa penuntut KPK, Rabu 
(31/05), Ali Fikri mengatakan salah-seorang saksi mengatakan bahwa dia meminta 
sekretaris Sutrino Bachir untuk mentransfer uang kepada Amien Rais sebesar Rp 
100 juta lebih dari lima kali.
 Jaksa KPK awalnya menyebut Amien Rais menerima enam kali transfer dari Siti 
Fadilah. Setiap transfer, Amien Rais diduga menerima Rp 100 juta.
 Menurut jaksa, uang tersebut adalah bagian dari keuntungan PT Mitra Medidua, 
perusahaan rekanan pemerintah dalam proyek alat kesehatan. Uang itu, lanjut 
jaksa, ditransfer kepada sejumlah orang yang memiliki hubungan kedekatan dengan 
Siti Fadilah.
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionAmien Rais mengaku telah menerima uang 
dari Sutrisno Bachir sebesar Rp600 juta, tetapi dia mengaku tidak mengetahui 
asal-muasal uang tersebut. Siti Fadillah sendiri kemudian dituntut hukuman 
pidana penjara enam tahun dalam perkara kasus korupsi alat kesehatan.
 Dalam berbagai kesempatan Siti Fadillah selalu membantah keterangan yang 
menyebut dirinya membagikan uang kepada berbagai pihak.
 'Tidak mungkin tidak ditampilkan' Usai menggelar pertemuan, Febry dan Drajad 
secara bergantian memberikan keterangan kepada wartawan. Febri mengatakan, KPK 
memiliki kewajiban untuk menguraikan seluruh fakta persidangan, mulai 
keterangan saksi sampai bukti-bukti.
 "Termasuk yang kemudian menjadi pembicaraan yang cukup hangat akhir-akhir ini 
terkait aliran dana," ungkap Febri.
 Febri menjelaskan, selama persidangan dugaan kasus korupsi alat kesehatan, ada 
keterangan saksi dan bukti rekening koran yang "tidak mungkin tidak 
ditampilkan" oleh jaksa penuntut KPK.
Hak atas fotoBBC INDONESIAImage captionSejumlah aktivis Barisan Muda Partai 
Amanat Nasional menggelar unjuk rasa di depan Kantor KPK, Senin (05/06) siang. 
"Karena ada rangkaian yang dipandang jaksa penuntut KPK saling terkait satu 
sama lain," katanya.
 "Yaitu pengadaan alat keseharan pada 2005 yang merupakan penunjukan langsung 
sampai kepada indikasi aliran dana dari PT PT Mitra Medidua, perusahaan rekanan 
pemerintah dalam proyek alat kesehatan, ke sejumlah pihak, termasuk Soetrisno 
Bachir dan aliran dana kepada sejumlah pihak," papar Febri.
 Utusan Amien Rais: Kenapa kami tidak diberi hak jawab? Sementara, 
salah-seorang utusan Amien Rais, Drajad Wibowo menyayangkan sikap jaksa 
penuntut KPK yang mengungkap nama Amien Rais dalam persidangan, tetapi tidak 
pernah meminta keterangan kepada Amien Rais secara langsung.
 "Ini tidak pernah dikonfirmasi, nama sudah disebut, hak jawab kok tidak boleh, 
sementara dampak kerusakan besar sekali," kata Drajad di hadapan wartawan, usai 
pertemuan dengan Kabiro humas KPK.
 Apabila tim jaksa KPK meminta keterangan terlebih dahulu kepada Amien Rais 
tentang uang tersebut, maka masalahnya tidak akan seperti sekarang. "Karena ada 
fakta A, ada fakta B, tetapi belum tentu ada hubungan sebab akibat," kata 
Drajad.
Hak atas fotoKOMPASImage captionSoetrisno Bachir (atas) menegaskan uang ke 
Amien itu tidak berhubungan dengan kasus alat kesehatan. Drajad kembali 
menegaskan bahwa uang sebesar Rp600 juta yang diterima Amien Rais bukanlah uang 
dari aliran dana kasus alat kesehatan, tetapi uang pribadi Soetrisno Bachir.
 Di hadapan wartawan, Drajad kemudian menjelaskan alasan pihaknya datang ke KPK 
yaitu untuk memastikan apakah pimpinan KPK dapat menerima Amien Rais atau tidak.
 "Kalau pimpinan KPK bisa menerima beliau untuk menerima keterangan, Amien Rais 
akan meluncur ke sini. Tapi kalau belum bisa, cukup kami di sini," kata Drajad, 
mengawali keterangan persnya.
 Disebutnya Amien Rais "berada tidak jauh dari gedung KPK".
 Dan setelah mendapatkan kepastian bahwa pimpinan KPK memutuskan belum bisa 
menerima Amien Rais, ujar Drajad, maka pihaknya yang diutus untuk menemui Febri 
Diansyah sebagai Kabiro Humas KPK.
 'Pak Amien Rais bukan cuma seorang Febri atau Drajad' Dalam keterangan 
sebelumnya, Jumat (02/06), Febri telah menyatakan KPK tidak bisa menerima Amien 
Rais karena "ada aturan pemimpin KPK mempunyai kewajiban untuk menjaga dan 
meminimalkan pertemuan pihak yang sedang beperkara atau terkait secara langsung 
dengan perkara yang ditangani KPK."
 Bagaimanapun, Drajad mengatakan pihaknya masih berharap pimpinan KPK dapat 
mendengarkan keterangan langsung dari Amien Rais tentang dana sebesar Rp600 
juta tersebut.
 "Pak Amien Rais akan umroh tanggal 8 Juni sampai 16 Juni. Mungkin setelah itu, 
kapan saja dibutuhkan, Pak Amien siap memberikan keterangan, bahkan Pak Amien 
akan datang sendiri (ke KPK)," kata Drajad.
 Drajad menekankan, keterangan Amien Rais tentang asal-muasal uang itu sangat 
penting sekali. "Karena, Pak Amien bukan cuma seorang Febri atau Drajad."
 "Ketika namaya disebutkan, apalagi dengan dibumbui segala macam-macam, itu 
dampaknya panjang sekali, efeknya luar biasa, kerusakan luar besar," tegasnya.
 "Sehingga, Pak Amien perlu untuk segera memberi keterangan supaya efek 
kerusakan besar yang berpotensi menimbulkan konflik bisa kita cegah bersama," 
katanya lagi.

 

Kirim email ke