Bung Djie, kelihatannya anda masih penasaran/bingung apa bedanya pengaruh cetak 
duit thd utang dalam mata uangnya sendiri dan bukan mata uangnya sendiri. Saya 
beri contoh sederhana secara tehnis:
Misal:Nilai sebelum cetak duit rupiah = 10 ribu / USDUtang dollar 1000 USD atau 
Rp 10 juta
cetak duit, rupiah terdevaluasi
Nilai setelah cetak duit rupiah = 15 ribu / USDUtang 1000 USD jadi Rp 15 juta
dus setelah cetak duit utk bayar utang 1000 USD itu bukan lagi Rp 10 juta 
tetapi Rp 15 juta. terlihat cetak duit tidak bermanfaat.
sedang kalau utang dlm rupiah katakanlah 10 juta, sebelum atau sesudah cetak 
duit ya tetap sama 10 juta. disini manfaat cetak duit buat bayar utang jadi 
optimal.


---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :


What is the 'Fisher Effect'
The Fisher effect is an economic theory proposed by economist Irving Fisher 
that describes the relationship between inflation and both real and nominal 
interest rates. The Fisher effect states that the real interest rate equals to 
the nominal interest rate minus the expected inflation rate. Therefore, real 
interest rates fall as inflation increases, unless nominal rates increase at 
the same rate as inflation.

Read more: Fisher Effect 
http://www.investopedia.com/terms/f/fishereffect.asp#ixzz4kYXRpvxK 
Follow us: Investopedia on Facebook
2017-06-20 17:16 GMT+02:00 Jonathan Goeij <jonathangoeij@...>:


Yang anda kemukakan benar, dan itulah kesalahan besar banyak negara seperti 
Indonesia, Uni Soviet, dll. Terutama terjadi karena utang luar negeri yg bukan 
dalam mata uangnya sendiri sehingga pencetakan uang itu tidak ada manfaatnya. 

On Tuesday, June 20, 2017 8:04 AM, kh djie <djiekh@...> wrote:


Nyetak uang sebanyak-banyaknya untuk bayar uang, karena kertas, tinta, ongkos 
cetak itu murah, orang Belanda dalam teknik bilang, ya itu technisch 
uitvoerbaar, secara teknik dapat dilaksanakan.Tetapi ekonomisch niet haalbaar, 
tidak dapat memberi keuntungan, karena akan merusak kurs keuangannya sendiri 
(devaluasi), yang bikin ekonomie dalam negeri akan rusak.
2017-06-20 16:24 GMT+02:00 Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:


sekedar berkilah, foul language, profanity, nggak ada nilainya buat ditanggapin.
---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

Komentar ane goblok?Komentar yang mana yang goblok itu?Kapan ane bilang Yunani 
utangnya dalam mata uangnya sendiri?Ane tambahin: kapan ane bilang Yunani 
utangnya tidak dalam mata uangnya sendiri? Ente kan mau bilang hutang Yunani 
itu hanya dalam mata uang asing. Ini baru goblok! Nih ane tambahin gimana 
gobloknya ente itu: andaikata ada hutang Yunani dalam bentuk euro. Emangnya 
duit utk membayar itu harus selalu dari euro? Dari mana dapet euro nya? Ane 
kasih jawabannya: dari dalam negeri/dalam bentuk drachma.Gimana bisa cetak 
drachma yg banyak utk beli euro? Nih ane kasih lagi jawabannya: kerja…kerja…dan 
kerja. Ini namanya apa? ini namanya: recovery. Lalu gimana bisa Recovery? 
Ngerti ndak sampe sini? Debt payment dan recovery? Ente itu sudah gobloknya 
minta ampun bilang debt payment bisa dibayar secara mudah dengan ongkos tinta 
saja: cetak duit!Sekarang lari dan mempersoalkan hutang Yunani bukan dalam 
drachma tetapi hanya dari mata uang asing? Bingung kan jadinya Yunani itu? 
Sudah gak bisa cetak duit drachma utk bayar mata uang asing terus gimana bayar 
utang dalam mata uang asing itu? Hehehehehe hanya satu kan jawaban buat ente 
itu: ya pinjam mata uang asing kan?Artinya apa: ente nganjurin Yunani pinjam 
duit lagi kan utk bayar hutangnya? Hehehehehe Ente itu anti hutang atau pro 
hutang?Goblok dipelihara!!!!! Jokowi jauh lebih pintar untuk bayar hutang, dia 
pinjam hutang lagi tetapi memikirkan debt managementnya. Gimana caranya: 
kerja….kerja…..Kerjanya akan menghasilkan duit dalam bentuk rupiah dan mata 
uang asing. Ini bisa dipakai utk bayar hutang nantinya. Ini namanya Recovery. 
Kalau gak ada Recovery gak akan bisa bayar hutang tau????!!!!!! Ini yang paling 
penting: tunjukkan dimana ane bilang Yunani hutangnya bukan dalam mata uang 
asing?!!!!!!Kalau ente ndak bisa menunjukkannya, berarti hanya 1: ente 
memfitnah!!! Nesare   From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups. com] 
Sent: Sunday, June 18, 2017 5:38 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga 
Utang?  
Ini komentar paling goblok, utang Yunani itu bukan dalam mata uangnya sendiri.

---In GELORA45@yahoogroups.com , <nesare1@...> wrote :Bukan Yunani saja yg bisa 
cetak uang. Semua negara bisa cetak uang. Kalau menurut jalan pikiran sigoblok 
jonathan itu “cetak uang hanya dengan ongkos tinta yg murah”, ya semua orang 
cetak duit donk lalu bayar hutang2nya. Ngapain cari hutang? susah2 amat! Dia 
gak ngerti pertanyaan bung. Saya ngerti bung tahu masalah itu. Hanya sopan2 
tanya sigoblok itu. Dasar dia bebal gak ngerti maksud baik orang lain, terus 
dengan sok sokan menjawab: sejarah pegging system Bretton woods yg ngalor 
ngidul gak ada kejentrungannya. Dia gak ngerti concern nya bung krn dia gak 
ngerti bahayanya printing money itu. Ini semua karena dia sibuk bashing Jokowi 
jadi hanya ngurusin hutang negara NKRI saja. Bodoh kan dia? USA printing money 
yg saya pancing begitu saja dia gak ngerti. Ini dasar sekali utk ilmu 
ekonomi.Orang yg gak belajar ekonomi saja, bisa ngerti kalau mau pikir dengan 
jernih. Moso’ suatu negara mau susah payah berhutang kalau bisa printing money 
saja. ya seperti kata bung: ya printing money dan bayar hutang donk. Ngapain 
cari hutang utk bayar hutang. Salah ndak saya bilang jonathan itu bodoh? Nesare 
 From: GELORA45@yahoogroups.com  [mailto:GELORA45@yahoogroups. com] 
Sent: Sunday, June 18, 2017 5:54 AM
To: Gelora45 <GELORA45@yahoogroups.com>; nesare1@...
Subject: Re: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga 
Utang?  Bung Nesare,Kalau benar tinggal cetak uang, kan Junani yang sedang 
krisis, bisa dibantu semaunya oleh  negara2 di Eropa dengan cetak Euro, lalu 
langsung kirim ke sana. Kan bisa untung besar dari rente yang dibayar oleh 
junani, sedangkan ongkos cetaknya murah.Salam,KH 2017-06-18 11:32 GMT+02:00 
nesare1@... [ GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>:


 Kita tunggu komentarnya si goblok jonathan ini gimana menjawab 
pertanyaan/concern bung: cetak duit terus untuk bayar hutang. Dia muter2 dari 
cetak duit di Indonesia (bisa devaluasi) dan cetak duit di USA (tidak apa2 
karena dicetak dalam bentuk US dollar dan biayanya hanya tinta), wewenang 
pemerintah s/d Bretton woods Saya jadi terpingkal2 dengan kepintarannya (baca: 
kegoblokannya) ini. dia gak ngerti ekonomi. Ngertinya sepotong2 cuplik sana 
cuplik sini terus bergaya seperti seorang ekonom yg memang belajar ilmu 
ekonomi. Seorang ekonom saja banyak tidak tahu tetapi basic/cara berpikirnya 
ada. Dia ini gak ada dasarnya. Ujung2nya masalah cetak duit itu akan 
menciptakan devaluasi. Ini teorinya. Siapapun, negara manapun yang mencetak 
duit akan harus menerima resiko mata uangnya melemah karena money suppy/duit 
yang beredar meningkat. Jawaban pertanyaan bung itu adalah: cetak duit/printing 
money itu sangat ditakuti oleh setiap negara karena dapat melemahkan mata 
uangnya/devaluasi.Berbeda dengan pinjam duit/hutang dimana suatu negara tidak 
menciptakan duit. Ketika bank pinjam duit dan duit itu adalah deposito dari 
nasabahnya Deposito dilakukan oleh nasabah mengharapkan bunga. Resikonya hanya 
1: kalau semua nasabah tarik depositonya bersamaan dalam waktu yg sama, banknya 
akan kollaps. Tetapi berbeda dengan pemerintah pinjam duit. Hutang pemerintah 
tidak dibayar krn ada permintaan dari kreditor, melainkan dibayar sesuai dengan 
maturity date nya. Jadi waktu bayar nya sudah tetap tanggalnya. Jadi pemerintah 
peminjam bisa mengatur cara membayarnya. Ini masalah debt management. Jadi 
hutang pemerintah itu tidak menciptakan inflasi. Beda kalau pemerintah cetak 
duit/printing money akan menciptakan devaluasi/melemahkan mata uangnya. 
Sijonathan ini gak ngerti bahayanya printing money ini!Dia kutak katik dalam 
otaknya yg cupat krn gak mau kalah dan salah bilang: USA cetak dollar dalam 
mata uangnya sendiri. ini seakan2 tidak mempengaruhi mata uangnya. Gobloknya 
dia ini bung beberkan: kalau begitu cetak dollar dan bayar utang RRT dan 
jepang. Sigoblok jonathan yg gak ngerti ekonomi nya gak tahu kalau dia pake’ 
duit dollar yg baru dicetak itu utk bayar utang itu akan melemahkan dollarnya. 
Dia sama sekali gak ngerti. Tempurungnya kan kelihatan dia bermain logika 
didalam negara USAnya. Dia ndak lihat kalau dollar yg dicetak itu kalau 
digunakan akan melemahkan dollarnya. Bodoh kan dia? Ayo kita lihat gimana 
komentarnya. Semakin lama semakin tambah bodoh. Kenapa? Karena dari awalnya dia 
sudah salah krn gak ngerti konsep dasarnya. Saya ini sebetulnya malas kasih 
kuliah seperti ini. tapi ya kasihan lihat orang goblok sok pinter begini ini 
memang harus ditelanjangi biar dia kapok. Tapi masih belum kapok2 apalagi sadar 
betapa gobloknya dia itu. Nesare  From: GELORA45@yahoogroups.com  
[mailto:GELORA45@yahoogroups. com] 
Sent: Sunday, June 18, 2017 2:32 AM
To: Jonathan Goeij <jonathangoeij@...>; Gelora45 <GELORA45@yahoogroups.com>
Subject: Re: [GELORA45] Kapan RI tak Perlu Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga 
Utang?  Lha, jadinya bagaimana mau bayar utangnya pada Tiongkok dan Jepang? 
Cetak uang dollar sebanyak banyaknya untuk bayar utang yang anda bilang paling 
murah atau tidak ? 2017-06-18 8:17 GMT+02:00 jonathangoeij@... [ GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

lho..... ini khan hal yg sudah jelas dalam sejarah, setelah President Nixon 
meng-abolished Brendon Wood System nilai dolar tidak lagi di-pegged dgn emas 
terus the Fed cetak duit banyak2 yg akibatnya inflasi tinggi nilai dollar 
jatuh, baiknya kemudian President Carter me-tightened money supply itu shg 
inflasi menjadi berkurang banyak. 

---In GELORA45@yahoogroups.com , <djiekh@...> wrote :Kalau misalnya Amerika 
cetak dollar untuk bayar semua utrangnya pada Tiongkok dan jepang, kan Tiongkok 
dan Jepang jadi punya bilyoenan dollar. Kalau dipakai import barang dari 
Amerika, ini bilyunan dollar masuk kembali ke Amerika,  Amerika akan kebanjiran 
dollar. Apa tidak terjadi inflasi, dan kurs dollar jatuh ? 2017-06-18 4:47 
GMT+02:00 jonathangoeij@... [ GELORA45] <GELORA45@yahoogroupscom>:


Kasarannya memang begitu, wewenang cetak duit memang ada dinegara masing2 yg 
mempunyai mekanisme ber-beda2. Yg saya kemukakan adalah hipotetikal kasaran 
saja, karena utang US dalam mata uangnya sendiri jadi kasarannya tinggal cetak 
saja yg ongkosnya cuman beberapa sen perlembarnya bereslah atau kalau mau irit 
ongkos cetak dibikin denominasi yg gede seperti 100,000 dolar yg pernah dicetak 
th 1934. Tapi sekali lagi tinggal cetak duit buat bayar utang itu kasarannya 
kalau disetujui semua otoritas pencetakan duit di US yg melibatkan congress, 
federal reserve, dan treasury department Anda lihat saja banyaknya duit suatu 
negara yg dicetak umbar2an sampai nilainya kemudian jadi jjeblok sedemikian 
rupa dibanding nilai asalnya, seperti yg pernah dialami Indonesia beberapa kali 
baik diorde lama ataupun baru. Tetapi tetap saja utang pemerintah dalam rupiah 
ya kasarannya tinggal cetak duit buat bayar bereslah, cuman utang yg jadi 
masalah itu khan dalam mata uang bukan rupiah.



---In GELORA45@yahoogroups.com , <djiekh@...> wrote :Kutipan : Ini perbedaan 
besar antara US dan Indonesia, utang US dalam mata uangnya sendiri US$ jadi 
kalau misalnya mau bayar utang 1 T tinggal cetak duit 1 T yg ongkosnya cuman 
kertas dan tinta juga sudah cukup tinggal dibayarkan keutang, beres sudah Lha, 
kalau begitu, kan bayar saja langsung semua utang. Atau tidak perlu utang, 
karena bisa cetak uang dollar semaunya ? Cetak saja sendiri ? Apa bisa ? 
2017-06-18 1:04 GMT+02:00 jonathangoeij@... [ GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

 
Bung Goblok, kemampuan bayar utang Indonesia yg rendah (DSR tinggi) itu ya 
jadinya seperti sekarang ini "Terbitkan Utang untuk Bayar Bunga Utang". Selain 
itu credit worthiness Indonesia yg rendah menyebabkan biaya bunga yg tinggi yg 
juga akan memompa DSR makin besar saja. Masak hal seperti ini saja tidak 
dipahamin. Ini perbedaan besar antara US dan Indonesia, utang US dalam mata 
uangnya sendiri US$ jadi kalau misalnya mau bayar utang 1 T tinggal cetak duit 
1 T yg ongkosnya cuman kertas dan tinta juga sudah cukup tinggal dibayarkan 
keutang, beres sudah.  Sedang Indonesia yg utangnya bukan mata uangnya sendiri 
ya tidak bisa cetak duit begitu saja utk dibayarkan, mesti pakai duit cadangan 
devisa. Kalau mau cetak duit banyak2 seenak udel buat bayar utang jadinya ya 
kayak th 96-98 itu dari sekitar 2 ribuan per dollar jadi sekitar 16 ribuan. 
---In GELORA45@yahoogroups.com , <nesare1@...> wrote :Oh jadi gak boleh 
membanding2kan hutang2 antar negara?Ngapain orang2, instansi2, economic center 
seluruh dunia bikin list of country with debt?Ngapain orang2, instansi2, 
economic center seluruh dunia bikin rasio2 debt to GDP dll?Lucunya (eh 
bodohnya☹) ente malahan nulis DSR. Malahan pake’ tambahan IMF lagi dimana IMF 
ada list DSR seluruh dunia Oh jadi kalau DSR nya Indonesia 66% terus emangnya 
kenapa?










Kirim email ke