Pada Selasa, 8 Agustus 2017 17:40, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
Patung di Tuban, diapresiasi sekaligus mendapat resistensi | | | | | | | | | | | Patung di Tuban, diapresiasi sekaligus mendapat resistensi By Hedi Novianto Patung setinggi 30,4 meter ini disebut menggambarkan sosok jenderal perang Tiongkok, tapi sebenarnya adalah simb... | | | | ADDRESS: Oleh : Hedi Novianto @hedi | 19:22 WIB - Selasa, 08 Agustus 2017 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tuban, Jawa Timur, menutup patung Dewa Perang Kongco Kwan Sing Tee Koen dengan kain putih di Kelenteng Kwan Swie Bio, Minggu (6/8/2017). © Aguk Sudarmojo /Antara FotoNama kota Tuban di Jawa Timur semestinya bisa mencuat, setidaknya dalam konteks regional Asia Tenggara. Maklum di kota itu kini berdiri patung raksasa setinggi 30,4 meter.Patung itu menampilkan sosok Kwan Sing Tee Koen, sosok yang disebut dewa perang Tiongkok nan setia dan jujur. Patung itu dibuat setinggi 30,4 meter dan terletak di area di Kelenteng Kwan Sing Bio.Museum Rekor Indonesia (MURI) pun memberi penghargaan pada patung yang dibangun dengan dana total Rp 2,5 miliar. Ini adalah patung tertinggi dan terbesar di Asia Tenggara.Menurut sang pemilik kelenteng, Alim Sugiantoro, pembangunan patung juga menggunakan momentum usia mendiang Kwan Sing Tee Koen ke-1.857 tahun. Sementara soal biaya datang dari seorang asal Surabaya yang menjadi jemaat kelenteng sejak 1970.Dalam Liputan6.com, Alim berharap keberadaan patung itu bisa menarik wisawatan ke Tuban sehingga pendapatan daerah pun meningkat. Itu sebabnya Alim juga akan membangun patung Dewi Kwan Im dengan postur dan tinggi yang sama."Tahun depan diharapkan sudah jadi patung Dewi Kwan Im. Penginnya dibangun di depan kelenteng, tapi diizinkannya di dalam area kelenteng," kata Alim.Namun harapan Alim patut diduga akan sulit terwujud. Sejak diresmikan Ketua MPR Zulkifli Hasan pada 17 Juli lalu, patung Kwan Sin Tee Koen dipuji sekaligus ditentang.Protes keras datang dari sebagian warganet di Twitter. Mereka rerata mempertanyakan untuk apa patung sebesar itu dan berlatar dewa perang Tiongkok dibangun di Tuban.Sementara kalangan pro menilai pendirian patung itu tidak ada masalah. Bahkan patung itu juga bukan dimaksud sebagai identitas kota Tuban. Menurut Wakil Bupati Tuban:Patung Dewa Kwankong Izin IMB Tdk Ada. Dan Izin Yayasan Pendiri Patung Juga Belum Ada Bisa Seenaknya Begitu ya? pic.twitter.com/SN3Pq58gWk— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) August 1, 2017 Ada hubungan sejarah kah sama negeri ini hingga harus di bangun patung dewa perang itu? Kalau gak ada hubungannya dgn sejarah Tuban jd aneh— Firman Damopolii (@firmandamo) July 26, 2017 Ini kan Patung di Tuban? Di area Klenteng, bukan di ruang publik, identitas klenteng bukan identitas kota Tuban pic.twitter.com/q2QrgriXQr— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) August 8, 2017 Kita boleh tidak setuju, tapi jika ada orang agama lain bangun patung di klenteng milik mrk sendiri, biarkanlah. Itu salah 1 wujud toleransi— Rustam Ibrahim (@RustamIbrahim) August 7, 2017 Sementara Senin (7/8/2017) lalu, kelompok massa Bhoemi Poetra Menggoegat dari berbagai elemen di Jawa Timur menyuarakan penolakan pada patung tersebut. Mereka melakukan demo di depan Gedung DPRD Jawa Timur di Surabaya.Dilaporkan detikcom, mereka meminta patung tersebut dihilangkan dari Tuban dan tak boleh pula ada di kota lain di Indonesia. "Panglima perang Kwaan Sing Tee Koen juga tidak ada kontribusinya bagi bangsa Indonesia," kata Didik, koordinator aksi demo tersebut.Derasnya suara kontra membuat patung tersebut ditutup kain putih sejak Minggu (6/8). Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tuban, Hari Sunarno, penutupan dilakukan setelah Forum Pimpinan Daerah dan Forum Kerukunan Umat Beragama meminta pengurus kelenteng meredakan suasana.Belakangan Gunawan Putra Wirawan, Ketua Umum Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, mengklarifikasi bahwa patung itu bukan sosok dewa perang. Itu adalah simbol Dewa Keadilan bagi umat konghucu. Meski demikian, patung itu tidak digunakan untuk prosesi ibadah --kecuali sebagai monumen. Gunawan mengakui bahwa patung itu belum memiliki izin dari pemkab Tuban.Gunawan menceritakan izin diajukan sejak Maret 2016, termasuk menyertakan lampiran persetujuan dari warga sekitar. Namun jawaban tak kunjung datang sehingga pihak kelenteng merasa tidak akan ada masalah.Di sisi lain, Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad mengatakan situasi di kota itu justru kondusif. Tidak ada protes sama sekali karena Tuban terkenal dengan Bumi Wali yang mengutamakan toleransi sesuai ajaran Sunan Bonang."Kalau dibilang ada ramai-ramai, di luar saja ramai. Di Tuban tidak ada masalah," kata Fadly dikutip BBC Indonesia.Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Jatim, Agus Maimun, yang kebetulan dari Tuban, juga meminta masalah ini tidak dibesar-besarkan. Agus mengatakan warga Tuban yang berinteraksi dengan aktivitas kelenteng tidak merasa terganggu dengan keberadaan patung termaksud."Rumah saya 20 meter dari kelenteng, tapi saya dan warga di sekitar rumah saya tidak pernah membahas masalah patung tersebut," kata Agus dalam Kompas.com.Adapun seorang tokoh perkumpulan Tridharma, Marga Singgih, mengatakan bahwa resistensi di media sosial (Twitter) justru menandakan masalah ini telah dipolitisir.Marga mengatakan bagaimana patung tersebut digambarkan sebagai jenderal perang, padahal sebenarnya adalah Dewa Kwan Ong yang menjadi pujaan umat Tridharma, Tao, dan Konghucu sebelum negeri Tiongkok berdiri. #yiv6562656037 #yiv6562656037 -- #yiv6562656037ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mkp #yiv6562656037hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mkp #yiv6562656037ads {margin-bottom:10px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mkp .yiv6562656037ad {padding:0 0;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mkp .yiv6562656037ad p {margin:0;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mkp .yiv6562656037ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-sponsor #yiv6562656037ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-sponsor #yiv6562656037ygrp-lc #yiv6562656037hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-sponsor #yiv6562656037ygrp-lc .yiv6562656037ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6562656037 #yiv6562656037actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6562656037 #yiv6562656037activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037activity span {font-weight:700;}#yiv6562656037 #yiv6562656037activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6562656037 #yiv6562656037activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6562656037 #yiv6562656037activity span span {color:#ff7900;}#yiv6562656037 #yiv6562656037activity span .yiv6562656037underline {text-decoration:underline;}#yiv6562656037 .yiv6562656037attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6562656037 .yiv6562656037attach div a {text-decoration:none;}#yiv6562656037 .yiv6562656037attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6562656037 .yiv6562656037attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6562656037 .yiv6562656037attach label a {text-decoration:none;}#yiv6562656037 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv6562656037 .yiv6562656037bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6562656037 .yiv6562656037bold a {text-decoration:none;}#yiv6562656037 dd.yiv6562656037last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6562656037 dd.yiv6562656037last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6562656037 dd.yiv6562656037last p span.yiv6562656037yshortcuts {margin-right:0;}#yiv6562656037 div.yiv6562656037attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv6562656037 div.yiv6562656037attach-table {width:400px;}#yiv6562656037 div.yiv6562656037file-title a, #yiv6562656037 div.yiv6562656037file-title a:active, #yiv6562656037 div.yiv6562656037file-title a:hover, #yiv6562656037 div.yiv6562656037file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6562656037 div.yiv6562656037photo-title a, #yiv6562656037 div.yiv6562656037photo-title a:active, #yiv6562656037 div.yiv6562656037photo-title a:hover, #yiv6562656037 div.yiv6562656037photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6562656037 div#yiv6562656037ygrp-mlmsg #yiv6562656037ygrp-msg p a span.yiv6562656037yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv6562656037 .yiv6562656037green {color:#628c2a;}#yiv6562656037 .yiv6562656037MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv6562656037 o {font-size:0;}#yiv6562656037 #yiv6562656037photos div {float:left;width:72px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037photos div div {border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037reco-category {font-size:77%;}#yiv6562656037 #yiv6562656037reco-desc {font-size:77%;}#yiv6562656037 .yiv6562656037replbq {margin:4px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mlmsg select, #yiv6562656037 input, #yiv6562656037 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mlmsg pre, #yiv6562656037 code {font:115% monospace;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-mlmsg #yiv6562656037logo {padding-bottom:10px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-msg p#yiv6562656037attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-reco #yiv6562656037reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-sponsor #yiv6562656037ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-sponsor #yiv6562656037ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-sponsor #yiv6562656037ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-text {font-family:Georgia;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv6562656037 #yiv6562656037ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv6562656037