Sebaiknya anda baca sendiri buku tulisan Li Zhuo Hui, Pancaran Cahaya Tujuh Generasi, Kisah perjalanan keluarga Sucipto Nagaria dalam dunia bisnis dan sosial.
2017-08-09 17:01 GMT+02:00 Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>: > > > Ingin tahu hipotesis anda, dibawah seakan karena Confucianism seseorang > atau sekeluarga sukses tujuh turunan, bagaimana kira2 hal itu bisa terjadi? > > > On Wednesday, August 9, 2017 12:02 AM, kh djie <dji...@gmail.com> wrote: > > > Bukan, Summarecon Agung baru 2 turunan. Tetapi jauh sebelumnya hingga > generasi termuda, mereka 7 turunan sukses. > > 2017-08-09 8:52 GMT+02:00 jonathango...@yahoo.com [GELORA45] < > GELORA45@yahoogroups.com>: > > > apa iya Summarecon Agung tujuh turunan? > > ---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote : > > Ya, banyak yang begitu. Generasi pertama kerja berat dengan seluruh > keluarga. Anak-anaknya ikut serta dari kecil membangun perusahaan. Generasi > ketiga, memiliki pendidikan tinggi berkat kekayaan yang dibangun generasi > pertama dan kedua, lebih memilih kerja intelektuil ( dokter, ahli hukum, > ekonoom, insinyur dll.). > Tetapi ada juga generasi yang tujuh turunan sukses, seperti Summarecon > Agung sekarang. Apa mungkin karena di rumah diberi pelajaran Konfucianisme > dan keluarga ini dari generasi ke generasi mementingkan pendidikan. Kapten > Nio (Liong/Liang) Hoei Oen salah satu pendiri perkumpulan THHK, dan aktif > di sekolah THHK pertama di Jakarta Pa Hoa (Patekoan Tiong Hoa Hwee Koan), > cucu buyutnya ( pendiri Summarecon) mendirikan kembali sekolah Pa Hoa > bersama teman2nya. Di sekolah diajarkan etika anak2 Di Zi Gui. Diajarkan > Confucianisme, tetapi Buddhisme tidak. > > 2017-08-09 7:45 GMT+02:00 Hsin Hui Lin ehhlin@... [GELORA45] < > GELORA45@yahoogroups.com>: > > > Puluhan tahun yang lalu, Lee Kuan Yew mengatakan perusahaan 2 di Singapur, > ummunya perusahaan keluarga, umumnya berumur dua sampai tiga generasi palu > lenyap.....begitu juga dengan Jamu Nyonya Meneer ? > > 2017-08-09 11:04 GMT+05:30 Chalik Hamid chalik.hamid@... [GELORA45] < > GELORA45@yahoogroups.com>: > > > > > Pada Selasa, 8 Agustus 2017 13:13, "Sunny ambon ilmesengero@... > [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> menulis: > > > > > > Apakah kalah saingan dengan obat surga dunia modern seperti viagra etc, > maka oleh karena itu terpaksa harus tutup pintu? > > 2017-08-08 8:47 GMT+02:00 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45] < > GELORA45@yahoogroups.com>: > > > *Pahit Jamu si Nyonya Meneer: Strategi Bersaing Family Business* > > 8 Agustus 2017 12:06 Diperbarui: 8 Agustus 2017 12:49 1147 1 0 > http://www.kompasiana.com/ yudhihertanto/ 598946b8e6033318b003f3e5/ > pahit-jamu-si-nyonya-meneer- strategi-bersaing-family- business > <http://www.kompasiana.com/yudhihertanto/598946b8e6033318b003f3e5/pahit-jamu-si-nyonya-meneer-strategi-bersaing-family-business> > [image: image]Pekerja Nyonya Meneer melakukan demonstrasi. Beritasatu.com > Pekan ini dalam dunia bisnis ditandai dengan kabar pailitnya perusahaan > jamu Nyonya Meneer. Situasi pelik dihadapi perusahaan yang ikonik dengan > simbol si Nyonya Meneer yang berdiri sejak 1919 itu. > Kisah kebangkrutan tentu saja menyisakan pilu, terutama bagi banyak > perusahaan yang memiliki latar belakang sejarah bisnis yang panjang. > Alih-alih mengkonversi kemampuan bertahan dalam durasi nan panjang > tersebut, akhirnya arena kompetisi bisnis dengan telak menjatuhkan sang > Nyonya yang sudah tidak sanggup lagi berdiri. > Evaluasi bisnis jamu yang menjadi area kelolaan Nyonya Meneer sesungguhnya > memiliki potensi kapitalisasi pasar yang baik dan bahkan besar, setidaknya > diestimasi dapat mencapai 20 triliun. > Kita tentu tidak mendapatkan uraian menyeluruh tentang muara kegagalan > bayar pada para kreditur Nyonya Meneer yang kemudian menalaknya, namun > beberapa hal masih dapat diperoleh dari studi kasus sang Nyonya. > *Era Dinamis Dunia Bisnis* > Analisa bisnis dari perusahaan Nyonya Meneer tentu berpusat pada pola dan > model bisnis yang digelutinya. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini pernah > menjadi role model bisnis yang inovatif, termasuk beroleh sertifikat > manajemen internasional yang membuat produk ini bisa menembus pasar > internasional. > Dengan list produk yang merentang kedalam ratusan merek dan varian produk, > serta tekonsentrasi 80% bagi kebutuhan wanita maka Nyonya Meneer tentu > menjadi pelaku dalam proposi besar didunia industri jamu yang mayoritas > masih berkategori usaha kecil rumahan. > Bahkan Charles Saerang sang CEO pun tidak kalah terkenalnya dari brand > jamu tersebut, mantan ketua GP Jamu dan peraih gelar doktoral ilmu > manajemen ini tentu fasih merumuskan bisnis turun temurun tersebut. > Lalu dimana letak persoalannya? Mari kita formulasikan bentuk dari puzzle > bisnis Nyonya Meneer. > *Pertama:* bisnis keluarga, tentu tidak ada yang salah dalam format > bisnis tersebut. Pada banyak kasus bisnis keluarga justru berkembang karena > support semua pihak dalam keluarga sebagai bentuk rasa memiliki dan > keinginan untuk memajukan. > Namun disisi lain, potensi konflik kerap muncul baik secara terbuka atau > tersembunyi. Hal ini jelas menghabiskan energi yang dibutuhkan untuk > melakukan pengembangan kedepan. > Dalam sejarah Nyonya Meneer silang sengkarut konflik mewarnai bisnis > sebelum sampai pada era Charles Saerang yang visioner, tetapi laksana > sebuah kendaraan kondisinya mungkin sudah mulai kehabisan bahan bakar > sebelum mencapai tujuan akhir. > Bisnis keluarga yang tidak terkelola dalam menuntaskan konflik laksana > meredam bara panas api dalam tumpukan sekam, potensinya selalu tetap ada. > Keputusan pembelian saham yang terdistribusi keseluruh anggota keluarga > untuk dikonsolidasikan kembali oleh Charles Saerang tidak mampu meredakan > hal tersebut. > Solusi praktis yang mungkin dapat diterapkan pada kondisi ini adalah > memberikan playfield yang terpisah bagi anggota keluarga sesuai dengan > kemampuannya. > Lapisan generasi lama didalam keluarga harus bersedia untuk melibatkan > generasi penerus lanjutan, mendapatkan injeksi ide-ide baru sesuai kondisi > aktual. > Layaknya sebagai induk usaha, Nyonya Meneer harus dapat mengidentifikasi > dan mendefinisikan bisnisnya melalui mata rantai nilai terintegrasi dari > hulu ke hilir, dan pada playfield yang terpisah namun bersinergi tersebut, > semua bagian dari keluarga mendapatkan amanah pengembangan. > *Kedua:* modernisasi pemasaran, hal ini nampaknya sudah dibuat oleh > Charles Saerang namun belum tergarap secara mendalam. > Sentralisasi kepemimpinan tentu memiliki dampak yang baik saat periode > gelombang tak menentu, satu arah komando menyelamatkan biduk dari ancaman > badai. > Tetapi saat periode teduh berlayar, maka improvisasi dalam kepemimpinan > biduk dapat didelegasikan. Dengan demikian, figur pemimpin utama tidak > terkekang untuk terlibat dalam detail. Sehingga dengan demikian, waktu yang > dipergunakan pemimpin puncak terkonsentrasi pada upaya pengembangan > menyeluruh. > Hal-hal yang telah ditetapkan terpisah kemudian diserahkan kepada pimpinan > tim kecil based project. Museum Jamu dan Meneer Shop adalah langkah jitu > konservasi budaya minum jamu sebagai warisan tradisional sekaligus ajang > branding and selling. > Namun agaknya Nyonya Meneer belum memulai pemanfaatan skema B2C Online, > ketika retailer jamu gendong sudah semakin sedikit dan outlet jamu seduh > juga lambat laun berkurang dalam populasi. Membangun keterikatan dan > keterkaitan (engagement) dengan lapis retailer dan consumer menjadi sebuah > kebutuhan wajib, untuk menjamin sustainability bisnis dimasa mendatang. > Tentu asek pemasaran yang berubah, membutuhkan kapasitas dapur yang > mumpuni, dan hal tersebut ditumpukan pada unit khusus yang > bertanggungjawab, semisal divisi riset, penelitian dan pengembangan. Hal > ini ditujukan agar produk tidak hanya bentuk turunan dari formul rahasia > keluarga, tetapi menjadi bagian yang dapat dikembangkan setiap saat. > Bagian rislitbang tersebut yang akan memadukan kebutuhan konsumen, produk > yang dimiliki saat ini dan potensi pengembangan produk yang menjawab > kebutuhan pengguna, agar konsumen tidak beralih ke produk sejenis lainnya. > *Ketiga*: pilihan menjadi terbuka, hal terberat dalam sebuah perusahaan > tertutup adalah memastikan kapasitas internal mencukupi untuk melakukan > pengembangan. Setidaknya, role model ndustri jamu yang terbuka telah mulai > diadaptasi oleh Sido Muncul yang melantai dibursa untuk mendapatkan dana > segar pengembangan dalam proporsi pelepasan saham secara minoritas sebesar > 20%. > Model dan cara pengelolaan keuangan yang baru dapat digunakan untuk > mengatasi lack of source dari kemampuan financial perusahaan. Terlebih > dengan model industry padat karya yang bertransformasi menjadi industry > modern, utamanya dengan perbaikan rantai produksi dan distribusi tentu > tidak sedikit dana yang harus dicadangkan perusahaan dalam melakukan > pengembangan. > Dalam sebuah bisnis keluarga, tentu pilihan terbuka menjadi tidak popular. > Tetapi titik tekan yang dapat diinformasikan ke pemegang saham tertutup > adalah kepentingan jangka panjang. > Di samping itu, beberapa opsi dalam kerangka pengembangan lebih jauh > perusahaan dapat dilaksanakan termasuk dengan opsi menggandeng mitra > strategis, baik dalam upaya menjaga kepastian bahan baku, atau memastikan > proses ditribusi dan penjualan berlangsung sesuai dengan target yang telah > ditetapkan perusahaan. > Posisinya jelas tidak mudah, apalagi ketukan hakim atas pernyataan pailit > sudah terjadi, Kini yang tersisa adalah warisan budaya dan formula atas > produk serta merek jamu yang sudah melekat itu, seharusnya disusun ulang > kembali. Termasuk memperhatikan kepentingan para pekerja yang terkena > dampak atas pailitnya wanita perkasa Nyonya Meneer yang sudah sekian lama > menahan nyeri karena berdiri terlalu lama. > Tetap berjuang pak Charles Saerang! > > > > > > > > > > > >