Maksudnya tulang rusuk?? Hehe unik juga, untuk perkenalan yang kental biasanya 
orang memakai ungkapan “tulang sumsum”, kenal sedalam-dalamnya. Rapopolah 
berdebat sengit. Rumahtangga saja kadang perlu adaperdebatan asalkan tidak 
berkembang menjadi keributan yang mengundang perhatiantetangga.  Masalahnya 
(boleh jadi saya keliru), dari yang sempat saya ikuti, perdebatan Anda berdua 
lagi-lagi mentok di pijakanyang berbeda, Chan bicara tentang hasil sedangkan 
Tatiana bicara tentang proses.Tepatnya, hasil di RRC berbanding 
internasionalisasi proses -- dengan episentrumUS/M-L-M. Selebihnya para pembaca 
hanya menikmati kehangatan tulang iga, hhee...
Okelah, dalam kerangka nasionalisme barangkali RRC sudah separuh berhasil. Dan 
ini diakui sebagai hasil perobahan strategi M-L-M oleh D, yaitu mencapai 
sosialismemelalui kapitalisme. Pengakuan ini jelas menunjukkan bahwa RRC 
sesungguhnya sudah menjadi negarakapitalistik sekalipun tetap mengibarkan si 
merah lima bintang.
Nah, daripada cuma repot menggoreng tulang-belulang, ada baiknya mengarahkan 
pengetahuan luarbiasa Anda berdua untuk menjawabpersoalan-persoalan di 
Indonesia. Apa yang dapat disumbangkan sebagai jalansosialisme untuk mencapai 
masyarakat adil-makmur di Indonesia, dengan memperhatikan sosio-historis dan 
sosio-kultural yang ada. Atau, sebutlah "sosialisme rasa nusantara". 
Tentang cara produksi misalnya, apa yang perlu dilakukan masyarakat agraris 
yang dianugerahi budaya & alam berlimpah ini dalam kondisi di mana sang 
pemimpin ingin melempar masyarakat dari era agraris langsung ke zaman finans & 
industri (e-commerce, utang itu wajib, BANK desa dlsb).
Terimakasih.
   --- SADAR@... wrote:
    Hahahaaa, ... BENER juga, justru karena kita BERDUA sudah saling mengenal 
sampai tulung rusuk masing-masing sejak lebih 1/2 abad yl. jadi tidak bosan2nya 
melayani perdebatan, sekalipun sudah nyerempet saling cemooh! Kalau dengan 
orang lain, PASTI sudah lama ditinggalkan saja, TIDAK ADA GUNA melayani orang 
ektrim yg EDAAAN macam begini!
Bagaimana siiih, ... kenyataan didunia ini BELUM ada yang bisa menunjukkan 
“JALAN SOSIALISME” yang paling benar dan terbukti menjadi kenyataan! Semua 
bangsa disetiap negaranya juga HARUS meraba-raba dan menemukan sendiri jalan 
yang dianggap TEPAT dan bisa dijalankan sesuai kondisi masyarakatnya! Bukankah 
kenyataan yang kita hadapi yang dibilang JALAN-LENIN itu RUNTUH dengan 
sendirinya setelah 70tahun!!! Artinya apa? Adalah kesalahan disitu, bahkan 
KESALAHAN serius yang mengakibatkan keruntuhannya dan itu MUTLAK harus 
ditemukan dan dikoreksi untuk meneruskan jalan sosialisme bisa maju TETAP JAYA! 
Dan itulah yang dilakukan Deng dan dijalankan RRT selama lebih 30 tahun 
terakhir ini. Dan dalam PRAKTEK perjuangannya melawan imperialisme AS, justru 
telah menun jukkan keunggulan yg membuat AS kewalahan, dari satu kekalahan 
kekalahan lain dan sampai Trump harus ambil kebijaksanaan “American Fisrt!” 
mengutamakan AS lebih dahulu yg sangat konservatif itu!
Kemakmuran. Lho, bukankah perjuangan sosialisme itu harus meratakan kemakmuran, 
bukan meratakan KEMISKINAN! Kalau hendak meratakan kemiskinan, yaa tentu saja 
mudah! Dan itulah yang terjadi di negara2 yang dinamakan negeri-sosialis dimasa 
lalu, ... meratakan kemiskinan masyarakat dan kesulitan bahkan bisa dikatakan 
TIDAK BERHASIL meningkatkan kemakmuran masyarakat dengan baik! Tentu KENYATAAN 
yang terjadi ini bukan KEHENDAK Lenin, Stalin juga Mao! Itulah kenyataan 
OBJEKTIF yg harus dihadapi dalam melawan blokade negara2 kapitalis-maju 
disekeliling yg digembongi AS. Tapi, sudah seharusnya yang menamakan diri 
komunis juga harus BERANI melihat kekurangan/kesalahan sistem sosialisme yang 
dijalankan ketika itu! Disinilah saya melihat kehebatan dan keberanian Deng. 
Deng dengan tepat melihat kesalahan PKUS, khususnya yg juga dijalankan Mao di 
Tiongkok sendiri. Hanya saja Deng dalam keberanian mengritik 
kekurangan/kesalahan Mao dengan ketegasan TETAP mengakui KEBESARAN dan 
jasa-jasa Ketua Mao sebagai Pemimpin BESAR Bangsa Tionghoa yang TIDAK BOLEH 
dihujat dan dinegasi! Tanpa Ketua Mao, TIDAK ADA TIONGKOK BARU sekarang ini! 
Disinilah PERBEDAAN prinsipil antara Deng dengan Kruschove yang menghujat 
Stalin dan menegasi jasa-jasa besar Stalin! Hanya saja anda melihatnya sebagai 
kelicikan Deng mengelabui jalan REMO nya! Sedang Deng mengambil jalan, untuk 
memecahkan KEMISKINAN masyarakat Tiongkok dengan rakyat sebegitu buuaaanyaknya, 
1,3 milyar, tidak akan mungkin bisa dicapai dengan sekaligus MAKMUR bersamaan. 
Harus memperkenankan sementara orang kaya lebih dahulu! Dan inilah jalan 
pilihan yang ditempuh Rakyat Tiongkok dan kita saksikan bersama, dalam waktu 30 
tahun terakhir ini, sudah lebih 300 juta rakyatnya mencapai tingkat kehidupan 
klas menengah-atas dan nanti tahun 2020 bebas dari kemiskinan! Dan ingat, 
kemakmuran yang dicapai rakyat Tiongkok dalam 30 tahun sekarang ini, sudah jauh 
lebih MAKMUR ketimbang rakyat Sovyet dalam 70 tahun itu!
Cara produksi. Anda nampaknya TIDAK BERANI melihat KENYATAAN yang ada dalam 
masyarakat TIongkok sekarang, ada cara produksi kapitalis, dan juga TETAP 
dipertahankannya cara produksi sosialis dengan masih dipertahankannya BUMN-BUMN 
yang menentukan kehidupan rakyat banyak. Dan arah perkembangan yang saya 
perhatikan, ... sekalipun ditahun 1980 komune rakyat dibubarkan, tapi arah 
KESADARAN PETANI tetap didorong untuk menjalankan KERJA-KOLEKTIF. KESADARAN 
membentuk koperasi-desa,  justru cara produksi sosialis itulah yang lebih 
digencarkan PKT! Yang BERBEDA, hak-milik perseorangan atas alat produksi bukan 
dibasmi, tapi berubah menjadi SAHAM yang dimiliki petani setelah tergabung 
dalam koperasi-desa. Dan justru adanya HAK-MILIK PRIBADI itu menjadi rangsang 
kuat mendorong setiap PETANI bekerja lebih giat, lebih keras untuk dapatkan 
bonus setiap tahun dan meningkatkan kesejahteraan petani lebih cepat! Bukankah 
KERJA-KOLEKTIF, KEHIDUPAN KOLEKTIF yang terjadi dengan KESADARAN membentuk 
koperasi-desa ini, merupakan bentuk produksi sosialis, bukan cara produksi 
kapitalis! Inilah yang terjadi, setelah banyak memperhatikan kisah pengentasan 
kemiskinan didesa-desa beberapa tahun terakhir ini, dan saya melihatnya itulah 
proses KESADARAN MASYARAKAT yang harus dilalui sewajarnya, tidak dengan 
dicekoki dan apalagi dipaksakan dengan kekerasan. Orang yang tidak setuju 
dengan komune-rakyat lalu dituduh “KANAN”, dan hendak “merestorasi 
kapitalisme”, tidak bisa mengikuti kemajuan pikiran jalan sosialisme! Yang 
tercatat tidak kurang dari 1,4 juta kader dan anggota PKT harus dijebloskan 
dalam kamp konsentrasi kerja-paksa untuk cuci otak! Termasuk diantaranya yang 
kemudian ditahun 94 keluar menjadi PM RRT banyak dipuji didunia, Zhu Rongji 
dengan ketegasan memimpin Rakyat Tiongkok maju.
Begitu juga dengan banyak orang semula mengira, bahkan lebih banyak orang 
mengharapkan cara produksi kapitalis itulah yang bisa dikembangkan dan bahkan 
sudah menjadi dominan dalam masyarakat. Mereka mengira semua BUMN-BUMN pasti 
akan berubah menjadi milik kapitalis swasta bahkan asing! Tapi, KENYATAAN 
perkiraan dan harapan banyak orang itu tidak terjadi, bahkan sebaliknya! 
Setelah digempur krismon tahun 2008, puluhan ribu perusahaan besar-kecil 
bangkrut, puluhan juta buruh menjadi penganggur, ... dengan HUTANG gaji buruh 
yg belum dibayar majikan yg tidak sedikit kabur itu! Pemerintah RRT yang 
berkuasa mengambil kebijakan, mengambil alih, mengucurkan dana membeli saham 
perusahaan swasta untuk bisa meneruskan usaha, ... menampung kembali 
buruh-buruh itu dan meneruskan produksi! Yang terjadi apa? Bukankah itu kembali 
memperkuat hak-milik NEGARA! Sekarang coba anda perhatikan dalam persaingan 
pengusaha swasta dan BUMN di pasar Tiongkok, mana yang menang? Bisa dan 
mungkinkan dibiarkah kapitalis swasta yang menang oleh PKT? Pemerintah yang 
BERHASIL mengendalikan kapitalis-kapitalis atau sebaliknya? Aaachh, kalau tidak 
juga bisa melihat dengan jelas, entah berada dimana otak anda itu?
Saya tidak hendak memperdebatkan teori-teori, ... disamping memang tidak 
berkemampuan berkomat-kamit dalil-dalil teori itu, kecuali hanya membuang waktu 
saja, saya juga berpendapat BENAR-SALAH teori-teori itu bagaimanapun juga harus 
dibuktikan dalam PRAKTEK! Jadi, kita lihat saja praktek yang dijalankan RRT 
sekarang ini, yang mereka katakan “Jalan Sosialisme berciri khas Tiongkok” itu 
apa sesungguhnya dan bagaimana jadinya! Makanya saya ajak tarohan saja untuk 
menyaksikan sendiri bagaimana target tahun 2020 RRT membebaskan diri dari 
KEMISKINAN! Sebagai ujud tantangan yg dinyatakan Deng, SOSIALISME bukan 
meratakan kemiskinan, tapi meratakan kemakmuran!
Salam,ChanCT From: Tatiana Lukman

Persis seperti imperialis AS, ketika beritanya tidak berkenan di hatinya, maka 
langsung dibilang HOAX, tanpa menunjukkan bukti. Si Chan ingin sekali membantah 
di Tkk tidak ada restorasi kapitalis (tidak perlu ditambah embel-embel PKUS), 
tapi tidak bisa! Hakekat restorasi kapitalis sama, tidak perduli siapa yang 
mimpin, PKUS atau PKT. Dua-duanya partai remo.Pimpinan remo PKUS lebih kurang 
munafiknya, maka ditanggalkannya kedoknya. Pimpinan remo PKT lebih tebel 
mukanya, lebih tinggi kadar kemunafikannya. Ingin terus menipu rakyat Tkk, 
padahal sudah lama rakyat sadar bahwa mereka hidup dalam sebuah sistim 
kapitalis (kapitalisme dengan ciri Tiongkok).
Chan selalu menuduh saya seenak perut sendiri menuduh Tkk kapitalis dan PKT 
remo. Tapi dia sendiri tidak pernah bisa membuktikan yang sebaliknya.Semua 
orang yang pernah belajar dikit-dikit ekonomi politik Marxis, pasti tahu bahwa 
karakter suatu sistim ekonomi ditentukan oleh cara produksi (mode of 
production). Berkali-kali saya minta Chan untuk menjelaskan cara produksi apa 
yang berdominasi di Tkk. Tak pernah dijawab! Dalam "Sosialisme dengan ciri Tkk" 
apa mode of production-nya? INi kan bukan pertanyaan yang sulit! Wong tinggal 
pilih: cara produksi feodal, atau cara produksi sosialis, atau cara produksi 
kapitalis, atau cara produksi perbudakan? Atau kombinasi cara produksi sosialis 
dan kapitalis? Kalau kombinasi, lalu harus kasih contoh kongkrit di mana bisa 
kita temukan atau dimana tercermin "kombinasi kedua cara produksi itu", bukan? 
Jadi jangan asal jeplak dan marah-marah tiap kali saya bilang Tkk kapitalis dan 
PKT remo. Sejak dulu tuduhan saya sampaikan dengan bukti-bukti kongkrit.
Salah satu jasanya Marx adalah mengungkap nilai lebih. Keuntungan kaum 
kapitalis berasal dari mana, Chan? Bukan dari nilai lebih yang dirampas dari 
buruh? Perampasan nilai lebih berarti penghisapan, bukan? Kamu kan membela dan 
membenarkan penghisapan, seperti juga dulu Suar Suroso. Alasannya, masih 
diperlukan!! Nah, kalau ada perampasan nilai lebih, ada penghisapan, lantas 
sistim apa itu?? Bukan kapitalisme??
Chan selalu bilang soal "kemakmuran". Saya termasuk "makmur" di Belanda, tidak 
kelaparan, tidak kedinginan, ada atap diatas kepala. Sistim ekonomi apa yang 
ada di Belanda? Bukan kapitalisme? Sosialisme dengan ciri Belanda?
Chan, apa kamu tidak tahu bahwa terdapat nilai-nilai moral dan pandangan hidup 
yang berbeda dalam masyarakat sosialis dan masyarakat kapitalis? Coba tolong 
ceritakan nilai-nilai moral sosialis yang kamu lihat di masyarakat Tiongkok 
sekarang!
Apakah sebuah negara sosialis dibenarkan  menanam modalnya di luarnegeri untuk 
MENJARAH kekayaan alam dan MERAMPAS NILAI LEBIH kaum buruh  negeri itu? Apakah 
sebuah negara sosialis dibenarkan punya basis militer diluar negeri? Untuk apa 
basis militer itu? Apakah dibenarkan sebuah partai komunis mengkhianati prinsip 
internasionalisme?
Anda sudah mulai mempelajari karya Lenin? Kan sudah dapat komando dari tuan 
anda untuk belajar baik-baik karya Lenin. Bagus!!!Sudah baca teori Lenin "mata 
rantai terlemah"? Sudah tahu  apa yang menyebabkan kemungkinan menghancurkan 
mata rantai terlemah? Baca baik-baik karya Lenin tentang itu. Kalau anda dengan 
serius mempelajari karya Lenin, maka anda dapat membandingkan ajaran dan 
praktek Lenin memimpin Revolusi Oktober dan pembangunan sosialisme di Uni 
Soviet dengan "teori remo" anda yang ngawur " Hendak mencapai masyarakat 
sosialisme tanpa melewati masyarakat kapitalisme, begitu berhasil merebut 
kekuasaan Tsar Rusia, lalu hendak memasuki masyarakat sosialisme dengan 
membasmi hak-milik kapitalis perseorangn
KALAU anda pelajari dengan serius dan MENGERTI  teori “perkembangan kapitalisme 
yang tidak merata” dan inilah yang memungkinkan “penghancuran mata rantai 
terlemah”, maka akan tercampakkan ke tong sampah busuk teori remo anda bahwa 
masyarakat sosialisme harus dicapai melalui kapitalisme. Dan sebetulnya 
kemenangan perang pembebasan Tiongkok, Korea dan Vietnam sudah membuktikan 
absurdnya teori yang anda sanjung dan sebarkan.

Baca karya Lenin yang berhubungan dengan NEP!!! Supaya melek mata anda dan 
tidak terus-terusan ngaco, asal jeplak! Lenin mengambil NEP bukan karena 
KESALAHAN!!! Lenin dengan TEPAT mencetuskan dan memimpin revolusi oktober 
sosialis dan karena itu berhasil menang! Laksanakan perintah tuan anda untuk 
baca Lenin  (dulu nggak mau, nah sekarang sudah diperintah-kan dan bukunya 
sudah diterbitkan!!) dan anda akan menemukan keadaan yang bagaimana yang telah 
memaksa Lenin mengambil NEP! Kehancuran ekonomi itu disebabkan oleh perang 
sipil melawan tentara putih dan agresi kaum imperialis. Baca di Wikipedia 
berapa Negara yang mengepung dan ingin mencekik Negara Soviet yang baru saja 
lahir! Jadi SAMA SEKALI bukan karena  KESALAHAN! Dan ingat NEP pun hanya 
sementara, tahun 1928, mayoritas dari efek NEP dalam ekonomi sudah diatasi!!! 
Seperti kata Lenin: Rusia dengan NEP berubah menjadi Rusia Sosialis!! Soal ini 
sudah pernah didiskusikan dulu bahkan dengan lebih banyak orang lagi. Tapi 
dasar anda NGOTOT tanpa otak! Orang lain sudah bosan debat dengan anda, karena 
mereka lihat memang tidak ada gunanya! Kalau saya lain. Saya gunakan ini untuk 
ditunjukkan pada kawan-kawan muda, supaya mereka dapat membaca sendiri 
ucapan-ucapan dan pikiran seorang revisionis dan renegat.  Anda ini penting, 
tahu!! Saya kan tahu bagaimana anda dulu. Jadi bisa cerita banyak tentang 
“perkembangan”, ciri dan sifat seorang revisionis, supaya tidak abstrak bagi 
mereka.

On Saturday, October 14, 2017 3:42 PM, sadar@... wrote:
Ada2 saja nenek yang satu ini, ... seenak-udelnya sendiri nuduh PKT menjalani 
restorasi kapitalisme PKUS, ... dengan dasar pidato Deng yang entah darimana 
sumbernya dan jelas HOAX itu!
Seandainya saja BENAR tuduhan PKT sedang menjalani restorasi kapitalisme 
Khruschove, .... yaaa, kita saksikan saja bersama KERUNTUHAN yg PASTI terjadi! 
Tentunya nenek yang satu ini masih cukup sehat dan bisa hidup melewati tahun 
2020, untuk menyaksikan sendiri RRT mencapai target masyarakat sedikit makmur! 
Dimana 1,4 Milyar Rakyat Tiongkok BEBAS dari KEMISKINAN! Jadi, tidak seorang 
warga Tiongkok masih bisa dikategorikan MISKIN, masih bisa nampak seorang warga 
gelandangan tidak punya rumah tinggal, tidak cukup makan dan berpakaian 
compang-camping lagi, ...!
Anda nampaknya masih juga belum berhasil melihat kenyataan proses perkembangan 
masyarakat itu TIDAK bisa melompat-lompat berdasarkan kehendak subjektive 
seseorang saja! Hendak mencapai masyarakat sosialisme tanpa melewati masyarakat 
kapitalisme, begitu berhasil merebut kekuasaan Tsar Rusia, lalu hendak memasuki 
masyarakat sosialisme dengan membasmi hak-milik kapitalis perseorangn. Padahal, 
Lenin sendiri sudah melihat kesalahan ini, maka ditahun 1921 
kapitalis-kapitalis diperkenankan kembali hidup, ... dengan berlakukan 
kapitalis-kapitalis tumbuh berkembang dibawah kendali Diktatur Proletariat. 
Menjadi Kapitalisme Negara yang berbeda dengan negara-negara kapitalis. Dan 
inilah yang dijalankan Deng dan dipertahankan pimpinan PKT Xi-Li sekarang ini, 
dengan tetap mempertahankan DP dengan TEGUH! Dengan menggunakan DP 
mengendalikan kapitalis-kapitalis yg dibiarkan tumbuh berkembang dengan baik di 
TIongkok, bahkan mendorong mereka, kapitalis-kapitalis ikut terlibat dalam 
usaha mengentaskan kemiskinan masyarakat.
Kalau kita perhatikan proses perkembangan yang nampak terlihat di Tiongkok, di 
30 tahun pertama, 1949-1979, masa Mao adalah usaha membangun DASAR-EKONOMI dan 
Pertahanan negara, begitulah dengan kesalahan disana-sini yang terjadi, tetap 
HARUS dikatakan ketua Mao berhasil dengan BAIK membangun dasar-ekonomi dan 
pertahanan negara!  Tahap 30 tahun kedua, 1979-2009, tahap mencapai kemakmuran 
masyarakat dengan menempuh memperkenankan sementara orang KAYA lebih dahulu. 
Setelah mencapai kemakmuran masyarakat lebih baik, ... dimana lebih 300 juta 
rakyat Tiongkok mencapai kehidupan klas menengah-atas. Dilanjutkan tahap 30 
ketiga, 2009-2039, memasuki tahap KEADILAN! Dengan menetapkan titik berat tugas 
PKT memperbaiki kesejahteraan petani didesa-desa, ... banyak kebijakan 
dikeluarkan untuk mendorong usaha pertanian, perkebunan, peternakan dan 
mengembangkan berbagai industri ditingkat desa. Mengembangkan DEMOKRASI dengan 
memperkenalkan pemilihan-langsung LURAH didesa-desa, agar petani penduduk desa 
memilih pimpinan langsung yang mereka kenal, ... dan, 5 tahun terakhir ini 
digencarkan GERAKAN mengentaskan kemiskinan didesa-desa terbelakang yg selama 
ini belum terjamah. Satu prestasi yang sungguh luar biasa, dalam 5 tahun ini, 
setiap tahunnya lebih 10 juta rakyat lepas dari kemiskinan!
Saya perhatikan, ditahap ketiga, KEADILAN ini, yang dijalankan PKT bukan 
melorot kapitalis-kapitalis yang sudah miliuner, tapi lebih mengutamakan 
meningkatkan kesejahteraan rakyat yang MISKIN, membebaskan kemiskinan lebih 
dahulu! Sampai hari ini masih belum nampak bagaimana mereka lebih lanjut 
memperkecil kesenjangan sosial yang selama ini terjadi. Belum nampak ada 
“PEMBATASAN” hak-milik perseorangan, ...
Daripada kita terus bedebat tidak ada akhirnya, bagaimana ayooo, ...  BERANI 
TAROHAN atau tidak??? RRT akan SEGERA ROBOH seperti PKUS, atau sebaliknya akan 
terus maju lebih baik, lebih makmur dan lebih kuat dari tahun ketahun, dan, ... 
ditahun 2020 RRT sebagaimana target yg ditretapkan Kongres-18 akan bebas dari 
kemiskinan bisa dicapai dengan baik?
Salam,ChanCT

From: Tatiana Lukman
Benar bung Ajeg! Suharto masih hiduppun, tidak akan di dapat informasi dan 
fakta-fakta sejarah yang benar. Sedangkan dari pihak PKI, sudah dibunuhi semua 
pimpinan  utamanya. Tidak aneh kalau dalam penelitian sejarawanpun akan 
terdapat analisa yang tak terlepas dari spekulasi. Mau tahu kesalahan besar 
PKI?? Melakukan garis revisionis modern!!!! (Dulu si Chan tahu banget itu , dia 
paling depan dan paling santer dalam mengganyang remo UREN!!) Garis revisionis 
modern itulah yang membuat PKI tidak mampu menghadapi serangan biadab kaum 
reaksioner!! Mengapa begitu benci saya kepada Revisionisme Modern??? Karena 
itulah biang kerok dari semua kegagalan perjuangan rakyat di negeri-negeri yang 
belum menang perjuangannya, dan juga biang kerok dari Restorasi Kapitalisme di 
Uni Soviet dan Tiongkok!!!  Orang yang tidak mau mengingat ini, karena dirinya 
sendiri sudah merosot dan tengah mengulangi jalan salah yang sudah ditempuh 
PKI!!! Itulah sebenarnya inti masalahnya.Dan benar bung, yang mengingatkan 
bahwa ratusan juta rakyat (dan jutaan yang belum lahir) menderita penindasan 
NEKOLIM. Inilah sekarang masalah pokoknya dan tergantung pada masing-masing 
kita peran apa yang bisa dikerjakan agar supaya tidak jadi penonton saja!!!

On Friday, October 13, 2017 7:22 PM, ajeg wrote:Menurut saya terlalu riskan 
melakukan penculikan secara gabungan dengan kelompok lain, apalagi ini yang 
diculik lebih dari 1 orang, dan jenderal semua.
Lebih masuk akal kalau operasi penculikan dilakukan oleh satu tim / kesatuan, 
sementara kesatuan-kesatuan lain bertugas mengamankan lingkar luarnya. Dengan 
menggunakan kesatuan Tjakrabirawa sebagai tim penculik diharapkan operasi 
berjalan lancar karena para jenderal kemungkinan akan percaya mereka memang 
dipanggil presiden ke istana. Atau, selain mengamankan lingkar luar, bisa jadi 
kesatuan-kesatuan lain di bawah Soeharto disiapkan sebagai plan-B (seperti 
kebiasaan orang Amerika, hahǃ) kalau Tjakrabirawa gagal.
Jadi, siapa sih yang tidak mencurigai Soeharto terlibat? Posisinya sebagai 
jenderal komando yang luput dari penculikan saja sudah mengundang kecurigaan. 
Tetapi apa dia juga yang memerintahkan penculikan para jenderal? Itulah 
pertanyaan saya, dari mana datangnya perintah kepada Tjakrabirawa untuk 
mengambil para jenderal? 

Kecurigaan terhadap Soeharto hanya gampang dipertebal untuk hari-hari setelah 
ditemukannya jenazah 6 jenderal + 1 kapten. Sedangkan untuk peristiwa 
penculikan itu sendiri keterlibatan Soeharto terbilang cukup tipis, masih 
sebatas membiarkan terjadinya penculikan. Sayangnya kita kan tidak bisa (dan 
tidak boleh) membentuk kebenaran hanya berdasarkan asumsi apalagi kecurigaan.
Lalu bagaimana membuktikan semua itu sedangkan Soehartonya sudah mati. Apa yang 
bisa diharap dari orang mati, sedangkan sekarang ada ratusan juta orang hidup 
di Indonesia (dan jutaan lagi akan lahir) yang terus tertindas nekolim.
--- SADAR@... wrote:

Bung Ajeg yb, ... saya TIDAK YAKIN kalau sepasukan G30S yg bergerak menculik 7 
jenderal itu sepenuhnya dari Tjakrabirawa, dan oleh karenanya bung menyangkal 
kemungkinan Suharto Dalang G30S sesungguhnya, yg tidak mungkin mengomandoi 
Tjakrabirawa.  Tapi, saya lebih YAKIN bahwa KEKUATAN INDUK untuk G30S itu 
justru dari 2 batalyon, Yon 454 dan Yon 530 yang secara khusus didatangkan 
sendiri oleh Jenderal Soeharto dengan telgram yang menegaskan dengan 
perlengkapan senjata siap-TEMPUT datang ke Jkt untuk menghaidiri Peringatan 5 
Oktober, ... tentu ada beberapa perajurit dari Tjakrabirawa tergabung. Apakah 
mereka diatur sepasukan sesuai pasukan asal sehingga mudah memberi komando, 
saya juga tidak yakin begitu. Sebaliknya, kemungkinan BESAR untuk G30S itu, 
justru dibentuk pasukan tersendiri gabungan dari beberapa pasukan PILIHAN itu, 
tentu dengan ketegasan dibawah KOMANDO Dewan Revolusi yang dibentuk dengan 
kepalanya Letkol. Untung itu! Sekalipun kebetulan Untung dari Tjakrabirawa, 
TENTU tidak lagi keluarkan komando atas nama Tjakrabirawa, tapi atas nama Dewan 
Revolusi! Dan juga jelas, kol. Latief dan jenderal Supardjo bukan dari 
Tjakrabirawa dan sulit bisa dimengerti bisa menerima komando dari Untung! 
Sesuatu kejanggalan yang tidak masuk akal, kalau tidak ada jenderal dibalik 
mereka bertiga yang merupakan KOMANDAN sesungguhnya, komandan yang mengomandoi 
gerakan militer G30S itu! Samahalnya dengan Resimen Tjakrabirawa itu juga 
gabungan perajurit terbaik dari beberapa anggotan/pasukan yang kemudian 
dikomandoi oleh Sabur dan wakilnya Saelan. Tapi yang terlibat dan diikut 
sertakan dalam pasukan G30S, tentu pilihan yang dianggap terbaik dan bisa 
melaksanakan tugas penculikan dengan sebaik-baiknya. Hanya saja ada orang 
mempertanyakan Doel Arief yang misterius, kepala grup pasukan yg ditugaskan 
menculik jenderal Nasution tiba-tiba absen, diganti orang lain yang tidak tahu 
betul letak rumah Nasution dan dalam pelaksanaan rumah seb elah yg digedor, 
keributan diseb elah itu katanya yang membuat Nasution siuman dan berhasil 
kabur meloncat pagar dibelakang rumah, sedang Tendean yang keluar buka pintu 
dan tertembak mati dikira Nasution. Ada lagi suara, ternyata Doel Arief itu 
menghilang begitu saja entah kemana dan dimana sekarang, sementara dinyatakan 
anak kesayangan jenderal Ali Murtopo. Entah kebetulan sama-sama grup Madura 
atau apa? Atau merupakan persekongkolan yang lebih jauh dan selama ini 
tertutup, ternyata Ali Murtopo merupakan jenderal 3 serangkai <<Suharto-Ali 
Murtopo-Yoga Sugama>>! Salam,ChanCT

From: ajeg

Secaralogika kerja prajurit ya tergantung perintah atasan / pimpinan, 
terlebihpasukan kawal kepresidenan yang terdiri dari orang-orang pilihan dan 
terujikesetiaan dan kepatuhannya. Mengikutialur logika ini mestinya perintah 
kepada kesatuan Tjakrabirawa untuk menculikjenderal-jenderal AD datang 
dariKomandan Tjakra (Brigjen Sabur) ataupun langsung dari presiden (Soekarno).

Cukupmasuk akal mengingat hubungan presiden dan AD saat itu sedang meruncing. 
Tetapiberbagai teori tentang keterlibatan Soekarno dalam G30S tidak 
berkembangsesubur propaganda yang mengaitkan G30S dengan PKI: “G30S/PKI”. 
Sedangkan teoriyang terus berkembang dan paling laris adalah, 'pertikaian 
internal AD'. Kalaudikatakan Soeharto terlibat G30S, betulkah dia yang 
memerintahkan penculikan?
Secarahirarkis militer, agak janggal. Sebab, logiskah Pangkostrad memberi 
perintahkepada kesatuan aTjakrabirawa (maksudnya perintah langsung) tanpa 
melaluikomandan Tjakra maupun seizin presiden? Mestinya mustahil, mengingat 
kesetiaanprajurit hanya kepada negara dan patuh hanya kepada atasannya. 
Terlebih inipasukan kawal kepresidenan. Akan lebih masuk akal jika perintah 
Soehartodiberikan langsung kepada Untung Syamsuri lantaran Untung bekas anak 
buahnya diKodam Diponegoro. Tetapi yang seperti ini tentu bukan perintah dalam 
jalurkomando resmi. Jadi, jalur komando apa yang berlaku antara 
Soeharto(Pangkostrad) dan Untung (DanYon Tjakra) dalam Gerakan 30 September?
Kalauskenario Soeharto memerintahkan Untung itu betul, katakanlah perintah 
diberikanmelalui jalur komando Biro Khusus PKI, wajar saja Nasution berang 
mendengar TNIdituding sebagai penculik para jenderal. Sebab, faktanya, yang 
bergerakmenculik hanya kesatuan Tjakrabirawa. Itupun sebagian besar anggotanya 
cuma menjalankan perintah Letkol Untung sebagaiatasan. Sama persis dengan 
kebanyakan anggota PKI yang tidak tahu-menahu soalGerakan 30 September.
Lepasdari perdebatan soal skenarionya, keterlibatan segelintir anggota TNI-AD 
dansegelintir anggota PKI dalam G30S adalah fakta yang tak terbantahkan. Bahwa 
PKI& Komunisme akhirnya dipukulrata sebagai biang kerok sehingga harusdibasmi, 
kita semua tahulah itu sejalan dengan kepentingan Amerika Serikatuntuk menyetop 
langkah sukwan-sukwati Indonesia yang sudah berderap menujuVietnam Selatan. 
Maklum, setelah Kennedy dibunuh tahun 1963, AS di bawah LBJmembatalkan 
penarikan ratusan penasihat militer dari Vietnam. Sebaliknya, ASmalah mengirim 
ratusan ribu anak mudanya untuk ikut bertempur. Dimulai dengan seranganudara 
besar-besaran pada 1964.
Jelas,kapitalis industri senjata AS tidak mau bisnis senjata mereka di 
Vietnamdirecoki sukwan-sukwati alumni "Ganyang Inggris" di Malaysia yangakan 
membantu membebaskan Rakyat Vietnam Selatan dari cekikan imperialis. Makasambil 
menghapus jejak pembunuhan Kennedy, para saudagar senjata menghentikanbala 
bantuan dari Indonesia dengan memperalat institusi negara (CIA dsk) 
untukmenjatuhkan Soekarno melalui Gestapu.
SekarangVietnam Selatan telah bergabung kembali dengan saudara-saudaranya di 
utarasetelah mengusir AS keluar dari negerinya. Mereka pun berhasil 
membangunnegerinya yang hancur. Sementara, kita, masih saja tekun 
gontok-gontokan dibawah pengawasan imperialis.
Cuma inikah yang bisa kita lakukan untuk melanjutkan semangat proklamasi? 
Menari di gendang imperialis demi mewariskan déjà vu September kepada 
anak-cucu-cicit dst?
--- SADAR@... wrote:
TIDAK BEGITU, bung Goei! Dalam pengertian saya, sekalipun pelaku G30S adalah 
perajurit TNI, konkritnya dari pasukan Tjakrabirawa dan katakanlah ada sebagian 
benar dan terbukti anggota PKI, TAPI, tetap MEREKA itu palaksana PERINTAH saja! 
Yang mutlak HARUS diseret keluar, dijernihkan adalah jenderal-jenderal dibalik 
yang merupakan DALANG G30S! Saya menduga KERAS, sebagaimana diungkap Dr. 
Subandrio, jenderal Suharto itulah DALANG G30S sesungguhnya!
Jadi, sekalipun ada kesertaan anggota PKI disitu,m tetap tidak membuktikan PKI 
adalah DALANGT G30S! Yang justru menarik, kalau BETUL dan bisa dibuktikan 
jenderal Suharto itu juga Biro Chusus PKI yg langsung dibina DN Aidit! Dan 
karena G30S hanya permainan dan digerakkan segelintir anggota PKI saja, ... 
bukan keputusan Polit Biro Partai dan melibatkan bagian besar anggota PKI, 
tentu sulit dikatakan PKI secara organisasi terlibat G30S!
Itu saja, ...
Salam,ChanCT
From: Jonathan Goeij 

Bung Chan, saya tidak ikut dalam diskusi yg sedemikian panjangnya itu. Hanya 
mau menyoroti bagian ini saja, terlihat pandangan anda sedemikian baik dan 
murah hati terhadap para tentara TNI yang melakukan pembunuhan para Jendral 
itu. Tetapi kok saya tidak melihat anda menyanggah ataupun memberi penerangan 
pada Agus Wijoyo atau pemerintah yang tetap saja terus menerus mendengungkan 
PKI-lah yang membunuh para jendral. Tidak ada yang mau BASMI habis pasukan 
Tjakrabirawa ataupun TNI yang melakukan pembunuhan, tetapi PKI jelas sudah di 
BASMI habis tempo hari dan tetap akan di BASMI habis sekarang ini. Seharusnya 
anda memberi penekanan yg membunuh bukan PKI tetapi prajurit2 TNI sendiri. 
Bukankah yang bisa mengusut itu pemerintah yang berkuasa? Kutipan:Juga, TIDAK 
SALAH menyatakan yang membunuh 6 jenderal itu TNI, khususnya pasukan 
Tjakrabirawa, ...! Tapi kan, TETAP harus dibedakan antara perajurit pelaksana 
perintah dengan komandan, jenderal yang turunkan perintah! Jangan lalu seluruh 
pasukan Tjakrabirawa harus dihujat dan di BASMI habis! Usutlah siapa 
sesungguhnya jenderal dibalik G30S itu! Dan inilah tugas pekerja sejarah anak 
bangsa ini untuk menjernihkan masalah, ... jangan tergantung Pemerintah yang 
berkuasa! Dan harus dikerjakan lebih cekatan dan cepat, karena makin tertunda 
lebih lama, akan makin sulit menemukan data-data akurat yang selama ini sudah 
cukup banyak dibawa kubur oleh tokoh-tokoh, pelaku yang banyak mengetahui 
kejadian nyata!

--- SADAR@... wrote :

Hehehee, ...


(Message over 64 KB, truncated)

   

Kirim email ke