Gatot Nurmantyo Bicara Mengapa Sertijab Panglima TNI DipercepatReporter:  
AntaraEditor:  Widiarsi AgustinaMinggu, 10 Desember 2017 05:29 WIB 
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan salam 
komando usai upacara Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Lapangan Mabes TNI, 
Cilangkap, Jakarta Timur, 9 Desember 2017. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan, percepatan serah 
terima jabatan (Sertijab) Panglima TNI untuk menghindari kegamangan sekaligus 
mengantisipasi ancaman yang bisa datang sewaktu-waktu terjadi karena akan 
terjadi dualisme.

"Begitu Pak Hadi dilantik, besok atau hari ini langsung saya melakukan serah 
terima jabatan. Sebenarnya secara `de facto` dan `de jure` pada saat Presiden 
melantik, panglimanya sudah Pak Hadi," kata Gatot usai upacara sertijab 
Panglima TNI dari Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto 
di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu 9 Desember 2017.

BACA: Gatot Nurmantyo Sebut Akmil Angkatan 1988 Panglima TNI Berikutnya

Menurut Gatot, dalam akademi perbedaan tahun dalam prosesi pergantian Panglima 
TNI sangat berpengaruh.  "Pergantian panglima biasanya kan beda setahun atau 
dua tahun. Namun, Pak Hadi ini beda empat tahun dengan saya, sehingga di 
akademi itu sangat sungkan sekali. Agar tidak terjadi kegamangan saya 
menyerahkan tongkat komando," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini.


BACA: Alasan Etika, Jenderal Gatot Nurmantyo Batal Lantik 85 Perwira

Percepatan sertijab Panglima TNI, lanjut dia, untuk mengantisipasi ancaman yang 
datang tanpa di duga-duga. "Ingat, ancaman, tantangan tidak memberi tahu kalau 
dia datang. Dalam kondisi ada dualisme ini sangat berbahaya. Oleh karenanya, 
saya menyerahkan secepatnya tongkat komando kepemimpinan TNI," kata Gatot 
Nurmantyo.

Sehingga, tambah Jenderal Gatot Nurmatyo, keputusan dapat diambil dengan cepat 
dan tepat. "Tidak ada nuansa politik atau apa-apa. Ini dilakukan agar semua 
berjalan dengan benar dan sesuai," kata Gatot Nurmantyo.

Baca juga: Pensiun dari Panglima TNI, Apa Langkah Politik Gatot Nurmantyo

Jenderal bintang empat ini mengaku lega setelah melepaskan tongkat komando 
Panglima TNI kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. 

"Merdeka, semua beban sudah lepas semuanya, mungkin rekan-rekan tidak merasakan 
bagaimana kita diberi amanah memimpin 400.000 prajurit yang tersebar 
dimana-mana," ujar Gatot.

BACA: Gatot Nurmantyo Mengaku Tak Boleh Berpolitik Praktis hingga Maret

Menurut Gatot, tidak mudah memegang amanah memimpin pasukan yang sangat banyak 
tersebut. Namun, dirinya bersyukur sudah terselesaikan semuanya. 

"Sudah saya serahkan kepada Pak Hadi. Selama pengalaman 36 tahun saya 
mengamati, Pak Hadi pasti mampu menjalaninya," tutur Gatot Nurmantyo.
  • [GELORA45] Gatot Nurmanty... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]

Kirim email ke