From: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] 
Sent: Monday, January 22, 2018 2:42 AM
  



http://regional.kompas.com/read/2018/01/21/22532541/ganjar-pemerintah-seharusnya-hitung-potensi-panen-sebelum-impor-beras


Ganjar: Pemerintah Seharusnya Hitung 

Potensi Panen Sebelum Impor Beras
Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Kompas.com - 21/01/2018, 22:53 WIB

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan operasi pasar di Pasar Legi 
Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/1/2018).(KOMPAS.com/Labib Zamani)


TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan 
pemerintah untuk menghitung dengan sungguh-sungguh potensi panen dan data panen 
sebelum memutuskan impor beras.

"Kami tidak menolak atau menerima (kebijakan impor beras). Sebenarnya berapa 
data beras yang kita miliki, kalau posisi sekarang minus maka perlu 
dipertimbangkan beberapa hal, di mana ada panen dan kapan?," kata Ganjar, usai 
Sporty Day di Temanggung, Minggu (21/1/2018).

Menurut Ganjar, kebijakan impor perlu memperhitungkan apakah hasil panen petani 
lokal dalam jangka waktu terdekat sudah mencukupi stok pangan nasional atau 
belum.

Jika belum, maka langkah impor beras bisa dilakukan khusus untuk daerah yang 
benar-benar kekurangan beras.

"Jika di beberapa daerah stoknya kurang, apalagi panennya belum mencukupi, 
silakan impor. Tetapi (beras impor) diberikan pada daerah yang membutuhkan 
itu," ucap Ganjar.

(Baca juga: Ada Perbedaan Keterangan, DPR Akan Undang Kementan Soal Impor Beras)

Ganjar memastikan bahwa sejauh ini Jawa Tengah belum memerlukan beras impor 
karena stok mencukupi setidaknya empat bulan ke depan. Dia menyebut beberapa 
daerah yang sudah mulai panen antara lain Kudus, Kendal dan Grobogan.

"Setiap hari saya mendapatkan laporan itu, tinggal dihitung saja kita proyeksi. 
Kita sudah siap kalau diminta menghitung potensi panen per provinsi," ucap 
Ganjar.

"Kita relatif cukup dan tidak perlu impor untuk Jateng," tutur politisi PDI-P 
ini.

(Baca juga: Menko Darmin Sebut Impor Beras ke Indonesia Butuh Waktu)

Menurut dia, jika memang ada beras impor jangan sampai masuk ke daerah yang 
sedang panen karena akan merugikan petani. Dia pun meminta pengawasan 
distribusi beras impor supaya tidak dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung 
jawab.

"Tetapi kami tidak berani katakan tolak impor. Kalau beberapa daerah lain tidak 
mencukupi siapa yang mau tanggung jawab," kata dia.

Ganjar berpendapat, ketersediaan pangan nasional bisa aman jika pemerintah 
membuat kebijakan diversifikasi pangan. Misalnya, mengganti beras sejahtera 
(rastra) dengan komoditi pangan lain seperti jagung sejahtera, singkong 
sejahtera, ubi sejahtera.

"Mungkin stok pangan cukup, tetapi tinggal masyarakatnya biasa tidak makan 
seperti itu? Kalau di Papua papeda sejahtera, kenapa kita tidak berpikir 
seperti itu," kata dia.

Kapolri memerintahkan Satgas Pangan lebih aktif memeriksa ketersediaan beras di 
daerah-daerah.(Kompas TV)

Kirim email ke