http://nasional.kompas.com/read/2018/02/06/17495311/sby-peribahasakan-novanto-air-susu-
dibalas-air-tuba
SBY Peribahasakan Novanto "Air Susu
Dibalas Air Tuba"
Estu Suryowati
Kompas.com - 06/02/2018, 17:49 WIB
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di Bandara Adi
Soemarmo Solo, Kamis (30/11/2017).
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di Bandara Adi
Soemarmo Solo, Kamis (30/11/2017).(KOMPAS.com/Labib Zamani)
*JAKARTA, KOMPAS.com* — Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY
<http://indeks.kompas.com/tag/SBY>) menyebut perilaku mantan Ketua Umum
Golkar Setya Novanto <http://indeks.kompas.com/tag/Setya-Novanto> ibarat
peribahasa "Air susu dibalas dengan air tuba".
Sebab, menurutnya, kebaikan hati SBY nyatanya dibalas perlakuan yang
tidak menyenangkan dari Novanto.
SBY mengatakan, ia pernah meminta kader Demokrat untuk tidak merisak
Novanto atas rentetan musibah yang menimpa mantan Ketua DPR itu.
"Waktu Pak Setya Novanto di-/bully/, macem-macem /bully/-annya dulu,
dari ICU, kemudian sehat walafiat, kemudian kecelakaan, kemudian
luka-luka banyak benjolannya, semua saya larang: Teman-teman,
Saudara-saudara jangan ikut-ikutan melakukan /bully/. Tidak baik, tidak
baik," kata SBY di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
(Baca juga: SBY: Tuduhan Novanto ke Ibas Ganjil dan Menggelikan...
<http://nasional.kompas.com/read/2018/02/06/17411221/sby-tuduhan-novanto-ke-ibas-ganjil-dan-menggelikan>)
"Tapi, tampaknya air susu dibalas dengan air tuba," kata dia lagi.
Dalam sidang pemeriksaan dugaan kasus tindak pidana korupsi pengadaan
e-KTP, Novanto memamerkan buku catatannya. Di dalamnya ada nama anak
bungsu SBY, yakni Edhie Baskoro Yudhoyono ( Ibas
<http://indeks.kompas.com/tag/Ibas>).
Hal inilah yang membuat SBY merasa Novanto layak diibaratkan air susu
dibalas dengan air tuba. SBY pun mendukung Ibas untuk memperoleh hak
keadilannya.
"Dia juga warga negara. Sudah terlalu banyak fitnah yang dialami. Mari
kita berikan jalan juga bagi seorang Edhie Baskoro Yudhoyono untuk
mendapatkan keadilannya," pungkas SBY.
*Tentang nama Ibas*
Setya Novanto selalu membawa buku hitamnya saat persidangan. Kepada
media, Novanto menyebutkan ada catatan terkait proyek e-KTP
<http://indeks.kompas.com/tag/proyek-e-KTP> dalam buku itu.
Seperti dikutip dari /Tribunnews.com,/ pada persidangan Senin (5/2/2018)
terlihat di buku tersebut ada sebuah kalimat menonjol, yakni "Justice
Collabolator", yang ditulis dengan tinta hitam dan disertai tiga tanda seru.
Selain kata Justice Collabolator, ada juga tulisan "Nazaruddin" dengan
garis ke bawah, USD 500.000. Kata lainnya adalah "Ibas" dan "Ketua Fraksi".
(Baca juga: Pengacara Samakan Buku Hitam Novanto seperti Black Box
Pesawat
<http://nasional.kompas.com/read/2018/02/05/15050921/pengacara-samakan-buku-hitam-novanto-seperti-black-box-pesawat>)
Ditanya lebih lanjut soal apakah Ibas yang dimaksud adalah Ketua Fraksi
Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono?
Setya Novanto menjawab, "/No comment/."
Ditanya soal apakah pihaknya juga akan meminta agar Puan Maharani, yang
saat proyek e-KTP bergulir masih menjabat sebagai ketua Fraksi PDI
Perjuangan, untuk dihadirkan di persidangan, jawaban Setya Novanto sama.
"/No comment/-lah," ujarnya.
Setelah tersorot media soal catatan tangan di buku hitamnya, Setya
Novanto menyembunyikan catatan tersebut.
Dia bahkan tidak lagi menulis di buku catatan tersebut, melainkan
menulis di lembaran kertas.
Mantan Ketua DPR ini mengakui dirinya trauma karena tulisan tangannya
kembali terungkap di media.
SBY membantah melakukan intervensi terhadap proyek pengadaan KTP
elektronik.(Kompas TV)