Memang sepanjang sejarahnya, terutama dalam sejarah modern, Tiongkok sudah
menjadi bulan2an pelecehan dari negara2 Barat dan bahkan Jepang.  Itulah
karena Tiongkok lemah dan ditambah lagi dengan perang saudara yang terjadi.



Rakyat Tiongkok diracuni dengan candu, Istana Musim panas dirampok &
dijarah oleh tentara Inggris dan Perancis dan sekali waktu dalam tahun
40an, di Taman Huangpu ditepi sungai Huangpu di Shanhai ada bule2 yang
memansang papan pengumuman yang bertuliskan:  Anjing dan orang Cina
dilarang masuk.  Begitulah kurang ajarnya bule2 yang ada di Tiongkok.



Lalu itu sekarang sudah jadi sejarah, dimana orang bisa belajar bahwa
betapa kurang ajarnya negara2 Barat dan Jepang terhadap negara yang lemah
seperti Tiongkok.  Namun demikian, itu hanyalah tinggal kenangan, Tiongkok
sudah mulai bangkit dan tidak lagi seperti dahulu.  Nagara2 Barat juga
sudah mulai terbangun dari mimpi yang lama bahwa se-oleh2 Tiongkok akan
selamanya sama dan tidak akan maju2.  Sekarang dorang sudah mulai terbangun
dan sadar, bahwa kemajuan Tiongkok sudah tidak lagi bisa dibendung dan
mulai ber-bondong2 sowan kesana.



Perlakuan yang tidak senonoh dari Jepang dan nagara2 Barat sudah bikin
Tiongkok bangun.  Embargo dari Amerika terhadap Tiongkok dimana
diberlakukan larangan untuk ekspor barang2 teknologi tinggi, seperti
computer processor dan lain2 justru berdampak dengan effek boomerang yang
mulai membangunkan dan bikin Tiongkok sadar bahwa dorang harus bangkit
untuk tolong diri sendiri.    Hasilnya bisa dilihat dunia dalam bentuk
Komputer tercepat didunia, komputer quantum yang tidak bisa dihack dan
radar yang membuat stealthnya Amerika menjadi obsolete.  Apa yang kita
lihat sekarang, dan apa yang dibahas dalam artikel yang anda kirimkan,
bukanlah merupakan suatu dampak akhir dari kebangkitan Tiongkok, tapi akan
lebih darti itu, karena akan ada dampak katutan yang bahkan lebih
mengagumkan.  Sang naga yang diingatkan oleh Napoleon sudah benar2 bagun
dan akan terus berkiprah.



Dunia juga melihat dampak2 lain dalam hubungan internasional yang sudah
menjadi inspirasi bagi negara2 lain, seperti kekalahan Rusia dalam
pertempuran di Selat Tsushima dari armada Jepang sudah bikin nagara2
jajahan menjadi yakin bahwa orang kulit bewarna juga bisa mengalahkan orang
kulit putih, sehingga gerakan kemerdekaan makin marak di-mana2.  Kekalahan
Amerika di Vietnam sudah memyakinkan negara2 termasuk Korea Utara bahwa
Amerika hanyalah semacam macan kertas belaka.  Kalo bukan seperti itu,
Korea Utara yang segede perangko tidak akan berani sekalipun hanya perang
kata2 dengan Amerika.  Sedbaliknya Amerika akan berpikir ber-ulang2 kalo
memang berani menyerang Korea Utara.  Kalo dipikir secara logis, apa iya
Amerika bisa menang dari Korea Utara, kalo sama Vietnam Utara saja malah
kalah dan lari ter-birit2? Kecuali kalo mau mati sama2 dengan perang nuklir
yang melibatkan banyak negara.



Kemudian Amerika yang mabuk kemenangan dari PDII, merasa akan menang terus
apabila berperang.  Dalam Perang Dingin industri perangnya menjadi semakin
maju.  Stock persenjataan perlu diremajakan disamping timbulknya kelompok
war profiteers yang membentuk semacam oligarkist yang terjun ke dunia
politik dan menggelitik agar pemerintah Amerika terus berperang demi
keuntungan dan pencegahan bangkrutnya industri perang yang sudah kadung
terlalu besar.  Jadi semenjak selesainya PD II, Amerika terus berperang.
Dimana ada kewributan disitu ada Amerika.  Dimana ada konflik dan
peperangan disitu ada Amerika.  Biaya yang dikeluarkan untuk perang tidak
sedikit, sehingga hutang2 Amerika menjadi menggunung.  Pembgembangan
teknologi sedikit terabaikan sehingga ketika Amerika sudah mulai sadar,
situasi sudah bayak berubah.  Tiongkok bulkan lagi Tiongkok yang dulu.
Persenjataan Tiongkok sudah tidak bisa dipandang sebelah mata dan dalam
percaturan politik yang sudah berlalu, Amerika sudah bisa belajar bahwa
kalo salah satu antara Tiongkok dan/atau Rusia ditekan, maka kedua negara
itu menjadi semakin dekat kepada Pakta Pertahanan Bersama yang se-olah2
menjadi suatu Keharusan sejarah (Eine historische Notwendigkeit).  Sekarang
ini hanya Tiongkok dan Rusia yang berani sama Amerika.  Kalo Asmerika sudah
kalah dari Vietnam yang segede perangko, boleh2 saja kalo mau mimpi menang
perang terhadsap Tiongkok dan/atau Rusia.   Wong orang bermimpi tidak kudu
mbayar kok.

Kirim email ke