Yaa, ... BETUL juga, percobaan awal tentu harus gunakan binatang, entah tikus, 
kelinci atgaupun monyet! Tapi kemudian juga harus berani dicoba pada manusia! 
Kalau dahulu Jepasng saat menjajah Tiongkok daratan, banyak kisah mereka 
gunakan banyak orang Tionghoa sebagai kelinci percobaan, ... KEJAAAAM! Itulah 
kenyataan, sejarah yang tidak dapat disangkal.

Setelah hidup di HK, seorang sahabat yg kena gula-tinggi, kakinya memborok dan 
harus dioperasi! Karena masih muda dan harus bekerja utk hidup dia TIDAK MAU. 
Mencoba masuk ke Tiongkok ada abangnya di Beijing, ternyata sebagai penduduk 
HK, dan ketika itu masih dipertengah tahun 96-an, ... diperlakukan sb orang 
asing dengan hedak ditarik tarif tinggi, terpaksa balik kembali ke HK! Karena 
kesakitan dan tidak tahan lagi, disaat turun dari bus, dia jatuh pingsan, 
siuman sudah menggeletak di RS-HK. Karena tidak ada penghasilan lagi, dia 
ditanya oleh dokter, mau diamputasi atau kalau tidak mau masuk dalam grup 
percobaan menggunakan obat baru dari Jerman? Akhirnya dia ditangani dokter 
Jerman dan mencoba gunakan obat baru, sebagai percobaan! Borok di kaki nampak 
ada perkembangan baik, setelah 3 mingguan di RS, sudah dinyatakan tidak perlu 
diop-erasi. Pengobatan BERHASIL! Begitu terakhir kali saya nengok dia di RS 
dengan gembira minta saya perhatikan pekerjaan, beberapa hari lagi bisa keluar 
RS! Eeeiiih, ... 3 hari berikut, dapatkan telpon dari RS, sahabat itu coma, 
terjadi pendarahan di otak! Tidak sampai 2 minggu, jalan meninggalkan kita utk 
selamanya, ... Sungguh menyedihkan! 

Tentu saya tidak mengerti terapi Terawan itu apa dan bagaimana caranya 
cuci-otak bagian kiri, kanan dengan masukkan carian obat, ... yang PENTING apa 
yang telah dijalankan selama beberapa tahun ini jangan dilempar, diabaikan 
begitu saja! Kumpulkan sebagai PERCOBAAN nyata yang telah dilakukan Terawan 
itu, simpulkan secara ILMIAH, dimana kesalahan dan dimana pula keberhasilan 
yang nyata ada! Kalau ada yang berhasil kenapa dan mengapa ada yang gagal, 
dimana masalahnya? Jangan karena dianggap pelanggaran etika kedokteran lalu 
semua data praktek yg dijalankan dr. Terawan itu dibuang saja dalam tong sampah!

Salam,
ChanCT



From: Karma, I Nengah [PT. BI-POS] 
Sent: Tuesday, April 10, 2018 10:29 AM
To: 'GELORA45@yahoogroups.com' ; 'Chan CT' 
Subject: Masa bodoh urusan akademik, kita ingin sembuh Re: [GELORA45] IDI pecat 
dr. Terawan Agus

Biasanya untuk percobaan pada obat serta makanan dilakukan melalui tikus putih 
untuk mengindari resiko pada manusia.

Jika percobaan langsung pada manusia tentu salah besar apalagi zat yang dipakai 
nyoba langsung masuk tubuh/otak tentunya yang orang dicoba akan dirugikan

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, April 10, 2018 9:46 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com; ajeg <ajegil...@yahoo.com>
Subject: [**EXTERNAL**] Re: Masa bodoh urusan akademik, kita ingin sembuh Re: 
[GELORA45] IDI pecat dr. Terawan Agus

 

  

Kali ini setuju Hendro, memang itu yang diinginkan masyarakat: sembuh!

 

BENAR, yang dikehendaki masyarakat: SEMBUH! Pengobatan barat selama ini jelas 
lebih banyak menguntungkan pengusaha OBAT saja, kenyataan TIDAK MENYEMBUHKAN 
penyakit! Coba saja perhatikan orang yang kena darah-tinggi, jadi seumur hidup 
harus nelenin obat turunkan tekanan-darah! Belasan tahun bahkan puluhan tahun 
nenelin obat itu juga TIDAK SEMBUH! Bahkan sebaliknya tidak sedikit berakhir 
dengan kena stroke dan mati juga! Begitu juga yang kena gula-tinggi, 
kolestrol-tinggi, prostat, ... pasien harus nelenin obat bahkan tidak bisa 
lepas dari obat kalau hendak dikatakan masih sehat. Orang jadi HIDUP tergantung 
dari obat dan itu secara tidak langsung hanya memperkaya pengusaha obat saja!

 

Masalah pengobatan alternatif tentu saja perlu dan HARUS dikembangkan 
sebaik-baiknya! Yang jadi masalah, jangan sampai terjadi ditunggangi sementara 
dr. nakal utk kepentingan pribadinya saja, dan pasien-pasiennya hanya dijadikan 
kelinci percobaan secara tidak bertanggungjawab! Oleh karena itu TETAP 
dibutuhkan pengontrolah KETAT, ... ada badan atau dewa kedokteran yang 
mengawasi dan memberikan KEPUTUSAN berwenang. TIDAK bisa dibiarkan dan MASA 
BODOH urusan akademis!

 

Kasus dr. Terawan perlou didiskusikan secara ilmiah, meneliti lebih lanjut 
sampai dimana KEBENARAN terapi cuci-otak yg telah dilakukan cukup lama dan 
buaaanyak pasien! Ada dan mungkin banyak yang berhasil, termasuk Dahlan Iskan 
saat menjabat Menteri BUMN, dan kenyataan juga ada yang GAGAL, pasien menjadi 
LUMPUH, menjadi manusia-tumbuhtumbuhan sampai sekarang! Semua data itu tentunya 
sangat BERHARGA untuk diteliti lebih lanjut secara akademis, untuk membuat 
keputusan terapi cuci-otak itu bisa atau tidak dilanjutkan atau lebih dahulu 
harus disempurnakan untuk menhendirasi kegagalan yang terjadi!

 

Salam,

ChanCT

 

 

From: ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] 

Sent: Tuesday, April 10, 2018 12:31 AM

To: GELORA45@yahoogroups.com 

Subject: Masa bodoh urusan akademik, kita ingin sembuh Re: [GELORA45] IDI pecat 
dr. Terawan Agus

 

  

‘Masa bodoh urusan akademik, kita ingin sembuh’ 

 

"Kami akan kumpul untuk bergerak membela dia kalau sampai dia 



dicabut izin praktiknya." 



(Hendropriyono)

 

 

Kali ini setuju Hendro, memang itu yang diinginkan masyarakat: sembuh.





Karena dunia kedokteran (dan farmasi) kapitalis sering lebih mengutamakan 



dalih dan persyaratan, terutama 'mampu bayar', dibanding menyembuhkan 



maka banyak orang yang pilih ke penyembuhan alternatif.. Jadi, kalau betul 



dr. Terawan dipecat, sebaiknya gerakan Hendro cs adalah bersedia memfasilitasi 



beliau dr Terawan dkk untuk berpraktek pengobatan alternatif bagi Rakyat. 







Sudah saatnya Indonesia bangkit kembali sebagai gerakan penentang  



kolonialisme-imperialisme, termasuk kapitalisme di bidang kedokteran 



dan farmasi. 







Bangkit, to build the world a new (Soekarno). 

 

 

On Tuesday, April 3, 2018 8:54 PM ajeg wrote:

 

Begini Metode Cuci Otak Dokter Terawan





Metode ini sebenarnya merupakan metode radiologi intervensi 



dengan memodifikasi DSA (Digital Substraction Angiogram). 



Tekniknya dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam 



pembuluh darah melalui pangkal paha.









Pemecatan Dokter Terawan, Para Politikus Bereaksi

 

SELASA, 03 APR 2018 16:25 

EDITOR : NURUL ADRIYANA SALBIAH

 

JawaPos.com – Dunia medis dihebohkan oleh pemecatan yang dialami Dr.. dr. 
Terawan Agus Putranto, Sp. Rads, dokter militer sekaligus Direktur Rumah Sakit 
Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Metodenya berupa ‘cuci otak’ pasien 
stroke sudah dikenal dunia sebagai terobosan. Namun metode tersebut dinilai 
kontroversial.

 

Alhasil, warganet yang merasa pasien dan pernah berobat kepada dokter Terawan 
pun ikut berkomentar di media sosial. Tak hanya warga biasa, bahkan sejumlah 
pejabat ikut berkomentar dan pernah merasakan manfaat pengobatan tersebut.

 

Salah satunya politikus senior Partai Golkar Aburizal Bakrie atau akrab disapa 
Ical. Ical juga menjelaskan tak hanya dirinya, tetapi temannya yang lain yang 
juga negarawan seperti Tri Sutrisno juga merasakan manfaat yang sama..

 

“Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, 
AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas.. Mudah 
menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan. #SaveDokterTerawan,” 
tulis Ical di akun Twitter-nya, Selasa (3/4).

 

Selain Ical, ada juga politisi Partai Golkar lainnya yang merupakan putra Agung 
Laksono, Dave Laksono. “Dr. Terawan telah berhasil menyelamatkan ribuan nyawa 
manusia, termasuk sejumlah keluarga saya. Kenapa IDI hanya memberi sanksi tanpa 
solusi! #SaveDokterTerawan,” ujar Dave.

 

Tokoh lainnya, Mahfud MD juga menyatakan komentarnya terkait pemecatan dokter 
Terawan. Menurut Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu, metoda pengobatan 
dokter Terawan sudah memberi manfaat bagi orang banyak. Dia berharap kasus ini 
selesai dengan baik.

 

“Saya bukan dokter. Mungkin saja pemecatan dokter Terawan oleh IDI benar. 
Tetapi saya dan isteri pernah berobat kepada dr. Terawan dan hasilnya terasa 
baik. Mudah-mudahan semua berakhir baik,” tutup Mahfud.

 

(ika/JPC) 

 


  • Masa bodoh ... 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
    • Re: Ma... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
      • Re... ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
    • Re: Ma... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke