Jumat, 04 Mei 2018 15:37 WIB
 

 Darmin: Stress Test Dolar Rp 20 Ribu Boleh-boleh Saja
 

 Puti Aini Yasmin - detikFinance
 

 Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan 
stress test atau uji ketahanan nilai mata uang rupiah terhadap dolar hingga Rp 
20 Ribu merupakan hal yang lumrah dilakukan.
 
 Darmin menjelaskan pada dasarnya stress test digunakan untuk melihat titik 
lemah keuangan negara. Maka dari itu hal itu wajar dilakukan.
 
 "Kalau stress test boleh-boleh saja. Stress test itu kan sebenarnya gunanya 
(melihat) sampai berapa kita mulai bermasalah, tidak berarti dia kepingin 
segitu. Ya kan?" jelasnya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 
Jakarta, Jumat (4/5/2018).
 
 Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan pelemahan 
rupiah. Pasalnya, pelemahan tersebut juga terjadi pada mata uang negara lain.
 
 "Jangan dianggap, lho kalau seluruh dunia kena, jangan terlalu dibahas-bahas 
bahwa kita gimana, dan melemahnya kan lebih kurang ya sama saja kalau sebulan 
terakhir. Kan kalau situasi sebulan terakhir, negara mana pun mengalaminya. 
Market itu ada satu penyakitnya, kata orang itu temper tantrum. Kalau lagi 
gini, semuanya kemudian berpersepsi macam-macam ambil langkah, tapi nanti 
setelah kejadian, oh ternyata nggak seserius itu kok," terangnya.
 
 Darmin pun meyakinkan stress test tersebut tidak akan memicu nilai tukar dolar 
untuk naik kembali karena stress test hanya sekadar titik pencari pelemahan 
mata uang.
 
 "Nggak lah. Namanya juga stress test. Stress test itu pasti bukan cuma Rp 14 
ribu yang dia bikin. Pasti ada yg lain lagi, bahkan mungkin lebih juga ada," 
jelas mantan Gubernur Bank Indonesia ini.
 
 "Karena orang kalau stress test itu, kalau nanti kejadian gini, gimana kita? 
Kira-kira gitu kan. Kalian harus tanya, kalau dia bilang stress test Rp 20 ribu 
itu gimana? Masih oke kan," tutupnya.
 
 Sebagai informasi, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso sempat 
mengatakan stress test rupiah terhadap dolar hingga Rp 20 ribu tidak akan 
membuat dunia perbankan Indonesia goyah. (dna/dna)
 

Kirim email ke