Para penguasa revisionis-kapitalis-imperialis Tiongkok serta para agennya tidak pernah mau mengakui pengkhianatannya kepada Marxisme dan Mao. Tak malu-malunya Xi Jingping turut memperingati 200 tahun kelahiran Karl Marx. Dengan kedok "sosialisme dengan ciri Tkk" orang-orang revisionis terus menyebarkan penipuannya. Namun sudah sejak lama kapitalisme di Tiongkok menerapkan penindasan dan penghisapan terhadap kaum buruh dan para aktivis dan pendukung Mao. Itu adalah kenyataan kongkrit yang pemerintah Tkk berusaha menyembunyikannya melalui penyensoran yang ketat. Namun, kadang-kadang bisa lolos juga berita tentang kegiatan kaum Maois dan juga persekusi terhadap mereka.Video di bawah ini memperlihatkan bagaimana kaum Maois terpaksa "mengungsi" ke Hongkong untuk memperingati Revolusi Besar Kebudayaan Proletar yang dipimpin Mao sebagai implementasi dari tesisnya "meneruskan revolusi di bawah kondisi kediktaturan proletar". Di daratan Tiongkok yang katanya tetap mendukung Mao dan pikirannya, tak mungkin mereka memperingati RBKP. Karena buat para penguasa revisionis-kapitalis, RBKP adalah KESALAHAN BESAR Mao!!! Jelas, kaum revisionis pengambil jalan kapitalis benci sekali kepada RBKP karena merekalah yang menjadi SASARAN RBKP!! Begitu kaum revisionis pengambil jalan kapitalis berhasil melakukan kudeta tahun 1976 dengan menangkap apa yang mereka namakan "the Gang of Four", langsung mereka menerapkan reform kapitalisnya. Dan hasilnya adalah Tiongkok yang kapitalis dan bahkan sudah imperialis!!! Apa namanya kalau bukan kekuatan imperialis dengan memiliki basis militer di Jibouti, koloni di Laos, pelabuhan terbesar Srilangka di bawah kekuasaannya, basis militer di Patagonia, Argentina, infrastruktur militer di Lautan Tiongkok Selatan, penanaman MODAL DI ASIA, AFRIKA DAN AMERIKA LATIN YANG MELAKUKAN PENGHISAPAN KEPADA KAUM BURUH NEGERI-NEGERI ITU GUNA MENCAPAI PROFIT SEMAKSIMUM MUNGKIN!!!! Dengan demikian tidakkah terbukti perjuangan kaum pengikut Mao melawan kaum revisionis penempuh jalan kapitalis??? Jadi bukan tuduhan seenak udelnya sendiri!! Orang revisionis seperti Chan, seperti biasa, akan mengejek dan mencemooh manifestasi 100 orang lebih pendukung Mao ini. dia pikir, apa sih artinya bikin manifestasi seperti itu... Dia lupa bahwa mereka yang turut bermanifestasi ini menghadapi resiko ditangkap dan dipenjara bahkan disiksa oleh para algojo rezim revisionis-kapitalis-imperialis.. dia juga tidak mau tahu bahwa di dunia ini pengikut Mao semakin banyak, dan manifestasi kaum Maois ini menunjukkan bahwa di Tiongkok sendiripun perlahan-lahan, generasi muda akan sadar dan mencari panduan untuk gerakannya... Jangan lupa rezim Suharto yang berlumuran darah jutaan rakyat tak berdosapun, akhirnya melahirkan generasi muda pembela sejati kepentingan rakyat!!!! https://www.facebook.com/scmp/videos/10156351500609820/
| | | | | | | | | | | South China Morning Post These die-hard supporters of Mao Zedong are not allowed to commemorate the anniversary of the Cultural Revolutio... | | | | https://www.facebook.com/scmp/videos/10156351500609820/ The last Maoists in China findrefuge in capitalist Hong Kong Suppressed on the mainland, Mao Zedong’storch-bearers head to the southern city to mark the anniversary of the CulturalRevolution PUBLISHED : Friday, 25May, 2018, 7:21am UPDATED: Friday, 25 May, 2018, 1:00pm Hong Kong maybe the heartland of capitalism but it is also the improbable last redoubt ofthe unlikeliest of Chinese dissidents – China’s band of Maoists. The city has becomethe only place where the self-proclaimed holdouts of Mao Zedong’s cause andstaunch opponents of market economics can keep the revolutionary flame burningin public. The Maoists claim tobe the true keepers of the late chairman’s faith and are nostalgic for theCultural Revolution, a destructive decade that the Chinese government nowdescribes as a period of “turbulence”. Chen Hongtao, one ofdozens of mainland Maoists who headed across the border last week for ademonstration to mark the 52nd anniversary of the start of the CulturalRevolution, said the Chinese authorities had suppressed such gatherings. The march wasorganised by Hong Kong’s Mao Zedong Thought Society, an organisation registeredin Kowloon City district. ..“This[march] is approved and protected by the Hong Kong police. But it’d beimpossible to think of doing the same on the mainland,” Chen said. “Somecomrades from the mainland have failed to make the trip due to all sorts ofpressure and restrictions. “It’svery peculiar for a country that claims to be a socialist nation ruled by theCommunist Party.” Thosewho did make it crossed the border in blue Mao-era military uniforms and wavinghammer-and-sickle flags, according to a video circulating on social media.