Saat ini, jadi menjelang Lebaran ada dua kasus perjuangan buruh yang menuntut haknya untuk bekerja dan tunjangan THR. Yang pertama kasus 222 orang buruh di PT Kelambir Jaya yang telah di-PHK sepihak dengan alasan mengundurkan diri, padahal para buruh masih mau bekerja. Kasus kedua adalah buruh Arnotts yang juga di PHK secara sepihak. Sampai sekarang, baik di Indonesia maupun di Tiongkok, kok belum pernah ketemu kasus di mana majikan/kapitalisnya punya "kepala dan hati MERAH", sehingga bisa membagi kekayaannya dengan kaum buruh. Masih panjang perjuangannya untuk sampai pada tingkat di mana buruh bisa mempunyai nilai tawar yang mampu memberikan kontribusi dari berbagai perspektif...... Dibutuhkan Gerakan Buruh yang besar dan militan!! dan pekerjaan menyadarkan buruh untuk berorganisasi dan memilih SB yang tepat bukan pekerjaan mudah dan cepat.
Besok, 5 Juni 2018, buruh PT arnotts Indonesia akan melakukan aksi protes di Kantor Pusat Arnotts Indonesia, dengan tuntutan: pekerjakan kembali kawan kami yang dipecat secara sewenang-wenang. Membela buruh yg haknya dicuri di bulan ramadhan adalah #IBADAH !!! #arnottsbiscuit #arnottsindonesia #arnottsfoundation #arnottspekerjakankembali #arnottsunionbusting #shameoncampbellssoup #tolakphkarnotts On Friday, June 8, 2018 4:11 PM, "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [temu_eropa]" <temu_er...@yahoogroups.com> wrote: Nasib kaum buruh tergantung persatuan serikat buruh dalam solidaritas perjuangannya menentang penindasan dan penghisapan oleh pihak pemilik modal yg kepentingannya hanya mengejar profit (laba / nilai lebih) maksimal tanpa peduli thd hak asasi buruh dibidang keamanan kerja dan keadilan sosial. Undang-undang perburuhan selalu mencerminkan watak kekuatan politik penguasa dalam sikapnya thd permasalahan yang dihadapi kaum buruh, yg pada gilirannya juga menentukan sikap politik kaum buruh terhadap penguasa pemerintahan. A.H. Gesendet mit der Telekom Mail App --- Original-Nachricht --- Von: teguh imam santosa kel...@yahoo.com [temu_eropa] Betreff: Re: [temu_eropa] Ide Bank Dunia Melindungi Buruh yang Tak Pro Bu Datum: 08.06.2018, 15:18 Uhr An: temu_er...@yahoogroups.com, Yahoogroups, GELORA_In, Daeng, Harry Singgih, Rachmat Hadi-Soetjipto, Mitri, in...@ozemail.com.au, Farida Ishaja, Oman Romana, Lingkar Sitompul, Gol, Harsono Sutedjo, da...@telia.com, Billy Gunadi, Sie Tik Tan, Sahala Silalahi, Ronggo A., Andreas Sungkono, Tjoa, Nunu Nugroho, WIN DJOYO, Everistus Kayep Cc: pp.fspkep_s...@yahoo.co.id, KORNAS BRIGADE SPSI, Spkep Spsi Info, Kusuma Wiyanto, Ekosaifudin300, tazbat...@yahoo.com suara buruh, dipolitisasi penguasa....keringat buruh diperas kapitalis....aksi nurani buruh, dianggap kriminal. saatnya, buruh harus bisa menunjukkan nilai tawar yg mampu memberikan kontribusi dari berbagai perspektif, selain kesejahteraan buruh beserta keluarganya juga mampu tampil sbg penentu kebijakan tentunya dgn tindakan2 yg smart & bermartabat. Sent from Yahoo Mail on Android On Fri, Jun 8, 2018 at 20:03, Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [temu_eropa] <temu_er...@yahoogroups.com> wrote: Berita yang patut dipertimbangkan oleh mereka yang tidak percaya bahwa Bank Dunia, sebagai lembaga keuangan Imperialis, adalah musuh rakyat pekerja. Hubungan industrial fleksibel adalah penerapan kongkrit dari Neo-Liberalisme.. Politik ini tidak hanya diterapkan di negeri-negeri Dunia Ketiga, seperti Indonesia, tapi juga di "welfare states" seperti Belanda. Antara lain melalui "Kontrak Zero jam". Lagi-lagi kenyataan ini tidak dipahami oleh banyak sekali pekerja yang datang dari negeri Dunia Ketiga, karena mereka selalu membandingkan dengan situasi di negerinya sendiri. Jadi walaupun upahnya turun dan pekerjaannya sangat tidak stabil dengan jam kerja yang berubah-ubah, tetap saja mereka berterima kasih kepada perusahaan, tidak merasa dihisap dan diperas!!! memang sulit diharapkan mereka akan mengerti, sementara orang yang tahu Marxisme juga bisa sampai pada kesimpulan di negeri-negeri Skandinavia tidak ada penghisapan!!!! Ide Bank Dunia Melindungi Buruh yang Tak Pro Buruh  Sejumlah pekerja pabrik rokok menerima uang Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (15/6). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho Oleh: Damianus Andreas - 28 Mei 2018 Dibaca Normal 2 menit Bank Dunia dalam laporan terbarunya menggagas agar negara-negara menerapkan kebijakan yang lebih lunak terhadap para pengusaha. tirto.id - World Bank atau Bank Dunia mengusulkan agar negara-negara miskin maupun berkembang mengurangi sejumlah peraturan ketenagakerjaan. Di antara aturan yang dimaksud adalah soal upah minimum, pesangon, serta wewenang pemberi kerja dalam merekrut atau menghentikan pekerjanya. Dengan kata lain, World Bank ingin relasi kerja atau hubungan industrial yang lebih fleksibel. "Dalam banyak kasus, peraturan ketenagakerjaan—termasuk upah minimum, hambatan dalam keputusan perekrutan dan pemecatan, dan uang pesangon—membuat perusahaan terlalu mahal dalam menyesuaikan tenaga kerjanya untuk mengakomodasi perubahan teknologi," demikian tulis World Bank dalam laporan kerja bertajuk World Development Report 2019 halaman 117 ( PDF). Visi dari usulan tersebut, menurut institusi yang lahir setelah konferensi Bretton Woods pada 1944 itu, adalah untuk menyiapkan negara-negara miskin dan berkembang dalam menghadapi perubahan iklim pada industri kerja. Mereka sedang bicara soal perubahan karena teknologi yang kerap disebut "Revolusi Industri 4.0." Dalam lanskap revolusi ini, penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence dan otomatisasi meningkat sehingga tenaga kerja manusia semakin tak dibutuhkan secara langsung untuk menggerakkan mesin-mesin pabrik. Bank Dunia menilai peraturan ketenagakerjaan yang tidak terlalu membebani pemberi kerja dapat menjadi peluang bagi perusahaan dan berdampak baik bagi keseluruhan iklim ketenagakerjaan. "Dengan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih baik, secara alamiah semakin banyak perusahaan yang sukses mencapai puncak." (hlm. 78). Sebagai ganti dari pereduksian hak-hak pekerja itu, World Bank menawarkan apa yang dinamakan dengan "Kontrak Sosial Baru" yang salah satunya adalah menghabiskan lebih banyak investasi ke bidang sumber daya manusia. "Investasi dalam sumber daya manusia meningkatkan peluang bagi pekerja untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Investasi semacam itu meningkatkan prospek pekerjaan untuk bayi yang baru lahir atau anak-anak sekolah." Simpulan Bank Dunia bertolak belakang dengan apa yang mereka katakan lima tahun lalu lewat laporan yang sama. Ketika itu World Bank bilang peraturan ketenagakerjaan tidak atau berdampak minimal pada tingkat pekerjaan. Laporannya bisa dibaca di sini ( PDF). Usulan Bank Dunia ini, seperti bisa ditebak, akan ditentang oleh buruh. Perwakilan Konfederasi Serikat Buruh Internasional (International Trade Union Confederation), Peter Bakvis, menilai usulan tersebut merupakan bentuk kemunduran. Bakvis menyebutkan rekomendasi ini tidak sesuai dengan agenda kemakmuran bersama yang digagas Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim.  Bakvis berpendapat bahwa usulan itu hampir sepenuhnya "mengabaikan hak-hak pekerja." "Visi ini akan membuat perusahaan terbebas dari beban kontribusi untuk jaminan sosial, punya fleksibilitas untuk membayar upah serendah yang diinginkan, serta memecat sesuka hati," kata Bakvis di Washington DC, Amerika Serikat, kepada The Guardian. "Serikat pekerja pun akan memiliki peran yang berkurang dalam pengaturan baru yang bertujuan untuk memperluas suara pekerja," tambahnya. Seorang juru bicara Bank Dunia yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The Guardian bahwa gagasan pada laporan tersebut dapat diaplikasikan pemerintah di seluruh dunia. Ia berharap usulan ini dapat menciptakan manfaat bagi buruh, dan semua masyarakat. "Untuk menghapus kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran bersama, kita perlu mempertimbangkan inisiatif-inisiatif baru guna mengatasi gangguan yang pasti akan datang dari berbagai perubahan struktural," katanya. Revisi UU Ketenagakerjaan Dalam konteks Indonesia, aturan mengenai ketenagakerjaan diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaaan. Jika rekomendasi Bank Dunia ini hendak diterapkan, maka yang pertama mesti dilakukan adalah merevisi UU ini. Baca juga: Benarkah Tenaga Kerja Asing Mudah Masuk Indonesia? Buruknya Jaminan Hak Pekerja Indonesia Namun ini sebetulnya bukan perkara baru. Revisi UU Ketenagakerjaan telah diwacanakan sejak lama meski laporan Bank Dunia baru dilansir April lalu. Revisi pertama telah diwacanakan ketika aturan ini baru berusia tiga tahun. Pun demikian dengan tahun lalu. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan salah satu yang mesti diatur ulang adalah uang pesangon. Sekretaris Umum Apindo, Iftida Yasar mengatakan pengusaha keberatan dengan uang pesangon yang nominalnya sebesar 32 kali gaji. Bahkan lebih jauh dari revisi, dalam situsnya Apindo merekomendasikan pemerintah dan DPR untuk mengganti UU Ketenagakerjaan dengan UU baru. UU Ketenagakerjaan secara kebetulan lahir pada masa partai yang berkuasa saat ini, melahirkan UU ini 15 tahun lalu. "Apindo menilai UU No 13/2003 tidak sekadar perlu direvisi, namun arus diganti. Pembentukan UU yang baru harus dilakukan satu paket dengan UU Serikat Pekerja (SP/SB) dan UU Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) secara komprehensif," tulis mereka pada 19 Mei 2017. Meski didesak kalangan pengusaha, UU Ketenagakerjaan tetap dalam posisi status quo. Aturan ini tidak masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2018. Namun, catatan dari Bank Dunia ini menjadi sinyal bahwa gagasan hubungan industrial yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi nampaknya sedang berlangsung di dunia. Baca juga artikel terkait UU KETENAGAKERJAAN atau tulisan menarik lainnya Damianus Andreas (tirto.id - Bisnis) Reporter: Damianus Andreas Penulis: Damianus Andreas Editor: Rio Apinino #yiv4890953948 #yiv4890953948 -- #yiv4890953948ygrp-mkp { border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mkp hr { border:1px solid #d8d8d8;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mkp #yiv4890953948hd { color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mkp #yiv4890953948ads { margin-bottom:10px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mkp .yiv4890953948ad { padding:0 0;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mkp .yiv4890953948ad p { margin:0;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mkp .yiv4890953948ad a { color:#0000ff;text-decoration:none;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-sponsor #yiv4890953948ygrp-lc { font-family:Arial;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-sponsor #yiv4890953948ygrp-lc #yiv4890953948hd { margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-sponsor #yiv4890953948ygrp-lc .yiv4890953948ad { margin-bottom:10px;padding:0 0;} #yiv4890953948 #yiv4890953948actions { font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;} #yiv4890953948 #yiv4890953948activity { background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948activity span { font-weight:700;} #yiv4890953948 #yiv4890953948activity span:first-child { text-transform:uppercase;} #yiv4890953948 #yiv4890953948activity span a { color:#5085b6;text-decoration:none;} #yiv4890953948 #yiv4890953948activity span span { color:#ff7900;} #yiv4890953948 #yiv4890953948activity span .yiv4890953948underline { text-decoration:underline;} #yiv4890953948 .yiv4890953948attach { clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;} #yiv4890953948 .yiv4890953948attach div a { text-decoration:none;} #yiv4890953948 .yiv4890953948attach img { border:none;padding-right:5px;} #yiv4890953948 .yiv4890953948attach label { display:block;margin-bottom:5px;} #yiv4890953948 .yiv4890953948attach label a { text-decoration:none;} #yiv4890953948 blockquote { margin:0 0 0 4px;} #yiv4890953948 .yiv4890953948bold { font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;} #yiv4890953948 ..yiv4890953948bold a { text-decoration:none;} #yiv4890953948 dd.yiv4890953948last p a { font-family:Verdana;font-weight:700;} #yiv4890953948 dd.yiv4890953948last p span { margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;} #yiv4890953948 dd.yiv4890953948last p span.yiv4890953948yshortcuts { margin-right:0;} #yiv4890953948 div.yiv4890953948attach-table div div a { text-decoration:none;} #yiv4890953948 div.yiv4890953948attach-table { width:400px;} #yiv4890953948 div.yiv4890953948file-title a, #yiv4890953948 div.yiv4890953948file-title a:active, #yiv4890953948 div.yiv4890953948file-title a:hover, #yiv4890953948 div.yiv4890953948file-title a:visited { text-decoration:none;} #yiv4890953948 div.yiv4890953948photo-title a, #yiv4890953948 div.yiv4890953948photo-title a:active, #yiv4890953948 div.yiv4890953948photo-title a:hover, #yiv4890953948 div.yiv4890953948photo-title a:visited { text-decoration:none;} #yiv4890953948 div#yiv4890953948ygrp-mlmsg #yiv4890953948ygrp-msg p a span.yiv4890953948yshortcuts { font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;} #yiv4890953948 .yiv4890953948green { color:#628c2a;} #yiv4890953948 .yiv4890953948MsoNormal { margin:0 0 0 0;} #yiv4890953948 o { font-size:0;} #yiv4890953948 #yiv4890953948photos div { float:left;width:72px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948photos div div { border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948photos div label { color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948reco-category { font-size:77%;} #yiv4890953948 #yiv4890953948reco-desc { font-size:77%;} #yiv4890953948 .yiv4890953948replbq { margin:4px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-actbar div a:first-child { margin-right:2px;padding-right:5px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mlmsg { font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mlmsg table { font-size:inherit;font:100%;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mlmsg select, #yiv4890953948 input, #yiv4890953948 textarea { font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mlmsg pre, #yiv4890953948 code { font:115% monospace;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mlmsg * { line-height:1.22em;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-mlmsg #yiv4890953948logo { padding-bottom:10px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-msg p a { font-family:Verdana;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-msg p#yiv4890953948attach-count span { color:#1E66AE;font-weight:700;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-reco #yiv4890953948reco-head { color:#ff7900;font-weight:700;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-reco { margin-bottom:20px;padding:0px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-sponsor #yiv4890953948ov li a { font-size:130%;text-decoration:none;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-sponsor #yiv4890953948ov li { font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-sponsor #yiv4890953948ov ul { margin:0;padding:0 0 0 8px;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-text { font-family:Georgia;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-text p { margin:0 0 1em 0;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-text tt { font-size:120%;} #yiv4890953948 #yiv4890953948ygrp-vital ul li:last-child { border-right:none !important; } #yiv4890953948 #yiv6819161958 #yiv6819161958 -- #yiv6819161958ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mkp #yiv6819161958hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mkp #yiv6819161958ads {margin-bottom:10px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mkp .yiv6819161958ad {padding:0 0;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mkp .yiv6819161958ad p {margin:0;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mkp .yiv6819161958ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-sponsor #yiv6819161958ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-sponsor #yiv6819161958ygrp-lc #yiv6819161958hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-sponsor #yiv6819161958ygrp-lc .yiv6819161958ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6819161958 #yiv6819161958actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6819161958 #yiv6819161958activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958activity span {font-weight:700;}#yiv6819161958 #yiv6819161958activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6819161958 #yiv6819161958activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6819161958 #yiv6819161958activity span span {color:#ff7900;}#yiv6819161958 #yiv6819161958activity span .yiv6819161958underline {text-decoration:underline;}#yiv6819161958 .yiv6819161958attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6819161958 .yiv6819161958attach div a {text-decoration:none;}#yiv6819161958 .yiv6819161958attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6819161958 .yiv6819161958attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6819161958 .yiv6819161958attach label a {text-decoration:none;}#yiv6819161958 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv6819161958 .yiv6819161958bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6819161958 .yiv6819161958bold a {text-decoration:none;}#yiv6819161958 dd.yiv6819161958last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6819161958 dd.yiv6819161958last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6819161958 dd.yiv6819161958last p span.yiv6819161958yshortcuts {margin-right:0;}#yiv6819161958 div.yiv6819161958attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv6819161958 div.yiv6819161958attach-table {width:400px;}#yiv6819161958 div.yiv6819161958file-title a, #yiv6819161958 div.yiv6819161958file-title a:active, #yiv6819161958 div.yiv6819161958file-title a:hover, #yiv6819161958 div.yiv6819161958file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6819161958 div.yiv6819161958photo-title a, #yiv6819161958 div.yiv6819161958photo-title a:active, #yiv6819161958 div.yiv6819161958photo-title a:hover, #yiv6819161958 div.yiv6819161958photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6819161958 div#yiv6819161958ygrp-mlmsg #yiv6819161958ygrp-msg p a span.yiv6819161958yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv6819161958 .yiv6819161958green {color:#628c2a;}#yiv6819161958 .yiv6819161958MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv6819161958 o {font-size:0;}#yiv6819161958 #yiv6819161958photos div {float:left;width:72px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958photos div div {border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958reco-category {font-size:77%;}#yiv6819161958 #yiv6819161958reco-desc {font-size:77%;}#yiv6819161958 .yiv6819161958replbq {margin:4px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mlmsg select, #yiv6819161958 input, #yiv6819161958 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mlmsg pre, #yiv6819161958 code {font:115% monospace;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-mlmsg #yiv6819161958logo {padding-bottom:10px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-msg p#yiv6819161958attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-reco #yiv6819161958reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-sponsor #yiv6819161958ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-sponsor #yiv6819161958ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-sponsor #yiv6819161958ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-text {font-family:Georgia;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv6819161958 #yiv6819161958ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv6819161958