https://www.antaranews.com/berita/742837/korut-peringatkan-as-
pembicaraan-denuklirisasi-kemungkinan-berantakan
Korut peringatkan AS
pembicaraan denuklirisasi
kemungkinan berantakan
Rabu, 29 Agustus 2018 08:18 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan peserta Konferensi
Nasional Veteran Perang ke-5 dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan
oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA), Jumat (27/7/2018). (KCNA
via REUTERS)
Washington, (ANTARA News) - Pejabat-pejabat Korea Utara telah
memperingatkan Amerika Serikat melalui surat bahwa pembicaraan soal
penghapusan senjata nuklir (denuklirisasi) "kembali dipertaruhkan dan
mungkin berantakan", menurut laporan CNN, Selasa, yang mengutip sejumlah
sumber.
Surat itu disampaikan secara langsung kepada Menteri Luar Negeri AS Mike
Pompeo dan menyatakan bahwa pemerintahan pemimpin Korea Utara Kim Jong
Un merasa proses itu tidak bisa maju.
"AS masih belum siap memenuhi harapan-harapan (Korea Utara) dalam hal
mengambil langkah maju untuk menandatangani suatu perjanjian
perdamaian," lapor CNN.
Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan
perjanjian perdamaian. Dengan demikian, pasukan Perserikatan
Bangsa-bangsa pimpinan AS secara teknis masih berperang dengan Korea Utara.
Korea Utara telah sekian lama menjelaskan bahwa pihaknya menganggap
mengakhiri secara resmi status perang sama pentingnya dengan menurunkan
ketegangan di semenanjung Korea.
Amerika Serikat selama ini enggan menyatakan bahwa Perang Korea berakhir
sampai Korea Utara menghentikan program senjata nuklirnya.
Surat kabar Washington Post melaporkan pada Senin bahwa Presiden AS
Donald Trump telah membatalkan rencana kunjungan Menlu Pompeo ke Korea
Utara.
Langkah itu diambil Trump setelah Pompeo menerima surat bernada perang
dari seorang pejabat tinggi Korea Utara, hanya beberapa jam setelah
rencana kunjungan itu diumumkan pekan lalu.
CNN melaporkan bahwa surat itu dikirim mantan kepala badan intelijen
Korea Utara, Kim Yong Chol, namun tidak diketahui dengan cara apa surat
itu dikirimkan.
Washington Post mengatakan Korea Utara telah meningkatkan komunikasi
melalui kantor perwakilannya untuk PBB, demikian laporan Reuters.
Laporan CNN menyebutkan surat dari Korut juga berbunyi bahwa, jika
kompromi tidak bisa dicapai dan pembicaraan buyar, Korea Utara akan
melanjutkan "kegiatan-kegiatan nuklir dan peluru kendali".
Pada Minggu, media Korea Utara kelolaan negara menuduh Amerika Serikat
"berkhianat" dan "menelurkan rencana jahat" namun tidak menyebut-nyebut
soal kunjungan Pompeo yang dibatalkan.
Saat mengumumkan pembatalan kunjungan Pompeo, Trump secara terbuka untuk
pertama kalinya mengakui bahwa upayanya untuk membuat Korea Utara
menghapuskan senjata nuklir macet sejak ia melakukan pertemuan dengan
pemimpin Korut Kim Jong Un pada 12 Juni.
Editor: Tia Mutiasari / Mohamad Antoni
Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2018