Sekalipun dinyatakan diberhentikan dengan gunakan sebutan "Terhormat",
kenyatan juga tepat di PECAT secata tidak hormat! Mengapa? Biasanya
kalau diberhentikan terhormat, itu bisa diberi tenggang waktu, sampai
akhir bulan setelah dikurangi liburan tahunan yg belum digunakan, ...
Ternyata kenyataan TIDAK BERLAKU bagi Prabowo yang dilepas seketika itu
juga, harus menyerahkan pasukan pada Pangkostrad baru yg menggantikan
sebelum matahari terbenam, ...!
kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 於 23/10/2018 17:42 寫道:
Diberhentikan dengan hormat, ya diberhentikan.........., tidak boleh
menjabat lagi.........
On Tue, 23 Oct 2018 at 10:41, ChanCT sa...@netvigator.com
<mailto:sa...@netvigator.com> [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>> wrote:
Fw dari WA:
**_DETIK DETIK YG MENENTUKAN ; dialog_ HABIBIE dg PRABOWO**
Semua Pelaku dan Saksi masih hidup hingga sekarang...., bisa
dicrosscheck.
*Habibie :* Terjadi dialog antara saya dan Pangkostrad, dan
sebagaimana biasanya jika kami bertemu, ia berbicara dalam bahasa
Inggris.
*Prabowo :* "Ini suatu penghinaan bagi keluarga saya dan keluarga
mertua saya Presiden Soeharto, Anda telah memecat saya sebagai
Pangkostrad."
*Saya (Habibie) menjawab,* "Anda tidak dipecat tetapi jabatan Anda
diganti."
*Prabowo :* "Mengapa?"
*Habibie :* “Saya menyampaikan bahwa saya mendapat laporan dari
Pangab bahwa gerakan pasukan Kostrad menuju Jakarta, Kuningan dan
Istana Merdeka.”
*Prabowo :* "Saya bermaksud mengamankan presiden,"
*Habibie :* "Itu adalah tugas Pasukan Pengamanan Presiden yang
bertanggungjawab langsung kepada Pangab dan bukan tugas Anda."
*Prabowo :* "Presiden apa Anda? Anda naif!" jawab Prabowo dengan
nada marah.
*Habibie :* "Masa bodoh, saya Presiden dan harus membereskan
keadaan bangsa dan negara yg sangat memprihatinkan," jawab Habibie.
*Prabowo :* "Atas nama ayah saya Prof. Soemitro Djojohadikusumo
dan ayah mertua saya Presiden Soeharto, saya minta Anda memberikan
saya tiga bulan untuk tetap menguasai pasukan Kostrad," mohon Prabowo.
Habibie jawab dengan nada tegas, "Tidak! Sampai matahari terbenam
Anda sudah harus menyerahkan semua pasukan kepada Pangkostrad yang
baru!"
"Berikan saya tiga minggu atau tiga hari saja untuk masih dapat
menguasai pasukan saya!" Mohon Prabowo kpd Presiden Habibie.
Habibie langsung menjawab, *"Tidak! Sebelum matahari terbenam
semua pasukan sudah harus diserahkan kepada Pangkostrad yang baru!
Saya bersedia mengangkat Anda menjadi duta besar di mana saja."*
"Yang saya kehendaki adalah pasukan saya," jawab Prabowo.
Habibie menegaskan : "Ini tidak mungkin, Prabowo!"
Sementara itu pintu terbuka dan Sintong Panjaitan masuk dan
mengatakan, "Jenderal, Bapak Presiden tidak punya waktu banyak dan
harap segera meninggalkan ruangan."
Habibie mengatakan, "Sebentar,"
Sintong Panjaitan meninggalkan ruangan. Kesempatan itu
dimanfaatkan oleh Prabowo untuk meminta agar ia dapat berbicara
melalui telepon dengan Pangab. Habibie tugaskan kepada salah satu
ADC Presiden yang berada di ruangan untuk segera menghubungi Pangab.
Setelah menelpon ke Markas Besar ABRI, ADC Presiden menyampaikan
bahwa Pangab tidak dapat dihubungi.
Untuk kedua kalinya pintu terbuka dan Sintong Panjaitan
mempersilahkan Prabowo meninggalkan ruangan karena tamu Presiden
yaitu Gubernur BI sudah tiba dgn staf, bersama Menko Ekuin
Ginandjar Kartasasmita.
_______________
Sumber :
_[Bacharuddin Jusuf Habibie, "Detik-Detik yang Menentukan: Jalan
Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, THC Mandiri, 2006]_
Senin 31 Juli 2017, 13:03 WIB
Prabowo Dipecat atau Diberhentikan? Ini Cerita BJ Habibie
Erwin Dariyanto - detikNews
Prabowo Dipecat atau Diberhentikan? Ini Cerita BJ HabibieFoto: Mei
R Amelia/detikcom
Advertisement
*Jakarta*-
Kontroversi soal akhir karier militer Prabowo Subianto muncul
lagi. Semua bermula dari pernyataan peneliti Saiful Mujani
Research dan Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas yang menyebut
Prabowo Subianto yang kini jadi Ketua Umum Gerindra itu dipecat
dari karir militernya.
Pernyataan Sirojudin itu langsung dibantah oleh Wakil Ketua Umum
Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Bagaimana sebenarnya akhir karier
militer Prabowo?
Bacharudin Jusuf Habibie yang menjabat Presiden saat Prabowo
mengakhiri dinas kemiliteran pernah membeberkan kisah tersebut.
Habibie lah yang mencopot Prabowo Subianto kala itu dari jabatan
Panglima Kostrad.
Cerita itu ditulis Habibie dalam Buku berjudul, Detik-detik yang
Menentukan. Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006).
Di halaman 111 buku tersebut terdapat cerita dialog Presiden BJ
Habibie dengan Prabowo saat dilakukan pergantian Panglima Kostrad
pada 23 Mei 1998. Prabowo menghadap BJ Habibie di Istana Merdeka
untuk mempertanyakan pencopotan dirinya dari jabatan Pangkostrad.
Percakapan antara Habibie dengan Prabowo itu dilakukan dalam
bahasa Inggris seperti kebiasaan mereka ketika bertemu. "Ini suatu
pengghinaan bagi keluarga saya dan keluarga mertua saya Presiden
Soeharto, Anda telah memecat saya sebagai Pangkostrad," kata
Prabowo seperti dituturkan Habibie dalam buku, Detik-detik yang
Menentukan. Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006) yang
dikutip detikcom, Senin (31/7/20117).
"Anda tidak dipecat, tetapi jabatan Anda diganti," jawab Habibie.
"Mengapa?" tanya Prabowo.
Habibie menjawab bahwa itu dilakukan karena dia mendapat laporan
dari Panglima ABRI tentang adanya gerakan pasukan Kostrad menuju
Jakarta, Kuningan dan Istana Merdeka.
"Saya bermaksud untuk mengamankan Presiden," kata Prabowo.
"Itu adalah tugas Pasukan Pengamanan Presiden yang bertanggung
jawab langsung pada Pangab dan bukan tugas Anda," jawab Habibie
kepada Prabowo.
"Presiden apa Anda? Anda naif!" jawab Prabowo dengan nada marah.
"Masa bodoh, saya Presiden dan harus membereskan keadaan bangsa
dan negara yang sangat memprihatinkan," jawab Habibie.
Percakapan Habibie dengan Prabowo terus berlangsung memanas.
Sampai akhirnya salah satu staf khusus Presiden Sintong Pandjaitan
meminta, Prabowo meninggalkan ruangan karena Presiden Habibie akan
menerima tamu berikutnya.
Syahdan, setelah dicopot dari jabatan Panglima Kostrad, Prabowo
dikirim ke Bandung menjadi Komandan Sesko ABRI. Tak lama kemudian
Dewan Kehormatan Perwira dibentuk.
Dewan Kehormatan Perwira dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
Pangab Nomor Sekp/533/P/VII/1998 tanggal 14 Juli 1998. Sebelum
mengambil keputusan ini, Dewan Kehormatan Perwira telah bersidang
pada tanggal 10, 12, dan 18 Agustus 1998 dengan terperiksa Letnan
Jenderal TNI Prabowo Subianto sebagai Danjen Kopassus.
Dewan Kehormatan Perwira pada akhirnya mengeluarkan surat
keputusan Nomor KEP/03/VIII/1998/DKP. Surat tersebut dibuat dan
ditandatangani pada 21 Agustus 1998 oleh Ketua Dewan Kehormatan
Perwira Jenderal TNI Subagyo Hadi Siswoyo, Sekretaris Letjen TNI
Djamari Chaniago, Wakil Ketua Letjen TNI Fahrul Razi, anggota
Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, dan anggota Letjen Yusuf
Kartanegara. Isinya adalah sederet pelanggaran Prabowo dan menutup
dengan rekomendasi pemecatan dari TNI.
Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa Prabowo tidak
pernah dipecat dari dinas kemiliteran. "Kok dipecat? Prabowo nggak
pernah dipecat. Dia diberhentikan dengan hormat dari dinas
militer," kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi
detikcom, Senin (31/7/2017).
*(erd/van)*
46
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
不含病毒。www.avg.com
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
<#m_-2116738443547895155_DAB4FAD8-2DD7-40BB-A1B8-4E2AA1F9FDF2>
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com