https://news.detik.com/berita/d-4292101/yusril-gerindra-panas-soal-digergaji?tag_from=wp_cb_detikPemilu_list&_ga=2.56452267.106864340.1541603996-586039480.1541603996
Rabu 07 November 2018, 21:46 WIB
Yusril-Gerindra Panas soal 'Digergaji'
Mochamad Zhacky, Faiq Hidayat, Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Share *0*
<https://news.detik.com/berita/d-4292101/yusril-gerindra-panas-soal-digergaji?tag_from=wp_cb_detikPemilu_list&_ga=2.56452267.106864340.1541603996-586039480.1541603996#>
Tweet
<https://news.detik.com/berita/d-4292101/yusril-gerindra-panas-soal-digergaji?tag_from=wp_cb_detikPemilu_list&_ga=2.56452267.106864340.1541603996-586039480.1541603996#>
Share *0*
<https://news.detik.com/berita/d-4292101/yusril-gerindra-panas-soal-digergaji?tag_from=wp_cb_detikPemilu_list&_ga=2.56452267.106864340.1541603996-586039480.1541603996#>
9 komentar
<https://news.detik.com/berita/d-4292101/yusril-gerindra-panas-soal-digergaji?tag_from=wp_cb_detikPemilu_list&_ga=2.56452267.106864340.1541603996-586039480.1541603996#>
Yusril-Gerindra Panas soal Digergaji Yusril Ihza Mahendra (Ari
Saputra/detikcom)
*Jakarta* - Yusril Ihza Mahendra
<https://www.detik.com/tag/yusril-ihza-mahendra> membuat manuver
mengejutkan dengan menjadi pengacara Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Di sisi lain, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno
mengaku sempat mengajak Yusril bergabung. Lalu kenapa kemudian Ketua
Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu berpindah haluan?
"Tapi Pak Yusril belum menentukan pilihan waktu itu untuk PBB dan
menunggu dan sekarang akhirnya menjadi pengacara (Jokowi-Ma'ruf).
Tentunya kita hormati," kata Sandi, Rabu (7/11/2018).
Meski demikian, menurut Sandi, ada banyak kader PBB yang telah bergabung
ke Prabowo Subianto-Sandiaga. Mereka bergabung bukan sebagai kader PBB,
tapi selaku relawan.
*Baca juga: *Gerindra Jawab Yusril soal 'Digergaji': Nggak Masuk Akal
<https://news.detik.com/read/2018/11/07/171844/4291746/10/gerindra-jawab-yusril-soal-digergaji-nggak-masuk-akal>
"Tapi kalau PBB-nya sendiri ya tentunya kita terus mengajak untuk
bergabung, berjuang. Dan di level kader-kadernya, tokoh-tokohnya, sudah
banyak bergabung bersama kami, memberikan masukan sebagai relawan,
sebagai pakar," ujar Sandi.
Yusril mengamini ajakan Sandi itu. Namun dia mempertanyakan soal
nasib-nasib partai pendukung Prabowo-Sandi, terutama soal strategi yang
disiapkan agar partai-partai pendukung pasangan tersebut juga berjaya
pada Pileg 2019. Prabowo-Sandi, kata Yusril, tak punya jawaban pasti.
"(Misal) saya Anda minta jadi timses kampanye Prabowo-Sandi, misalnya,
dari Papua sampai Aceh tiap hari dan malam (kampanye), tapi saya caleg,
mendukung Anda jadi capres, tapi di lapangan digergaji Gerindra, kan
saya bisa dipermalukan sebagai ketua partai. Pak Sandi bilang, 'Ya nanti
akan bicarakan dengan Prabowo.' Tapi sampai hari ini tidak dijawab,"
kata Yusril.
Yusril mengatakan, demi menghormati hasil Ijtimak Ulama untuk mendukung
Prabowo sebagai capres, dia pernah mengutus dua elite PBB, MS Kaban dan
Afriansyah Fery Noor, untuk menemui Habib Rizieq di Mekah. Keduanya
diutus untuk membicarakan pertanyaan Yusril ke Prabowo-Sandi, yaitu
komitmen untuk membawa partai-partai pendukung keduanya berjaya pada
Pileg 2019.
Yusril tak menjelaskan detail soal hasil pertemuan dengan Habib Rizieq.
Namun dia menuturkan kemudian menawarkan koalisi ala Barisan Nasional di
Malaysia kepada Prabowo-Sandi.
"Seperti yang saya katakan tadi, mau saya, tidak hanya koalisi presiden,
tapi untuk pileg seperti Malaysia, Barisan Nasional, sudah bagi kursi.
Di sana maju A dan B kalau pemilu selesai, jelas pembagian kursi. Kalau
sekarang Prabowo terpilih, Gerindra menang DPR, kita /dihabisin /di DPR
/gimana/ ini, /take and give /di mana? Itu sudah dirumuskan setelah
ketemu Rizieq dan disampaikan. Prabowo tetapi tidak ada respons, jangan
salahkan saya tidak menghormati ulama, tapi sudah," tutur Yusril.
Sikap Yusril yang khawatir 'digergaji' Gerindra itu menimbulkan tanya
bagi partai besutan Prabowo itu. Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman
menilai alasan yang disampaikan Yusril itu tak masuk akal.
"Alasan yang disebutkan Pak Yusril itu nggak masuk akal. Soal apa yang
bisa dilakukan pasangan capres itu untuk membantu PBB lolos. Itu yang
kita bingung," kata Habiburokhman.
*Baca juga: *Yusril: Saya Bukan Lawyer Presiden, tapi Pasangan
Jokowi-Ma'ruf
<https://news.detik.com/read/2018/11/07/145215/4291492/10/yusril-saya-bukan-lawyer-presiden-tapi-pasangan-jokowi-maruf>
"(Yusril) bilang 'digergaji' Gerindra itu kita juga bingung. Karena
sistem pemilu kita itu jelas, walaupun bersamaan, tapi pileg dan pilpres
secara rezim itu dua hal yang berbeda," imbuhnya.
Habiburokhman juga heran atas pernyataan Yusril yang menyamakan pemilu
di Indonesia dengan di Malaysia. Sebab, tata laksana pesta demokrasi di
antara keduanya juga berbeda.
"Jadi perolehan suara koalisi pilpres (di Indonesia) itu dihitung
berbeda dengan perolehan suara partai-partai di pileg karena surat
suaranya beda. Beliau maksud di Malaysia. Malaysia mungkin
penghitungannya suara koalisi pengusung PM itu dihitung gabungan suara
partai pengusung. Kalau ini kan beda," tuturnya.
*(dhn/gbr)*
pilpres 2019 <https://www.detik.com/tag/pilpres-2019/> jokowi-ma'ruf
amin <https://www.detik.com/tag/jokowi-ma'ruf-amin/> prabowo-sandiaga
<https://www.detik.com/tag/prabowo-sandiaga/> yusril ihza mahendra
<https://www.detik.com/tag/yusril-ihza-mahendra/>