Pemerintah Jokowi sudah betul, harus menggenjot pembangunan infrastruktur. Infrastruktur Indonesia memang kalah dgn negara2 ASEAN lain. Thailand mempunyai highway yg mempunyai 5 jalur kesatu arah dan 5 jalur disebelahnya yg berlawan arah. Selain itu disamping setiap 5 jalur ini ada 1 jalur lambat. Jadi jumlah total jalurnya adalah 12 jalur utk highway nya. Vietnam mempunyai highway no 1 yg mulai dari Hanoi ke selatan Ho Chi Minh City (Saigon) yg dibangun oleh Toyota. Malaysia pembangun rel kereta apinya maju dan sekarang membuat gerbong2 kereta api sendiri dgn bantuan dari Tiongkok dimana pekerja lokalnya sudah mencapai 80% dan 20% dari Tkk.
Indonesia mau membangun kereta api cepat sampai sampai sekarang tidak selesai/jadi. Karena ada saja yg mengkritik seperti terlalu banyak dan dijerat hutang dan harus memakai tenaga lokal (antara lain katanya Jusuf Kalla). Mana bisa pembangunan rel kereta api cepat mula2 sudah harus memskai tenaga lokal. Pembangunan seperti ini dgn alat2 yg canggih yg cuma dipunyai oleh Tkk memerlukan expertise yg tinggi supaya pembangunnya lancar dan baik. Nanti sudah melihat/belajar lama2 baru tenaga lokal baru bisa sedikit2 mengambil alih tenaga asing seperti di Malaysia flm pembangunan jaringan kereta apinya. Mental minder tidak baik tetapi mental keminter juga tidak baik.