Ya jelas donk pendapat ente bahwa ma’ruf gak bisa berubah. Kenapa ente 
berpendapat begini? Ya karena ente menyamakan orang lain dgn ente. Ente kan gak 
bisa berubah dan nyinyir terus. Makanya kalau orang lain berubah, ente 
tertawain.

Lucu amat ente ini yg mau menyamakan orang laen dgn ente sendiri.

Jangan ajak2 orang lain berkelakuan gak bener kah!

Kalau ente tetap menyerang NKRI, ya tetap saja.

Kalau ada orang sadar yg tadinya menyerang lalu sadar dan balik menjadi baek ya 
normal2 saja bagi kami.

 

JANGAN PAKE’ STANDARD ENTE YG GAK BENER ITU!!!!!!

 

Koq lucu amat yg direcokin angin segar dan angin busuk segala. Sedangkan bung 
chan hanya bilang ada yg berubah saja.

Eh dasar tukang nyinyir, ma’ruf berubah dianggap pura2.

Ente ini mesti belajar dari Tuhan nya ente yaitu Yesus yg selalu memaafkan!

 

Dasar culas!

Makanya gak heran orang berubah bertobat, ente anggap maen2!!!!

 

Eling eling!!!!

Apa gak malu ente menyandang gelar sbg seorang Kristen, pembela HAM, pembela 
demokrasi, anggota partai democrat USA dll sedangkan seorang ma’ruf yg berubah 
dan menyesal telah ikut menjebloskan ahok kepenjara krn masalah politik saja 
ente gak bisa terima????!!!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Monday, May 27, 2019 11:53 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com; ChanCT <sa...@netvigator.com>
Subject: Re: [GELORA45] Polisi Dibantu FPI Halau Massa di Petamburan

 

  

Anda itu naive atau sekedar belagak pilon, sungguh tidak tahu. Dari video 
habisin Ahok jg kelihatan si Ma'ruf yg jd biang kerok bgmn bisa bilang cuman 
terpaksa, ada2 lagi. Ya kalau anda bilang angin busuk sebagai angin segar ya 
cuman menunjukkan indra penciuman anda sdh tidak berfungsi atau anda sdh 
terbiasa dilingkungan busuk tak tahulah.

 

Terus siapa lagi yg anda anggap angin segar?

 

 

On Monday, May 27, 2019, 8:41:01 PM PDT, ChanCT <sa...@netvigator.com 
<mailto:sa...@netvigator.com> > wrote: 

 

 

Itulah yang saya bilang, angin SEGAR dan BUSUK itu relatif, ... dilihat 
bagaimana seseorang memandangnya saja.

Bung bisa dan tentu boleh saja menilai Maruf hanya basa basi saja, ... tanpa 
melihat perubahan dari mau habisi Ahok sampai menyatakan menyesal karena 
keterpaksaan secara terbuka, sekalipun belum resmi minta maaf pada Ahok 
sendiri! Kemudian berlanjut dengan gabung dan jadi wapres Jokowi, bagaimana 
selanjutnya, yaa sabaarlah melihat sepak-terjang bverikut! Tidak perlu 
bersikukuh pegang ekor keekstriman sebelumnya. 

Begitu pemikiran saya, ... dan, perkembangan Naruf selanjutnya TENTU sangat 
dipengaruhi dengan perkembangan dukungan RAKYAT banyak pada Jokowi makin 
menguat atau melemah!

 

 

Jonathan Goeij 於 28/5/2019 10:14 寫道:

Omongan basa basi seperti ini, ha ha ha ha. Apa ada beritanya si Ma'ruf Amin 
minta maaf?

---

 

Pada bagian akhir, dia bertanya tentang Ahok. "Ngomongin soal Ahok, Abah kan 
pernah menjadi saksi fakta dalam kasusnya, Abah pernah menyesal gak menjadi 
saksi fakta Ahok saat itu?" tanya Kemal.

"Iya tentu saja. Cuma karena terpaksa saja kan. Iya tentu saja, siapa yang 
ingin memenjarakan orang, kan enggak mau, tetapi karena terpaksa, situasi, pada 
waktu itu prosesnya penegakan hukum ya, apa boleh buat," jawab Ma'ruf Amin.

"Dengan rasa terenyuh, walaupun habis itu, saya pun meminta maaf karena memang 
tidak ingin menyusahkan orang. Tidak ingin kan," lanjut mantan rais aam PB 
Nahdlatul Ulama itu.

 

 

On Monday, May 27, 2019, 6:36:40 PM PDT, ChanCT  <mailto:sa...@netvigator.com> 
<sa...@netvigator.com> wrote: 

 

 


Ma'ruf Amin menyesal telah Penjarakan Ahok


https://www.youtube.com/watch?v=UTWsnwJbKHs

 

Jonathan Goeij 於 28/5/2019 8:28 寫道:

Ha ha ha dimana adanya pengakuan seperti ini?

"bukankah ada video pengakuan keluarkan fatwa MUI yang berhasil jebloskan Ahok 
dalam penjara itu karena keterpaksaan"

 


Ma’ruf Amin Minta Ahok Dihabisi


https://www.youtube.com/watch?v=ygnRYNsw1ac

 

 

On Monday, May 27, 2019, 5:12:42 PM PDT, ChanCT  <mailto:sa...@netvigator.com> 
<sa...@netvigator.com> wrote: 

 

 

Mengapa saya hanya ajukan yang dinamakan angin SEGAR relatif saja, yang penting 
jangan merasa diri paling benar, paling murni dan paling segar, lalu yang 
berbeda salah, busuk bahkan dianggap KAFIR yang boleh saja dibunuh semua, ...! 
Kalau saya sebutkan 2-3 orang yg mewakili angin segar, nanti bung bilang masak 
cuma 2-3 orang, kalau saya sebut sekian% nanti bung tanya lagi berdasarkan apa, 
... untuk apa harus begitu?

Bukankah lebih baik, kalau nampak tindak-tanduk seseorang disekitar Jokowi yang 
dianggap busuk, yaa kita kritik bersama-sama saja! Dan itu juga bisa saja 
terjadi pada orang-orang yang tergolong angin SEGAR! Coba saja kita lihat 
akhirnya kader muda Rhomi, ketum PPP itu biasa bersuara sejuk, ... ternyata 
kejeblos dan ditangkap KPK! Juga tidak perlu kita pegang erat-erat ekor 
seseorang yang kita anggap ekstrim lalu pertanyakan dan meragukan kenapa jadi 
berpihak/gabung ke kubu-01! Katakanlah Ali Ngabalin yg sangat ekstrim itu, 
setelah gabung kekubu Jokowi, sepakterjangnya juga nampak cukup bagus, 
sekalipun saya tetap kurang sependapat dengan gaya keras dan pembicaraan yang 
ekstrim juga! 

Lalu coba kita lihat Maruf Amin itu, bukankah ada video pengakuan keluarkan 
fatwa MUI yang berhasil jebloskan Ahok dalam penjara itu karena keterpaksaan, 
... sekarang kita lihat gabung dan jadi wapres Jokowi. Yaaa, ... terima saja 
pilihan Jokowi itu, dengan harapan tidak salah melihat orang dan, ... kita 
ikuti saja bagaimana sikap dan tindakan selanjutnya, tanpa apriori seseorang 
bisa berubah sesuai keadaan. 

Yang ingin saya katakan dan tegaskan, tidak perlu menganggap orang yang BUSUK 
selamanya BUSUK dan TIDAK BISA bersatu dengan angin SEGAR! Dalam banyak hal dan 
juga dalam banyak kesempatan segalanya bisa terjadi kebersamaan dan kebersatuan 
untuk maju bersama lebih baik, ... Bisa tidak maju lebih baik sesuai harapan 
angin SEGAR, tentu tergantung kekuatan angin SEGAR itu sendiri, berhasil 
dapatkan dukungan kuat RAKYAT BANYAK atau tidak!

 

 

Jonathan Goeij 於 27/5/2019 11:30 寫道:

 

Bung Chan khan bilang "udara SEGAR disekitar Jokowi" makanya saya tanya "Udara 
segarnya siapa saja?" eh kok malah kok cuman sekedar berkilah ini itu tetapi 
tidak ada seorangpun yg disebut. Apa salah kalau kesimpulannya udara segarnya 
tidak ada?

 

Juga siapa yg selama ini mencap ini sesat itu kafir, coba anda jawab dgn jujur?

 

 

 

On Sunday, May 26, 2019, 1:39:13 AM PDT, ChanCT  <mailto:sa...@netvigator.com> 
<sa...@netvigator.com> wrote: 

 

 

Kalau ternyata akhirnya begini kesimpulan bung Goei, bukankah seperti : 
"Gembala main seruling didepan kerbau, ...!" Apa gunanya harus dijelaskan lebih 
lanjut???

 

Jonathan Goeij 於 26/5/2019 15:55 寫道:

 

jadi udara segarnya tidak ada?

 

bukannya yg seperti ini "Apalagi secara ekstrim merasa diri paling BENAR, 
paling MURNI, paling SEGAR sedang yang berbeda SALAH, BUSUK dan dianggap KAFIR 
yang pantas dan boleh saja dibunuh semaunya!" yg sekarang anda puja puji

 

 

On Saturday, May 25, 2019, 4:26:09 PM PDT, ChanCT  
<mailto:sa...@netvigator..com> <sa...@netvigator.com> wrote: 

 

 

Bung Goei, ... dalam kenyataan hidup sehari-hari, apalagi kehidupan politik 
yang mana udara segar yang mana udara busuk itu sangat, sangat relatif dan bisa 
saja beda pendapat. Yang satu bilang udara segar yang bilang itu udara busuk, 
yang satu bilang baunya terasi itu busuk, yang lain bilang itu wangi! Begitu 
juga dengan baunya duren, yang satu bilang wangi yang lain bilang busuk! Bahkan 
pandangan seseorang juga setiap saat bisa berubah sesuai perubahan situasi! 

Yang lebih PENTING, dalam kenyataan hidup manusia bermasyarakat harus 
pandai-pandai dan sebijaksana mungkin untuk bersahabat dan bersatu! Selalu bisa 
menerima dan menghormati setiap perbedaan yang ada, ...Bisa BERSATU dengan ras, 
suku, etnis, Agama dan pandangan ideologi/politik yang berbeda-beda! BUKAN 
menyisihkan, menyingkirkan apalagi memusuhi sedikit saja berbeda dengan kita 
sendiri! Apalagi secara ekstrim merasa diri paling BENAR, paling MURNI, paling 
SEGAR sedang yang berbeda SALAH, BUSUK dan dianggap KAFIR yang pantas dan boleh 
saja dibunuh semaunya!

 

Jonathan Goeij 於 25/5/2019 10:09 寫道:

 

Udara segarnya siapa saja?

 

 

On Friday, May 24, 2019, 5:28:01 PM PDT, ChanCT  <mailto:sa...@netvigator.com> 
<sa...@netvigator.com> wrote: 

 

 

Bukankah prinsip "seribu Kawan masih sedikit, satu MUSUH sudah cukup banyak!" 
harus TETAP dipegang dan dijalankan! Apalagi oleh Jokowi yg berani mengembang 
jabatan Presiden RI, ...! Yang harus mengutamakan PERSATUAN dan KESATUAN 
bangsa, tentu tidak bisa menyingkirkan, menyisihkan siapa yang beda sedikit, 
bau busuk sedikiit, ... hanya untuk pertahankan apa yang dinamakan udara segar!

Bagi saya, yang jadi masalah, bagaimana udara SEGAR disekitar Jokowi itu yang 
justru TETAP diperbanyak dan diperkuat, jangan sampai terjadi sebaliknya! Kalau 
terjadi sebaliknya, tentu saja udara yg sedikit SEGAR itu berubah jadi BUSUK! 
CELAKAA-lah bagi rakyat banyak!

 

 

Jonathan Goeij 於 24/5/2019 23:16 寫道:

 

Yang namanya bau busuk ya biar bagaimanapun tetap saja bau busuk, terkecuali 
hidungnya sudah kebal tidak bisa mencium lagi ya tak tahulah.

 

 

On Thursday, May 23, 2019, 6:28:17 PM PDT, ChanCT  
<mailto:sa...@netvigator..com> <sa...@netvigator.com> wrote: 

 

 

Yaah, ... kalau semua dianggap angin busuk dan oleh karenanya HARUS digempur, 
dibasmi, ... sedang diri sendiri belum ada kemampuan, merangkak saja juga baru 
mulai belajar, bagaimana mana disuruh segera berdiri keluar ruangan untuk 
menghirup udara segara, bagaimana tumbuh dewasa dan bisa maju???

 

Jonathan Goeij 於 23/5/2019 22:42 寫道:

Wiranto adalah salah satu tokoh dibalik Mei 98, bahkan tokoh utama. Pembentukan 
pam-swakarsa FPI itupun sebagai sebagai anjing begundal nya Wiranto, setelah 
Wiranto turun FPI bagaikan anjing yg berkeliaran tanpa majikan yg kemudian 
dipungut SBY dan terus Ma'ruf Amin. Yg dilakukan FPI pada dasarnya 
bersenjatakan fatwa MUI memalak-i usaha2 hiburan dan rumah makan dan jadi 
polisi agama.

 

Bung Chan menutup mata, segala ulah merusak yg dilakukan Rizieq dan FPI itu 
demi menegakkan fatwa-nya MUI/Ma'ruf Amin, disini biang keroknya justru Ma'ruf 
Amin sedang Rizieq sekedar begundal tukang kepruk. MUI bisa berkuasa mutlak 
karena ulah SBY yg menjadikan MUI lembaga tertinggi agama dan fatwanya dituruti 
bahkan oleh petugas hukum sekalipun, yg terus berlanjut pada masa pemerintahan 
Jokowi juga. Berbagai kerusuhan demo itu dimulai karena order SBY memerintahkan 
Ma'ruf Amin mengeluarkan fatwa penista agama dan konyolnya si Jokowi ikut 
menari, kotak pandora sudah dibuka lebar2.

 

Dua angin busuk besar mengitari Jokowi, sedang angin si Jokowi juga berbau 
busuk tidak segar2 amat, ditambah jelantrakan angin busuk kecil disekeliling 
Jokowi sebelumnya. 

Apa bisa diharapkan dapat angin segar?

 

Lebih parah lagi para cecurut ingusan terus menerus mendendangkan puja puji.. 
Apa salahnya - apa salahnya katanya.

 

 

On Wednesday, May 22, 2019, 4:47:26 PM PDT, ChanCT  
<mailto:sa...@netvigator.com> <sa...@netvigator.com> wrote: 

 

 

Tentu tidak perlu disangkal bahwa FPI merupakan organisasi preman yg dibentuk 
Wiranto menghadapi gerakan mahasiswa '98, dan sampai sekarang dikuasai Islam 
radikal dengan segala ulah yang merusak dibawah ketum Habib Rizieq! 

Tapi, ... tetap tidak menutup kemungkinan ada saja kelompok FPI didaerah 
ataupun perorangan yang sedikit berbeda, yang masih rasional dalam berpikir dan 
bisa tampil membantu menenangkan suasana panas, dan TIDAK mengharapkan terjadi 
kerusuhan di 22 Mei kemarin itu!

Dimana salahnya???

 

Jonathan Goeij 於 23/5/2019 4:39 寫道:

 

FPI dibentuk TNI jadi demo tandingan untuk menggebuk/membubarkan demo mahasiswa 
th 98. Pernah dibelakang Wiranto, SBY. Juga jadi pelaksana dan pembela fatwanya 
MUI-Ma'ruf Amin. 

 

 

On Wednesday, May 22, 2019, 8:04:18 AM PDT, ChanCT  
<mailto:sa...@netvigator.com> <sa...@netvigator.com> wrote: 

 

 

Kalau saja terlalu banyak Angin busuk tentu saja akan tetap busuk, tidak 
berubah menjadi angin SEGAR! Angin busuk itu berubah menjadi angin SEGAR karena 
yang dominan angin segar, ...

Yang menjadi masalah, TNI di Petamburan itu, kebetulan bertemu dengan pimpinan 
FPI yang baik saja, dan bisa membantu meredam aksi massa untuk membub arkan 
diri secara damai.

Yang nampak jelas aksi kerusuhan massa 22 Mei yg berlangsung sejak kemarin sore 
itu ada kelompok yang mengorganisasi dan mendanai, ... mudah2an saja polisi/TNI 
tetap sigap dan puluhan orang yang telah ditahan bisa mengungkap siapa 
sesungguhnya dalang kerusuhan pasca pilpres-2019 kali ini! Dan bisa ditindak 
tegas dengan jatuhi hukuman seberat-beratnya, ...

 

 

Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com <mailto:jonathango...@yahoo.com>  
[GELORA45] 於 22/5/2019 22:37 寫道:

  

Terlalu banyak angin busuk, angin segar juga jadi busuk

 

 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> ,  
<mailto:bhjo@...> <bhjo@...> wrote :

Kalau mau hidup, ya, angin busuk harus mengikuti angin.segar. 

 

Koq, Prabowo tidak kelihatan lagI? Baru merencanakan sesuatu? Harap saja baru 
membuat tulisan pidato utk mengakui kekalahannya.

 

Polisi dan TNI telah bekerja dgn baik di Jakarta sehingga/semoga tidak terjadi 
pengacauan yg berlanjutan.

 

 


 
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
 

不含病毒。 
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
 www.avg.com 



Kirim email ke