Anda tetap tidak membantah bahwa Jokowi tukang ngibul, dan sekarang ditambah 
dia tidak pandai berhitung.
Betul juga. Buktinya, si Jokowi percaya 85 juta lebih banyak dari 107 juta.



--- SADAR@.... wrote:

       
 

Tidak membantah tidak berarti menyetujui pernyataan bung Jokowi tukang ngibul, 
... darimana bung bisa berkesimpulan begitu???
 
Bahwa Jokowi BUKAN pimpinan yang ideal, ya! Bahwa Jokowi tidak berhasil 
mewujudkan semua janji-janji saat kampanye jadi kenyataan, yaaa, ...! Dan itu 
tidak mesti ngibul! Bisa saja terjadi masalah yg diluar perhitungan sehingga 
sementara ini belum bisa dilaksanakan, ... atau memang kondisi belum 
memungkinkan. 
 
 
Masalah, Jokowi itulah kenyataan yg BERHASIL menangkan PILPRES-2019, suka atau 
tidak yang harus diterima bersama, ...! KENYATAAN, BELUM ada tokoh lain yg 
lebih baik yang bisa ditampilkan menggantikan Jokowi jadi Presiden RI sekarang 
ini! TIDAK MUNGKIN! Atau coba bung sebutkan siapa kiranya tokoh yg lebih baik 
dan berkemampuan gantikan Jokowi sekarang ini, sebelum dilantik 20 Okt. 
yad???!!! Sebelum bisa dan berani mengajukan tokoh tandingan  Jokowi, kok sudah 
mau coba-coba gerakkan massa GANTI Jokowi, ...
 
 
Dan, yg lebih PENTING lagi, sudah bung perhitungkan kekuatan barisan pendukung 
bung itu mungkinkah BERHASIL dengan gerakkan aksi-demo kekerasan begitu??? 
Sudah bung pelajari dengan baik, bagaimana cara menggulingkan Presiden hasil 
pilpres, hasil pemilihan langsung oleh rakyat yg sekarang berlaku itu, ... 
bisakah hanya dengan berteriak keras-keras aksi demo rakyat dijalan-jalan 
menuntut Jokowi TURUN sekarang juga, lalu melakukan kekerasan-kekerasan dengan 
merusak dan melempari bom-molotov diberbagai kota besar???
 
 

 
 ajeg 於 7/10/2019 21:12 寫道:
  
      Oke, lagi-lagi Anda tidak membantah Jokowi itu tukang ngibul.  
  Jadi, sekarang gantian dong Anda yang jawab:  
   
  
  
"Bagaimana dengan Anda? Apa yang membuat Anda mempertahankan tukang ngibul jadi 
presiden - siapa pun itu."
 

 
  
  
  --- SADAR@.... wrote:
Bagaimana bung bisa berkeyakinan mayoritas RAKYAT Indonesia sudah TIDAK percaya 
dan hendaki Jokowi turun??? Itu kan  hanya sekelompok pemuda demo yg 
berteriak-teriak dijalan saja, ... apa mereka2 itu sudah bisa  mewaqkili 200 
juta rakyat???
Sedang Mahfud yg masih dukung Jokowi bung bilang tidak konsekwen dengan 
pernyataan yg  ditujukan saat Setya Novanto sudah tersangka masih bercokol sb 
ketua DPR! Tentu saja beda Jokowi dengan Novanto!

ajeg 於 7/10/2019 17:58 寫道:
'Siapa pun' itu artinya ya 'siapa saja'. Termasuk Prabowo,  AHY, Puan, XJP, 
demonstran, anak STM, juga Anda. Saya mengizinkan  anak-anak saya bekeluarga 
karena mereka terlihat  punya kemauan untuk tidak merugikan orang lain, dan 
punya kemauan untuk  bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Bagi saya 
inilah hal-hal mendasar yang membuat mereka layak untuk  memimpin dirinya dan 
keluarganya. 
Untuk memimpin orang banyak tentu ada syarat tambahan.  Begitu juga untuk 
memimpin Rakyat. Dan, kalau sudah tidak dipercaya Rakyat, pemimpin harus 
mundur! Begitu kata Mahfud MD.  Tapi seperti kita lihat, si Mahfud kan cuma 
asal jeplak. Ketika  pernyataannya itu direfleksikan ke Jokowi, dia pilih bulu. 
 Megap-megap a-i-u nganu... 
Soal pergantian presiden, sekalipun Golput saya  tetap berpegang pada cara 
legal, konstitusional. Dalam hal Jokowi yang  sudah kehilangan legitimasi dan 
kepercayaan Rakyat, bisa dicoba perintah Mahfud itu: pemimpin yang sudah tidak  
dipercaya Rakyat, mundur baik-baik. 
Bagaimana dengan Anda? Apa yang membuat Anda  mempertahankan tukang ngibul jadi 
presiden - siapa pun itu.

--- SADAR@.... wrote: 
Dimana kejelasan posisi bung dengan menyatakan "SIAPA pun yang tidak berpihak 
kepada orang banyak dan  kerjanya sering merugikan orang lain, tidak pantas 
jadi  pemimpin." itu SIAPA sesungguhnya dan lebih baik siapa yang bung  
maksudkan itu??? Lalu, ... dengan cara/jalan apa bung hendak wujudkan idealisme 
 bung, menggantikan Jokowi agar 5 tahun kedepan lebih  baik bagi Indonesia 
itu???
Coba JELASKAN baik-baik, ...!!!

ajeg 於 6/10/2019 19:08 寫道:
Posisi saya sih jelas: siapa pun yang tidak berpihak kepada  orang banyak dan 
kerjanya sering merugikan orang lain, tidak pantas jadi pemimpin. Baik jadi 
presiden maupun kepala  keluarga. 
Posisi Anda juga sangat jelas, dengan titik perhatian pada ketokohan dan bukan 
pada  perbuatannya. Jadi, apa pun yang dilakukan Jokowi (dan XJP) harus 
diamini. 
Nah, dengan keadaan masyarakat dan situasi negara yang  terus memburuk dalam 5 
tahun terakhir, Jokowi harusnya malu. Tahu diri  dan letakkan jabatan. Apalagi 
tidak satu pun kasus kejahatan kemanusiaan masa lalu yang dia sentuh. 

--- SADAR@.... wrote: 
Kesimpulan bung yg melompat! Dimata saya, Jokowi bukanlah tokoh  pemimpin yg 
ideal, ... tapi hanyalah seorang tokoh yang lebih baik ketimbang tokoh-tokoh 
lain yang ada dan bisa tampil sb Presiden  dalam Pilpres-2019 saja! Satu 
kenyataan yang HARUS diterima. Termasuk  kegagalan, tersendat jalannya program 
Jokowi yg bung bilang ngibul, nipu rakyat itu karena TIDAK sesuai dengan 
janjijanjinya  itu! Yang jadi masalah, bagaimana memperbaiki agar jalannya 
lebih baik, bukan buru-buru gunakan KEKERASAN dijalan utk dobrak dan ganti  
Jokowi!
Bukankah akan jauh lebih baik, kedepan, masing-masing warga  yang berani 
menamakan diri pejuang, terus ikut mendorong maju langkah  Jokowi agar bisa 
lebih baik dan lebih mantap jalannya .... Jangan sampai serong apalagi hanyut 
terselewengkan oleh  pecundang-pecundang disekitarnya, ... 
Jadi, BUKAN sebaliknya ikut mendongkel apalagi jadi  pendobrak rusak kekuasaan 
Jokowi 5 tahun kedepan! Akhirnya HANYA akan  merugikan dan lebih mencelakakan 
rakyat banyak saja, ...

ajeg 於 6/10/2019 10:00 寫道:
Oke, jadi Anda tidak membantah Jokowi tukang ngibul.  Bagus.
Selanjutnya terserah. Anda termasuk yang merasa ikut dikibuli  atau termasuk 
yang ikut-ikutan Jokowi ngibuli diri sendiri dan orang banyak.

--- SADAR@.... wrote: 
Lalu, ... bagaimana jalan yg bung gunakan untuk MEMBATALKAN  dan GANTI Jokowi 
hasil PILPRES-2019 dengan tokoh yg bung anggap lebih baik, dan berkemampuan 
membawa Indonesia lebih maju dan makmur dan adil, ...???
Bisa dengan turun kejalan begitu, ...??? Disinilah masalah  sesungguhnya, ....!

ajeg 於 5/10/2019 18:58 寫道:
Masalahnya jelas di Jokowi. 
Negara ini dia bikin berantakan karena kerjanya ngibul  melulu. Mulai dari 
Esemka (2010) sampai asbun mau bertemu BEM, 9 hari yl. 

--- SADAR@.... wrote: 
Lalu, .... apa maksud bung untuk merinci alasan  setiap orang yg turun kejalan 
itu? Pemerintah dan DPR tentu wajib  mendengarkan TUNTUTAN yg diajukan dengan 
sebaik-baiknya, syukur bisa dituruti! Kalau tidak bisa juga berikan  
argumentasi yang meyakinkan, atau langsungkan debat  terbuka?! Tapi, ... kalau 
kenyataan yang  terjadi, apapun alsan, maksud dan tujuan aksi turun kejalan yg  
berbeda-beda itu, sudah tidak lagi pedulikan melanggar HUKUM,  melakukan 
KEKERASAN, KERUSUHAN, ... TEROR. ya harus berani dan mampu  berhadapan dengan 
POLISI untuk mencapai tujuan! 
Dimana masalahnya???

ajeg 於 5/10/2019 10:03 寫道:
Oke, jadi Anda tidak tahu bahwa orang sampai harus turun  ke jalan karena 
kritik dan protes-protes Rakyat tentang korupsi, utang,  BPJS, harga kebutuhan, 
rencana ibukota baru,  kebakaran hutan, krisis Papua, korupsi lagi dlsb. tidak 
didengar Jokowi.
Sebaliknya, dia hanya asyik bersolek untuk pelantikan dan malah  mau melanggar 
undang-undang lagi dengan minta pelantikan  dipercepat, dimajukan harinya.

--- SADAR@.... wrote:
Cespleng dan nyambung atau tidak itu tergantung pendirian  dan dimana posisi 
seseorang berdiri, ... dan sekalipun sudah saya  jawab, masih juga bertanya dan 
merasa tidak terjawab: 
"Jadi, Anda belum jawab kenapa orang protes sampai semarah ini, sampai harus 
turun ke jalan,  sampai harus berdemo (sekalipun dengan resiko disusupi polisi 
atau preman bayaran)."
Bukankah sudah berulangkali dan saya tegaskan: "Turun kejalan berdemo, ajukan 
pendapat, mengkritik  pemerintah itu normal dan boleh-boleh saja! Demo-damai, 
... itulah yang dijalankan mahasiswa-mahasiswa  BEM! Mau bung bilang merupakan 
kemarahan tentu saja juga boleh,  .... Tapi, tetap BUKAN yang dijalankan  
penumpang gelap sengaja lakukan kerusuhan, kekerasan,  pengrusakan! Jangan bung 
campur adukkan!"
Untuk lebih cerah, dengan kata lain bisa dikatakan,  setiap orang yang turun 
kejalan boleh saja MARAH dengan berbagai ALASAN  yang berbeda-beda, maksud dan 
tujuannya! Jadi, tidak  perlu dipusingkan dengan sebab2 yg mendorong mereka 
turun kejalan, pegang saja  maunya, tujuannyanya apa, ... dari TUNTUTAN2 yang  
diteriakkan itu! Aksi-aksi demo itu normal saja dengan segala tuntutan  yang 
diajukan, selama TIDAK melanggar HUKUM yang berlaku, selama tidak melakukan 
KEKERASAN, MERUSAK, MEMBAKAR, ....  TEROR! 
Sedang bagi setiap pendemo yang turun kejalan, katakanlah  dalam aksi demo 
Mahasiswa kali ini digerakkan BEM yg mengajukan aksi-damai itu  juga harus ada 
ketegasan menentang KEKERASAN-TEROR yg terjadi, jadi ada  kejelasan perbedaan 
tegas dengan aksi kekerasan-TEROR yang jelas TUJUANNYA GAGALKAN pelantikan 
Jokowi, GANTI  Presiden Jokowi dgn orang lain, alias gunakan aksi massa 
kekerasan MEREBUT KEKUASAAN, makar!
ajeg 於 5/10/2019 1:23 寫道:
Apa si oon itu pernah nyambung?

--- SADAR@.... wrote:
Sekalipun bung bilang cespleng, ... tapi, kok jadi seperti  gembala main 
seruling dihadapan kerbau saja? Gak nyambung?! Hehehee, ...
Biar bung saja yang layani, deh! Apalagi tujuan Ajeg  itu memang GAGALKAN 
pelantikan Jokowi, ... sebagaimana diteriakkan  Permadi!
nesare 於 4/10/2019 17:44 寫道:
Cespleng argument bung!


#yiv1188895883 #yiv1188895883 -- #yiv1188895883ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-mkp #yiv1188895883hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-mkp #yiv1188895883ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-mkp .yiv1188895883ad 
{padding:0 0;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-mkp .yiv1188895883ad p 
{margin:0;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-mkp .yiv1188895883ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-sponsor 
#yiv1188895883ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-sponsor #yiv1188895883ygrp-lc #yiv1188895883hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-sponsor #yiv1188895883ygrp-lc .yiv1188895883ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1188895883 #yiv1188895883actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1188895883
 #yiv1188895883activity span {font-weight:700;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv1188895883 #yiv1188895883activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1188895883 #yiv1188895883activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv1188895883 #yiv1188895883activity span 
.yiv1188895883underline {text-decoration:underline;}#yiv1188895883 
.yiv1188895883attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv1188895883 .yiv1188895883attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv1188895883 .yiv1188895883attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv1188895883 .yiv1188895883attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv1188895883 .yiv1188895883attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv1188895883 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv1188895883 .yiv1188895883bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv1188895883 
.yiv1188895883bold a {text-decoration:none;}#yiv1188895883 dd.yiv1188895883last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1188895883 dd.yiv1188895883last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv1188895883 
dd.yiv1188895883last p span.yiv1188895883yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv1188895883 div.yiv1188895883attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv1188895883 div.yiv1188895883attach-table 
{width:400px;}#yiv1188895883 div.yiv1188895883file-title a, #yiv1188895883 
div.yiv1188895883file-title a:active, #yiv1188895883 
div.yiv1188895883file-title a:hover, #yiv1188895883 div.yiv1188895883file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv1188895883 div.yiv1188895883photo-title a, 
#yiv1188895883 div.yiv1188895883photo-title a:active, #yiv1188895883 
div.yiv1188895883photo-title a:hover, #yiv1188895883 
div.yiv1188895883photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv1188895883 
div#yiv1188895883ygrp-mlmsg #yiv1188895883ygrp-msg p a 
span.yiv1188895883yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv1188895883 
.yiv1188895883green {color:#628c2a;}#yiv1188895883 .yiv1188895883MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv1188895883 o {font-size:0;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883photos div {float:left;width:72px;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv1188895883
 #yiv1188895883reco-category {font-size:77%;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883reco-desc {font-size:77%;}#yiv1188895883 .yiv1188895883replbq 
{margin:4px;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-mlmsg select, #yiv1188895883 input, #yiv1188895883 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-mlmsg pre, #yiv1188895883 code {font:115% 
monospace;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-mlmsg #yiv1188895883logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-msg 
p#yiv1188895883attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-reco #yiv1188895883reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-sponsor 
#yiv1188895883ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-sponsor #yiv1188895883ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-sponsor #yiv1188895883ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv1188895883 #yiv1188895883ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv1188895883 
#yiv1188895883ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv1188895883   

Kirim email ke