Ex kampret apa reaksinya ? Bisa-bisa Prabowo dikempreti kampret ? Pada tanggal Sel, 15 Okt 2019 pukul 19.26 Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
> > > Pilpres itusendiwara, jadi pilih 01 atau 02, agaknya sama saja. Mereka > akan mempergunakan argumen demi NKRI harga mati dan Pancasila. > > On Tue, Oct 15, 2019 at 6:10 PM Lusi D. <lus...@rantar.de> wrote: > >> Penelitian seorang pengamat: >> >> Dendam kesumat terlanjur sepenuh hati. Eh junjunganku jadi kumpanainya. >> Hehehe >> >> >> BALE WARGA - Sukabumi update.com >> >> >> Oleh: Hersubeno Arief (Pengamat Politik) >> >> Manuver dan pilihan politik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo membuat >> Rocky Gerung “ingkar” janji. Tanpa menunggu pelantikan presiden, dia >> sudah mengumumkan sikapnya: Oposisi terhadap Prabowo! >> >> Rocky bahkan berjanji akan berkeliling Indonesia, mengajak para >> kampret (mantan pendukung Prabowo) bergabung bersamanya. “Benar. >> Deklarasi sebagai oposisi terhadap Prabowo terpaksa saya majukan,” ujar >> Rocky dalam tayangan perdana resonansi.tv ( berbasis youtube ) Selasa >> (15/10). >> >> Bagi yang tidak paham konteks dan sikap politiknya, keputusan Rocky ini >> agak membingungkan. Pada kampanye pilpres lalu Rocky berjanji. "Pak >> Prabowo akan saya kritik 12 menit setelah dia dilantik, catat jejak >> digital hari ini," kata Rocky dihadapan ribuan alumni perguruan tinggi >> pendukung Prabowo-Sandi di Gedung Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta >> Timur, Sabtu (26/1/2019). >> >> Apa lacur ternyata Prabowo kalah. Seharusnya tidak ada pelantikan. >> Seharusnya Prabowo tetap bersama kampret. Bersama Rocky menjadi >> oposisi. Mengkritik pemerintah. Bukan dikritik. >> >> Namun melihat manuvernya dalam beberapa hari terakhir, semakin >> meyakinkan publik, Prabowo tidak akan pernah menjadi oposisi. Tidak >> akan timbul tenggelam bersama rakyat, seperti yang dia janjikan. >> >> Safari politiknya menunjukkan dia telah menjadi bagian terpenting dari >> pemerintahan Jokowi. Menjadi aktor utama mewakili kepentingan Megawati >> dan Jokowi. >> >> Jumat (11/10) Prabowo bertemu dengan Jokowi di Istana. Saat itu dia >> mengaku memenuhi undangan Jokowi. Kepada media secara diplomatis >> Prabowo menyatakan siap membantu Jokowi bila dibutuhkan. Namun >> seandainya tidak berada di kabinet, Gerindra akan loyal sebagai >> penyeimbang. Bukan oposisi. >> >> Basi-basi politisi yang sudah basi! >> >> Setelah bertemu Jokowi, Ahad malam (13/10) Prabowo melanjutkan safari >> politiknya. Secara mengejutkan dia bertandang ke rumah Ketua Umum >> Partai Nasdem Surya Paloh. Sebelumnya sulit membayangkan kedua figur >> ini bisa bertemu. Apalagi kemudian saling rangkul, peluk, tertawa >> bersama dan mengaku punya banyak kesamaan pandangan. >> >> Prabowo selama ini secara terbuka menyatakan ketidak-sukaannya terhadap >> Surya Paloh. Dia selalu menolak diwawancarai oleh Metro TV milik Surya. >> >> Prabowo menyebut Metro TV tidak punya akhlak dan pencetak kebohongan. >> Sebaliknya Metro TV juga selalu memberitakan Prabowo secara miring. >> Termasuk dalam editorialnya sebagai sikap resmi redaksi. >> >> Hubungan keduanya seperti anjing dan kucing. Seperti tokoh kartun >> legendaris Tom and Jerry. Tak pernah akur. >> >> “Permusuhan” keduanya terus berlanjut. Pada saat Prabowo bertemu >> Megawati dalam diplomasi nasi goreng, pada saat yang sama Surya >> menggelar pertemuan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan. >> >> Setelah itu Surya maupun media miliknya Metro TV dan Media Indonesia >> mulai menyuarakan pentingnya oposisi. Surya juga mulai melakukan kritik >> dan bersuara miring terhadap beberapa kebijakan pemerintahan Jokowi. >> >> Pada pelantikan anggota DPR RI (2/10) terjadi drama politik yang cukup >> menarik. Mega tidak menyalami Surya. Padahal Surya sudah berdiri >> menyambutnya. >> >> Mustahil pertemuan Prabowo dengan Surya kali ini tanpa sepengetahuan >> dan restu Megawati. Mereka saat ini telah menjadi satu paket yang solid. >> >> Pemilihan ketua MPR adalah salah satu contohnya. Gerindra akhirnya >> sepakat mendukung Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR setelah Prabowo >> menemui Megawati. Padahal sebelumnya mereka ngotot mengajukan Ahmad >> Muzani. >> >> Sehari kemudian, Senin malam (14/10) Prabowo bertemu dengan Ketua Umum >> PKB Muhaimin Iskandar. Setelah itu dia juga direncanakan akan bertemu >> dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. >> >> Pertemuan Prabowo dengan para ketua umum partai pendukung Jokowi ini >> tentu saja sangat menarik dan menimbulkan tandatanya. >> >> Dalam kapasitas apa, dan apa pula kepentingannya? >> >> Prabowo tampaknya telah mendapat peran baru. Dia menjadi semacam >> mediator mempertemukan kepentingan Megawati sebagai pemegang saham >> mayoritas pemerintah, dengan para partner pemegang saham lainnya. >> >> Safari politik itu juga sekaligus menjadi semacam pemberitahuan resmi >> kepada partai-partai pendukung pemerintah. Bahwa saat ini dia yang >> mengendalikan permainan. >> >> Bila tidak mencapai titik temu, maka seperti dikatakan Rocky, bisa >> terjadi kampret mengusir cebong. >> >> Menjadi Perdana Menteri >> >> “Kelihatannya Prabowo akan menjadi semacam Perdana Menteri. Menjalankan >> peran yang selama ini dimainkan Luhut Panjaitan. Bahkan lebih besar,” >> ujar Rocky. >> >> Rocky mendapat informasi Prabowo akan menempati posisi sebagai >> Menkopolhukam, sesuai dengan latar belakang dan keahliannya. Bukan >> posisi Wantimpres seperti yang selama ini diduga. >> >> Dengan posisinya tersebut, Prabowo juga akan mengambil alih peran >> Wapres Ma’ruf Amin, termasuk dalam diplomasi internasional. Peran itu >> selama ini dijalankan oleh Wapres Jusuf Kalla dan tidak mungkin >> dimainkan Ma’ruf. >> >> Hanya saja dalam catatan Rocky kemungkinan besar Prabowo akan >> menghadapi persoalan, terutama catatan lamanya yang berhubungan dengan >> kasus HAM. Bila itu bisa diatasi, maka dia akan menjadi tokoh nomor dua >> di republik ini setelah Jokowi. >> >> Besarnya peran Prabowo itu tak lepas dari kepentingan politik Ketua >> Umum PDIP Megawati. “ Dia merasa lebih nyaman, dan sudah paham luar >> dalam soal Prabowo,” ujar Rocky. >> >> Megawati ingin mengamankan kepentingan politik dan keberlangsungan >> kekuasaannya pasca Jokowi. Prabowo merupakan sekutu politik yang paling >> tepat dibandingkan ketua umum partai lain, termasuk Surya. >> >> Pertemuan Prabowo dengan para ketum parpol menjadi semacam negosiasi, >> bagi-bagi kapling di kabinet. >> >> Pos-pos penting dan strategis secara politik dan menghasilkan uang >> dikuasai oleh Megawati dan Prabowo. Sementara pos-pos kabinet yang >> menghabiskan uang, silakan dibagi-bagi ke parpol lainnya. >> >> Baku atur, cincai diantara para oligarki. >> >> Tinggal rakyat bingung sendiri. Baik pemilih Jokowi, maupun Prabowo >> cuma bisa melongo. Akal sehat mereka tidak bisa mencerna. >> >> Mereka masih gontok-gontokan. Para politisi junjungan mereka >> rangkul-rangkulan, bagi kapling rezeki dan kekuasaan. Tak perlu ada >> oposisi, sehingga mereka bebas tanpa kontrol, melakukan apa saja. >> >> “Beli nomor 1, kok dapatnya nomor 2. Promo Berlaku Selama 5 Tahun.” >> Begitulah meme menggambarkan suasana hati rakyat. Getir dan bikin kita >> hanya bisa tersenyum kecut. >> >> Demokrasi khas ala Indonesia. Ala Nusantara! >> >> Tanpa representasi parpol sebagai oposisi di DPR, rakyat akan >> berhadapan langsung dengan pemerintah. Hanya dengan PKS sebagai >> oposisi, perannya tidak signifikan. >> >> “Bila situasi ekonomi dan politik memburuk, sulit terhindarkan >> munculnya DPR jalanan. Anak-anak STM bisa kuasai kabinet,” terang >> Rocky. >> >> Itulah pentingnya rakyat yang tetap berakal sehat bergabung. Menjadi >> kekuatan kontrol dan kritis terhadap pemerintah. >> >> Apakah Rocky Gerung bersedia menjadi pemimpinnya? end >> >> >> >