Konferensi Pers Mengenai Penanganan Covid-19 digelar Kedutaan Besar
 Tiongkok untuk Indonesia

http://indonesian.cri.cn/20200624/67116cfe-d803-f716-eae1-58792f3edd1b.html
2020-06-24 16:14:22
图片默认标题_fororder_使馆2020062404 <http://indonesian.cri.cn/20200624/67116cfe-d803-f716-eae1-58792f3edd1b-2.html>

Konferensi Pers mengenai penanganan Covid-19 bersama Tiongkok dan Indonesia digelar Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia pagi hari ini (24/6). Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian, Minister Konsuler di bidang ekonomi dan perdagangan Wang Liping dan Konsuler di bidang politik Qiu Xinli menyampaikan pidato dalam konferensi pers kali ini, juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan media-media Indonesia. Sekitar 20 lembaga media dari Indonesia maupun Tiongkok diundang dalam konferensi pers web tersebut.

Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian dalam pidatonya menyatakan, Covid-19 sebagai pandemi global ini telah berdampak parah pada negara-negara di seluruh dunia, termasuk Tiongkok dan Indonesia. Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga bersahabat yang saling membantu. Sejak terjadinya epidemi, pemerintah dan rakyat kedua negara selalu berupaya bersama untuk mengatasi kesulitan. Kedua pihak bekerjasama erat dalam bidang bantuan dan pengadaan peralatan medis, pertukaran pengalaman diagnosis dan perawatan, penelitian dan pengembangan vaksin dan obat-obtan, serta pemulihan pembangunan ekonomi. Ini sepenuhnya mencerminkan persahabatan mendalam, yaitu ”Berat sama dijinjing, ringan sama dipikul”. Persahabatan antara kedua negara beserta rakyatnya semakin konsolidasi dan mendalam.

Tiongkok dan Indonesia adalah negara berkembang besar dan entitas pasar berkembang. Ekonomi kedua negara berhubungan erat dan semakin terintegrasi dengan ekonomi dunia. Kedua belah pihak memiliki tugas berat yang sama untuk mengalahkan epidemi, menstabilkan ekonomi dan menjamin kesejahteraan rakyat. Saat ini pencegahan dan pengendalian epidemi telah memasuki normal baru. Berbagai kalangan masyarakat sangat memperhatikan bahwa bagaimana kedua negara mengatasi dampak negatif dari epidemi, dan mengoordinasikan pencegahan dan pengendalian epidemi dan kemajuan hubungan bilateral, terutama kerjasama pragmatis kedua negara. Ini juga merupakan isu mendesak yang sedang dihadapi kedua negara. Perkembangan hubungan Tiongkok dan Indonesia sesuai dengan kepentingan mendasar kedua negara dan segenap rakyatnya, juga bermanfaat bagi perdamaian dan stabilitas regional dan internasional. Saling menguntungkan adalah intinya kerjasama ekonomi dan perdagangan Tiongkok dan Indonesia, karena telah mendatangkan keuntungan sejati bagi masyarakat kedua negara kita. Di Tiongkok ada sebuah pepatah, yaitu ”membungun jalan untuk melewati gunung, membuat jembatan untuk menyeberangi sungai”. Dalam menghadapi normal baru ini, Tiongkok bersedia bersama-sama dengan pemerintah dan semua kalangan masyarakat Indonesia untuk memperkuat bantuan timbal balik dalam memerangi epidemi, mempertahankan momentum positif perkembangan hubungan kedua negara, memperdalam kerjasama prakmatis di berbagai bidang, dan pada akhirnya mengalahkan pandemi Covid-19 dan mengatasi krisis.

图片默认标题_fororder_使馆2020062401

Hong Kong SAR adalah pusat moneter dan perdagangan internasional, dan memiliki pertukaran ekonomi dan perdagangan yang erat dengan Indonesia. Lebih dari 100 ribu warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di Hong kong SAR. Sejak keresahan atas RUU amandemen terjadi pada Juni 2019, kekuatan ”kemerdekaan Hong Kong” dan kelompok separatis dan radikal lokal di Hong Kong terus melakukan kegiatan kekerasan, berkolusi dengan pasukan asing untuk campur tangan dalam urusan Hong Kong, berniat untuk menggulingkan pemerintah Hong Kong SAR dan menjadikan Hong Kong sebagai pangkalan untuk memecah belah, memberontak menginfiltrasi, menghancurkan Tiongkok, telah membahayakan keamanan nasional Tiongkok secara serius. Pemerintah pusat Tiongkok mendorong legislasi keamanan nasional Hong Kong SAR dengan tujuan untuk mencegah, menghentikan dan menghukum perilaku memecah pelah negara, memberontak kekuatan negara, mengorganisir dan melaksanakan kegiatan teroris, serta campur tangan kekuatan asing dalam urusan dalam Hong kong SAR, dan juga bermaksud untuk membela kedaulatan nasional, kepentingan keamanan dan pembangunan, menjaga kemakmuran dan stabilitas jangka panjang Hong Kong SAR, menjamin prinsip ”satu negara, dua sistem” dan ”orang Hong Kong mengelola Hong Kong”, serta memastikan kebijakan otonomi tinggi yang telah ditetapkan dapat berjalan ke arah yang benar. Legislasi terkait akan memperkuat fondasi kemakmuran Hong Kong SAR menjadi lebih solid. Hak-hak dan kebebasan sah yang dinikmati oleh penduduk Hong Kong SAR akan mendapat perjaminan lebih baik. Keselamatan dan hak yang sah dari investasi dan personel asing di Hong Kong akan mendapat perlindungan lebih kuat. Kami percaya bahwa masa depan Hong Kong SAR akan menjadi lebih cerah!

Kami sangat percaya bahwa pandemi tidak dapat menghalangi langkah perkembangan hubungan kedua negara, krisis tidak dapat membelenggu pendalaman kerjasama kedua negara. Pemerintah beserta masyarakat kedua negara memiliki tekad kuat dan kebijaksanaan cukup untuk mengalahkan pandemi Covid-19, memulihkan pembangunan ekonomi sosial, memperdalam pengembangan integrasi strategi dan kerjasama pragmatis di berbagai bidang, serta mendorong hubungan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia ke tingkat lebih tinggi.

图片默认标题_fororder_1337195561 <http://indonesian.cri.cn/20200624/67116cfe-d803-f716-eae1-58792f3edd1b-3.html>

Minister Konsuler di bidang ekonomi dan perdagangan Tiongkok Wang Liping dalam pidatonya menyatakan, pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19 Indonesia telah memasuki era "normal baru". Kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Indonesia pun memasuki tahapan baru. Pandemi COVID-19 telah memberi dampak negatif pada kerjasama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Indonesia, terutama pertukaran personel, “orang di dalam tidak bisa keluar, orang di luar tidak bisa masuk”. Tanpa aliran orang, aliran barang dan modal pun tidak bisa berjalan. Proyek-proyek kerjasama kedua negara yang berskala besar dan bernilai tinggi, termasuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung, IMIP, dan Taman Industri Weda Bay, semua menghadapi hambatan aliran personel. Hal ini mengakibatkan masalah-masalah seperti penghentian pekerjaan proyek dan kegagalan dalam penyesuaian jadwal proyek, sehingga mempengaruhi pembangunan ekonomi dan sosial setempat, serta rezeki ribuan pekerja Indonesia. Saat ini, Tiongkok dan Indonesia sedang membahas pembangunan "jalur cepat" atau fast lane untuk memfasilitasi pertukaran personel yang diperlukan. Diharapkan bahwa jalur ini dapat dibangunkan secepat mungkin agar kerjasama ekonomi dan perdagangan kedua negara dapat dipulihkan.

Mungkin ada teman yang masih khawatir terhadap risiko akibat masuknya personel dari luar negeri dan pemulihan kegiatan konstruksi atau operasi proyek. Yang ingin saya sampaikan ialah perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menyerap pengalaman lawan pandemi Tiongkok yang sukses sehingga minta personel menjalani tes COVID-19 menurut peraturan pemerintah Indonesia sebelum keberangkatan dan melindungi diri sendiri selama perjalanan supaya bebas dari virus. Oleh karena itu, para teman Indonesia bisa saja lega hati terhadap keamanan "jalur cepat". Hanya aliran personel bergerak, perusahaan dan proyek baru bisa beroperasi secara normal, lapangan kerja baru bisa terjamin, pekerja Indonesia baru bisa mendapat rezeki. Jadi pemulihan aliran personel ini memiliki banyak keuntungan bagi Indonesia dalam penerapan “normal baru” untuk membuka kembali kegiatan ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi.

Di era "normal baru", pemerintah dan perusahaan baik dari Tiongkok maupun Indonesia menahan diri dari tekanan pandemi dengan melakukan eksplorasi dan inovasi, sehingga hubungan kedua pihak pun memasuki tahapan "normal baru" di mana kerjasama pragmatis bilateral tetap berjalan di tengah upaya pencegahan dan pengendalian pandemi. Yang pertama, perdagangan jalur online dan offline menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha kedua negara. Pameran offline berskala besar seperti CIIE/China International Import Expo tetap diadakan sesuai jadwal, sementara “Promosi Online” dilakukan sebagai langkah inovatif demi meningkatkan kepercayaan para pelaku usaha untuk berpartisipasi. Pameran online seperti Canton Fair menghasilkan manfaat yang luar biasa sehingga membangun “jembatan daring” bagi pelaku usaha Indonesia untuk mengakses pasar Tiongkok. Yang kedua, investasi timbal-balik terus bertahan. Pelaku usaha kedua negara melanjutkan kerjasama investasi melalui negosiasi online, konferensi virtual, serta penandatanganan kontrak secara daring. Perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia pun aktif menyesuaikan diri dengan perubahan pasar di era "normal baru" dengan memindahkan layanannya ke Internet bahkan sampai ke rumah. Sebagai contoh, DFSK Sokonindo menyediakan layanan pengiriman, perbaikan, serta perawatan mobil sampai ke rumah. FOTILE, merek peralatan elektronik dapur asal Tiongkok, menyediakan layanan pemeliharaan jarak jauh untuk memfasilitasi pelanggan Indonesia. Perusahaan-perusahaan rekayasa juga berupaya mengatasi kesulitan dengan melakukan segala upaya untuk menjamin pembangunan proyek berlanjut. Sejak penerapan "normal baru", kebanyakan dari 24 perusahaan Tiongkok di Indonesia yang dulu sempat setop telah kembali beroperasi. Di samping itu, hingga bulan April, volume perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia mencapai US $ 24,1 miliar, atau menurun 0,5% dibandingkan dengan masa sama tahun lalu, sementara investasi Tiongkok di Indonesia mencapai US $ 1,3 miliar pada kuartal pertama, atau tumbuh 12%, sehingga Tiongkok tetap merupakan negara sumber investasi terbesar kedua bagi Indonesia. Pencapaian tersebut patut dipuji dalam masa pandemi ini.

Dengan sumber daya alam dan dividen demografis yang melimpah, tidak ada pembatasannya potensi perkembangan Indonesia. Sejak pelantikannya, Presiden Jokowi dengan penuh semangat mengembangkan infrastruktur dan memperbaiki lingkungan bisnis Indonesia, sehingga investasi Tiongkok kepada Indonesia pun cepat bertumbuh. Meskipun pandemi ini terjadi, daya tarik investasi Indonesia terhadap Tiongkok tidak berubah, dan dasar kuat kerjasama ekonomi dan perdagangan kedua negara pun tidak tergoyang.

Sebagai kesimpulan, dampak pandemi COVID-19 bersifat jangka pendek dan sementara. Pandemi ini membantu kita menemukan fundamental ekonomi Tiongkok dan Indonesia yang kuat, dan juga ketangguhan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara. Diyakini bahwa setelah pandemi ini selesai, kapal kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral kita pasti akan berlayar mulus dengan melawan ombak dan maju terus tanpa berhenti.

图片默认标题 <http://indonesian.cri0.cn/>

Konsuler di bidang politik Qiu Xinli dalam pidatonya menyatakan, pada saat ini, situasi Pandemi COVID-19 di Tiongkok pada umumnya terjaga stabil, kegiatan produksi dan pekerjaan mulai beraktivitas kembali secara tertib. Pada sisi lain, masih ada kasus kluster dan kasus sporadik di beberapa tempat tertentu. Risiko kasus impor dari luar negeri tidak boleh diabaikan. Pihak Tiongkok akan terus memegang teguh prinsip “mencegah virus kembali masuk agar tidak terjadi penularan lagi”, untuk semakin memperkukuh dan menspesifikasikan tindakan pencegahan dan pengendalian regular, terus meningkatkan kemampuan pencegahan, pengendalian dan pengobatan, mempercepat penyempurnaan sistem kesehatan publik, mempertahankan hasil melawan COVID-19 dan mempercepat proses resumpsi pekerjaan dan persekolahan, serta mengembalikan tatanan ekonomi dan sosial secara keseluruhan.

Tiongkok dan Indonesia merupakan negara tetangga yang bersahabat sekaligus mitra strategis komprehensif. Tahun ini merupakan tahun ke-70 Tiongkok dan Indonesia menjalin hubungan diplomatik, hubungan antara kedua negara sedang menghadapi momentum historis untuk maju ke depan.

Komunikasi strategis terus dilakukan. Pada tanggal 4 Juni, Y.M. Bapak Wangyi, Anggota Dewan Negara selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok melakukan pembicaraan via telepon dengan Y.M. Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia untuk mendiskusikan pembukaan jalur cepat atau/Fast Lane,/yang akan melancarkan kunjungan dua arah yang diperlukan dari kedua negara. Dalam konferensi virtual antara pejabat tingkat wamenlu dari kedua negara minggu lalu, kedua pihak setuju jalur cepat itu akan dibuka sebelum akhir Juni. Kedua pihak juga mendiskusikan bagaimana membuka Jalur Hijau bagi transportasi barang-barang penting guna membantu proyek kerjasama penting antara kedua negara segera beraktivitas kembali. Kementerian Luar Negeri kedua negara juga mengadakan Konsultasi Kebijiakan Luar Negeri Virtual pada minggu lalu, di mana para pihak menukar pendapat secara bersahabat dan mendalam mengenai dampak pandemi, kerjasama internasional melawan COVID-19, pembangunan Komunitas Kesehatan untuk Semua, kerjasama ekonomi dan konektivitas regional pada masa pandemi serta kebijakan luar negeri masing-masing. Banyak konsensus yang telah kita capai itu akan memberikan kontribusi bagi perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kawasan maupun seluruh dunia.

Bersama-sama mempromosikan Belt and Road. Minggu lalu, High-level Video Conference on Belt and Road International Cooperation berhasil diadakan. Konferensi tersebut dipimpin oleh Y.M. Bapak Wangyi, Anggota Dewan Negara selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok, dan dihadiri menteri luar negeri atau pejabat setingkat menteri dari 25 negara antara lain Y.M. Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Dr. Tedros. Dalam sambutan tertulisnya, Presiden Xi Jinping menekankan bahwa Tiongkok akan senantiasa menjunjung tinggi prinsip perkembangan damai dan kerjasama yang saling menguntungkan untuk menang bersama. Kami bersedia bekerja sama dengan para mitra untuk membangunkan Belt and Road menjadi jalan kerjasama yang bersolidas menghadapi tantangan, jalan kesehatan yang melindungi kesehatan dan keselamatan rakyat, jalan pemulihan yang mendorong ekonomi sosial bergeliat kembali dan jalan pertumbuhan yang merealisasikan potensi perkembangannya. Dengan bersama-sama mempromosikan Belt and Road, para pihak diharapkan untuk bahu-membahu mendorong terwujudnya Komunitas Senasib Sepanggungan Umat Manusia. Dalam beberapa tahun terakhir ini, pensinergian strategi pembangunan antara Tiongkok dan Indonesia terus menraih hasil penting. Pihak Tiongkok bersedia bekerja sama pihak Indonesia untuk semakin memperdalam dan memperkokoh pembangunan inisiatif Belt and Road dan strategi Poros Maritim Dunia agar memberikan kesejahteraan kepada rakyat kedua negara.

Menindaklanjuti dan memperluas kerjasama melawan pandemi. Pada awal bulan ini, bantuan batch kedua dari pemerintah Tiongkok kepada pemerintah Indonesia telah tiba di Jakarta. Berdasarkan statistik yang belum lengkap, bantuan pihak Tiongkok yang disediakan kepada berbagai kalangan Indonesia, melalui jalur pemerintah pusat, partai, pemerintah daerah, swasta dan lain-lain telah melebihi 10 juta USD. Perusahaan biologis di Tiongkok dan Bio Farma, produsen vaksin BUMN Indonesia sedang berkomunikasi untuk uji klinis fase III untuk vaksin COVID-19. Pemerintah Tiongkok akan mendukung penuh kerjasama bersangkutan antara perusahaan kedua negara. Selain itu, instansi luar negeri kedua negara sedang mengadakan konsultasi tentang rencana implementasi Fast Lane, sesuai dengan kesepakatan dari pimpinan tingkat tinggi kedua negara.

Kirim email ke