Ekonomi Tiongkok Pulih Mantap Akan Berikan Peluang Baru kepada Dunia

2020-07-17 13:06:54 http://indonesian.cri.cn/20200717/dcbb2578-db17-59dc-c2fe-31e98d83dda2.html

图片默认标题_fororder_锐评2020071701

Menurut data yang diumumkan Biro Statistik Nasional Tiongkok Kamis kemarin (16/7), ekonomi Tiongkok pada paro pertama tahun ini meningkat setelah mengalami penurunan sebelumnya, dan pada triwulan kedua, ekonomi Tiongkok mewujudkan pertumbuhan yang positif dengan meningkat 3,2% dibandingkan masa sama tahun lalu, indeks utama pun meningkat secara pulih. Menurut The Washington Post, Tiongkok adalah ekonomi utama yang pertama mewujudkan pemulihan pertumbuhan sejak terjadinya wabah Covid-19. Komentar CNN mengatakan, pertumbuhan kembali ekonomi Tiongkok merupakan sebuah berita baik bagi kawasan lain di dunia. Jelas sekali, pada saat ekonomi dunia menghadapi masa yang suram, ekonomi Tiongkok yang pulih secara mantap mendatangkan harapan yang cerah.

Sebenarnya, data pertumbuhan sebesar 3,2% tersebut tidak di luar dugaan. Sebelumnya, IMF dan Bank Dunia masing-masing memberikan sinyal dalam laporan peneropongan ekonomi global yang terbaru, di mana mereka optimis terhadap ekonomi Tiongkok.

图片默认标题_fororder_锐评2020071703

Data ekonomi yang diumumkan pihak resmi Tiongkok pada paro pertama tahun ini cukup membenarkan perkiraan merata masyarakat internasional pada ekonomi Tiongkok. Dilihat secara kongkret, pada triwulan pertama, nilai tambahan industrial berskala ke atas menurun 8,4% dibandingkan masa sama tahun lalu, dan pada triwulan kedua tahun ini, indeks tersebut meningkat menjadi 4,4% dibandingkan masa sama tahun lalu; sedangkan skala penurunan volume total penjualan ritel barang-barang konsumen masyarakat pada triwulan pertama berkurang 15,1% dibandingkan dengan triwulan kedua. Menurut survei kota dan desa di seluruh Tiongkok, tingkat pengangguran pada Juni lalu tercatat 5,7%, mengalami sedikit penurunan selam 2 bulan berturut-turut; skala penaikan harga konsumsi penduduk pada triwulan kedua berkurang 1,1% dibandingkan triwulan pertama tahun ini; volume ekspor meningkat positif selama 3 bulan beturut-turut; pertumbuhan pendapatan per kapita warga desa di provinsi Sichuan, Guizhou dan Guangxi yang memiliki populasi cukup banyak berada di antara 5,5-7,6%....indeks ekonomi utama berangsur-angsur naik kembali, lapangan kerja dan harga komoditas pada pokoknya stabil, kesejahteraan rakyat terjamin, dan pertumbuhan pemulihan ekonomi Tiongkok tampak nyata dan efektif.

Yang patut dicatat ialah, energi baru terus mendorong perkembangan bermutu ekonomi Tiongkok. Pada paro pertama tahun ini, nilai tambahan industri manufaktur teknologi tinggi naik 4,5% dibandingkan masa sama tahun lalu,  skala  nilai tambahan industri berskala ke atas meningkat 0,9% dibandingkan masa  sama tahun lalu. Pertumbuhan produk terkait termasuk pembangunan infrastruktur relatif cepat. Sementara itu, volume penjualan ritel komoditas fisik daring pada paro pertama tahun ini bertambah 14,3% dibandingkan masa sama tahun lalu, dan volume total penjualan ritel barang konsumen masyarakat meningkat 5,6% dibandingkan masa sama tahun lalu. Selain itu, banyak industri baru, format baru dan model baru berkembang selama wabah.

Pemulihan mantap ekonomi Tiongkok berhubungan erat dengan penanggulangan wabah yang efektif dan pengembangan ekonomi dan sosial pemerintah Tiongkok. Dengan upaya bersama seluruh masyarakat, Tiongkok berhasil mengendalikan wabah, mendorong pemulihan produksi tepat waktu sehingga pembangunan ekonomi mengalami revitalisasi.

Kepala Institut Ekonomi Internasional Adam Posen AS menunjukkan, pemerintah Tiongkok mengambil langkah efektif dan tepat waktu dalam mengendalikan wabah, lebih-lebih  melakukan tindakan tepat pada rantai kesehatan publik, inilah kunci ekonomi Tiongkok pulih dengan cepat dan memasuki jajaran terdepan di dunia.

图片默认标题_fororder_锐评2020071702

Sementara itu, pemerintah Tiongkok dengan tepat waktu mengeluarkan serangkaian kebijakan penanggulangan wabah dan meningkatkan kekuatan ekonomi Tiongkok untuk menahan tekanan.

Semakin sulit saatnya, semakin diperlukan keterbukaan. Tiongkok berupaya semakin terbuka dan ini telah memperkukuh kepercayaan modal asing untuk berinvestasi di Tiongkok.

Kecenderungan pokok ekonomi Tiongkok membaik dengan mantap dan berjangka panjang itu tidak akan berubah. Tiongkok mempunyai sistem industri yang paling lengkap dan berskala terbesar di dunia, juga mempunyai tenaga kerja yang berpendidikan tinggi dan profesional sebanyak 170 juta orang. Selain itu, Tiongkok juga mempunyai pasar domestik masif yang terdiri dari 1,4 miliar orang termasuk kelompok berpenghasilan menengah sebanyak 400 juta orang, semua ini menyediakan kesanggupan dan dukungan untuk membentuk konfigurasi perkembangan yang baru.

Yang perlu diperhatikan, pada keseluruhan paro pertama tahun ini, indeks utama termasuk pertumbuhan ekonomi, industri, jasa, konsumsi dan investasi tetap berada dalam zona penurunan, peningkatan kembali pada triwulan kedua tetap merupakan pertumbuhan yang bersifat rehabilitasi, kerugian akibat dampak wabah masih belum sepenuhnya ditutupi. Ini berarti, Tiongkok masih perlu berupaya keras untuk memulihkan ekonominya ke level yang normal.



 Media Asing Ramai Soroti Pulihnya Ekonomi Tiongkok

2020-07-17 15:44:32

Menurut data yang diumumkan Biro Statistik Nasional Tiongkok kemarin, PDB Tiongkok pada triwulan kedua naik 3,2% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, sedangkan PDB Tiongkok pada triwulan pertama tahun ini adalah minus 6,8%, pertumbuhan ekonomi berubah dari negatif menuju ke positif. 3,2%, angka ini berada di luar perkiraan badan dan ekonom asing.

CNN, BBC dan beberapa media asing berturut-turut melaporkan berita ini dan berpendapat secara merata bahwa pemulihan ekonomi Tiongkok ini berkat kesuksesan pengontrolan wabah Covid-19.

Meskipun New York Times melaporkan bahwa kinerja ekonomi Tiongkok pada triwulan kedua sangat baik, tapi hal ini juga ada unsur kebetulan. Bahkan Harian Wall Street Journal menyangsikan apakah momentum pemulihan ekonomi Tiongkok dapat akan terus berlanjut selama beberapa bulan mendatang dalam keadaan AS sulit mengontrol wabah karena AS adalah pasar ekspor yang paling penting bagi komoditi Tiongkok, dan banyak ekonomi di dunia yang masih berada dalam kemacetan, sehingga mempengaruhi prospek pertumbuhan.

Akan tetapi, Deutsche Welle mengatakan, ekonomi dunia sulit mempengaruhi Tiongkok, karena Tiongkok pada waktu yang sama juga mempunyai beberapa pasar besar, antara lain Asia Tenggara, Eropa dan AS. Apalagi yang dijual Tiongkok adalah produk kebutuhan sehari-hari, maka sulit dipengaruhi. Berdasarkan sifat Tiongkok tidak begitu bergantung pada negara asing, diperkirakan ekonomi Tiongkok pada triwulan ketiga dapat pulih ke level normal, dan pertumbuhan ekonominya mungkin akan naik kembali hingga 5% ke atas.


 Ekonom Italia: *Dalam Menghadapi Serangan Wabah, Kebijakan Ekonomi
 Tiongkok Capai Hasil yang Baik*

2020-07-17 12:54:56 http://indonesian.cri.cn/20200717/702912a3-fcf7-aa36-cd60-3931cc67c710.html

图片默认标题_fororder_意大利经济学家2020071701

Menurut data yang diumumkan Biro Statistik Nasional Tiongkok hari Kamis kemarin (16/7), ekonomi Tiongkok mewujudkan pertumbuhan pada triwulan kedua tahun ini.

Berkenaan dengan hal ini, profesor Ilmu Ekonomi Terapan Universitas Ferrara Italia, Giorgio Prodi saat menerima wawancara China Media Group (CMG) mengatakan, ekonomi Tiongkok memiliki ketangguhan yang kuat, dan pemerintah Tiongkok mengeluarkan kebijakan ekonomi makro yang layak dan telah mencapai hasil yang nyata.

Prodi menganggap, data ekonomi Tiongkok jauh lebih baik daripada perkiraan sebelumnya. Ekonomi seluruh dunia sedang diaktifkan kembali, dan ekspor Tiongkok sedang dipulihkan. Berbagai ekonomi perlu melengkapi persediaan yang kurang dalam periode karantina, sehingga kebutuhan terhadap produk Tiongkok bertambah.

Namun, apakah ekonomi Tiongkok bisa terus pulih pada paro kedua tahun ini masih menghadapi ketidak-tentuan. Prodi menganggap, pada musim gugur tahun ini, ekonomi Eropa dan AS akan menghadapi lebih banyak kesulitan, tekanan lapangan kerja dan risiko wabah gelombang kedua mungkin akan memperlambat laju pemulihan ekonomi dunia. Namun ketimbang wabah gelombang kedua, tindakan pembatasan perdagangan yang diambil sejumlah negara akan memberikan dampak negatif yang lebih besar kepada ekonomi dunia. Prodi menambahkan, krisis yang dibawa wabah memberitahu kita bahwa ketertutupan tidak akan membawa keuntungan, sementara kerja sama barulah jalan keluar yang tepat.

Kirim email ke