Satu hal yang sering dilupakan oleh para penghitung itu: bahwa konsep 
'proven' itu berkaitan dengan ekonomi dan teknologi. Kalau suatu test 
pengeboran dianggap technicaly dan economically discovery maka itu adalah 
pada kondisi yang diasumsikan saat itu. Tentunya kalau parameter teknologi 
dan ekonominya berubah maka statement itu ada kemungkinan berubah 
juga......dan kemudian ke proses delineasinya juga dan seterusnya dan 
seterusnya......

Kalau cuman reserve dikurangi demand/konsumsi saja sih gampang ngitungnya, 
nggak perlu jadi disertasi kayaknya....:-)

salam,


 




"Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
03/03/2003 04:40 PM
Please respond to iagi-net

 
        To:     <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>
        cc: 
        Subject:        [iagi-net-l] Disertasi : Minyak, 10,5 Tahun Lagi Habis


Kali ini ngga tanggung2 ... sebuah desertasi doktor .... :-p
lengkap dengan bahasa koran  ...
Kesulitan --> kekurangan --> net import --> HABIS !!!

RDP
========
Serba UGM http://www.kagama.org/ Arsip Terbaru
01 Maret 2003
Disertasi : Minyak, 10,5 Tahun Lagi Habis

INDONESIA akan mengalami kesulitan di sektor minyak bumi dalam beberapa
tahun ke depan. Penyebabnya, permintaan minyak bumi senantiasa meningkat,
terutama konsumsi domestik, tapi tidak dapat diimbangi penawaran. Bahkan,
tingkat produksi senantiasa mengalami penurunan dari waktu ke waktu.

"Fakta lain yang perlu dicermati adalah bahwa dengan rata-rata tingkat
produksi sebanyak 490,2 juta barrl per tahun pada periode 1980-2000,
cadangan terbukti minyak bumi Indonesia yang saat ini berjumlah 5.149,1 
juta
barel akan habis dalam kurun waktu 10,5 tahun atau pada pertengahan 2010.
Ini apabila tidak terjadi penemuan yang signifikan," tegas Dr Roberto
Akyuwen.
Roberto menyampaikan hal itu dalam promosi doktor bidang Ilmu Ekonomi di
Balai Senat UGM, Selasa (4/2), kemarin. Pria kelahiran Ambon ini
menyampaikan disertasi berjudul "Model Dinamik Produksi dan Eksplorasi
Minyak Bumi Indonesia". Roberto dinyatakan berhasil lulus meraih gelar
doktor Ilmu Ekonomi.

Dikatakan, penawaran minyak bumi Indonesia antara 1995-2000 rata-rata
mencapai 577,5 juta barel per tahun. Sedangkan permintaan pada periode 
yang
sama rata-rata 498,7 juta barel per tahun. Setiap tahunnya terjadi 
penurunan
kelebihan penawaran 10 juta barel atau menurun 7,7 persen per tahun.

Dengan demikian, lanjut putra mantan wakil gubernur Maluku ini, meskipun
masih terdapat kelebihan penawaran rata-rata 78,8 juta barel per tahun, 
jika
terus-menerus menurun, diperkirakan volume permintaan akan menyamai
penawaran dalam tempo 7,9 tahun. Kondisi yang sama dijumpai pula pada 
neraca
ekspor dan impor minyak bumi Indonesia.

Sekalipun terdapat kelebihan ekspor rata-rata 190,8 juta barel per tahun
pada periode 1990-2000, ekspor netto tersebut rata-rata menurun 8,7 juta
barel atau 4,1 persen per tahun. Alasan inilah yang mengarah pada 
kesimpulan
bahwa 10,5 tahun lagi, minyak bumi Indonesia akan habis.(wan)
Sumber : Jawa Pos


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------



Kirim email ke