Pak Rovicky dan netters, Scotese (2002) membuat peta sejak 650 Ma BC hingga 250 AD. Collins (2003) paleo map 458 Ma-0 Ma. Lalu Salam (2003) membuat grafik orde1 924.9 - 574.9 Ma continental extention, 574.9 - 224.9 Ma convergent, 224.9 Ma hingga next 125.9 Ma extention, lalu convergen lagi next 350 Ma kemudian. Extention Laut Atlantik sejak Permian-Triasik. Tentunya umur tertua lempeng lautnya adalah umur ini. lempeng mengapung, oleh cairan Core/mantel. Terdapat subduction di orde 2 setiap 70 Ma. Siklun tektonik Laut Banda berarah ke barat dari posisi sekarang dari Kambrium-Permian, dan lalu ditarik ketimur dari Permian Triasik ke sekarang, menghasilkan Sunda land bagian EurAsia yang ditarik ketimur. Batuan subduksi lebih muda dari Permian, akan menjauh keutara-keselatan dari jalur Permia-Triaasik pungungah May-Bangka-Kalimantan. Batuan umur antara Kambrium-Permian ada di CSB dan sekitarnya (Heidrik & Aulia, 1996), juga umur-umur Jurasik, Kretaseus.
Pak Herman, Thesis saya : Sikuen Stratigrafi Area 10, Lapangan Duri, CSB, adalah hal-hal detil yang menunjang thesis Salam. Satu sumur data core, 50 sumur log GR/Resistivity, 4 Checkshot yang dipakai adalah sebaian dari beberapa sumur core lapangan Duri dengan 7000 sumur Lapangn Duri, diantara sekitar 300 lebih Lapangan minyak CSB. Kesimpulan dengan menentukan orde-orde formasi, serta umur, hingga orde 5 dapat dijelaskan dengan baik. Kelanjutan: Prediksi global warming, kenaikan sea level yang mungkin akan menenggelamkan kota-kota, jumlah gempa, misalnya. Muka laut, tempertur kan naik dri kini hingga 2022, dan menurun hingga 2057, naik lagi hingga 2099 dst. Besarnya kenaikan-penurunan perlu dikalibrasi scala Salamnya. Gag banyak kerja kok. Sinusoidal adalah grafik yang paling sederhana menggambarkan perubahan (Prof Soejono, 2001). Kesederhanaan akan mengasilakan optimum, terinspirasi Pak Lambok yang menyengkan sekitar 15 pegawai beserta keluarga (eh pacar, adik, dll). Menggabungkan soal Prof Sukendar soal CSB yang putar-kanan atau kiri, atau diam. Hipotesa Salam adalah usaha saya menyelesaikan problem geologi dari cerita Pak Koesoemadinata (2001,2002) soal "beyond tectonic". Ini juga kelanjutan semua studi dosen-dosennya lain. Semuanya untuk mengetahui universal science difinisi Pak Koesoema "Sunnatulloh" sebisanya. Hayo..hayoo.. mana tanya lagi... Salam, Maryanto. -----Original Message----- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, September 20, 2003 6:19 Pagi To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Maryanto's Salam Hypothesis Trims koreksinya pak Awang Apakah penyatuan Pangea itu menggunakan teori plate tectonic atau teori apungan benua saja ? Kalo 'sejarah perjalanan teori' plate tectonic yg saya baca emang dulunya teori apungan benua, yang kemuadian ditambah dengan teori pemekaran samodra menjadi teori plate tectonik yg lebih "kumplit" ... begitukah ? Apakah penyatuan Pangea ini juga dibuktikan dengan pemekaran dasar samodra juga ? Karena setahu saya pemekaran samodra yg sisa-sisanya (remnannya) berupa kerak samodra. Dan umur kerak samodra yang tertua hanya sekitar 100 Mya (ada juga yg menulis umur tertuanya sekitar 150 Mya(?) ... itulas sebabnya saya merasa teori ini masih meninggalkan bukti sampai wektu itu saja.... mungkin lempeng samodra yg lebih tua lagi sudah " habis" menghunjam di bawah lempeng benua (?). Definisi "habis" ini yg bisa kontroversial .... Ketika melihat gelas tidak ada isinya ada dua pengertian --> Apakah gelas itu "kosong dari awal" atau "habis sudah diminum" ? Lam RDP ----- Original Message ----- From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, September 19, 2003 1:53 PM Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Maryanto's Salam Hypothesis > >>Teori tektonik itupun hanya berlaku sejak 100 Mya (cmiiw), utk aplikasi > >>teori tektonik sebelum itu, rasanya tektonik sendiri juga belum ada ... :). > > Kalau plate tectonics yang dipakai, maka sudah dipakai untuk merekontruksi penyatuan (assembly) Pangaea sejak Late Ordovician (458 Ma) sampai bersatu sebagai superkontinen pada Late Permian (258 Ma), dan setelah itu mulai dispersal lagi sejak Early Triassic (237 Ma). Artinya, teori tektonik tidak hanya valid untuk paling tua Late Cretaceous (100 Ma). > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------