waduh, mohon dimaafkan, kang yudi. ternyata ada juga yg tahu ya...

salam,
syaiful

On 1/4/08, yudi purnama <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> "misalnya generasi yg mulai menginjak kuliah tahun 1990-an; mereka ternyata
> nggak tahu karl may" (om syaiful) ....
>
> Om Ipul... itu gak semuanya, saya yang generasi kuliahan tahun 90-an tau Old
> Shatterhand. Waktu SD, ada temen yang koleksi komiknya... dan saya sering
> maen ke rumahnya cuma untuk baca saja....
>
> Tapi jaman selalu berubah... mungkin untuk masa datang kayaknya saya akan
> bilang ke yang lebih muda "masa sih kamu gak tau Sincan dan Naruto?"
>
>
> Salam,
> Yudi
>
>
> On Jan 4, 2008 6:18 PM, mohammad syaiful <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > setelah menyimak selama hampir seminggu, saya punya kesimpulan bahwa
> > mulai dari pak untung, abah, sampai dengan generasi yg sekarang
> > berumur sekitar 35-40 tahunan, punya kesamaan 'jaman'. saya juga dulu
> > membaca semua itu, namun dulu belum ada komik jepang, dulu juga belum
> > ada banyak stasiun tv, apalagi cable-tv, juga belum ada ps atau pun
> > game lainnya.
> >
> > jadi, dulu buku2 dan komik2 tsb memang barang yg 'mewah' dan
> > menyenangkan. kalo sekarang, harus pandai2 'merayu' anak2 kalo mau
> > mereka juga tertarik seperti jaman kita dulu.
> >
> > jaman sudah berubah, kita hanya bisa mengenang dan bernostalgia bersama...
> >
> > coba tanya ke 'adik2' kita saja yg sudah menikah dan punya anak,
> > misalnya generasi yg mulai menginjak kuliah tahun 1990-an; mereka
> > ternyata nggak tahu karl may, lha wong ketika saya menyenandungkan
> > lagu 'peterpan', eh dikira mengikuti selera anak muda, dan nggak
> > ngerti kalo itu lagu lama milik eyang titik puspa (iyo gak, fer?).
> >
> > salam,
> > syaiful
> > * sudah beli ke-3 buku karl may (winnetou) yg cetakan baru sekira 2
> > tahun lalu, tetapi kedua anak saya baru 'buka2' buku pertama, itu pun
> > belum ditamatkan juga, hiks...
> >
> > On Jan 4, 2008 5:47 PM, untungm <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Menyimak ceritera tentang Karl May, saya jadi ingat keadaan kira-kira 6o
> > an tahun yang lalu yang saya alami. Saya masih kelas2 atau 3 di HIS, sekolah
> > dasar (Hollandsch Inlandsche School)i Tuban, kota kabupaten.Walaupun kota
> > kecil, tetapi sekolah memiliki sekolah dasar banyak. Ada HIS, ELS
> > (Europeesche Lagere School) yang khusus diperuntukkan untuk anak-2 pejabat
> > Belanda. Anak Bupati boleh sekolah disini, kemudian ada Vervolg School atau
> > sekolah lanjutan yang menampung lulusan dari Volk School (sekolah desa yang
> > hanya 3 tahun masa belajarrnya). Ini bagi murid yang ingin meneruskan ke
> > tingkat yang lebih tinggi. Baik Vervolg School maupun Volk School tidak
> > diajari bahasa belanda. Di samping itu ada sekolah swasta seperti
> > Muhammadiyah dan Taman Siswa. Pelajaran di sekolah ini sama dengan HIS
> > ditambah dengan kenasionalan dan pendidikan agama. Umumnya sekolah swasta
> > tersebut disegani oleh penguasa Belanda. Demikianlah politik "devide et
> > impera" Belanda yang membeda-bedakan sekolah. Perpustakaan sekolah saya
> > (HIS) lengkap. Semua bahasa Belanda. Buku2 tersebut  yang berkisar
> >  kepahlawanan Belanda. Sebagai anak bawah umur senang saja membacanya.
> > Buku-buku karangan yang imaginativ seperti petualangan Karl May, Winnetou
> > dan Sutherland lengkaplah. Anehnya saya dulu baru kelas 2 HIS sudah mampu
> > membaca Karl May dalam bahasa Belanda. Itu karena tulisannya sangat memikat.
> > Kalau sudah mulai membacanya sudah tidak ingat makan, mandi dsb. Sampai ibu
> > saya berteriak menyuruh mandi dengan membawa "kebyok" (pembersih kasur
> > dibuat dari lidi yang diikat jadi satu). Kalau tidak cepat-cepat berdiri
> > pasti kena sabetan di betis atau paha. Lumayan sakitnya. Mengapa anak-anak
> > asyik sekali membaca ceritera-ceritera itu? Bahasanya mudah dimengerti oleh
> > anak-anak. Bagaimana di sekolah-sekolah kita? Apakah ada ceritera
> > kephlawanan dengan bahasa yang sederhana yang dapat dicerna oleh
> > anak-anak?Kejadian-kejadian zaman Majapait, Mataram dan pangeran Diponegoro
> > perlu diolah kembali menjadi bacaan yang menarik terutama bagi anak-anak.
> > > Wallahu Alam.
> > > M. Untung
> >
> >
> >
> > --
> > Mohammad Syaiful - Explorationist
> > Mobile: 62-812-9372808
> > Email: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
> > Head Office:
> > Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
> > Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
> > Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> >
> >
> > ----------------------------------------------------------------------------
> > JOINT CONVENTION BALI 2007
> > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
> > Exhibition,
> > Bali Convention Center, 13-16 November 2007
> >
> > ----------------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> > shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or
> > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of
> > use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> > information posted on IAGI mailing list.
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
>


-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Head Office:
Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia
Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140
Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

----------------------------------------------------------------------------
JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke