Pak Awang,
Kenapa CPOC (konsorsium petronas-pptep thailand) berani mengembangkan
lapangan gas dengan kadar CO2 antara 60-70% di Offshore Shongkla-Thailand?,
seberapa besar cut off CO2 sehingga  gas field  tetap layak di kembangkan,
sementara di Indoensia 75% sdh dikembalikan balik ke negara?..apa ada
pertimbangan/faktor lainnya selain kehadiran CO2 yang tinggi ini?.

Ok Taufik

2010/4/9 Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>

> Irfan,
>
> Selamat bergabung di milis IAGI.
>
> N2 dan CO2 dalam gas geochemistry termasuk sebagai non-hydrocarbon gases,
> yaitu gas-gas yang tak berhubungan dengan hidrokarbon (metana, etana,
> propana, butana). Kehadirannya tak diinginkan sebab dapat memotong reserve
> HC gas dan menyebabkan problem produksi (korosif, beracun, dll) sehingga
> jelas akan mengurangi keekonomian suatu lapangan gas. Sebagai contoh
> terkenal adalah lapangan gas Natuna D alpha yang mempunyai gas reserve
> sekitar 212 TCFG tetapi dengan kandungan CO2 75 %, maka reserve HC gasnya
> tinggal 53 TCFG (kebetulan saja masih besar sekali). Banyak Wilayah Kerja
> dikembalikan ke Pemerintah karena penemuan gasnya tidak ekonomis akibat
> kandungan CO2 yang besar, misalnya Bawean ex BP dan Blora ex Lundin. Banyak
> lapangan gas dengan CO2 tinggi terkendala segera diproduksikan akibat
> fasilitas produksinya belum ada (misalnya Natuna D alpha dan beberapa
> lapangan gas CO2 tinggi di Sumatra Selatan kepunyaan ConocoPhillips.
>
> Nitrogen yang Irfan sebutkan termasuk sangat tinggi (menarik untuk
> dipelajari). Nitrogen yang tinggi di suatu lapangan gas berasosiasi dengan
> dua sumber : organik dan anorganik. Yang anorganik berkaitan dengan magmatic
> origin dan berhubungan dengan primitive Earth's atmosphere (kasus langka).
> Yang organik berhubungan dengan kematangan tingkat tinggi atas breakdown
> kerogen dan temperatur reservoir tinggi. Dari mana suatu gas nitrogen
> berasal bisa dibedakan dengan menggunakan analisis isotop nitrogen disertai
> analisis geologi.
>
> Asal CO2 pun bisa berasal dari sumber organik dan anorganik. Organik bisa
> berasal dari dua sumber : fermentasi bakteri dan oksidasi selama diagenesis
> kerogen (pematangan tingkat awal), pematangan zat organik melalui proses
> dekarboksilasi zat organik. Anorganik juga bisa berasal dari dua sumber :
> degradasi termal karbonat yang terpanaskan di overmature window, dan sumber
> magmatic origin atau volkanik (mantle degassing).
>
> Intrusi dike dan sill pada karbonat bisa sebagai sumber penyebab degradasi
> termal (termasuk magmatic origin). Kapan intrusi dike dan sill merusak
> karbonat dan menjadi sumber CO2 kemudian mencemarkan lapangan gas di
> sekitarnya harus dilihat timing kapan intrusi, kapan pembentukan perangkap
> di lapangan itu, kapan pengisian gas ke lapangan itu. Intrusi tua atas
> karbonat sebelum terjadi pemerangkapan tak akan menyebabkan efek apa2 atas
> pencemaran CO2. Tetapi, intrusi yang terjadi setelah pemerangkapan, itu
> berbahaya. Demikian juga dengan volkanisme.
>
> Asal CO2 pun bisa diinterpretasi dengan analisis isotop karbon, dibantu
> dengan isotop helium pada wilayah2 yang tumpang tindih dengan jalur volkanik
> dan magmatik. Isotop helium akan tinggi di wilayah magmatik/volkanik.
>
> Semua CO2 dan N2 ini dapat dihindari bila kita punya data gas geochemistry
> yang lengkap dan analisis geologi yang tepat. Semakin tinggi temperatur
> reservoir, semakin besar kecenderungannya memerangkap CO2 dan N2 bila
> terjadi pencemaran olehnya.
>
> Untuk informasi lebih lanjut, saya dkk. (Satyana et al., 2007, IPA
> Proceedings) telah menganalisis dan menginterpretasikan secara regional gas
> geochemistry Indonesia, termasuk genetic gas types HC dan nonHC gasnya.
>
> salam,
> Awang
>
> --- Pada Rab, 7/4/10, Irfan Yuliandri <irfan_yulian...@yahoo.com> menulis:
>
>
> Dari: Irfan Yuliandri <irfan_yulian...@yahoo.com>
> Judul: [iagi-net-l] CO2 Pollutant dan N2
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Rabu, 7 April, 2010, 5:08 PM
>
>
> Bapak-bapak Yth.
>
> Perkenalkan saya Irfan Yuliandri - new member di milis IAGI. Saya Alumni
> Teknik Geofisika ITB angk.2003.
>
> Mau bertanya mengenai adanya kandungan nitrogen pada suatu sumur gas,
> biasanya kehadiran nitrogen tersebut disebabkan oleh apa ? Kebetulan
> kandungan nitrogennya lumayan banyak sekitar 20%, dan juga ada tambahan
> kandungan CO2 sebanyak 12%.
>
> Pertanyaan berikutnya, apakah kehadiran dikes dan sill dapat berkontribusi
> pada kontaminasi CO2 ?
>
> Terima Kasih. Mohon pencerahan Bapak-bapak sekalian.
>
> Salam,
> Irfan
>
>
>
>
>
> __________________________________________________
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap
> spam
> http://id.mail.yahoo.com
>

Kirim email ke