Geolog wanita = seorang geologist yg berkelamin perempuan (jadi subjectnya
geologist, wanita sebagai kata keterangan bahwa geologist ybs adalah seorang
wanita).

Wanita geolog = seorang wanita yg berprofesi sebagai geolog (jadi subjectnya
wanita, geolog sebagai kata keterangan, yg menerangkan bahwa wanita
ybs berprofesi sebagai geologist)
Itu kalau menggunakan aturan tata bahasa Indonesia, kalau English grammar ya
sebaliknya (hukum DM dan MD), kalau nggak salah ya, itu pelajaran waktu di
SMP dulu sekali.


wass,
nyoto





2010/5/6 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>

> Dalam bhasa inggeris  dikenal "woman geologist". Yg kalau mau
> diterjemahkan menjadi wanita geologi atau geologi wanita ya ?
> Padanannya dalam bhoso inggeris itu yg bener "woman doctor" atau
> "doctor woman" ?
> Yang jago ulak-ulik bahasa mestinya lebih jeli dalam hal ini.
>
> Rdp
>
> On 06/05/2010, Pangestu, Sonny T <spange...@arutmin.com> wrote:
> > He he he kok jadi 'geologi wanita' ya ?
> > Jadi pengen nih belajar ilmu baru.
> > Seperti apa ini ?
> > Kalau dulu sih pernah belajar, antara lain:
> > - geologi minyakbumi
> > - geologi batubara
> > - geologi struktur
> > Maka banyaklah profesor geologi minyakbumi, profesor geologi batubara,
> > profesor geologi struktur dan lain-lain.
> >
> > Nah (apakah) sekarang ada ilmu baru: 'geologi wanita', sehingga
> > profesornya disebut profesor geologi wanita.
> >
> > Wassalam
> > (sonny)
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
> > Sent: 06 Mei 2010 7:15
> > To: IAGI; Forum HAGI
> > Subject: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang
> > pertama di Indonesia
> >
> > Prof. Dwikorita: Kembangkan Pemetaan Risiko Bencana Berbasis Partisipasi
> > Masyarakat  Submitted by agung on Wed, 05/05/2010 - 07:01.
> >
> >   Upaya pengurangan risiko bencana gerakan tanah merupakan permasalahan
> > yang kompleks. Ia tidak hanya dikontrol oleh kondisi geologi saja,
> > tetapi juga oleh berbagai permasalahan sosial, psikologi, ekonomi, hukum
> > dan lingkungan.
> >
> > Menurut Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D berbagai upaya teknik
> > untuk pengendalian dan pencegahan gerakan tanah menjadi tidak efektif
> > dan berkelanjutan jika masyarakat setempat tidak turut memahami
> > permasalahan ini. Terlebih bila masyarakat tidak peduli terhadap
> > teknologi ataupun upaya untuk pencegahan dan pengendalian.
> > "Tantangan yang paling sulit diatasi dalam mengurangi resiko bencana
> > gerakan tanah adalah membuat masyarakat peduli dan termotivasi untuk
> > berpartisipasi aktif dalam berbagai upaya mitigasi gerakan tanah,"
> > ujarnya di Balai Senat, Rabu (5/5) saat dikukuhkan sebgai Guru Besar
> > Fakultas Teknik UGM.
> > Mengucap pidato "Peran Geologi Teknik dan Lingkungan Dalam Pengurangan
> > Risiko Bencana Gerakan Tanah", Dwikorita mengungkapkan guna menjawab
> > tantangan dalam menghadapi risiko bencana gerakan tanah, British Council
> > melalui program Development Partnership in Higher Education (DelPHE)
> > bekerjasama dengan KKN PPM UGM mulai tahun 2007 telah mengembangkan
> > suatu metoda inovatif untuk "Pemetaan Bahaya Gerakan Tanah Berbasis
> > Partisipasi Masyarakat". Bahwa penerapan konsep Geologi Teknik yang
> > mendapat dukungan pemikiran disiplin Ilmu psikologi dan Ilmu Sosiologi
> > terbukti efektif dalam proses pengembangan metoda pemetaan bahaya
> > longsor melalui partisipasi masyarakat.
> > "Dengan Peta bahaya longsor ini masyarakat dapat mengetahui zona aman
> > dan zona yang terancam bahaya longsor di wilayah desa mereka, sehingga
> > mereka dapat selalu berupaya untuk memelihara lingkungan, agar zona
> > bahaya tidak berkembang menjadi zona bahaya longsor," papar istri Prof.
> > Ir. Sigit Priyanto, M.Sc., Ph.D.
> > Dengan peta tersebut, kata Dwikorita bermanfaat pula untuk penyusunan
> > rencana pengembangan wilayah atau penataan lahan desa sehingga potensi
> > sumber daya lahan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat
> > desa, sekaligus meminimalkan terhadap potensi kejadian longsor. Oleh
> > karena itu partisipasi masyarakat mutlak diperlukan dalam proses
> > pemetaan ini. "Semua ini agar menjamin peta yang dihasilkan benar-benar
> > dapat dipahami dan efektif dimanfaatkan masyarakat desa," katanya.
> > Ibu Amiluhur Priyanto dan Umayra Priyanto pun menyatakan untuk
> > menyebarluaskan metode inovatif pemetaan dan agar mampu dimanfaatkan
> > masyarakat di negara-negara berkembang, maka berbagai paper ilmiah yang
> > merinci inovasi konsep, justifikasi dan prosedur standard pemetaan
> > dengan metoda geologi berbasis partisipasi masyarakat telah diajukan ke
> > International Association of engineering Geology (IAEG). "Pada akhirnya
> > konsep dan metoda  pemetaan ini mendapat respon baik dari masyarakat
> > internasional. Bahkan konsep ini akan dipresentasikan dan dikaji lebih
> > lanjut dalam International Conggress yang akan digelar IAEG pada tanggal
> > 5-10 September 2010 mendatang di Auckland, New Zealand," tuturnya.
> > Sementara itu untuk pengembangan dan penerapan sistem peringatan dini
> > gerakan tanah meski penting dan bermanfaat bagi penyelamatan jiwa
> > manusia, pada kenyataan iapun menghadapi permasalahan yang cukup komples
> > dan penuh tantangan akibat berbagai kendala yang terjadi, mulai dari
> > persiapan teknis hingga pada tahap penerapan sistem tersebut di
> > komunitas masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor. Serentetan
> > tantangan yang harus dipecahkan antara lain meliputi: ketepatan
> > pemilihan lokasi pemasangan dan penentuan design jenis peralatan deteksi
> > dini longsor, keakuratan dalam penentuan kondisi kritis yang menetapkan
> > kapan sirene harus berbunyi, serta jaminan efektivitas dan berkelanjutan
> > penerapan sistem deteksi dini tersebut.
> > Untuk itu, lanjutnya dibutuhkan pendekatan multi disiplin yang terdiri
> > dari disiplin Teknik Geologi (bidang ilmu Geologi Teknik dan Geologi
> > Lingkungan), Teknik Sipil dan Lingkungan, Teknik Elektro, Teknik
> > Geodesi, serta Ilmu Sosial dan Ilmu Psikologi. Penerapan bidang ilmu
> > Geologi Teknik dan Geologi Lingkungan sangat diperlukan terutama untuk
> > mengidentifikasi dan memprediksi model dan mekanisme gerakan, sehingga
> > desain jenis peralatan dan jaringan sistim harus dipasang dapat
> > ditentukan secara tepat. "Begitulah hasil pemetaan bahaya gerakan tanah
> > ini sangat diperlukan untuk menentukan prioritas lokasi pemasangan alat
> > serta sistem pemantauan dan deteksi dini longsor. Jadi jelaslah bahwa
> > upaya pengurangan resiko bencana gerakan tanah sangat memerlukan
> > pendekatan multi disiplin, dimana Geologi Teknik dan Geologi Lingkungan
> > menjadi dua bidang ilmu kunci yang perlu disinergikan dengan berbagai
> > disiplin atau bidang ilmu lainnya, guna mendukung upaya pengurangan
> > risiko bencana secara efektif," pungkas perempuan kelahiran Yogyakarta 6
> > Juni 1964 ini. (Humas UGM/ Agung)
> >
> >
> >
> >
> >
> > http://ugm.ac.id/new/index.php?q=id/news/prof-dwikorita-kembangkan-pemet
> > aan-risiko-bencana-berbasis-partisipasi-masyarakat
> >
> >
> > --
> > You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to do
> > it any way ... not just discuss it in the hall way.
> > Disclaimer   -   This  message  including any attachments and information
> > contained
> > herein  ("Message" ) may contain  privileged information  or otherwise is
> > protected
> > from  disclosure. Any  unauthorized use of this  Message  by any person
> may
> > lead to
> > legal consequences.  If  you  receive this   Message  in error, or if the
> > recipient
> > of this  Message  is not the intended recipient or the employee or agent
> > authorized
> > for delivering this  Message to the intended recipient you are hereby
> > notified that
> > any  disclosure,  dissemination, distribution  or copying of this Message
> or
> > let or
> > cause this Message to be disclosed,disseminated, distributed, or copied
> is
> > strictly
> > prohibited, and please notify the sender by  return message  and
> immediately
> > delete
> > this  Message  from your system.   Incoming and outgoing  communications
> > using this
> > electronic mail may be monitored by PT Arutmin Indonesia,as permitted by
> > applicable
> > law and regulations. Unless it is made by the authorized person,any views
> > expressed
> > in this Message  are those of the individual sender and may not
> necessarily
> > reflect
> > the views of PT Arutmin Indonesia.
> > You should check attachments for viruses and defects before opening or
> using
> > them.
> > We are not liable to recover any injuries caused by virused or defected
> > attachments.
> >
> >
> >
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > PP-IAGI 2008-2011:
> > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > Ayo siapkan diri....!!!!!
> > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> > 2010
> >
> -----------------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted
> > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> > IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct
> > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
> loss
> > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
> any
> > information posted on IAGI mailing list.
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
>
> --
> Sent from my mobile device
>
> You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to
> do it any way ... not just discuss it in the hall way.
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> 2010
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Kirim email ke