Dear IAGI netters,

Apakah kewajiban publikasi harus sebagai penulis utama? Atau bisakah sebagai 
Co-authors? Sehingga kalau bisa sebagai co-authors mungkin katakanlah satu 
tulisan bisa dikerjakan oleh 2-10 orang mahasiswa sehingga bisa meminimalisir 
jumlah jurnal yang harus publish / meminimalisir antrian untuk publish.

Karena kalau membaca di internet, keberatan keberatan yang muncul dari para 
rektor universitas adalah salah satunya berhubungan dengan rasio kapasitas 
jurnal dan calon lulusan (kapasitas jurnal lebih sedikit dibandingkan jumlah 
mahasiswa yang mau lulus tiap tahunnya).

Walaupun mungkin saja sebagai co-author ada yang cuma numpang nama saja..

Salam,

Wahyudin
 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Rizqi Syawal <syawa...@gmail.com>
Date: Tue, 7 Feb 2012 14:44:14 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3

Pak Hasan...
Saya juga sepakat dengan meningkatkan intelektual mahasiswa tetapi apabila
malah membuat "buruh elite" semakin berat dan berkurang saya tidak sepakat
pak. Contoh saja ketika saya kuliah saya ada 50 Angkatan dan tidak semuanya
4 tahun selesai semua tetapi bisa  ada yang 6-7 tahun bayangkan hal itu
saja (tanpa adanya makalah) sudah sangat memberatkan mahasiswa apalagi
ketika hal ini terbit. Ambil saja contohnya satu tahun ajaran baru
Mahasiswa Geologi Indonesia bisa menyentuh angka 1000 Mahasiswa dan apakah
ruang tampung IAGI, HAGI, IPA, FOSI, Dsb dapat menampung publikasi tersebut
belum lagi dari jurusan Petroleum Engineering, Geofisika, Pertambangan dan
sejumlah Jurusan lainnya.
Memang dalam setahun kalau ini sukes kita bisa meebihi malaysia dan kawan
kawannya tetapi dalam setahun juga dapat menjadi bumerang Mahasiswa yang
kuliah akan semakin lama dan ujung ujungnya sarana dan pra sarana karena
daya tampung tidak mencukupi menjadi masalah.
Jikalau untuk meningkatkan karya ilmiah atau publikasi, pemerintah bisa
saja mengiming imingi mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa dengan
melampirkan Karya Ilmiah, bila perlu pemerintah ikut mendanai (Semoga bukan
mimpi)
dan ini bukan hanya permasalahan jurusan geoscientist lalu bagaimana dengan
jurusan Ekonomi yang setiap Universitasnya ada atau Jurusan Budaya, Sosial,
dan beberapa jurusan lainnya yang media utama publikasi sangat kurang.
Mungkin itu dahulu yang ingin saya sarankan. aya sepakat dengan pendapat
Prof. Koesoema bahwa dosen juga harus rajin mempublikasi agar tidak
tertinggal teknologi dan perkembangan.

Salam


Rizqi Syawal


2012/2/7 F. Hasan Sidi <fhs...@gmail.com>

> Saya kurang setuju dengan usulan dosen yang harus menuliskannya.
> Tujuan utama keluarnya keputusan tersebut saya pikir untuk menggiatkan
> budaya menulis yang sangat minim. Dengan menulis, mahasiswa tersebut
> bisa mengartikulasikan apa yang dia mengerti; tidak hanya menyandang
> gelar berdasarkan "cekokan" sang dosen. Mungkin sarananya kurang
> praktis (seperti yang sudah ditenggarai beberapa rekan), tapi visi
> meningkatkan kemampuan intelektual mahasiswa sedini mungkin ini patut
> diacungi jempol.
>
> FHS
>
> On 2/7/12, rakhmadi.avia...@gmail.com <rakhmadi.avia...@gmail.com> wrote:
> > Sekali lagi pak Kusuma setuju, ini mungkin didasari data statistic pak
> Djoko
> > saat blio presentasi sarasehan pelepasan dosen Senior UGM bahwa
> penelitian
> > kita ini dibanding Philiphine Malaysia apalagi India dan China makin
> kalah
> >
> > Shg blio berpikir kenapa S1 kok ga dijadikan aja medan Penulisan Ilmiyah,
> > krn itu usulan pak Kusuma (Guru Bangsa) untuk Dosen aja yg mublikasikan
> shg
> > dpt banyak Kum dan jadi Prof at the Young Age
> >
> > Nyam nyam nyam mimpi yg indah dan jadi kenyataan
> >
> > Avi masih Al Haj
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > -----Original Message-----
> > From: koeso...@melsa.net.id
> > Date: Tue, 7 Feb 2012 06:53:42
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Wajib publikasi S1/S2/S3
> > Kalau yg harus mempublikasikannya sang dosen pembimbing, itu sangat
> > menguntungkan sang dosen sehingga bisa cepet ngumpulin kum, dan banyak
> dosen
> > sebelum umur 40 tahun sudah dapat jadi professor! RPK
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
> pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Kirim email ke