Yang ditulis Oki saya pikir proses biasa dalam pembentukan crevasse splay atau 
chute cut-off yang merupakan perkembangan normal dalam lekukan-lekukan 
meandering akibat beban berlebih vs volumetriknchannel. Hal2 seperti itu 
mestinya lebih sering terjadi. 

Tetapi kita tak pernah mendengarnya lagi kini bahwa alur Brantas itu tiba2 
berubah dalam semalam. Seribu tahun sejak zaman Erlangga saya pikir cukup untuk 
waktu geologi buat membangun deformasi, dan bergeraknya sekonyong-konyong, 
seperti gempa saja. Pembangunan gayanya lama, tetapi retakannya dalam hitungan 
detik.

Tetapi kita bisa mengkaji lebih jauh masalah ini dengan mempelajari morfologi 
meandering Brantas. Kita periksa lokasi prasasti Erlangga Klagen 1034 Saka itu, 
kita plot jajaran2 antiklinnya, kita periksa alur meandering Brantas 
menggunakan foto2 udara dan satelit, kita periksa pola2 bar translation-nya, 
bar expansion, chute cut-off, channel belt margins, dll. 

Di area ini tak hanya bermain di permukaan saja, sebab deformasi subsurface-nya 
pun dalam waktu Kuarter (Plistosen dan Holosen), juga aktif.

Salam,
Awang

Kirim email ke