2013/4/23 <lia...@indo.net.id>

> Sakjane kebingungan ini sdh bisa diprediksi begitu semua pasal
> pasal di UU Migas terkait keberadaan BP Migas hilang, mungkin
> kalau dulu dimasukin ke BUMN ( tdk ke ESDM yg notabene
> Birokrasi Peg Neg ) masih lumayan Gajinya mengacu ke aturan
> BUMN tsb bukan PGPS ( Peg Neg)
> ISM
>

Kalau menurutku sakjane gajinya orang minyak termasuk SKKMIGAS itu sudah
pas dan sesuai, yang lain aja kekecilan. Maksude, gaji orang Indonesia
semua harus dinaikkan, biarkan saja harga naik semua malah bagus ....
supaya kalau kita ke LN juga bisa belanja :-)  walaupun inflasi selalu
ngikut sepanjang tahun, layaknya entrophy.

Btw, Pak Rudy sepertinya menggunakan fenomena kelangkaan Drilling Engineer
(DE)di Indonesia. Salah satu yg kita lihat saat ini adalah sedikitnya
DRILLING RIG yang ada di indonesia, tentunya target drilling juga tidak
akan tercapai, ujungnya produksi semakin termehek-mehek mengejar target.
Kelangkaan DE ini bukan hanya sekedar karena Rignya ga ada didunia ini,
tetapi orang yang mencari drilling rignya pun ngga ada, alias ngga ada DE
di Indonesia. Tentusaja DEnya mencarikan rig bagi perusahaannya masing2.
Siapa yang punya DE ya mereka yang dapat mencari rig.  *This is not lack of
drilling rig, but lack of drilling engineer*.
Jadi kalau emang DE sedang naik daun, ya sudah nggaji DEnya saja yg
dinaikkan dengan term of condition sama spt di LN. (shorterm contract,
daily rates). cara hitugnya ya seperti yg saya tuliskan bulan lalu. Jangan
dihitung sehari 2500$ utk kerja setahun dikalikan 360 kali !

Lah kalau kemudian dibawah-bawa soal kelangkaan Pekerja Migas itu tentunya
melebar ke hal lain. Ntah siapa yang melebarkan, Pak Rudi atau wartawan,
supaya lebih seru.

Hal yang mirip dengan potensi minyak di Indonesia. Apakah memang minyaknya
ngga ada atau memang tidak ada usaha serius untuk mencarinya ? *Lack of
prospect or lack of geologist idea *?

salam eksplorasi
looh

RDP

Kirim email ke