Dari Situs Freport McMoran (FCX) untuk Divisi O&G dilaporkan:

<Quote>
FCX consolidated reserves and annual sales; reserves as of December 31,
2014. Sales figures are based on 2015e. e = estimate.

Oil & Gas operations (North America): onshore/offshore CA, Madden,
Haynesville, GOM Shelf & Deepwater.

3P Reserves include Proved of 390 MMBOE, Probable of 245 MMBOE and Possible
of 338 MMBOE as of 12/31/14 and are based on reference prices for oil and
natural gas of $94.99 per bbl and $4.35 per MMBTU, respectively.

Sales Oil & Gas: 144 MBOE/d
<end of quote>



2016-01-26 10:40 GMT+07:00 Yanto R. Sumantri <
SRS0-KVjh=N2=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id>:

> Kasihan ya DI sampai salah nulis begitu ??? Padahal dia Mantan Menteri
> .Kalau benar benar DI menulis begitu artinya dia tidak mengerti berapa
> banyak minyak satu barrel itu.
> Hehehehe
>
> si Abah
>
>
>
> On Monday, January 25, 2016 3:46 PM, "koeso...@melsa.net.id" <
> koeso...@melsa.net.id> wrote:
>
>
> Di mana sih di dunia ada negara yg bisa produksi 300 juta barrel/hari? Wah
> harga minyak bisa merosot sampai USD 1/ barrel, muka bumi tenggelam dalam
> banjir minyak.
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: lia...@indo.net.id
> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Mon, 25 Jan 2016 14:50:28
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama
>
> ( Harga mahal itu diterjang karena Plains memiliki produksi
> > minyak mentah hampir 300 juta barel per hari. Bahkan potensi
> > produksi bisa mencapai lebih 2 miliar barel per hari. )
> >
>
> =========================================
>
> Wah besar bener itu Perusahaan minyaknya sampai 300 juta barel
> per hari , bahkan bisa lbh besar lagi
> Bandingkan dg disini  produksi semuanya sampai  1 juta barel
> saja sulit
>
> ISM
>
>
>
>
>
> > Pak Koesoema Yth.
> >
> > Bulan Mei 1998--sudah lama sekali-- keprihatinan saya
> > seputar cerita tambang tembaga ini telah dimuat dalam
> > majalah berita mingguan TEMPO. Ternyata berita dan
> > kontroversinya berlanjut sampai sekarang. Berikut adalah
> > tulisan pak DI, mantan Menteri BUMN. Semoga bermanfaat untuk
> > kita.
> >
> > Salam hangat,
> > Sugeng
> > --------
> >
> > Kawan-kawan,
> >
> > Bukan tidak mungkin masukan dan fakta yang disajikan Pak
> > Dahlan Iskan sudah ditangan pemerintah dalam hal ini
> > Kementerian ESDM. Apakah pemerintah memilih opsi tidak
> > memperpanjang kontrak karya yang akan berakhir tahun 2021?
> > Apakah kita menyadari konsekwensinya? Open pit mining sudah
> > habis, saatnya menggali gunung Grasberg -- ini perlu
> > investasi sedikitnya 18 milyard dollar. Ditambah membangun
> > instalasi smelter di Gresik guna menaati UU Minerba.
> > Ditambah meneruskan pasokan dana, termasuk ke Kabupaten
> > Timika dan Propinsi Papua Barat.
> >
> > Salam,
> > RM
> > ----------------------------------------------------------------->
> >
> > Senin, 18 Januari 2016 09:38
> >
> > Dahlan Iskan
> > Serbasulit untuk Freeport yang Serbaberat
> >
> > New Hope
> > Oleh Dahlan Iskan
> >
> > RELAKAH Anda bila saat ini negara kita mengeluarkan uang
> > sekitar Rp 20 triliun untuk membeli 10 persen saham Freeport
> > Indonesia (FI)? Mungkin, pertanyaan itu pertama-tama harus
> > dijawab oleh mereka yang selama ini mendesak pemerintah agar
> > memaksa Freeport mengurangi sahamnya di FI. Kini (minggu
> > lalu), justru Freeport yang secara resmi menawarkan kepada
> > pemerintah. Freeport minta pemerintah mengambil saham itu
> > dengan nilai USD 1,7 miliar atau sekitar Rp 20 triliun.
> >
> > Hayo! Bagaimana pemerintah harus menjawab tawaran itu?
> > Sungguh serbasalah. Kalau saya sih jelas: tidak rela. Dengan
> > membayar Rp 20 triliun, ditambah saham lama, pemerintah baru
> > memiliki 20 persen FI. Masih sangat minoritas. Tidak punya
> > kekuasaan apa-apa di perusahaan itu. Di lain pihak,
> > laporan-laporan media di Amerika mengerikan. Dilaporkan,
> > kondisi keuangan Freeport tahun-tahun belakangan ini
> > sangat-sangat mengecewakan. Labanya terus memburuk. Tahun
> > 2014 tinggal USD 482 juta. Bahkan tahun lalu sudah rugi
> > besar: USD 1,8 miliar! Rugi lebih Rp 20 triliun. Ini berarti
> > kita dihadapkan kepada pertanyaan sepele: mengapa membeli
> > saham perusahaan rugi? Apalagi, kelihatannya Freeport masih
> > akan terus merugi beberapa tahun ke depan.
> >
> > Mengapa kondisi Freeport begitu buruk? Mengapa tidak seperti
> > yang dibayangkan umumnya orang Indonesia? Mengapa tidak
> > makmur seperti gambaran video emas yang dicurahkan dari
> > perut bumi Papua? Itu sama sekali tidak ada hubungannya
> > dengan kian ditinggalkannya koteka oleh pria-pria jantan
> > Papua. Itu lebih karena Freeport terbelit oleh ambisi
> > sendiri. Ambisi Freeport luar biasa. Pada 2013 lalu,
> > Freeport ingin tidak hanya menjadi raja tembaga dan emas. Ia
> > ingin juga menjadi raja minyak. Dengan cara yang afdruk
> > kilat. Sebuah perusahaan minyak terbesar ke-4 di California,
> > Plains Company, dibeli. Dengan harga USD 16,3 miliar atau
> > sekitar Rp 200 triliun. Itu termasuk untuk mengambil alih
> > utang Plains sebesar USD 9,7 miliar.
> >
> > Harga mahal itu diterjang karena Plains memiliki produksi
> > minyak mentah hampir 300 juta barel per hari. Bahkan potensi
> > produksi bisa mencapai lebih 2 miliar barel per hari.
> >
> > Sial. Sial sekali.
> > Begitu transaksi ditandatangani, harga minyak mentah terjun
> > bebas. Dari USD 80 menjadi USD 40-an. Sial.
> > Begitu sialnya. Perut siapa yang tidak mulas.
> > Begitu pandainya pemilik Plains: menjual perusahaan ketika
> > nilainya masih tinggi. Begitu sialnya atau cerobohnya
> > Freeport: membeli perusahaan minyak raksasa yang sedang di
> > bibir jurang. Rupanya Freeport salah perhitungan. Atau
> > terlalu banyak berharap.
> >
> > Memang, harga komoditas tambang seperti tembaga dan nikel
> > yang menjadi andalan terus menurun. Sudah enam tahun tidak
> > naik-naik. Semua perusahaan tambang, termasuk PT Antam,
> > termehek-mehek. Waktu itu, harga minyak masih bagus. Rupanya
> > Freeport mau mencari tanjakan lain. Meski tanjakan itu
> > berkelok. Masuk bisnis minyak. Tidak tahunya malah kian
> > terperosok.
> >
> > Maka, di New York, tempat saham Freeport diperdagangkan di
> > bursa, beritanya negatif melulu. Tahun-tahun belakangan ini
> > judul-judul berita yang terkait dengan Freeport hanya serem
> > dan serem sekali: Freeport menuju kematian. Masih bisa
> > diselamatkankah Freeport? Atau, keuangan Freeport yang
> > mengerikan. Serem dan suram. Disebutkan bahwa seluruh aspek
> > usaha Freeport memburuk. "Multiple weakness in multiple
> > area": Omzet turun, laba memburuk, rasio-rasio keuangan
> > tidak lagi masuk akal. Bahkan cash flow pun menghadapi
> > kegawatan.
> >
> > Sampai kapan kondisi seperti itu berlangsung?
> > Bergantung. Pertama, bergantung jawaban pemerintah soal
> > tawaran Rp 20 triliun tadi. Kalau pemerintah mengabulkan,
> > cash flow Freeport sedikit tertolong. Sedikit. Kedua,
> > bergantung pemerintah memperpanjang kontrak Freeport atau
> > tidak. Kalau pemerintah mau memperpanjang, kondisi Freeport
> > bisa sedikit membaik. Setidaknya, outlook jangka panjang.
> > Apalagi kalau perpanjangan diizinkan  sekarang. Wow! Harga
> > saham Freeport bisa sedikit naik. Kondisi Freeport bisa
> > seperti pasien yang dapat infus: belum tentu sembuh tapi
> > setidaknya belum segera mati.
> >
> > Ketiga, bergantung harga minyak mentah. Kalau harga minyak
> > mentah segera membaik, harga saham akan ikut naik. Ada napas
> > baru. Tapi, ada tapi tapinya. Di AS, baru ditemukan sumber
> > gas baru yang disebut shale gas. Harga gas menjadi sangat
> > murah: hanya USD 3/mmbtu. Kayaknya, sulit membayangkan harga
> > minyak mentah bisa segera naik drastis. Apalagi perusahaan
> > minyak yang dibeli tadi adalah perusahaan minyak dari Texas
> > juga. Freeport (nama ini diambil dari nama kota kecil di
> > Texas, di pantai Teluk Mexico) benar-benar dalam posisi
> > berat. Di Amerika. Dan di Indonesia.
> >
> > Kota Freeport sekarang berpenduduk 11 ribu jiwa dan masih
> > jaya. Namun, perusahaan yang awalnya tambang sulfur yang
> > didirikan di kota itu pada 1912 lagi berjuang melawan
> > kesulitan. Bahkan, Chairman-nya yang legendaris itu, James
> > Moffett, sampai menyerah. Meletakkan jabatan. Adapun
> > cadangan emas yang sangat besar di Papua, ditemukan seorang
> > pengelana Belanda pada 1950-an. Freeport mendengar temuan
> > itu. Dan berusaha menguasainya. Pada 1960, Freeport sepakat
> > dengan si Belanda. Pada 1965, Bung Karno yang anti-Amerika
> > jatuh. Soeharto naik. Atau dinaikkan. Pada 1967, resmilah
> > Freeport mulai melakukan drilling. Pada 1988, mulai
> > menghasilkan emas dan tembaga.
> >
> > Luar biasa hebatnya. Mudah mengerjakannya.
> > Tambang itu di permukaan tanah Papua. Tinggal mengeruk.
> > Bukan di perut bumi yang harus digali. Pada 2021, kontrak
> > dengan Freeport itu akan berakhir. Kalau tidak diperpanjang,
> > Freeport akan 100 persen milik Indonesia. Tidak perlu keluar
> > uang Rp 20 triliun hanya untuk memiliki saham 10 persen.
> > Akan menjadi serbaenak? Jangan dulu dibayangkan
> > serbaenaknya. Pertama, mungkin Amerika marah. Entah apa
> > bentuk kemarahan itu. Dan, entah kita mampu menanggungnya.
> > Kedua, mungkin saja sejak sekarang, Freeport tidak mau
> > keluar uang untuk pemeliharaan tambang. Toh, sudah akan
> > lepas dari tangan mereka. Kalau itu terjadi, kelak, tepat
> > pada saat tambang itu menjadi milik Indonesia, kondisinya
> > sudah tidak bagus lagi. Diperlukan puluhan triliun rupiah
> > untuk menghidupkan kembali. Apalagi, tambang yang di
> > permukaan tanah sudah habis. Sudah harus menggali di perut
> > bumi. Lebih mahal. Dengan harga jual nikel dan tembaga
> > seperti sekarang, belum tentu bisa menghasilkan uang seperti
> > yang kita bayangkan. Bisa-bisa kita harus mengundang
> > investor asing lagi untuk melanjutkannya. Mungkin Freeport
> > lagi. Atau Freeport yang lain kalau tidak kita disiapkan
> > mulai sekarang. (fel/k11)
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > --------------------------------------------
> > On Sun, 1/24/16, R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>
> > wrote:
> >
> > Subject: Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah
> > Simalakama To: iagi-net@iagi.or.id
> > Date: Sunday, January 24, 2016, 2:09 PM
> >
> >
> > Lucu juga pemerintah harus
> > bayar/membeli saham
> > Freeport yang kelewat mahal. Minta gratis saja, masa kalau
> > pejabat bisa dapat
> > gratis, malah pemerintah harus bayar. Hehee
> > RPK
> >
> >  ----- Original Message -----
> >
> >  From:
> >  Yanto R. Sumantri
> > - yrs_...@yahoo.com
> >
> >  To: iagi-net@iagi.or.id
> >
> >  Sent: Friday, January
> > 22, 2016 8:31
> >  AM
> >  Subject: Re:
> > [iagi-net] Divestasi Saham
> >  Freeport Bagai Buah Simalakama
> >
> >
> >
> >  Betul pak
> > Ismail tapi saya baca dikoran
> >  Pemerintah cq Dirjen Minerba sudah mengatakan bahwa harga
> > yang ditawarkan PT
> >  Freeport Indonesia itu terlalu tinggi.
> >
> >
> >  @
> > Pak Ong .
> >  Mengapa
> > saya berpendapat kita harus
> >  Â investasi di PT FI , saya berpendapat kalau kita ada
> > "didalam" , kita
> >  masih bisa melakukan kontrol atas kebijakan2 PT
> > FI.
> >  Oleh
> > karena itu kita harus menempatkan
> >  staf kita yg kredibel dari sisi teknis dan MORAL dijajaran
> > manajemen PT
> >  FI.
> >  Bagaimana
> > memperjuangkan ini , tentu
> >  Pemerintah lah yang harus mampu membuat klausa ini dalam
> > Kontrak
> >  Perpanjangan.
> >
> >
> >  Jalan
> > kearah itu sangat panjang dan
> >  memerlukan stamina tinggi dari para negosiator kita.Tapi
> > kalau mau pasti bisa
> >  .
> >
> >
> >  Semoga
> > ...............
> >
> >
> >  si
> > Abah
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >  On Friday,
> > January 22, 2016 6:35 AM,
> >  Dandy Hidayat <dandy.hidayat....@gmail.com>
> >  wrote:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >  Dari Meja Pak Mentri ...
> >
> >
> >
> > Divestasi dan Izin Ekspor
> > Bahan PeganganÂ
> >  Kementerian Energi dan Sumber Daya IndonesiaÂ
> >  Jakarta, 20 Januari 2016
> >
> >
> >  Tata Cara Divestasi SahamÂ
> >  1. Kepemilikan saham dalam PT Freeport Indonesia
> > adalah:Â
> >  a. Pemerintah Indonesia : 9,36%Â
> >  b. Freeport McMoran Gold & Cupper :
> > 81,28%Â
> >  c. PT Indocupper Investama : 9,36% (Milik Freeport
> > McMoran)Â
> >
> >
> >
> >
> >  2. Kewajiban divestasi PT FI sesuai PP Nomor 77 Tahun
> > 2014 adalah sebesar
> >  20%, namun karena Pemerintah Indonesia (Peserta Indonesia)
> > telah memiliki
> >  saham sebesar 9,36% maka divestasi yang wajib dilakukan PT
> > FI adalah sebesar
> >  10,64%Â
> >
> >
> >
> >
> >  3. Mekanisme penawaran harga saham PT FI:Â
> >  a. PT FI wajib menawarkan divestasi saham sebesar 20%
> > kepada Peserta
> >  Indonesia 1 (satu) tahun sejak terbitnya PP No 77 Tahun
> > 2014 yaitu tanggal 14
> >  Oktober 2015, dengan jangka waktu paling lama 90 (Sembilan
> > puluh)
> >  hariÂ
> >  b. Penawaran divestasi kepada Peserta Indonesia
> > dilakukan secara
> >  berjenjang yaitu Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan
> > Pemerintah
> >  Kabupaten/KotaÂ
> >  c. Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
> > Kabupaten/Kota harus
> >  menyatakan minatnya paling lambat 60 hari setelah tanggal
> > penawaran,
> >  berdasarkan kesepakatan harga.Â
> >  d. Apabila dalam jangka waktu 60 hari tidak
> > menyatakan minatnya maka
> >  saham akan ditawarkan kepada BUMN/BUMD.Â
> >
> >
> >  4. PT FI telah menawarkan divestasi saham sebesar
> > 10,64% pada tanggal 14
> >  Januari 2016, dengan harga US$ 1.7 Millyar dari harga 100%
> > yaitu US$ 16.2
> >  Milyar, dengan makanisme Fair Market Value.Â
> >
> >
> >
> >
> >
> >  5. Pemerintah harus segera melakukan evaluasi harga.
> > Pemerintah dapat
> >  menunjuk Independent Valuer dan dilakukan beauty contest
> > terhadap independent
> >  valuer.Â
> >
> >
> >  6. Ditjen Minerba sedang menyiapkan surat permintaan
> > anggota TIM kepada
> >  Kementerian dan Lembaga terkait dan menyiapkan SK
> > pembentukan TIM Penentuan
> >  Harga Divestasi PT FI, yang terdiri dari: (a) KESDM, (b)
> > Kemenko Bidang
> >  Perekonomian, (c) Kemenko Bidang Kemaritiman, (d) Kemenkeu
> > (Ditjen Kekayaan
> >  Negara, BKF, Ditjen Pajak), (e) KemenBUMN, (f) BKPM, dan
> > (g) BPKPÂ
> >
> >
> >
> >
> >  KEWAJIBAN DIVESTASI SAHAMÂ
> >
> >
> >  1 Dasar Hukum A. UU Nomor 4 Tahun 2009 Pasal 112
> > “Setelah 5 (llima) tahun
> >  berproduksi, badan usaha pemegang IUP dan IUPK yang
> > sahamnya dimiliki oleh
> >  asing wajib melakukan divestasi saham kepada Pemerintah,
> > pemerintah daerah,
> >  badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau
> > badan usaha swasta
> >  nasionalâ€. B. PP No. 77/2014 :  Pasal 97 ayat (1d)
> > a.l menyebutkan bahwa
> >  Kewajiban divestasi saham untuk kegiatan penambangan bawah
> > tanah dan
> >  penambangan terbuka sebesar 30%.  Pasal 97 ayat (2)
> > Penawaran divestasi saham
> >  dilakukan secara berjenjang kepada: (a) Pemerintah,
> > Pemprov, Pemkab/Kota; (b)
> >  BUMN dan BUMD; dan (c) Badan usaha swasta nasional 
> > Pasal 112D ayat (2) “Yang
> >  telah berproduksi sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
> > sebelum diundangkan
> >  peraturan pemerintah ini wajib melaksanakan ketentuan
> > divestasi sahamâ€: a.
> >  Sebesar 20% (dua puluh persen) paling lambat 1 (satu)
> > tahun sejak Peraturan
> >  Pemerintah ini diundangkan; dan b. Sebesar persentase pada
> > tahun berjalan
> >  sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini
> > paling lambat 5 (lima)
> >  tahun sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkanÂ
> >
> >
> >  2 Kewajiban divestasi PT FI sesuai PP No 77/2014
> > adalah sebesar 20%,
> >  namun karena Pemerintah (Peserta Indonesia) telah memiliki
> > saham 9,36% maka
> >  divestasi yang wajib dilakukan PT FI adalah sebesar
> > 10,64%Â
> >
> >
> >  3. Mekanisme: a. Tanggal 14 Oktober 2014 PP No
> > 77/2014 diterbitkan b. PT
> >  FI wajib menawarkan divestasi saham sebesar 20% kepada
> > Peserta Indonesia 1
> >  (satu) tahun sejak terbitnya PP Nomor 77 Tahun 2014 yaitu
> > tanggal 14 Oktober
> >  2015, dengan jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh)
> > hari c. Penawaran
> >  divestasi kepada Peserta Indonesia dilakukan secara
> > berjenjang yaitu
> >  Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
> > Kabupaten/Kota d. Pemerintah,
> >  Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus
> > menyatakan minatnya
> >  paling lambat 60 hari setelah tanggal penawaran, e.
> > Apabila dalam jangka waktu
> >  60 hari tidak menyatakan minatnya maka saham akan
> > ditawarkan kepada
> >  BUMN/BUMD.Â
> >
> >
> >  4. PT FI telah menawarkan divestasi saham sebesar
> > 10,64% pada tanggal 12
> >  Januari 2016 (surat diterima tanggal 14 Januari 2016),
> > dengan harga US$ 1.7
> >  Millyar dari harga 100% yaitu US$ 16.2 Milyar, dengan
> > makanisme perhitungan
> >  Fair Market Value 5. Pemerintah harus segera melakukan
> > evaluasi harga, dalam
> >  hal evaluasi harga tersebut Pemerintah dapat menunjuk
> > Independent Valuer, dan
> >  dilakukan beauty contest terhadap independent valuer 5
> > Kementerian ESDM
> >  Republik Indonesia Tahapan Penetapan Harga
> >
> >
> >
> >
> >
> >  Dasar Hukum Pasal 16 Kontrak Karya PT FIÂ
> >
> >
> >  1. Perusahaan dan para pemegang sahamnya setuju bahwa
> > mereka akan tanpa
> >  persetujuan terlebih dahulu dari Pemerintah tidak akan: i.
> > Merubah Akte
> >  Pendirian Perusahaan dalam meteri/hal pokok apapun; ii.
> > Merubah usaha pokok
> >  perusahaan; iii. Melikwidasi atau mengakhiri Perusahaan
> > secara sukarela; iv.
> >  Bergabung atau mengkonsolidasikan Perusahaan dengan
> > perusahaan lain; atau v.
> >  Menggadaikan atau dengan cara lain menggunakan sebagai
> > jaminan Mineral dalam
> >  Wilayah Kontrak karya.Â
> >
> >
> >  2. Pemerintah berhak untuk menangguhkan
> > persetujuannya atas
> >  rencana-rencana yang berhubungan dengan konstruksi,
> > operasi, perluasan,
> >  modifikasi dan penggantian fasilitas-fasilitas Pengusahaan
> > di wilayah Kontrak
> >  Karya Blok B yang tidak sesuai dan tidak wajar yang dapat
> > merusak Lingkungan
> >  Hidup atau membatasi potensi pengembangannya lebih lanjut
> > atau sangat
> >  mengganggu stabilitas social politik di daerah itu atau
> > bertentangan dengan
> >  kepentingan keamanan nasional. Seperti lebih jelas
> > diterangkan dalam Pasal 8
> >  ayat 4, persetujuan tersebut tidak dapat ditahan atau
> > ditunda secara tidak
> >  wajar; dan, jika dalam jangka waktu tiga bulan setelah
> > penyerahan
> >  rencana-rencana dan rancangan-rancangan Pemerintah tidak
> > mengajukan keberatan,
> >  maka rencana-rencana dan rancangan-rancangan dimaksud
> > dianggap telah
> >  disetujui.Â
> >
> >
> >  3. Pemerintah berhak untuk memasuki Wilayah Kontrak
> > karya sebagaimana
> >  ditetapkan dalam Pasal 14 ayat 3. Penjelasan: Sehubungan
> > dengan perubahan
> >  Direksi/Komisaris dijelaskan dalam ayat (1) huruf a: Bahwa
> > dalam akta
> >  pendirian perusahaan tertulis antara lain, Permodalan,
> > Direksi Komisaris,
> >  Kepemilikan Saham dan sebagainya; dimana akta pendirian
> > tersebut dijabarkan
> >  kembali dalam anggaran dasar perusahaan yang berisi salah
> > satunya direksi dan
> >  komisaris maka berdasarkan hal tersebut, seluruh
> > perusahaan Kontrak Karya
> >  apabila akan mengubah anggaran dasar, direksi komisaris,
> > kepemilikan saham
> >  harus mendapatkan persetujuan pemerintah. Untuk
> > mempertegas terjadinya
> >  perubahan-perubahan tersebut, maka pemerintah menyusun dan
> > menerbitkan Permen
> >  ESDM No. 18 Tahun 2010 sebagai pedoman seluruh perusahaan
> > Kontrak Karya dan
> >  PKP2B. 7 Kementerian ESDM Republik Indonesia Dasar Hukum
> > (1/3) A. Pasal 13
> >  & 14 Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2014, Perpanjangan
> > Rekomendasi Eskpor
> >  diberikan apabila Perusahaan memenuhi persyaratan sebagai
> > berikut:Â
> >
> >
> >  1. Kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian mencapai
> > paling sedikit 60%
> >  (enam puluh persen) dari target setiap 6 (enam)
> > bulanÂ
> >
> >
> >  2. Mempunyai kinerja lingkungan yang baik selama 6
> > (enam) bulan terakhir
> >  (baku mutu kualitas air & udara memenuhi baku mutu
> > lingkungan) 3. membayar
> >  kewajiban penerimaan negara bukan pajak selama 6 (enam)
> > bulan terakhir B.
> >  Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.011/2014 Pasal 4A
> > ayat: • (2)
> >  Penetapan tarif Bea Keluar atas ekspor produk mineral
> > hasil pengolahan
> >  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan
> > berdasarkan tingkat kemajuan
> >  pembangunan fasilitas Pemurnian Mineral sesuai presentase
> > nilai serapan biaya.
> >  8 Kementerian ESDM Republik Indonesia Dasar Hukum (2/3) B.
> > Peraturan Menteri
> >  Keuangan Nomor 153/PMK.011/2014 Pasal 4A ayat: • (3)
> > Tahapan tingkat kemajuan
> >  pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah
> > sebagai
> >  berikut:Â
> >
> >
> >  o Tahap I: tingkat kemajuan pembangunan sampai dengan
> > 7,5% (tujuh koma
> >  lima persen) termasuk di dalamnya penempatan jaminan
> > kesungguhan;Â
> >  o Tahap II: tingkat kemajuan pembangunan lebih dari
> > 7,5% (tujuh koma lima
> >  persen) sampai dengan 30% (tiga puluh persen);Â
> >  o Tahap III: tingkat kemajuan pembangunan lebih dari
> > 30% (tiga puluh
> >  persen) • (4) Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat
> > (3) meliputi
> >  penempatan jaminan kesungguhan, Conditional Sales Purchase
> > Agreement (CSPA)
> >  atau dokumen yang menunjukkan tersedianya pasokan bahan
> > baku, fase studi,
> >  perijinan, penguasaan lokasi, penyiapan infrastruktur,
> > rekayasa dasar,
> >  pengadaan peralatan, konstruksi, mechanical completion,
> > commissioning, dan
> >  produksi. 9 Kementerian ESDM Republik Indonesia Dasar
> > Hukum (3/3) C. Peraturan
> >  Direktur Jenderal Mineba Nomor 861K/2014 Pasal 6 ayat: (7)
> > Pertimbangan
> >  kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian untuk menentukan
> > jumlah penjualan
> >  mineral ke luar negeri sebgaimana dimaksud pada ayat (1)
> > huruf b angka 4
> >  ditentukan berdasarkan presentase besaran serapan biaya
> > yang dibuktikan dengan
> >  bukti pengeluaran biaya sesuai standar akuntansi yang
> > telah diaudit oleh
> >  akuntan independen yang terdaftar di instansi terkait
> > Catatan: Beradasarkan
> >  ketentuan pada peraturan-peratutan di atas tingkat
> > kemajuan pembangunan
> >  fasilitas pemurnian dihitung berdasarkan presentase
> > serapan biaya, tidak ada
> >  ketentuan yang mengatur bahwa presentase serapan biaya
> > mengacu pada komitmen
> >  biaya
> >
> >
> >
> >  TERIMAKASIHÂ
> >
> >
> >  www.esdm.go.idÂ
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >  2016-01-21 14:58
> > GMT+08:00 Ridwan Farid
> >  <rifa...@gmail.com>:
> >
> >
> >
> >    Ikut berkicau ah dikit
> >
> >
> >    Saham jadi gambling bukannya kalo tujuannya jangka
> > pendek alias buat
> >    jual beli saham?
> >    Tapi kalo tujuannya sebagai bukti kepemilikan
> > perusahaan. dan berharap
> >    dari dividen, tidak gambling..
> >
> >
> >    Dulu sering denger2 talkshow mengenai persahaman..
> > dikatakan minimal
> >    kalo mau simpan uang dalam bentuk saham adalah 5 tahun..
> > eh atau 2 tahun ya?
> >    agak lupa.
> >
> >
> >
> >
> >    Salam
> >    RiFa TeA-GL95
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >    2016-01-21 7:20
> > GMT+07:00 Parvita
> >    Siregar <parvita.sire...@gmail.com>:
> >
> >    Â Terimakasih
> >
> >      pencerahannya, Pak Ong dan Pak Yanto.Â
> >
> >
> >      Saham memang sama dengan gambling dan tentunya
> > rakyat pun tidak
> >      setuju uang di pajaknya digunakan untuk
> > gambling.Â
> >
> >
> >      Kalau di migas, pada tahap produksi, daerah juga
> > mendapatkan share.
> >      Share dalam hal ini tentunya menanggung share untuk
> > produksi juga, selain
> >      share keuntungan. Namun kalau kondisi perminyakan
> > seperti ini sementara
> >      produsi tetap berjalan, ada kemungkinan pemerintah
> > daerah merugi juga
> >      bukan?  Atau karena share untuk pemerintah daerah
> > diberikan dengan
> >      cuma2 maka tidak ada kerugian?Â
> >
> >
> >      Terimakasih penjelasannya.Â
> >
> >
> >      Parvita
> >
> >
> >
> > On Thursday,
> > January 21, 2016, <lia...@indo.net.id>
> > wrote:
> >
> >      (
> >        Persoalannya adalah , (apa  iya  ini benar?) ,
> > dalam
> >        kontrak
> > karya pertambangan maka
> > seluruh asset itu milik
> >        Pemegang
> > Kontraktor , berbeda dengan
> > migas dimana seluruh
> >        asset yang
> > sudah masuk Pabean RI
> > adalah  milik
> >        negara.arus di"beli"Kalau ini terjadi ,
> > maka seluruh sarana dan
> >        prasarana akan
> > diangkut oleh PT
> > Freeport Indonesia , atau
> >        harus dibel ??
> > ================
> >
> > Abah , kalau
> > benar refot juga ya , nanti kalau
> >        nggak
> > diperpanjang KK nya operator
> > baru harus menyediakan
> >        semua
> > fasilitas produksinya
> > memulai  dari awal
> >        semuanya. dan kalau
> > tahu tidak
> > diperpanjang tentunya
> >        operator lama juga akan
> > mengurangi
> > bahkan meniadakan biaya
> >        maintenen nya ( tdk ada
> > investasi
> > baru ) kalau kontrak sdh
> >        akan habis tdk diperpanjang.
> > yg
> > jelas jangan sampai jadi
> >        "Monumen" saja nantinya setelah
> > selesai....
> > Tentunya KK ini
> > juga harus berganti baju dg IUP karena dlm
> >        UU
> > Minerba yg baru tdk ada lagi KK,
> > jadi bukan
> >        perpanjangan
> > kontrak tapi pemberian
> > IUP baru
> >
> > Â ISM
> >
> > ( yg
> >        awam dalam soal mBang- Tambangan )
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > > Pak Ismail dkkMengenai
> > divestasi
> >        PT.Freeport Indonesia
> > > Â dimana
> > Pemerintah berniat
> >        untuk membeli sahamPT Freeport
> > >
> > Â , mungkin bisa
> >        kitabandingkan dengan bentuk JOB zaman
> > > pertamina
> >        dulu.JOB/JOA dalam Pertamina memandang PERTAMINA
> > > saat
> >        itu adalahmewakili Pemerintah sebagai satu2 nya
> > nya
> > >
> >        badan usaha dibidang migas (dan panasbumi) satu2 nya
> > di NKRI
> > > ( UU no 8 /1971.Pada bentuk JOB
> > maka posisi Pertamina
> >        ada
> > > dua yaitu sebagaibadan
> > usaha (mitra perusahaan
> >        investor )
> > > dan sebagai
> > Pemerintah.Sehingga Pembagian
> >        pendapatannya
> > > dibagi dengan dua
> > sistimyang
> >        berbeda.Kalau PTM dan
> > >
> > Perusahaan investor itu
> >        pembagiannya 50/50 ,maka 50 % dari
> > > hasll usaha (net)
> >        diperhitungkan antara PTM Â dengan sistim
> > > PSC
> >        umpamanya 85/15.Sedangkan PTM sebagai mitra
> > usaha
> > > Â akan mendapatkan 50 %dari hasil
> > usaha (Net).Nah ,
> >        apabil
> > > dalam kasus PT Freeport
> > Indonesia ,
> >        Pemerintahmengambil
> > > saham ,
> > maka Pemerinah akan
> >        bertindak sebagai mitra bisnis
> > >
> > dari PTFreeport
> >        Â Indonesia.Apakah posisi Pemerintah lemah ,
> > >
> >        apabila menjadi minorityshare holder ?Kalau tidak
> > majoritas
> > > jelas akan lemah dalam PT
> > FREEPORTINDONESIA , apalagi
> >        bukan
> > > kalau posisi posis
> > strategis dikuasai "orang
> >        mereka".Kalau
> > > Kontrak
> > diperpanjang mungkin tidak ada
> >        persoalanapabila
> > > dalam Kontrak
> > perpanjangan besaran
> >        royality dan aturan2
> > > lainnyaÂ
> >        memberikan “keuntungan†yang lebih
> > > dibandingkan
> >        dengan kontrak sekarang.Dan ini akan dinikmati
> > > oleh
> >        Pemerintah sebagai wakilNegara dan sebagai
> > pemegang
> > >
> >        "mineral right".Kalau Kontrak tidak
> > diperpanjang , jelas
> > > aset tersebut
> > akankembali lagi kepada Pemerintah dan
> >        akan
> > > diusahakan oleh Pemegang
> > Kontrak yangbaru. Jadi
> >        kita harus
> > >
> > memperhitungkan  benar dan
> >        teliti apa “IYA†kalau
> > >
> > tidakdiperpanjang kita akan
> >        sulit  pada saatre-enter
> > >
> > ?Persoalannya adalah ,
> >        (apa  iya  inibenar?) , dalam
> > >
> > kontrak karya
> >        pertambangan maka seluruh asset itu
> > > milikPemegang
> >        Kontraktor , berbeda dengan migas dimana
> > > seluruh
> >        asset yang sudah masuk Pabean RI adalah  milik
> > > negara.arus di"beli"Kalau ini
> > terjadi , maka seluruh
> >        sarana
> > > dan prasarana akan
> > diangkut oleh PT Freeport
> >        Indonesia ,
> > > atau harus dibel
> > ??? Dengan demikian
> >        Kontraktor baru akan
> > >
> > memerlukan investasi
> >        tambahan yang jumlahnya sangat
> > >
> > besar.Bagaimana
> >        memperkuat posisi Pemerintah dalam
> > > masaperpanjangan ?
> >        Hal ini saya sampaikan diatas yaitu
> > > dengan
> >        “besaranroyality danaturan lainnya
> > “berpihakâ€
> > > ke
> >        Pemerintah.Yang juga menjadi kunci adalah harga
> > saham
> > >
> >        yang ditawarkan ,harus diteliti dengan baik ,
> > jangan2 mereka
> > > melakukan inside trading
> > agar hargasaham pada saat
> >        negosiasi
> > > dg Pemrintah terbang
> > hehehe.Secara pribadi
> >        saya berpendapat
> > > bahwa
> > mengambil saham dan
> >        memperpanjang kontrakadalah jalan
> > > terbaik , walaupun
> >        tidak paling sempurna.Saya sependat bahwa
> > > opsi
> >        Â manapun yang akan diambil , pak Jokowi
> > harussiap
> > > “diserangâ€.
> > >
> > > Si
> >        Abah
> > > Â
> > >
> > >
> >        Â
> > >
> > >
> > >Â
> >        Â  On Wednesday, January 20, 2016 11:00 AM, Ong Han
> > Ling
> > >Â  Â  <wim...@singnet.com.sg> wrote:
> > >
> > >
> > >
> > Pembelian saham Freeport, Pemerintah
> >        jangan beli. Titik.
> > >
> > > Serahakan
> >        kepada swasta dan paling2 BUMN. Namun BUMN jangan
> > >
> >        disuru ataupun dipaksa, terserah kekuatannya
> > mereka
> > >
> >        sendiri-sendiri. Dalam hal BUMN adalah Aneka
> > Tambang. Hanya
> > > Aneka Tambang yang
> > betul-betul memahami Freeport.
> > >
> > > Saham bisa naik turun luar biasa,
> >        tidak seperti deposito
> > > atau
> > bond. Jadi risikonya
> >        sangat tinggi. Naik turunnya saham
> > > seperti judi. Maka
> >        itu investor selalu naro uangnya
> > > dibeberapa saham
> >        atau diversifikasi. Kalau satu jeblok,
> > > moga-moga yang
> >        lain bagus hingga seimbang.Kalu kita taro
> > > uang rakyat
> >        sampai 10% di Freeport dan jeblok lagi, siapa
> > > yang
> >        bertanggung jawab.
> > >
> > > Sebagai
> >        Pemerintah, kita tidak perlu gambling. Masih
> > banyak
> > >
> >        jalan uyang bisa ditempuh. Salah satu yang paling
> > aman
> > > adalah menarik pajak yang efisien
> > dan merata tanpa
> >        risiko.Â
> > > Â  Â
> > >
> > > Kita juga harus
> > belajar dari sejarah. Waktu harga
> >        tembaga
> > > naik, Departement
> > keuangan beli saham Newmont
> >        dan bangga
> > > karena dapat
> > discount 5%. Beberapa koran
> >        memuji tindakannya.
> > > Sekarang
> > harga tembaga yang
> >        jeblok, menyebabkan saham
> > >
> > Newmont ikut ceblok.
> >        Departemen keuangan gigit jari. Uang
> > > rakyat dipakai
> >        untuk gambling.
> > >
> > > Selain itu, kita
> >        lewat Penanaman Modal Asing atau PMA
> > > mengeluarkan
> >        banyak biaya untuk menarik investor baru asing.
> > >
> >        Negara diseluruh dunia termasuk Amerika,
> > berkompetisi untuk
> > > menarik modal asing.
> > Kenapa sekarang kita harus pakai
> >        modal
> > > Pemerintah untuk saham
> > Newmont dan Freeport,
> >        yaitu saham
> > > yang dimiliki
> > asing? Kebalikan dari
> >        tujuan PMA.
> > >
> > > Selain itu keadaan
> >        Freeport sekarang sangat semerawut. Harga
> > > tembaga dan
> >        emas anjlok. Masuk investor baru, Icahn, yang
> > >
> >        terkenal sangat agresif dan sangat keras dan
> > terkenal
> > >
> >        membeli saham-saham yang bermasalah (distress),
> > kalau tidak
> > > salah beli sampai 8%. GM
> > Freeport yang berkedudukan
> >        di
> > > Louisiana yang sangat
> > pro-Indonesia sejak tahun
> >        70-an
> > > mengundurkan diri dua
> > minggu yang lalu. GM
> >        Freeport
> > > Indonesia mengundurkan
> > diri seminggu
> >        kemudian.
> > >
> > >
> > >
> >        Salam,
> > >
> > > HL
> > Ong
> > >
> > > -----Original
> > Message-----
> > > From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On
> > > Behalf Of lia...@indo.net.id
> > >
> > Sent: Tuesday, January 19, 2016 6:58 PM
> > >
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > >
> > Subject:
> >        [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah
> > >
> >        Simalakama
> > >
> > >
> > Kayaknya lebih rumit
> >        pengambilan keputusannya sehubunganÂ
> > > dg
> > > akan berakhirnyaÂ
> > kontrak Freeport daripada kontrak
> >        Blok
> > > Mahakam yg lalu
> > >
> > > ISM
> > >
> > > Divestasi
> >        Saham Freeport Bagai Buah Simalakama Buat
> > > Pemerintah
> >        RI
> > > Michael Agustinus -
> > detikfinance
> > > Selasa, 19/01/2016 16:51
> > WIB
> > >
> > >
> > > Jakarta -Divestasi 10,64% saham PT
> >        Freeport Indonesia yang
> > > sedang
> > berjalan saat ini
> >        bagaikan buah simalakama buat
> > >
> > pemerintah Indonesia.
> >        Kenapa? Apa pun keputusan pemerintah
> > > Indonesia,
> >        apakah mengambil atau tidak mengambil saham yang
> > >
> >        telah ditawarkan Freeport, semuanya serba salah.
> > >
> >        "Semua keputusan, mengambil atau tidak
> > mengambil saham
> > > Freeport, semua ada
> > risikonya, jadi seperti buah
> > >
> > simalakama,"
> > > kata Staf Ahli
> > Menteri
> >        ESDM, Said Didu, kepada detikFinance
> > > di
> > > Jakarta, Selasa
> > (19/1/2016).
> > > Said
> >        menuturkan, pemerintah akan dihujat jika membeli
> > 10,64%
> > > saham Freeport dengan harga
> > mahal, tetapi kemudian
> >        ternyata
> > > kontrak Freeport di
> > Tambang Grasberg, Papua,
> >        tidak
> > > diperpanjang. Seperti
> > diketahui, harga 10,64%
> >        saham Freeport
> > > adalah US$ 1,7
> > miliar, atau setara Rp
> >        23 triliun.
> > > "Kalau dibeli,
> > lalu ternyata kontrak
> >        Freeport tidak
> > > diperpanjang
> > pada 2021, nanti orang
> >        akan bilang ngapain
> > >
> > dibeli?" ucapnya.
> > > Tetapi, bila
> > pemerintah tidak membeli saham tersebut
> >        lantas
> > > kontrak Freeport
> > diperpanjang sampai 2041,
> >        masyarakat akan
> > > mempertanyakan
> > mengapa pemerintah
> >        tidak membeli saham
> > > Freeport
> > >
> >        selagi ada kesempatan.
> > >
> > "Kalau tidak dibeli lalu
> >        kontrak Freeport ternyata
> > >
> > diperpanjang, orang protes
> >        juga kenapa nggak dibeli waktu
> > >
> > itu,"
> > > ujarnya.
> > > Menurut Said, persoalan
> >        utama yang dihadapi pemerintah saat
> > > ini
> > > bukanlah soal
> > harga saham yang ditawarkan Freeport,
> > >
> > melainkan
> > > kejelasan sikap pemerintah
> >        apakah mau membeli saham tersebut
> > > atau tidak.
> > >
> > "Masalah sebenarnya bukan harga saham yang
> > ditawarkan
> > > Freeport
> > > mahal atau tidak, tapi
> >        bagaimana sikap pemerintah, beli atau
> > > tidak,"
> >        tandasnya.
> > > Karena itu, Said
> > meminta Presiden Joko
> >        Widodo (Jokowi)
> > > memberi
> > > arahan
> >        yang tegas terkait divestasi saham Freeport ini.
> > >
> >        Semua
> > > keputusan tentu akan
> > mendapat protes, dan
> >        pemerintah harus
> > > siap
> > > dengan
> >        segala konsekuensi ketika mengambil keputusan.
> > "Di
> > >
> >        sini
> > > lah perlu kearifan seorang
> > pemimpin. Semua pasti
> >        ada
> > > risikonya,"
> > pungkasnya.
> > >
> >        Sebagai informasi, penawaran 10,64% saham PT
> > Freeport
> > >
> >        Indonesia
> > > ini merupakan bagian
> > dari kewajiban
> >        divestasi 30% saham yang
> > > diatur
> > dalam Peraturan
> >        Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014
> > >
> > tentang
> > > Pelaksanaan Kegiatan Usaha
> > Mineral dan Batubara (PP
> > > 77/2014).
> > > PT Freeport Indonesia wajib
> >        mendivestasikan 30% sahamnya
> > >
> > kepada
> > > pemerintah Indonesia hingga
> > 2019. Saat ini sebanyak
> >        9,36%
> > > saham
> > > PT Freeport Indonesia
> >        sudah dimiliki oleh pemerintah
> > >
> > Indonesia.
> > > Kini 10,64% saham ditawarkan
> > oleh Freeport. Adapun 10%
> >        saham
> > > lagi harus ditawarkan
> > sebelum 2019.
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
> > ___________________________________________________________
> > > indomail - Your everyday mail -
> > > http://indomail.indo.net.id
> > >
> > >
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> > > Visit IAGI Website:
> > http://iagi.or.id
> > > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> >        Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan
> > Rp.100.000,-
> > > (mahasiswa) Pembayaran
> > iuran anggota ditujukan ke:
> > > Bank
> > Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > >
> >        No. Rek: 123 0085005314
> > > Atas
> > nama: Ikatan Ahli
> >        Geologi Indonesia (IAGI)
> > > Bank
> > BCA KCP. Manara
> >        Mulia
> > > No. Rekening:
> > 255-1088580
> > >
> >        A/n: Shinta Damayanti
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> >        Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> > >
> >        Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> >        DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> > regard to
> > > information  posted on its
> > mailing lists, whether
> >        posted by
> > > IAGI or others.
> > > In no
> >        event shall IAGI or its members be liable for
> > any,
> > >
> >        including but not limited
> > > to
> > direct or indirect
> >        damages, or damages of any kind
> > >
> > whatsoever,
> >        resulting  from loss of use, data or profits,
> > >
> >        arising out of or in connection with the use of
> > > any
> >        information posted on IAGI mailing list.
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> > > Visit IAGI Website:
> > http://iagi.or.id
> > > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> >        Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan
> > Rp.100.000,-
> > > (mahasiswa) Pembayaran
> > iuran anggota ditujukan ke:
> > > Bank
> > Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > >
> >        No. Rek: 123 0085005314
> > > Atas
> > nama: Ikatan Ahli
> >        Geologi Indonesia (IAGI)
> > > Bank
> > BCA KCP. Manara
> >        Mulia
> > > No. Rekening:
> > 255-1088580
> > >
> >        A/n: Shinta Damayanti
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> >        Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> > >
> >        Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> >        DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> > regard to
> > > information  posted on its
> > mailing lists, whether
> >        posted by
> > > IAGI or others.
> > > In no
> >        event shall IAGI or its members be liable for
> > any,
> > >
> >        including but not limited to direct or indirect
> > damages, or
> > > damages of any kind
> > whatsoever, resulting  from
> >        loss of use,
> > > data or profits,
> > arising out of or in
> >        connection with the
> > > use ofÂ
> > any information
> >        posted on IAGI mailing list.
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> > >
> > >
> > >
> >        Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > >
> > > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> > >
> > >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> > > Iuran tahunan
> > Rp.250.000,-
> >        (profesional) dan Rp.100.000,-
> > >
> > (mahasiswa)
> > >
> > >
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan
> >        ke:
> > >
> > > Bank
> > Mandiri Cab. Wisma Alia
> >        Jakarta
> > >
> > >
> > No. Rek: 123 0085005314
> > >
> > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi
> >        Indonesia (IAGI)
> > >
> > > Bank BCA KCP.
> >        Manara Mulia
> > >
> > > No. Rekening:
> >        255-1088580
> > >
> > > A/n: Shinta
> >        Damayanti
> > >
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> > > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> > >
> > > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> > >
> > >
> > ----------------------------------------------------
> > >
> > > DISCLAIMER: IAGI
> > disclaims all
> >        warranties with regard to
> > >
> > information
> > >
> > > posted
> > on its mailing lists, whether
> >        posted by IAGI or
> > > others.
> > >
> > > In no event shall
> > IAGI or its members be liable for
> >        any,
> > > including but not
> > limited
> > >
> > > to direct
> > or indirect damages, or damages of any kind
> > > whatsoever, resulting
> > >
> > > from loss of use,
> > data or profits, arising out of or
> >        in
> > > connection with the use
> > of
> > >
> > > any information
> > posted on IAGI mailing list.
> > >
> > >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> >
> > ___________________________________________________________
> > indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> > ----------------------------------------------------
> > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan
> > Rp.100.000,-
> >        (mahasiswa)
> > Pembayaran iuran anggota
> > ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
> > Jakarta
> > No. Rek:
> >        123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan
> > Ahli Geologi Indonesia
> >        (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No.
> >        Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta
> > Damayanti
> > ----------------------------------------------------
> > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> > ----------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> > regard to
> >        information
> > posted on its mailing
> > lists, whether posted by
> >        IAGI or others.
> > In no event shall
> > IAGI or its members be
> >        liable for any, including but not limited
> > to direct or
> >        indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> > resulting
> > from loss of use, data or profits,
> > arising out of or in
> >        connection with the use of
> > any
> > information posted on IAGI
> >        mailing list.
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> > ----------------------------------------------------
> > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan
> > Rp.100.000,-
> >      (mahasiswa)
> > Pembayaran iuran anggota
> > ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
> > Jakarta
> > No. Rek: 123
> >      0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli
> > Geologi Indonesia
> >      (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No.
> >      Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta
> > Damayanti
> > ----------------------------------------------------
> > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> > ----------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> > regard to
> >      information
> > posted on its mailing
> > lists, whether posted by
> >      IAGI or others.
> > In no event shall
> > IAGI or its members be
> >      liable for any, including but not limited
> > to direct or
> >      indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> > resulting
> > from loss of use, data or
> > profits, arising out of or in
> >      connection with the use of
> > any
> > information posted on IAGI
> >      mailing list.
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> >
> > --
> >
> >
> >
> >    Salam,
> > RiFa  TeA
> >    http://refleksirifa.blogspot.com/
> >    ****************
> > -Indahnya & Nikmatnya berbagi
> > dalam
> >    Kebaikan dan Kebenaran  (modifikasi dari KZ)
> >
> >
> >    -Salah satu tugas dalam
> > hidup ini begitu
> >    sederhana, hanya bersabar dan besyukur
> > (AFF)
> >    -Orang yang melewatkan
> > satu hari dalam
> >    hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau
> > suatu fardu yang ia
> >    lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau pujian
> > yang ia hasilkan
> >    atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia
> > dapatkan,maka
> >    sungguh-sungguh ia telah durhaka pada harinya
> > dan menganiaya diri. (Dr.
> >    Yusuf Al-qardhawi)-----------------------------
> >    YM & Gtalk :Â  rifa120
> >
> >
> >
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> > ----------------------------------------------------
> > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan
> > Rp.100.000,-
> >    (mahasiswa)
> > Pembayaran iuran anggota
> > ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
> > Jakarta
> > No. Rek: 123
> >    0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli
> > Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP.
> > Manara Mulia
> > No. Rekening:
> >    255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > ----------------------------------------------------
> > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> > ----------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> > regard to
> >    information
> > posted on its mailing
> > lists, whether posted by
> >    IAGI or others.
> > In no event shall IAGI
> > or its members be
> >    liable for any, including but not limited
> > to direct or
> >    indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> > resulting
> > from loss of use, data or
> > profits, arising out of or in
> >    connection with the use of
> > any
> > information posted on IAGI
> >    mailing list.
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> > Visit IAGI Website:
> > http://iagi.or.id
> > Hubungi Kami:
> > http://www.iagi.or.id/contact
> > ----------------------------------------------------
> > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan
> > Rp.100.000,-
> >  (mahasiswa)
> > Pembayaran iuran anggota
> > ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
> > Jakarta
> > No. Rek: 123
> >  0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi
> > Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara
> > Mulia
> > No. Rekening:
> >  255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > ----------------------------------------------------
> > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> > Unsubscribe:
> >  iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> > ----------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> > regard to
> >  information
> > posted on its mailing lists,
> > whether posted by IAGI
> >  or others.
> > In no event shall IAGI or its
> > members be liable for
> >  any, including but not limited
> > to direct
> > or indirect damages, or
> >  damages of any kind whatsoever, resulting
> > from loss of use,
> >  data or profits, arising out of or in connection with the
> > use of
> > any information posted on IAGI
> > mailing list.
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> > Visit
> >  IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Hubungi
> > Kami:
> >  http://www.iagi.or.id/contact
> > ----------------------------------------------------
> > Iuran
> >  tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
> > (mahasiswa)
> > Pembayaran
> >  iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri
> > Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No.
> >  Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli
> > Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank
> >  BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening:
> > 255-1088580
> > A/n: Shinta
> >  Damayanti
> > ----------------------------------------------------
> > Subscribe:
> >  iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> > Unsubscribe:
> >
> >  iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> > ----------------------------------------------------
> > DISCLAIMER:
> >  IAGI disclaims all warranties with regard to information
> >
> > posted on its
> >  mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> > In no event shall IAGI or
> >  its members be liable for any, including but not
> > limited
> > to direct or
> >  indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> > resulting
> > from loss
> >  of use, data or profits, arising out of or in connection
> > with the use of
> >
> > any information posted on IAGI mailing
> >  list.
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> >
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >
> >
> > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
> > (mahasiswa)
> >
> >
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >
> >
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >
> >
> > No. Rek: 123 0085005314
> >
> >
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >
> >
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >
> >
> > No. Rekening: 255-1088580
> >
> >
> > A/n: Shinta Damayanti
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> >
> >
> > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> > information
> >
> >
> > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or
> > others.
> >
> >
> > In no event shall IAGI or its members be liable for any,
> > including but not limited
> >
> >
> > to direct or indirect damages, or damages of any kind
> > whatsoever, resulting
> >
> >
> > from loss of use, data or profits, arising out of or in
> > connection with the use of
> >
> >
> > any information posted on IAGI mailing list.
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> >
> >
> > ----------------------------------------------------
> >
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> > ----------------------------------------------------
> > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
> > (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > ----------------------------------------------------
> > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> > ----------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> > information  posted on its mailing lists, whether posted by
> > IAGI or others.
> > In no event shall IAGI or its members be liable for any,
> > including but not limited to direct or indirect damages, or
> > damages of any kind whatsoever, resulting  from loss of use,
> > data or profits, arising out of or in connection with the
> > use of  any information posted on IAGI mailing list.
> > ----------------------------------------------------
>
>
>
> ___________________________________________________________
> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>
>
> ----------------------------------------------------
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>
>
>
>
> ----------------------------------------------------
>
> GIC 2016 in Bandung.
> or further information about conference, please visit our website at
> http://geosea2016.iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>
>



----------------------------------------------------



GIC 2016 in Bandung.

or further information about conference, please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id

----------------------------------------------------



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Kirim email ke