Keabsahan arsip Kementerian Luar negeri RRT itu masih harus dibuktikan dan dikonfirmasi oleh pihak Pemerintah China. Dokumen palsu berkeliaran di seluruh dunia. Tanpa bukti yang sah dan authentiec tidak banyak orang yang akan mempercayainya.Dan selama tidak terbuktikan secara meyakinkan, selama itu pulalah kebohongan adalah fitnah dan kejahatan termasuk bagi siapa yang menyebarkannya. ASAHAN AIDIT.
From: 'A. Dahana' via diskusi kita Sent: Sunday, February 28, 2016 2:12 AM To: diskusi-k...@googlegroups.com Subject: Re: Fwd: Fwd: Bls: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI. Boleh saja ada pendapat lain yang menolak pendapat Aidit sebagai dalang Gestapu. Namun, arsip Kementerian Luar Negeri RRC--artinya fakta hitam-putih--secara jelas menyatakan Aidit sebagai dalang utama. Adn. On Sunday, February 28, 2016 7:36 AM, Salim Said <bungsali...@gmail.com> wrote: ---------- Forwarded message ---------- From: ASAHAN ALHAM <a.al...@kpnplanet.nl> Date: 2016-02-28 5:49 GMT+07:00 Subject: Fwd: Fwd: Bls: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI. To: "group-indepen...@googlegroups.com" <group-indepen...@googlegroups.com> -------- Doorgestuurd bericht -------- Onderwerp: Fwd: Bls: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI. Datum: Sat, 27 Feb 2016 23:44:13 +0100 Van: ASAHAN ALHAM mailto:a.al...@kpnplanet.nl Aan: Group Diskusi Kita mailto:diskusi-k...@googlegroups.com Pada pertengahan Agustus 1965 saya bertemu dengan delegasi PKI yang singgah di Peking dari kunjungan ke Partai Komunis Uni Soviet di Moskow. Dalam pembicaraan saya dengan Ketua PKI D.N.Aidit mengatakan kepada saya bahwa beberapa hari sebelumnya saya diberi izin ikut serta untuk melanjutkan perjalanan Delegasi PKI ke Vietnam. Tapi menjelang keberangkatan kami ke Vietnam Ketua PKI mendapat telegram dari Jakarta yang mengatakan Ketua PKI harus kembali secepatnya ke Jakarta karena bung Karno sakit keras hingga rencana perjalanan delegasi PKI ke Vietnan dibatalkan dan KetuanPKI segra pulang ke Jakarta. Selama 3 hari saya bersama Ketua PKI kami membicarakan situasi politik Indonesia dan sama sekali tidak ada pembicaraan mengenai persiapan PKI untuk mengadakan perebutan kekuasaan. Juga salah seorang anggota delegasi yang ikut berunding dan bertemu Ketua Mao Tse Tung menceritakan kepapa saya situasi pertemuan yang penuh persahabatan, formalitas,protokoler dan sama sekali tidak ada perundingan tentang persiapan PKI akan menyiapkan sebuah "perebutan kekuasaan".Saya sebagai juga anggota Partai menerima informasi yang lengkap mengenai situasi politik Indonesia saat itu termasuk bilapun ada penyampaian situasi yang bersifat rahasia. "PKI sebagai dalang G30S" adalah sebuah kebohongan besar dan fitnah 100 persen.Tidak ada satupun dari ratusan anggota PKI di luar negeri termasuk para pimpinan tertinggi mereka yang sedang berada di Peking waktu itu yang tahu akan meletusnya peristiwa G30S. Tidak ada satupun dan semua kami heran,heran dan heran, tidak tahu menahu. Sedangkan persiapan satu pemberontakan politik adalah hal yang teramat serius, tidak bisa dan tidak boleh hanya diketahui dua tiga orang tertinggi dalam Partai dan PKI sama sekali tidak punya tradisi segala sesuatunya hanya ditentukan oleh seortang Ketua Partai atau beberapa orang terpenting saja. PKI telah kena fitnah besar dan korban bohong besar dalam sejarah Indonesia. Dan bohong besar maupun fitnah besar tidak akan pernah jadi kebenaran sejarah. Yang terjadi sekarang adalah fitnah besar dan bohong besar itu belum terungkap jelas, masih dibikin misterius, masih digelapkan dan digelontorkan secara besar-besaran dalam kebohongan dan fitnah. Ucapan Sudisman dalam Mahmilub adalah ucapan seorang pengkhianat besar Partai dengan cara membikin kebohongan dan juga fitnah kepada Partainya sendiri yang itu digunakan sebaik-baiknya oleh musuh PKI dan suhartO sebagai bahan fitnah dan kebohongan yang sangat keji dan biadab. ASAHAN AIDIT. -------- Doorgestuurd bericht -------- Onderwerp: Bls: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI. Datum: Sat, 27 Feb 2016 09:43:05 -0800 Van: Harjono Kartohadiprodjo mailto:harj...@kartohadiprodjo.or.id Antwoord-naar: group-indepen...@googlegroups.com Aan: ASAHAN ALHAM mailto:group-indepen...@googlegroups.com Yth.Rekan2 Group diskusI,Seingat saya Arif Fadilah(Kep.Intel Komdak Jaya pd thn 1965) di tembak dalam suatu sergapan di tahun 1965 sebelum G30S, karena menemukan dokumen Rencana G30S PKI. Alm. AF menyampaikan hal tsb kepada saya, sebelum alm kemudian di jebak di Jl. Surabaya. Yang mengajak Alm adalah rekannya Hadeli(?) Kep. Reserse Komdak Jaya saat itu.Saya ingin mendapat kebenaran, karena alm adalah rekan serumah saat kami mahasiswa.Salam.Harjono Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel. Dari: ASAHAN ALHAM Terkirim: Jumat, 26 Februari 2016 03.37 Ke: A. Dahana; alumnas-...@yahoogroups.com; Group Diskusi Kita; alumnilemhana...@yahoo.com; group-indepen...@googlegroups.com; Tito Karnavian; Sully T. Suharjo; ganur2...@yahoo.com; Von Magnis Suseno; Bekto Suprapto; Asahan Aidit; Chan; Syafiuddin Makka; Agus Widjojo; Christianto Wibisono; Harry Tjan Silalahi Balas Ke: group-indepen...@googlegroups.com Perihal: Re: [alumnas-OOT] Fwd: Menyingkap Misteri G30S/PKI. KINDER ACHTIG VERHALEN asahan. Op 26-2-2016 om 04:49 schreef A. Dahana: Arsip Kementerian Luar Negeri RRT sudah dibuka dan dikupad oleh Dr, Zhou Taomo dalam artikelnya 'China and September 30 Novement' (kalau tak salah itu judulnya. Dalam salah satu arsip tersebut terungkap 'dalang' G30S adalah Aidit. Zhou mengatakan dalam tulisannya bahwa dalam percakapan dengan para pemimpin RRT, antara lain Mao Zedong, Aidit dengan tegas mengatakan ia sedang merencanakan kudeta. Hanya saja Aidit tidak mengungkapkan kapan ia akan melakukan aksi itu. Malahan, menurut Zhou lagi, Cina sangat terkejut ketika mendapat tahu tentang m eletusnya G30S yang tadinya terbuka, kemudian ditarik lagi oleh pemerintah Cina. Sayang sekali arsip Deplu RRT kemudian ditarik lagi dari peredaran oleh pemerintak Cina. Pefrcakapan antara Aidit dengan Mao c.s terjadi pada tanggal 5 Agustusd 1965. Adn.- On Friday, February 26, 2016 6:23 AM, 'Salim Said bungsali...@gmail.com [alumnas-OOT]' mailto:alumnas-...@yahoogroups.com wrote: ---------- Forwarded message ---------- From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com> Date: 2016-02-25 13:51 GMT+07:00 Subject: Menyingkap Misteri G30S/PKI. Untuk membongkar misteri G30S/PKI, mengapa menurut Prof. Dr. Salim Said harus : '......... Dalam soal arsip, misalnya, arsip yang berasal atau memakai bahasa Cina dan Rusia tentang peristiwa itu belum dibuka. Nah, kita tunggu seperti apa isi arsip itu bila nanti sudah bisa dibaca,'' Saya sependapat dengan sdr. Harry Tjan Silalahi yang menyatakan : .........PKI memang mendalangi pemberontakan. Saya tidak tahu, pada tgl. 1 Oktober 1965 sdr. Harry Tjan Silalahi derada dimana. Saya adalah teman sekelas dari sdr. Harry Tjan Silalahi, di kelas satu SMA Johanes De Britto - Yogyakarta. Sedangkan saya pada tgl 1 Oktober 1965, sudah menduduki jabatan sebagai Kapolres, di salah satu Polres di Sumatera Barat. Tanpa ada petunjuk dari atasan, pada tgl 1 Oktober 1965, saya sebagai anggota Panca Tunggal, pada sekitar jam 14.00. telah dapat menarik kesimpulan, bahwa gerakan G30S adalah suatu gerakan 'coup de'etat', yang dipimpin oleh Letkol Untung. Dari dokumen2 otentik yang saya pelajari, ternyata di belakang G30S adalah PKI. Keterlibatan PKI ini, diperkuat oleh hasil pemeriksaan, yang dilakukan oleh Mahmillub di seluruh Indonesia, maupun di Sumatera Barat. Dan kami sebagai anggota Panca Tunggal, kompak akan menolak perintah Letkol Untung, untuk membentuk Dewan Rvolusi. Kalau perlu, kami siap menghadapi kembali terulangnya peristiwa PRRI di tahun 1958. Pada tahun 1958, Kapolda Sumbar KBP Kaharuddin Dt. Rangkayo Basa dan Mayor AD Nurmathias, menolak bergabung dengan PRRI yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. KBP Kaharuddin dan Mayor Nurmathias dan sebagian anggotanya, memilih keluar kota dan menunggu kedatangan pasukan dari pusat. Kisah mengenai prolog, kisah mengenai peristiwa G30S, maupun epilog peristiwa G30S, dapat kita temukan secara tuntas, antara lain dalam buku2 : 1. Dokumen Terpilih Sekitar G30S/PKI, yang disunting oleh bpk Alex Dinuth dari Lemhannas. 2. Memoar bpk Suharto yang berjudul : Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya. 3. Memoar bpk AH Nasution yang bejudul : Memenuhi Panggilan Tugas. Buku2 tersebut diatas, ditulis dalam bahasa Indonesia yang enak dibaca. Selanjutnya, masih banyak saksi dan pelaku sejarah dalam menghadapi G30S/PKI, yang dewasa ini masih hidup yang dapat dimintai penjelasan, sehingga tidak perlu menunggu hasil pengamatan dari orang asing. Untuk melengkapi wawasan, ada baiknya dibaca pidato bung Karno pada tgl. 17 Agustus 1965, yang berjudul 'Capailah Bintang-bintang di Langit'. Dalam pidato tersebut, sudah tersirat adanya ketegangan2 nasional, sebagai akibat konfrontasi dengan Malaysia. Wassalam, Jacky Mardono (82). ===================================================== Rabu, 21 Oktober 2015, 18:15 WIB Pengungkapan Kasus G-30-S/PKI Perlu Membuka Arsip Cina dan Rusia Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Muhammad Subarkah REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar ilmu Politik Universitas Pertahanan (Unhan) Salim Said mengatakan, masih banyak sumber data mengenai berbagai peristiwa di seputaran tragedi G-30-S/PKI yang masih belum bisa dibuka. Selama ini, sumber data yang diungkap baru berasal dari arsip yang memakai bahasa Inggris atau berasal dari negara-negara barat, seperti Amerika Serikat dan Inggris. ''Memang, sampai kapan pun saya merasa kepastian mengenai peristiwa G-30-S/PKI akan terus menjadi misteri. Banyak hal yang akan tak bisa terungkap. Dalam soal arsip, misalnya, arsip yang berasal atau memakai bahasa Cina dan Rusia tentang peristiwa itu belum dibuka. Nah, kita tunggu seperti apa isi arsip itu bila nanti sudah bisa dibaca,'' kata Salim Said dalam acara peluncuran buku yang ditulisnya 'Gestapu 65: PK, Aidit, Sukarno, dan Suharto' di Aula Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (21/10). Salim mengatakan, agar lebih sempurna pemahaman mengenai soal Gestapu 65 maka generasi masa kini yang menguasai dua bahasa itu hendaknya memulai penelusuran isi arsip tersebut. Alhasil, bila nanti arsip berbahasa Cina dan Rusia sudah dibaca oleh 'para anak bangsa' maka misteri yang ada di balik peristwa berdarah itu akan banyak terkuak. ''Terus terang, peristwa Gestapu 65 adalah sebuah luka yang tak hanya bersifat pribadi, tapi sudah menjadi luka bangsa secara keseluruhan. Untuk itu, sebagai sebuah bangsa yang besar maka bangsa Indonesia harus bisa menyelesaikan masalah ini secara beradab,'' kata Salim. Menurut Salim, untuk menuntaskan kasus Gestapu 65 ke depan diyakini tidak dapat diselesaikan secara tergesa-gesa. Apalagi, setelah era Orde Baru Indonesia tak mungkin lagi punya presiden yang 'kuat'. Kekuatan politik di bangsa ini tidak ada lagi ada yang dominan. ''Apakah Presiden Joko Widodo bisa menuntaskan soal Gestapu ini? Saya kira tidak. Apalagi, beliau bukan presiden yang 'kuat'. Selain itu, pada saat yang sama presiden juga punya tugas lain yang sifatnya begitu mendesak,'' tegas Salim Said. Sesepuh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Reubik Indonesia (PMKRI) Harry Tjan Silalahi menyatakan secara khaqul yakin pada 30 September 1965, PKI memang mendalangi pemberontakan. Tindakan nekad PKI ini di seputaran hari meletusnya peristiwa pembantaian para jenderal itu memang sudah terasa dengan jelas. ''Peristiwa itu ada prolognya. Dua hari sebelum meledaknya G-30-S PKI itu pemimpin PKI dalam pertemuan dengan Bung Karno di Istana Negara menuding Bung Karno sembari meminta agar organisasi Himpunan Mahasa Islam (HMI) dibubarkan. Dan, rancangan surat pembubaran ini pun sudah dibawa-bawa oleh Subandrio. Namun, Bung Karno tak menyetujuinya,'' katanya. Jadi, lanjut Harry Tjan, sebelum peristiwa Gestapu 65 meletus, para kader dan aktivis PKI memang gencar sekali melawan pihak yang tidak setuju kepada ideologi komunis. Dan, pertarungan dua kubu itu pun sudah sangat riil. ''Maka, boleh saja ada pihak yang mengatakan PKI tidak siap melakukan kudeta. Namun, kan kalau membaca pledoinya Sudisman, semua keputusan akhir mengenai perlu tidaknya melakukan perebutan kekuasaan sudah diputuskan agar di serahkan kepada Ketua Umum PKI, DN Aidit,'' kata Harry Tjan Silalahi. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/10/21/nwkhx4385-pengungkapan-kasus-g30spki-perlu-membuka-arsip-cina-dan-rusia -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "Grup Independen" group. To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email to group-independen+unsubscr...@googlegroups.com. To post to this group, send email to group-indepen...@googlegroups.com. To view this discussion on the web visit https://groups.google.com/d/msgid/group-independen/56D0390F.8010907%40kpnplanet.nl. For more options, visit https://groups.google.com/d/optout. -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "Grup Independen" group. To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email to group-independen+unsubscr...@googlegroups.com. To post to this group, send email to group-indepen...@googlegroups.com. To view this discussion on the web visit https://groups.google.com/d/msgid/group-independen/20160227174305.5447765.52945.471%40kartohadiprodjo.or.id. For more options, visit https://groups.google.com/d/optout. -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "Grup Independen" group. To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email to group-independen+unsubscr...@googlegroups.com. To post to this group, send email to group-indepen...@googlegroups.com. To view this discussion on the web visit https://groups.google.com/d/msgid/group-independen/56D227EF.5080803%40kpnplanet.nl. For more options, visit https://groups.google.com/d/optout. -- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.