Barara, wilujeng ngalaksanakeun ibadah shaum, Saheng perkara werit tahu jeung tempe (sabenerna ancaman teh keuna oge kana sarupaning roti, pakan ternak, alias naon wae anu bahan bakuna masih gumantung kana komoditi pertanian impor), alatan harga kadele (70% kadele di urang masih impor) ngapung, naek luhur pisan, di handap ieu aya warta ngeunaan kualitas kadele urang anu tetela leuwih alus, cenah. Hayu urang ngarojong patani oge pengusaha tahu tempe urang sangkan daek melak kadele asli urang, supaya urang henteu gumantung ka nagara lian dina soal ieu komoditi-komditi penting.
Salam, manar ---------- Forwarded message ---------- From: rinaldy roy <rinaldy_...@yahoo.com> Date: 2012/7/26 Subject: [itb81] Pakar Tempe Asal Inggris To: it...@yahoogroups.com ** Pakar tempe asal Inggris Jonathan Agranoff menilai kedelai Indonesia jauh lebih berkualitas dibandingkan kedelai impor asal Amerika Serikat. "Keunggulan kedelai Indonesia adalah tidak modifikasi genetik, organik, rasa kedelainya enak sekali, air rendaman kedelainya pun jernih," katanya di Jakarta, Rabu (25/7). Dia membandingkan kualitas kedelai lokal dengan kualitas kedelai asal AS. Dikatakannya, Australia dan negara-negara Eropa enggan mengimpor kedelai dari AS karena dugaan modifikasi genetik. "Australia dan negara-negara di Eropa tidak mau mengimpor kedelai dari AS karena diduga genetik modifikasi (GM), karena kedelai GM itu punya dampak negatif pada kesehatan," katanya. Jonathan menyebutkan ada 14 jenis kedelai lokal yang berkualitas dari Indonesia, yakni Wilis, Argomulyo, Burangrang, Anjasmoro, Kaba, Tanggamus, Sinabung, Panderman, Detam-1, Detam-2, Grobogan, Gepak Ijo, Gepak Kuning, SHR/Wil-60. Menurut dia, penggunaan kedelai lokal lebih menguntungkan dibandingkan kedelai impor. Dia mencontohkan satu kilogram kedelai Anjasmoro bisa menghasilkan 1,74 kilogram tempe. Sementara satu kilogram kedelai AS hanya menghasilkan 1,59 kilogramtempe. "Kenapa Indonesia tidak bangga dengan kedelai unggul asal Indonesia?" katanya. Sementara itu kenaikan harga kedelai impor saat ini mencapai 35%. Pada Januari 2012 harganya masih Rp5.500 per kilogram, lalu dari Maret hingga Juni harganya naik menjadi Rp6.700 per kilogram. Seperti dikutip situs resmi Kementerian Perdagangan, harga kedelai impor saat ini telah menyentuh harga diatas Rp8.500. Banyak pedagang dan produsen tahu tempe di Jakarta mogok berjualan selama tiga hari sejak 25 Juli sehingga stok tahu dan tempe di beberapa pasar nyaris kosong. Aksi mogok itu disebabkan naiknya harga kedelai akibat gagal panen kedelai di AS. Berdasarkan data Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), total konsumsi kedelai Indonesia mencapai 2,4 juta ton per tahun. Sementara produksi kedelai dalam negeri hanya mampu memproduksi 700.000 ton per tahun sehingga sisanya sebanyak 1,7 juta ton ditutup dari impor.