Salut untuk bro Akwang
Saya setuju

Kalau kita percaya adanya makhlus halus,
Kalau kita percaya adanya dewa,
Kalau kita percaya adanya surga dan neraka, alam2 Brahma
Yang belum bisa dijelaskan oleh iptek,
Mengapa kejadian kelahiran Hyang Buddha tidak bisa dipercaya? Hanya 
karena gagal dijelaskan oleh sains?

Menolak yang satu berarti menolak hal lainnya.

Salam kasih,
Khai




Akwang wu wrote:

>Salam untuk saudaraku Jimmy,
>Boleh saya tahu atas dasar apa biku Mettanando mengemukakan pendapat bahwa
>peristiwa kejadian  kelahiran pangeran sidharta adalah mitos?
>Apakah hanya karena tidak bisa dijelaskan berdasarkan ilmu kedokteran?
>Adakah bukti pula yang mendukung bahwa mitos itu hanyalah mitos?
>
>Menurut pendapat saya, sungguh tidak bijak bila mengemukakan sesuatu hanya
>dari sudut pandang satu sisi saja, karena di alam ini begitu banyak ilmu
>science yang sebenarnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
>seperti ilmu kekuatan pikiran, ilmu hypnosis, ilmu prana, ilmu fisika modern
>dan sebagainya.  Mungkin dalam segi kedokteran tidak akan terpikir bagaimana
>seseorang dapat memecahkan gelas dari jarak kejauhan hanya dengan
>menggunakan kekuatan pikirannya, bahkan dedi cobuser saja bisa melakukannya.
>Ada kejadian yang tidak bisa dijelaskan dengan ilmu kedokteran namun bisa
>dijelaskan dengan ilmu yang lainnya, sebenarnya ilmu tersebut saling
>berkaitan namun manusia sendiri yang memisahkan sehingga timbul ilmu A, ilmu
>B, ilmu C dan sebagainya.
>
>Mungkin pada jaman dahulu kalau dikatakan orang bisa menghilang dan
>dijelaskan dengan ilmu kedokteran adalah hal yang mustahil, sebenarnya itu
>karena ilmu pengetahuan sekarang belum mampu untuk menjelaskan  keadaan yang
>terjadi, namun bila dilihat dari ilmu fisika modern hal itu bisa terjadi,
>karena kita sudah berbicara kecepatan cahaya, dimana masa atom atau partikel
>akan berubah bila sudah berbicara kecepatan cahaya.
>Saya ambil contoh mengenai Idhi (kesaktian) yang merupakan bagian dari
>Abinna.  Sang Buddha bisa menciptakan tubuh lebih dari satu bahkan satu juta
>bahkan lebih, sebagaimana kita ketahui kecepatan cahaya adalah 3X10E8 m/s,
>radius bumi hanya 6000km dan daya kesan mata pada manusia hanya 1/16 detik
>sehingga bila benda atau materi bergerak keposisi tertentu (katakan 20
>posisi yang pasti) dengan kecepatan cahaya, maka orang sekitar yang melihat
>akan ada 20 materi atau 20 benda, demikian pula yang dilakukan oleh guru
>Buddha.  Demikian pula idhi yang disebut menghilang, karena bergerak dengan
>kecepatan cahaya mata tidak mampu melihat pergerakan materi, demikian pula
>idhi yang lainnya hanya bisa dijelaskan bila kecepatan cahaya sudah
>memungkinkan.
>
>Adakah yang lebih cepat dari kecepatan cahaya? Jawabannya ADA.  Yaitu
>pikiran, itu yang disebut guru Buddha adalah Jhana. Sehingga orang yang
>memiliki Jhana akan memiliki kesaktian, sebenarnya itu bisa dijelaskan.
>
>Demikian pula mengenai kelahiran pangeran Sidharta, sebagaimana di Sutta
>ditulis bahwa untuk kelahiran seorang calon Buddha, tempat tersebut haruslah
>tempat khusus, dimana harus memiliki energi yang besar, pusat dari segala
>kesimbangan bumi, banyak terdapat makhluk suci, banyak dewa, dan sebagainya
>dan sebagainya, itu disebut Jambudvipa.  Sehingga bila dijelaskan secara
>ilmu pengetahuan hal itu mungkin terjadi, dimana waktu jaman guru Buddha pun
>guru Buddha pernah membuat tumbuhnya pohon dalam sekejab dengan biji yang
>ditanam dan disiram ketika banyak orang agar disuruh membuktikan bahwa
>kesaktian itu ada. Demikian pula halnya dengan tumbuhnya bunga teratai
>diatas tanah hal itu mungkin saja terjadi karena si bayi tersebut bukanlah
>manusia biasa beliau adalah Bodhisatva besar bahkan sangat besar waktu
>disurga Tusita, dimana beliau juga sering berkhotbah di surga sebelum turun
>ke alam manusia.  Disutta juga dikatakan bahwa "Ada makhluk yang terlahir
>bukan atas dasar dorongan karma, namun karena belas kasihnya pada dunia,
>siapakah dia oh para bhikkhu, dia adalah Tathagata".
>
>Janganlah kita menilai sesuatu berdasarkan bahwa hal ini tidak sesuai dengan
>ilmu dalam satu pandang saja, karena masih banyak ilmu yang sebenarnya
>merupakan satu kesatuan dari ilmu yang sebenarnya.
>
>Semoga bermanfaat,
>
>Salam Metta selalu,
>Akwang
>
>
>
>-----Original Message-----
>From: MABINDO@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
>Jimmy Lominto
>Sent: Tuesday, April 19, 2005 7:08 PM
>To: dharmajala@yahoogroups.com
>Subject: [MABINDO] Kelahiran Buddha mitos atau manipulasi?
>
>
>
> 
>
>Kelahiran Buddha - mitos atau manipulasi?
>
>Oleh Biku Mettanando
>
>Diterjemahkan oleh Nie Nie Hsu dan diedit oleh Jimmy Lominto
>
>Dipublikasikan pada tanggal 2 Juni 2004
>
>Catatan-catatan sektarian yang saling bertentangan mengenai hari yang ajaib
>itu membuat sulit untuk memisahkan fakta dari fiksi.
>
>     
>Kebanyakan Buddhis di dunia  akrab dengan mitos kelahiran Buddha yang ajaib:
>Beliau dikatakan merupakan putra tunggal Ratu Maya dan Raja Suddodhana dari
>Kapilavatthu. Banyak Buddhis modern tidak percaya mitos seputar kelahiran
>itu, sementara beberapa fundamentalis  menelan cerita itu mentah-mentah.
>
>Cerita mengisahkan bahwa Ratu Maya melahirkan bayinya ketika sedang berjalan
>di Taman Lumbini yang  terletak antara kota Devadhaha dan Kapilavatthu di
>India. Saat dia sedang mengalami rasa sakit melahirkan, sebatang dahan pohon
>Sala membungkuk ke bawah  menyambut tangannya. Dengan tangan kanan memegang
>dahan pohon yang terulur, dia lahirkan bayinya dalam posisi berdiri. Bayi
>bodhisatwa itu keluar dari rahimnya, diterima oleh para dewa Brahma sebelum
>berpindah ke tangan dayang-dayang Ratu Maya.
>
>Lalu keajaiban ini terjadi: bayi itu mengayunkan tujuh langkah di tanah dan
>di setiap langkah, mekarlah sekuntum teratai menerima kakinya. Akhirnya,
>pada teratai ketujuh (dalam beberapa versi), bayi itu nampak seperti anak
>kecil dan berkata: "Akulah yang terbaik di dunia ini. Ini adalah kelahiranku
>yang terakhir."  
>
>Kelahiran Buddha yang ajaib itu telah membuat Buddhis bertanya-tanya selama
>ratusan tahun. Sementara beberapa Buddhis merasa puas meyakini mitos itu dan
>tidak berhasrat mencari interpretasi lebih jauh, yang lain merasa kisah itu
>membutuhkan interpretasi lebih lanjut.
>
>Majoritas Buddhis di negara-negara Theravada meyakini Buddha dilahirkan,
>mencapai penerangan, dan wafat pada hari yang sama-hari purnama di bulan
>Vesaka, yaitu bulan Mei atau Juni di kalender kita yang sekarang. Namun
>Buddhis dari tradisi Mahayana tidak meyakini kepercayaan ini dan tidak
>merayakan hari trisuci Waisak.
>
>Tipitaka tidak mengatakan apa-apa tentang waktu kelahiran dan pencerahan
>Buddha. Hanya ada satu sutra yang menjelaskan Buddha wafat setelah retret
>musim hujan terakhir Beliau (sekitar bulan November-Februari). Sebenarnya,
>legenda yang mengatakan Buddha lahir, mencapai pencerahan, dan wafat pada
>hari yang sama dibuat di Sri Lanka beberapa waktu setelah agama Buddha
>menjadi agama yang mapan di negara itu. Sementara mitos itu tidak mempunyai
>referensi kanonikal untuk mendukungnya, perayaan itu kemudian disebarluaskan
>ke negara-negara Theravada lain di Asia Tenggara dan berlanjut hingga ke
>sekarang. 
>
>Buddhis modern tidak dapat menerima kelahiran ajaib Buddha seperti yang
>digambarkan dalam kitab suci. Orang bertanya-tanya apakah ada penjelasan
>yang masuk akal untuk asal mula kisah ini.
>
>Apakah itu hanya kabar angin,  versi desas-desus yang diturunkan dari mulut
>ke mulut atau sebuah dongeng yang diplot dengan sangat baik untuk
>menginspirasi keyakinan Buddhis? Beberapa pemikir telah mengembangkan
>pendapat yang berbeda mengenai keajaiban ini.
>
>Kajilah dua gambar dalam keajaiban kelahiran Buddha. Pertama, bunga teratai.
>Dan yang kedua, tujuh langkah yang dihubungkan dengan perkembangan
>Bodhisatwa. Teratai adalah simbol pencerahan dalam mitologi Buddhis dan
>dibandingkan dengan insan-insan tercerahkan atau dalam beberapa kesempatan,
>tubuh dari ajaran Buddhis.
>
> Angka tujuh sulit diinterpretasikan karena angka ini bisa menunjuk pada
>banyak kelompok doktrin dalam Tipitaka. Contoh, ada tujuh faktor yang
>kondusif untuk mencapai pencerahan (disebut tujuh bojjhanga). Dan Buddha
>mengunjungi tujuh negara di India kuno selama misi Beliau. Tapi, belum tentu
>ada satu pun dari "tujuh" ini yang berkaitan dengan proklamasi dari bayi
>bodhisatwa tersebut.
>
>Namun interpretasi lain yang mungkin adalah tujuh langkah tersebut sama
>sekali tidak ada kaitannya dengan doktrin Buddha. Secara historis, Buddha
>bukanlah pemimpin agama terpenting di jaman-Nya. 
>
>Pada saat Buddha mencapai pencerahan, sudah ada enam pemimpin spiritual
>lainnya; nama mereka sering dihubungkan dengan aphorisme dan "Kitab Disiplin
>Monastik". Jadi, Beliau adalah guru yang ke tujuh, seperti yang dinyatakan
>dalam Tipitaka. Barangkali inilah interpretasi yang paling sesuai untuk
>tujuh langkah tersebut. Menaruh gambar-gambar itu bersama ke dalam keajaiban
>kelahiran Buddha, dapat kita lihat hubungan antara bodhisatwa dan guru-guru
>lain yang merupakan rekan sejaman-Nya. Mitos itu menghantarkan pesan yang
>jelas kepada rakyat India tentang siapakah Buddha saat dibandingkan dengan
>orang-orang di dunia dan keenam guru tersebut; Buddha adalah manusia
>terunggul di Bumi dan telah melampaui ajaran enam pemimpin spiritual lain
>yang sejaman dengan Beliau.
>
>Kemungkinan besar, mitos itu muncul dalam komunitas Buddhis tak lama setelah
>Buddha wafat. Mitos itu berfungsi sebagai propaganda untuk ajaran Buddha
>dalam hubungannya dengan enam aliran petapa yang eksis di India 2,500 tahun
>silam. Hanya satu dari mereka yang bertahan hingga ke masa modern, yaitu
>Jainisme.
>
>Apakah yang sesungguhnya terjadi pada saat kelahiran bayi bodhisatwa?
>Sederhana saja: Ia dilahirkan secara normal seperti bayi-bayi lain pada
>jamannya. Kesimpulannya, tidak ada alasan-alasan yang cukup kuat untuk
>menerima mitos ini secara harafiah.
>
>Biku Mettanando adalah seorang Biku Thai dan mantan dokter. Beliau belajar
>di universitas Chulalongkorn, Oxford, Harvard dan menerima gelar PhD dari
>Hamburg. Beliau juga adalah penasihat khusus urusan Buddhis untuk Sekretaris
>Jendral Konferensi Agama Dunia untuk Perdamaian. 
>
>
>
>
>
>
>** Kunjungi juga website global Mabindo di www.mabindo.org ** 
>Yahoo! Groups Links
>
>
>
> 
>
>
>
>
>  
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Would you Help a Child in need?
It is easier than you think.
Click Here to meet a Child you can help.
http://us.click.yahoo.com/0Z9NuA/I_qJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

** Kunjungi juga website global Mabindo di www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke