masalahnya ukuran kebenarannya itu apa? perasaan, pikiran, hati or apa..?? 
jelas ukuran kebenaran dalam islam itu al-qur'an dan hadist. spt yg kita tahu, 
apapun yg menyangkut ibadah dalam islam, kadang tidak masuk logika dan tidak 
perlu logika untuk dipertanyakan dalam ibadah yg sifatnya wajib or sunnah. (spt 
sholat jumprat jumprit, wudhu, puasa, lempar jumroh, dlsbnya). namun..syarat 
diterimanya ibadah adalah atas dasar akidah yg benar yaitu  ikhlas karena Allah 
dan mencontoh Rasulullah.
   
  sedangkan melakukan sesuatu yg dianggap baik diluar ibadah,  biasanya tidak 
bertentangan dengan fitrah manusia, tidak menyulitkan, dan untuk kebaikan 
manusia itu sendiri. dan spt yg kita ketahui, bahwa Rasul tidak pernah mau 
menyulitkan umatnya dan Rasul tidak pernah meminta para sahabatnya untuk 
melakukan hal2 yg demikian tuch..or..aku belum pernah baca kali ya..*_^ karena 
setahuku, yg diajarkan oleh Rasul adalah memakan makanan yg halal dan thoyib 
(halal dan baik), yg jadi pertanyaannya adalah..meminum air bekas perasan baju 
itu memang halal, namun..apakah itu baik??? makan rambut or makan batu juga 
halal, tapi apakah itu baik?? karena ajaran islam adalah tidak ada yg 
bertentangan dgn fitrah manusia dan selalu terkait dengan akidah yg benar yaitu 
ikhlas karena Allah dan mencontoh Rasulullah, sedang untuk makanan dan pakaian 
adalah halal dan baik. masalahnya adalah melakukan hal2 tsb apakah mencontoh 
Rasul?? dan apakah yg dimakan dan dipakai itu baik?? sedangkan ukuran
 halal dan baikpun sudah diatur dalam aturan islam:) jelas..minum air perasan 
baju itu nda baik walaupun halal:) dan menyimpan benda2 orang sholeh itu juga 
halal, but..apakah ada manfaatnya or apakah baik??kalau ada manfaatnya silahkan 
simpan, namun yg jadi pertanyaannya adalah..apakah kamu yakin..suatu saat nda 
akan jatuh pada satu kesyirikan????or ketergantungan oleh benda2 tsb??? ^_^
   
  hmm..apa kamu pernah baca riwayat ttg marahnya Rasulullah saat beliau masuk 
dalam majelis, kemudian para sahabat berdiri untuk menghormatinya??yg kemudian 
Rasul berkata "janganlah kalian bertingkah laku spt orang2 nasrani, yg memujiku 
secara berlebihan, spt mereka mengagungkan isa ibn maryam" dan meminta para 
sahabat untuk duduk kembali.
   
  lho..tidak ada yg mengatakan kalau memuji Rasulullah itu salah:) wong..kita 
diminta untuk bershalawat kepadanya koq???yg salah itu adalah..kamu 
membandingkan memuji Rasulullah dgn gaya anak2 muda sekarang yg memuji idolanya 
secara berlebihan *_^ hmm..memang siapa yg bilang goyang ngebor inul itu 
baik??or berteriak histeris pada saat melihat britney spears itu benar???jelas 
aja nda nyambung dan terlihat sekali perbedaan baik dan buruknya, karena yg 
satu tanpa dipuja puji pun sudah baik dan mulia koq?:) sedangkan yg 
satunya..hanya orang2 yg nda beres pikirannya aja yg mengatakan itu baik:)
   
  jadi..kamu salah menempatkan 2 bandingan yg jelas sudah baik dengan yg jelas 
buruk (yg ini penilaian khusus bagi orang yg masih waras:)
   
  oke back to topic.
   
  apakah boleh menyimpan baju, rambut, air bekas wudhu atau meminum air bekas 
perasaan baju orang2 sholeh??hehehe tergantung orangnya?? kalau doyan minum air 
perasaan baju orang sholeh..ya silahkan aja diminum:) kalau aku mah..lebih suka 
minum milkshake:) or kalau ada yg suka menyimpan baju, rambut or air bekas 
wudhu orang sholeh, ya..silahkan aja disimpan:) namun akan timbul pertanyaan 
dibenakku or dibenak orang2 yg berpikiran simple, apakah menyimpan benda2 tsb 
itu ada manfaatnya kah?? ada baiknya kah? dan akan timbul pertanyaan lain yg 
menyangkut dengan hati, yaitu apakah yakin..dengan menyimpan benda2 tsb, bisa 
terlepas dari kesyirikan or ketergantungan?? hanya orang2 yg sombong aja yg 
merasa yakin dirinya nda akan terjatuh pada kesyirikan karena hatinya sudah 
terpaut oleh benda2 orang yg dianggap sholeh or dicintainya:)
   
  hmm..kalau aku menyangkut pautkan dengan habaib, karena memang banyak sekali 
umat muslim yg senang banget minum or makan, makanan bekasnya para habaib dan 
diyakini membawa keberkahan. is okelah..kalau menghabiskan makanan or minuman 
sisanya para habaib, karena akupun selalu jadi tempat sampahnya untuk habisin 
makanan sisa anakku kalau lagi malas makan, karena Rasul mengajarkan kita agar 
tidak menyisahkan makanan, karena kita tidak tahu dimana letak yg pas 
keberkahan pada makanan tsb, diawalkah, diakhirkah or ditengahkan pada makanan 
itu:) 
   
  namun..apakah tidak berlebihan bila sudah menjilati tangan bekas habaib 
makan?? or apakah tidak berlebihan bila air bekas perasan baju orang sholeh itu 
diminum? kalau aku mah..biar terlihat orang itu "sholeh banget", tapi kalau 
disuruh untuk jilatin or minum air bekas perasan bajunya sich..sorry dory 
strowberry dech..*_^ strowberry mangga apel, sorry enggak level..^_^ hehehe
   
  wong Rasul aja nda pernah dijilatin tangannya oleh sahabat koq?tapi Rasul 
memang suka jilatin tangannya sendiri sehabis makan:) tapi..kalau ada yg suka 
jilatin tangan habaib or minum air perasaan bekas baju orang sholeh, 
ya..silahkan aja, toch..pake mulut masing2 koq?:)
   
  terbayang olehku, Rasul aja marah besar pada saat para sahabat sekedar 
berdiri untuk menyambutnya, apalagi kalau Rasul melihat air perasan bajunya 
diminum??:)
   
  hmm..aku pernah dengar ceramahnya ustadz ahli hadist yaitu Ust.Abdul Hakim 
Abdat yg menceritakan, ada seorang sahabat yg sedang berjalan dan tiba2 bersin 
lalu ia bershalawat untuk Rasul, dan ditegur oleh sahabat yg lain "kamipun 
selalu bershalawat untuk Rasul karena kecintaan kami kepadanya, namun Rasul 
mencontohkan pada saat bersin adalah mengucapkah tahmid dan bukan shalawat 
kepadanya"
   
  jadi..tolong bandingkan sesuatu dgn yg sebanding dong??berdiri menyambut 
kedatangan Rasul karena sangat menghormatinya aja dimarah oleh Rasul, or bersin 
dengan mengucap sesuatu yg baik aja ditegur oleh sahabat, hanya karena tidak 
dicontohkan Rasul, mosok mau membandingkan bentuk kehormatan dan kecintaan pada 
Rasul or orang2 sholeh dengan bentuk kengawuran orang2 fasik yg mengidolakan 
britney spears dan inul sich?? yg enggak2 aja..#_*
   
  jadi ingat ungkapan seorang ulama yg kira2 begini bunyinya "jawaban yg benar 
adalah menunjukkan kecerdasan dan pertanyaan yg benar adalah menunjukkan 
kebijakan"
   
  afwan..yg benar dari Allah yg salah dariku pribadi
   
   
  salam
  hana
   
  

anshor muhammad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Saya pernah baca juga di siroh nabawiyah ibnu hisyam terjemahan 
munawar kholil (4 jilid) hal-hal tersebut juga dituliskan. Saya pikir bukan 
sesuatu yang nggak-nggak. Pernah juga ngikutin kajian kitab Bukhori (meski saya 
cuma pendengar setia) saat itu juga membahas masalah tersebut. Kalo nggak salah 
itu yang disebut dengan tabbaruk-kan. Dan saya pikir hal itu bukan 
mengaggungkan, karena kaum yahudi dan Nasrani menjadikan orang2 sholeh/nabi 
sebagai tuhan, sedang perbuatan itu nggak sampai seperti itu. Bahkan jika kita 
memuji beliau setinggi apapun nggak akan bisa menyamai pujian Alloh kepada 
Rosululloh. Terus kok mengarahkannya ke para habaib? Kalo para habaib itu orang 
sholeh gimana? Menyimpan rambut, baju dari Rosululloh atau orang sholeh, 
kemudian menjadi sebuah kebanggaan apakah itu salah? jangan disamakan dengan 
menyimpan jimat dong. Lihat saja anak muda sekarang yang moderat, kalo 
kedatangan Rocker seperti Sepultura, atau Britney spears yang orang sholeh
 bukan, orang baik nggak mesti, pada histeris semua...terus berebut accecories 
atau tanda tangan atau foto bareng............apa itu nggak berlebihan? Atau 
orang memuja inul dengan goyang ngebornya, yang kalo diprotes dengan dalil 
agama begitu dibela mati-matian...terus dikata sok agamislah, fanatik, 
fundamentalis, ekstrimis,.............teroris.(yang belakangan ini nggak sih!!) 
Terus apa yang salah dengan orang yang begitu histeris dengan kecintaanya 
kepada Rosululloh sholallohu alaihi wasalam?
  ----- Original Message ----
From: suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]>
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, November 1, 2006 2:31:20 PM
Subject: [media-dakwah] Re: Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?

        walah..itu hadist shahih bukhari yg mana tuch?? rasanya aku baru 
dengar tuch..ada dihadist bukhari yg menceritakan ttg khasiat air 
bekas wudhu nabi, rambut nabi, perasan air bekas baju nabi, dlsbnya.

yg jelas ah..tulis riwayat hadistnya, enggak2 aja..aku yakin kalau 
seandainya Rasul masih hidup, beliau nda akan rela or membiarkan air 
bekas perasan bajunya diminum sama umatnya or rambutnya dijadikan 
jimat *_^

wong..jangankan barang2 bekas yg dipake oleh beliau untuk 
dikeramatkan. . wujud beliau semasa hidup aja, nda rela beliau 
dikultuskan, apalagi hanya sekedar rambut, bekas wudhu or perasaan 
bajunya *_* 

hmm..seingatku di hadist bukhari, Rasul pernah bersabda "janganlah 
kalian bertingkah seperti orang2 nasrani yg mengagungkan diriku, spt 
mereka mengagungkan isa ibn maryam."

kebayang sama aku..fisik dirinya secara utuh saja beliau nda rela 
untuk "diagungkan" secara berlebihan, walah..apalagi hanya sekedar 
perasaan bajunya..#?! !#?

bang ridwan yg benar ah..jangan suka ngegosip dan ngelantur 
sembarangan, tar..kalau ada orang rebutan bekas wudhu, rambut or 
perasaan air bekas baju para habbib.., kamu tanggung jawab lho..??!

hareee geneee..masih ada orang yg doyan minum perasaan air bekas baju 
or nyimpan rambut jadi jimat???? ngaku intelek, but kelakuan spt 
orang jaman batu aza *_^

salam
hana

--- In media-dakwah@ yahoogroups. com, "Teguh, Imanullah \(PSU\)" 
<Teguh.Imanullah@ ...> wrote:
>
> Assalamu'alaikum pak Ridwan
> 
> Untuk tujuan keilmuan, alhamdulillah kami lihat hadits Ibnu Hibban 
dan
> sunan Imam Tirmidzi bisa ditampilkan isinya bahkan dilengkapi dengan
> nomer haditsnya begitu pula hadits riwayat Ibnu Abbas ra yang 
berasal
> dari kitab Mazmu' zawaid dan Fathul Bari al masyhur, tetapi tentang
> rebutan bekas air wudhu, keringat Rosul untuk obat dan rambut Rosul
> tidak dituliskan isi dan nomer haditsnya untuk kami periksa kepada 
kitab
> aslinya.
> Oleh karena itu mohon disampaikan kepada saudara Munzir Almusawa 
sebagai
> kontributor artikel tersebut untuk melengkapi isi hadits tentang:
> - Para shahabat berebutan bekas air wudhu. (shahih Bukhari)
> - Para shahabat menjadikan perasan dari baju Nabi sebagai obat. 
(shahih
> Bukhari)
> - Para shahabat memuliakan rambut Nabi (dalam bentuk apa?). (shahih
> Bukhari)
> - Para shahabat berebutan rambut Nabi saat beliau cukur rambut. 
(shahih
> Bukhari)
> Hal ini kami tanyakan agar menjadi jelas untuk kita periksa kembali
> kepada sumbernya dan apakah memang semangat mengikuti sunnah rosul 
itu
> termasuk sampai berkaitan kepada fisik nabi sholallahu 'alaihi 
wasalam.
> Yang saya tahu selama ini adalah semangat agar beribadah sesuai atau
> sama persis dengan sunnah Rosul tanpa harus menambah-nambahi apalagi
> mengurangi.
> Mohon disebutkan juga di kitab hadits mana (Shahih Bukhari yang asli
> atau yang terjemah) dan pada bab apa dan halaman berapa hadits-
hadits
> yang berbicara tentang hal yang disebutkan di atas.
> Maaf bagi kami isi dan sanad haditsnya sangat penting dalam menimba 
ilmu
> agama yang hanif ini.
> Dan mohon maaf jika merepotkan saya juga akan mencoba menelurusi
> hadits-hadits tersebut jika kontributor tidak mampu menampilkan 
matan
> dan sanadnya.
> 
> Terima kasih sebelumnya
> Teguh Imanullah
> 
> 
> ____________ _________ _________ __
> 
> From: media-dakwah@ yahoogroups. com [mailto:media-
[EMAIL PROTECTED] com]
> On Behalf Of Ridwan
> Sent: Wednesday, November 01, 2006 12:44 AM
> To: Kel-Is; Ke-Se; majelismuda@ yahoogroups. com; 
[EMAIL PROTECTED] .com;
> 'Media Dakwah'; cahayanabawiy@ yahoogroups. com; dis-hub;
> [EMAIL PROTECTED] com
> Subject: [media-dakwah] Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?
> 
> 
> 
> sumber :
> http://www.majelisr asulullah. org/index. php?
option=com_content& task=view&
> id=76&Itemid= 1
> <http://www.majelisr asulullah. org/index. php?
option=com_content& task=view
> &id=76&Itemid= 1> 
> 
> Kontributor: Munzir Almusawa 
> Saturday, 28 October 2006 
> Mengagungkan Ulama Apakah Syirik ?
> 
> Alam semesta dan segala isinya tiada henti bertasbih siang dan malam
> kehadirat Nya yang Maha Tunggal dalam keluhuran, Tunggal dalam
> keabadian, Tunggal dalam kesucian, Tunggal dalam Kesempurnaan, 
Tunggal
> dalam Kekuasaan di Hamparan Angkasa Raya dan Penguasa Kekal pada 
seluruh
> Alam, Dicipta Nya Jagad Raya dari ketiadaan, dijadikan Nya keturunan
> Adam as termuliakan sebagai Khalifah dimuka bumi, mereka termuliakan
> dengan ilmu, Adam as melebihi malaikat karena ia diberi Ilmu oleh 
Allah
> swt yang tak diketahui oleh para malaikat, maka diperintahkanlah 
para
> malaikat bersujud kepada Adam as karena ia lebih berilmu dari para
> malaikat, walaupun malaikat tercipta dari cahaya dan Adam as 
hanyalah
> dari tanah Lumpur, sebagaimana dijelaskan dalam QS Albaqarah 30-34.
> 
> Fahamlah kita bahwa ilmu lah yang membuat para malaikat yang 
tercipta
> dari cahaya harus tunduk bersujud dan mengagungkan Adam as yang 
tercipta
> dari tanah Lumpur, sebatas sini kita sudah jelas bahwa pengagungan 
untuk
> para ulama adalah merupakan perintah Allah swt. Allah swt 
berfirman :
> "BILA KALIAN BERSYUKUR MAKA NISCAYA KUTAMBAHKAN NIKMAT ATAS KALIAN, 
DAN
> BILA KALIAN INGKARI NIKMATKU MAKA SUNGGUH SIKSA KU SANGAT PEDIH" (QS
> Ibrahim 7), fahamlah kita bahwa bersyukur merupakan kewajiban bagi 
kita,
> dan tidak bersyukur adalah berhadapan dengan siksa Nya yang pedih. 
> 
> Sebagaimana kita ketahui bahwa seluruh kenikmatan yang datang kepada
> kita mestilah melalui perantara, misalnya harta, makanan, minuman 
dll,
> mestilah lewat Makhluk Nya, tidak langsung dari Nya tanpa perantara,
> kita menemukan sebuah hadits mulia, dimana Rasul saw bersabda :
> "Belumlah seseorang (dianggap) bersyukur kepada Allah bila ia tak
> bersyukur kepada orang (yang berjasa padanya)" (Shahih Ibn Hibban 
hadits
> no.3407, Sunan Imam Tirmidzi hadits no.1954 dengan sanad hasan 
shahih,
> sunan Imam Abu Dawud hadits no.4811). Jelaslah dari hadits ini bila
> seseorang misalnya mendapat hadiah, rizki, uang, atau lainnya, lalu 
ia
> bersyukur kepada Allah, ternyata belumlah sempurna syukurnya itu 
sebelum
> ia berterimakasih kepada sang perantara kenikmatan Allah swt.
> 
> Kita dituntut untuk bersyukur atas segala kenikmatan, dengan cara
> bersyukur kepada Allah swt dan berterimakasih kepada perantara
> kenikmatan Nya itu, sebagaimana kita memahami bahwa sebesar apapun
> ibadah kita tetap belumlah kita dimuliakan Allah swt sebelum kita
> berbakti kepada kedua orang tua, karena ayah dan ibu kita adalah
> perantara atas kehidupan kita. Namun adapulan kenikmatan yang bukan
> hanya sekedar makan, minum, harta, dll, ada kenikmatan yang jauh 
lebih
> luhur, yaitu kenikmatan ibadah, kenikmatan dzikir, yang bila sedang
> melimpah kenikmatan-kenikmat an ini kepada kita maka akan runtuhlah
> seluruh kenikmatan duniawi kita, runtuh seluruh kesedihan dan 
kesempitan
> kita, semuanya sirna dan tak terasa saat kita tenggelam dalam satu 
dua
> kejap bersama cahaya khusyu didalam sujud, atau bibir yang bergetar
> menyebut Nama Nya dengan ledzat, atau airmata yang mengalir dalam
> kerinduan pada perjumpaan dengan Yang Maha Indah..
> 
> Wahai saudaraku, kenikmatan yang sangat agung ini berkesinambungan
> dengan kenikmatan yang abadi kelak, dan wajib pula disyukuri, yang 
bila
> kita mensyukurinya maka Allah akan menambahnya, dan bila kita tak
> menyukurinya maka kita dihadapkan pada siksa Nya yang pedih. 
Ingatlah
> hadits diatas, bahwa setiap kenikmatan itu ada perantaranya, 
demikian
> pula kenikmatan-kenikmat an batin diatas, perantaranya adalah para 
ulama
> yang mengajarkan kita shalat, puasa, zakat, dzikir, kemuliaan Allah,
> keagungan Allah dll yang dengan itulah kita akan sampai kepada 
sorga.
> Adakah jasa yang lebih besar pada kita selain jasa guru-guru kita 
yang
> membimbing kita kepada Keridhoan Nya?, maka wajiblah kita 
mengagungkan
> para ulama dan guru-guru kita, itulah bukti akan bakti kita pada 
mereka,
> dan itu merupakan tanda sempurnanya syukur kita kepada Allah..
> 
> Sebagaimana Ibn Abbas ra yang memuliakan gurunya, yaitu Zeyd bin 
Tsabit
> ra, ia berjalan kaki seraya menuntun kuda Zeyd bin tsabit ra, maka 
Zeyd
> ra melarangnya dan Ibn Abbas ra berkata : "Beginilah kita diperintah
> untuk memuliakan ulama-ulama kita", maka turunlah Zeyd bin tsabit ra
> seraya mengambil tangan kanan Ibn Abbas ra dan menciumnya seraya 
berkata
> : "beginilah kita diperintah memuliakan Ahlulbait yang melihatnya"
> (Faidhul Qadir juz 3 hal.253), bahkan telah berkata sayyidina Ali 
kw :
> "aku adalah budak bagi yang mengajariku satu huruf", sebagaimana 
hadits
> Rasul saw : "barangsiapa yang mengajari seorang hamba sebuah ayat 
dari
> kitabullah maka ia adalah Tuan baginya, maka sepantasnya ia tak
> menghinakannya dan meremehkannya" (Majmu' zawaid Juz 1 hal 128, 
Fathul
> Bari Almasyhur juz 8 hal 248), demikian Rasul saw memerintahkan
> penghargaan kepada guru-guru kita, demikian pula para sahabat 
memuliakan
> guru-guru mereka, maka berbakti kepada guru merupakan tanda syukur 
kita
> atas kenikmatan akhirat, kenikmatan shalat, puasa, zakat dll yang
> dinantikan oleh kebahagiaan nan Abadi.
> 
> Sampailah kita kepada puncak pemahaman bahwa berbakti kepada 
Sayyidina
> Muhammad saw, sebagai Guru dari semua guru yang membimbing kepada
> keluhuran, merupakan tanda sempurnanya syukur kita kepada Allah 
swt, dan
> Bakti kepada sang Nabi saw, memuliakannya, mengagungkannya,
> mencintainya, merupakan tanda syukur dan terimakasih kita kepada
> jasa-jasa beliau saw, yang dengan itulah sempurnanya syukur kita 
kepada
> Allah swt, wahai saudaraku, ketahuilah bahwa Sang Nabi saw adalah 
yang
> menjaga dan menaungi kita dari musibah api neraka kelak, demikian 
Allah
> menjelaskan kepada kita tentang Nabi Nya saw ini, Allah swt 
berfirman :
> "TELAH DATANG PADA KALIAN SEORANG RASUL DARI KELOMPOK KALIAN, SANGAT
> BERAT BAGINYA APA-APA YANG MENIMPA KALIAN, SANGAT MENJAGA KALIAN, 
DAN
> KEPADA ORANG-ORANG MUKMIN SANGAT BERLEMAH LEMBUT" (QS Attaubah 128).
> Alangkah agungnya manusia yang satu ini, bagaimana Allah swt
> membanggakan hamba Nya Muhammad saw sebagai hamba yang menjadi 
pelindung
> bagi hamba-hamba Nya yang lain. Kini kita temukan puncak dari
> kesempurnaan syukur kita atas kenikmatan Islam dan Iman, bukan hanya
> cukup bersyukur kepada Allah swt semata, namun berbakti kepada Nabi 
kita
> Muhammad saw lah penyempurna syukur kita, sebagaimana kesaksian 
tauhid
> kita pun tak sempurna sebelum kesaksian Muhammad saw sebagai Rasul 
Allah
> swt.
> 
> Maka timbul pertanyaan dihati kita, bagaimana dengan kelompok yang
> mengenyampingkan atau bahkan mengatakan musyrik bila kita memuliakan
> Nabi Muhammad saw??, bukankah ini ajaran Iblis yang memang tak mau 
sujud
> pada Adam as yang diberi kelebihan ilmu oleh Allah swt??, sedangkan 
Nabi
> saw bukanlah saja makhluk yang paling berilmu dari seluruh makhluk 
Nya
> Allah swt, namun beliau saw adalah guru besar kita yang membimbing 
kita
> kepada Iman dan islam, barangkali kelompok ini sebentar lagi akan
> mengatakan bahwa syahadat itu musyrik pula bila menyebut nama 
Muhammad
> saw. Mereka ini durhaka terhadap sang Nabi saw, bagaimana pendapat 
anda
> bila ada seorang anak yang menolak menghormati ibunya?, mengharamkan
> penghormatan pada ibu dan ayahnya karena dianggap syirik?, bukankah 
ini
> anak yang durhaka?, naudzubillah dari durhaka yang 1000X lebih besar
> dari durhaka pada ayah dan ibu, yaitu durhaka pada Rasulullah saw, 
para
> sahabat radhiyallahu' anhum berebutan air bekas wudhu beliau saw 
(shahih
> Bukhari) para sahabat menjadikan air bekas perasan dari baju beliau 
saw
> sebagai obat (shahih Bukhari), para sahabat memuliakan sehelai 
rambut
> beliau saw setelah beliau wafat (shahih bukhari), para sahabat 
berebutan
> rambut beliau saw saat beliau saw dicukur rambutnya saw (shahih
> bukhari), apakah ini semua musyrik dan kultus?, sungguh.. manakah 
yang
> lebih kita ikuti dan panut selain para sahabat radhiyallahu' anhum?,
> siapakah yang lebih memahami tauhid selain mereka?, adakah
> makhluk-makhluk sempalan di akhir zaman ini merasa mereka lebih tahu
> kesucian tauhid daripada sahabat radhiyallahu 'anhum?
> 
> Semoga Allah segera mengulurkan hidayah Nya untuk saudara-saudara 
kita
> muslimin yang masih buta dari kemuliaan syukur ini. amiiin...
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



         






        
---------------------------------
Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke