Wa'alaikum salam wr wb,
Kalau kita kaji dalam Al Qur'an, kita akan dapati
bahwa kita diperintahkan mengaku sebagai Muslim,
Mukmin, atau Muttaqin.

"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad
yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia
sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu
Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian
orang-orang muslim dari dahulu..." [Al Hajj:78]

"(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang
berserah diri." [Az Zukhruf:69]
 
"Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." [Al
An'am:163]

Ayat di atas jelas bahwa kita harus mengaku sebagai
Muslim. 

Muslim itu lebih baik ketimbang kata terdahulu sebab
tidak semua orang terdahulu itu Muslim. Ada juga yang
kafir seperti Abu Jahal dan Abu Lahab atau Fir'aun:

"Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam
neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah
terdahulu sebelum kamu" [Al A'raf:38]

"Maka telah Kami binasakan orang-orang yang lebih
besar kekuatannya dari mereka itu (musyrikin Mekah)
dan telah terdahulu (tersebut dalam Al Quran)
perumpamaan umat-umat masa dahulu." [Az Zukhruf:8]
 
Kita juga diperintahkan berjihad dengan jihad
sebesar-besarnya.

Artinya, pada saat kafir Harbi macam AS dan Israel
membantai ummat Islam di Iraq, Afghanistan, Palestina,
dan Lebanon, tidak sepantasnya kita diam.

"Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang)
itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di
belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad
dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan
mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi
berperang) dalam panas terik ini." Katakanlah: "Api
neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika
mereka mengetahui." [At Taubah:81]

Lihat ancaman Allah pada orang yang enggan berjihad
dengan neraka.

Nah jika kita benar-benar mengikuti Nabi, tentu kita
juga berjihad.

Nabi Ibrahim sampai dibakar Raja Namrudz karena
menyampaikan dakwah Islam. Nabi Muhammad dilempari
tahi dan batu hingga berdarah. Adakah sunnah Nabi itu
telah dilakukan oleh orang-orang yang merasa dirinya
lurus?

Ketika kaum kafir Quraisy mengiming-imingi Nabi dengan
tahta, wanita, dan kekayaan, Nabi berkata "Meski
rembulan ditaruh di tangan kananku dan matahari di
tangan kiriku, niscaya aku tak henti dalam berdakwah."

Nabi dan para sahabat berjihad mengusir orang-orang
kafir dari Mekkah dan Madinah.

Oleh karena itu hendaknya para ulama meminta agar
tentara-tentara kafir dari negara asing keluar dari
negaranya.

Para ulama Arab harus meminta Rajanya untuk mengusir
tentara AS dari tanah Arab sehingga AS tidak mampu
lagi membantai muslim di Iraq.

Seluruh ulama juga harus padu menyatakan jihad melawan
Israel yang membantai ummat Islam dan merebut masjidil
Aqsha

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah
orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan
Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka
berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada
jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar."
[Al Hujuraat:15]

Lihat bagaimana perintah jihad dijelaskan dalam surat
Al Hujuraat:15. Selurus apa pun aqidah seseorang, jika
tidak berani berjihad bukanlah orang-orang yang
beriman. Orang yang lurus aqidahnya pasti berjihad.
Jika tidak, maka berarti tidak lurus meski
mengaku-ngaku lurus.

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang
Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang
yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil
menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan
orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan." [At Taubah:16]

Hendaknya kita tidak termasuk golongan yang tafarruq
yang suka berpecah belah 

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)
Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah
akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." [Ali
Imron:103]

Ummat Islam juga dilarang merendahkan muslim yang lain
apalagi sampai mengkafirkan orang lain di luar
kelompoknya tanpa alasan jelas:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan
orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh
jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.
Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim." [Al
Hujuraat:11] 

Hendaknya kita tidak fanatik golongan ('Ashobiyyah)
sehingga tidak mau belajar dengan guru lain selain
dari kelompok kita. Karena sesungguhnya mukmin itu
bersaudara.
 
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.
Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat." [Al Hujuraat:10]

Saran saya karena mukmin itu bersaudara, kita dilarang
berpecah-belah dan dilarang fanatik golongan, maka
hendaknya jangan fanatik pada kelompoknya
masing-masing hingga menganggap remeh orang lain di
luar kelompoknya. Karena itu bertentangan dengan Al
Qur'an.

Bukalah wawasan. Belajarlah dari ummat Islam lainnya
sehingga wawasannya tidak picik dan sempit.

Wassalam

--- "Haryanto (PSDM)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu 'alaikum wr. wb.
> Saya tidak membelain mas Bambang
>  
> Tapi saya ingin meletakkan hal ini secara objektif,
> agar kita tidak fanatik dan taqlid kepada siapun
> juga.
>  
> 1.  Kalau kita semuanya mau jujur bahwa perintah
> menjadi SALAFY itu tidak ada yang jelas, semuanya
> hanya berupa indikasi dan penafsiran yang sifatnya
> ijtihadiyah. (atau maaf seperti dipaksakan).
>  
> Contohnya At Taubah. Ayat 100, itu bukan perintah
> untuk menjadi SALAFY tapi perintah untuk mengikuti
> Rasulullah dan Sahabat (muhajirin dan anshor), Kalau
> hal itu perintah menjadi SALAFY tentunya ayatnya
> akan dinyatakan secara tegas dan jelas semisal
> " Isyhaduu biannaa muslimuun" (Saksikanlah kami
> adalah muslim). 
> Tapi kita kan nggak pernah menemukan perintah
> "SAKSIKANLAH BAHWA KAMI SALAFY"
> Atau perintah "ITTAQULLAHA HAQQA TUQAATIHI"
> Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar2 taqwa)
> Adakah perintah yang setegas itu untuk untuk
> bermanhaj SALAFY, misalnya berbunyi "BERTAKWALAH
> KEPADA ALLAH dan BERMANHAJ SALAFLAH KALIAN"
>  
> Lalu dilanjutkan WA LAA TAMUUTUNNA ILLAA WA ANTUM
> MUSLIMUUN (perintah ini kan sangat tegas jelas tidak
> perlu penafsiran lagi yaitu bahwa Allah menyuruh
> kita menjadi MUSLIM)
>  
> belum lagi banyak sekali akhir ayat yang secara
> tegas menyatakan WA NAHNU LAHU MUSLIMUN (Dan kami
> adalah orang-orang Islam).
>  
> Adakah dalam Alqur'an yang menyatakan WA NAHNU LAHU
> SALAFIYUUN....? Atau dalam HADITS.
> Inilah yang saya maksud sebaiknya kita kembali
> kepada perintah yang JELAS dan TEGAS.
>  
>  
> 2. Kemudian surat Ali Imran ayat 110, ini adalah
> perintah untuk beramar ma'ruf nahi munkar dan
> beriman kepada Allah SWT. Bukan perintah untuk
> bermanhaj SALAF.
>  
> 3. Berkaitan dengan hadits2 yang mengindisikan
> SALAF, contohnya "Sebaik2 manusia adalah kurunku,
> kemudian setelah mereka, kemudian setelah mereka..."
> Hadits ini khabar atau perintah. Kalau kabar maka
> hadits ini adalah pujian kepada generasi terbaik.
> Hadits ini jelas2 berupa kabar. Sebab jika kita
> kaitkan dengan ayat lainnya maka yang paling mulia
> adalah yang paling taqwa (INNA AKRAMAKUM 'INDALLAHI
> ATQAAKUM). Mereka tidak dibatasi ZAMAN dan WAKTU.
>  
> Contohnya IMAM MAHDI meskipun lahir di akhir zaman.
> Beliau adalah orang yang sangat bertaqwa.
>  
> Kalau setiap khabar dijadikan dalil untuk membuat
> sebuah MANHAJ. Maka kita akan temukan banyak sekali
> MANHAJ. (Ini tidak masalah, selama hal ini tidak
> dipaksakan kepada orang lain). Atau dijadikan
> tanda/simbol merekalah satu2nya kelompok yang
> selamat/yang ditolong (FIRQATUN NAJIYAH/THAIFAH
> MANSHURAH). 
>  
> Contohnya dalam Alqur'an banyak sekali kita temukan
> khabar tentang para Nabi dan Rasul. Lalu kemudian
> kita buat namanya MANHAJ RUSULI (Pengikut 25 Nabi
> dan Rasul).
>  
> Dalam Alqur'an dan hadits banyak kita temukan pujian
> terhadap SAHABAT, lalu kita buat MANHAJ ASHABI
> Atau banyak juga pujian terhadap JIBRIL lalu kita
> bentuk MANHAJ JIBRILI dst.
>  
>  
> 4. Kemudian pernyataan Syaikh ALbani Rahimahullah,
> kenapa kita butuh simbol ini, alasannya karena
> banyaknya aliran sesat pada zaman ini? (Silahkan
> baca buku Biografi Syaikh ALbani)
>  
> Pertanyaannya adalah apakah pada zaman FITNATUL
> KUBRA (Ali RA VS Muawiyah RA) tidak banyak aliran
> sesat?
> Lalu masa2 setelahnya apakah juga tidak banyak
> aliran sesat?
>  
> Lalu kenapa para IMAM dan SALAFUS SHALIH pada saat
> itu tidak memproklamirkan MANHAJ SALAFY
> Justru yang disepakati adalah AHLU SUNNAH WAL
> JAMA"AH (ini menjadi sumber hukum karena
> IJMA"/kesepakatan). Karena kesepakatan adalah sumber
> hukum Islam.
>  
> Sedangkan MANHAJ SALAF belum pernah menjadi IJMA"
>  
> Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, BAGAIMANA
> JIKA KEMUDIAN ORANG-ORANG MENGAKU ber-MANHAJ SALAF
> itu kemudian rusak lagi dan berpecah belah, terbukti
> saat ini SALAFY telah terbelah menjadi berbagai
> kelompok ADA SALAFY JIHADI, SALAFY ILMI, SALAFY
> HARAKI, SALAFY YAMANI
> Ada SALAFY-nya SYAIKH ABDUR RAHMAN ABDUl KHALIQ,
> SALAFY-NYA LUQMAN BAABDUH, SALAFYNYA USAMAH, SALAFY
> SYAIKH SAFAR, SALAFYNYA SYAIKH ALBANI, SALAFYnya
> SYAIKH AL QARNI, SALAFYnya SYAIKh MUQBIL, SALAFYNYA
> SYAIKH RABI' Rahimahumullah dll.
>  
> Apakah kemudian kita membuat SIMBOL Baru lagi?
> Misalnya QADIMI 
>  
> Sekali lagi mari kita kembali kepada penisbatan yang
> dicintai Allah dan Rasul-Nya yaitu menjadi
> MUSLIM/MUKMIN/MUTTAQIIN
>  
> Mohon maaf, bila ada kata2 yang kurang berkenan. 
>  
> Wassalamu 'alaikum wr. wb.
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
>  
> 
>  
>
<http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=9814239/grpspId=1705076179/msgId=14723/stime=1177462031/nc1=3848523/nc2=3848570/nc3=3848578>
> 
>  
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke