Well said, well done, brother. Komentar yang fair banget. In short: Buat apa sih ngeributin my sister Hafsah Salim?
Masalah bangsa yang harus dicari jalan keluarnya. NKRI bener-bener hancur berkeping-keping. Memang buat saya, syukur alhamdulillah saya sudah menetap di Houston selama 30 tahun, that does not mean I forget IBU PERTIWI. That is why I am with you all, my brothers and sisters. Ini taqdir dari Allah SWT bahwa sawah ladang saya ada di Houston. How do we fix our messed up Republic of Indonesia? Dari semua lapisan struktur organisasi, operasi, management, sistim pendidikan, hukum, tata tertib, disiplin dll..........so saaaaaad, sangat prihatin di Indonesia. Again, how do we fix our country? Don't talk about my sister. Buat saya, she does not bother me at all. She is a lonely woman. She needs a man who can fulfill her needs like romantic stuff, know what I mean. She said she loves her dad and she misses her dad. Any good looking guy who can get to know my sister out there? Maybe Prof. Sato Sasaki? Or perhaps our moderator Oom Radityo can entertain her? So, let's fix our Indonesia, please. Salam, Sensei Deddy Mansyur University of Houston Houston, Texas, USA www.uh.edu/shotokan ----- Original Message ----- From: "helsing744" <[EMAIL PROTECTED]> To: <mediacare@yahoogroups.com> Sent: Wednesday, November 15, 2006 3:34 PM Subject: [mediacare] Re: Saran untuk Nyonya Muskitawati Ternyata MEDIACARE termasuk milis yg SANGAT JAUH tertinggal dari apakabaryahoogroups,baik dilihat dari ISI atau MINAT para anggotanya, kasus Muskitawati ini sudah menjadi "sejarah kuno" bagi apakabar, ribut2 soal Mus ini sudah terjadi beberapa tahun lalu, isinya juga tak jauh berbeda dgn yg sekarang hangat di mediacare, pro-kontra dgn segala argumentasinya. Satu hal yg TIDAK PERNAH bisa dijadikan pelajaran bagi bangsa Indonesia dikalangan ´intektual´ (gampang2an saja bagi anda2 yg kenal dan rajin ikutan milis saya ´generalisasi´ sebagai kalangan intelek), adalah bahwasanya mereka lebih suka bicara soal ORANG/ person tapi nggak becus kalau disuruh bicara soal konsep atau ide. Ribut2 soal Mus ini sekali lagi membuktikan bahwa budaya "NGERUMPI" atau rasan-rasan masih ERAT tertanam di benak sebagian besar bangsa ini, yg keluar dari jeratan itu paling banter menjadi ´cecunguk´ yg mantuk-mantuk mendengar ´kotbah´ Muskitawati TANPA mereka mau mencari tahu bahan pembanding guna menyaring informasi, payahnya, dgn pemahaman mereka yg sangat terbatas dikarenakan sumber informasi juga terbatas, mereka lantas percaya bahwa Mus telah membawa "pencerahan" bagi mereka.Memang tidak semua tulisan Mus tidak akurat tentu saja,tapi menganggap SEMUA tulisan Mus layak dijadikan referensi malah membuktikan tingkat intelektual mereka (yg percaya) dan sebarapa banyak pengetahuan yg mereka miliki. Semoga MEDIACARE sebagai milis terbesar di Indonesia tidak terjebak dalam budaya ngerumpi bangsa ini, kalau bisa hindarkan postingan-2 yg berbicara soal PERSON, tapi lebih fokus ke masalah2 aktual bangsa ini, perkembangan iptek atau BILA MUNGKIN lebih banyak bicara soal ide dan konsep agar ada tradisi BERFIKIR bangsa ini guna menuju arah perbaikan (pembaruan) bagi bangsa, semua pekerjaan besar dimulai dari hal-hal terkecil, jadi membiasakan diri berfikir dan punya ide (otentik) sangat dibutuhkan bangsa ini. Sayang kan waktu di depan komputer habis hanya untuk NGERUMPI (bicara soal person semata?). Saran untuk Om Radityo, mohon dimanfaatkan potensi MEDIACARE semaksimal mungkin guna perbaikan pola pikir bangsa ini (atau setidaknya yg ikutan dimilis ini mengingat anggotanya udah hampir 7000 ID-bukan orang lho-:), sesekali negelantur atau tidak serius sih okey2 saja, tapi kalau intens ngomongin person di milis jadinya malah membosankan,tak ada ilmu atau pengetahuan baru yg bisa dipetik darinya dan juga tak ada informasi baru yg mungkin lebih menarik untuk dibicarakan. Regards, Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links