Klo tren-nya sdh TREN UP, ngapain NGESHORT... Mendingan inpes-lah, lain soal klo TREN DOWN...
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, indeksbei3...@... wrote: > > Bulan Mei sudah bisa short sell loh.. > Harus antisipasi nih.. > Belajar strategi short sell > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > -----Original Message----- > From: "y_dizz" <y_d...@...> > > Date: Wed, 08 Apr 2009 14:53:54 > To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com> > Subject: Re: [ob] Mulailah Investasi (Bukan Trading Lho Ya...) Saham Sejak > Dini > > > Ah, nggak juga sih. Kalo saya pribadi sekarang timeframe tradingnya lebih > panjang, kadang bisa hold sampai berminggu2 seperti pada case AALI. Kalo > untuk BC sudah nggak worthed main tektok one day, kecuali anda Gorengan > Lovers kaya Pak Halim. > > Justru saya banyak menemui kasus investor PENJUDI itu pada pemain saham yang > udah tuwir2. Main ngandalin feeling dan rumor doang, akhirnya kegulung deh. > Investor tipe ini banyak kita temui kalo kita sering main ke galery2 > sekuritas. > > Kalo kita2 yang muda ini mah, yang masih open minded, mau belajar sampai ke > negeri Cina. Bela2in deh kita belajar TA & FA, beli buku2 trading, utak-atik > chart, setiap hari sempat2in mantau milis OB dari BB. > > Cuan ceban noban ya lumayan lah buat jajan di mall. Gini2 kan kita jadi > belajar mandiri, nggak tergantung sama duit ortu lagi. Yang jelas setelah > trading, saya sendiri jadi belajar menghargai uang. Daripada buat beli > barang2 nggak berguna, gonta-ganti HP, mending dkumpulin buat beli BUMI. > Hehehe... > > Regards, > Yudizz > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "\"::Pak_AA:\":" <abdul.rahman.rahim@> > wrote: > > > > Anak2 muda biasanya lebih gesit. Ini sih, bandar bakalan kecelopetan > > terus kalau lawannya anak2 gesit itu. Kita2 aja yg udah tuwir bisa > > bangkrut gara2 mereka. Kalau gini sih, ihsg udah jadi tempat judi > > beneran. Wah wah, daripada bangkrut dicopetin anak2 itu, apa keluar > > dari bursa aja? Gimana pendapat teman2 trader/ investor senior2? > > > > 2009/4/8 y_dizz <y_dizz@>: > > > http://www.jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=detail&nid=61864 > > > > > > > > > > > > [ Selasa, 07 April 2009 ] > > > Belajar dan Berbisnis di Laboratorium Pasar Modal UK Petra > > > Teriakan Gembira Tanda Ada Yang Untung Besar > > > > > > Mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra punya peluang jadi jutawan hasil > > > bisnis di kampus. Yakni, jadi investor bursa saham di Laboratorium Pasar > > > Modal Universitas. Untungnya lumayan, ada yang bisa beli BMW bekas. Lab > > > tersebut juga dibuka untuk umum. > > > > > > IGNA ARDIANI A. > > > > > > --- > > > > > > PAGI itu pukul 09.10. Wiratma Gunawan tiba di Pusat Komputer UK Petra. > > > Pria > > > 23 tahun berambut kemerahan tersebut setengah berlari menyusuri lorong, > > > menuju ruang paling ujung. ''Cepat, Wir. Sebentar lagi buka,'' ujar salah > > > seorang ketika Wiratma masuk ruangan. > > > > > > Di situ, beberapa temannya sudah berkumpul. Mahasiswa jurusan manajemen > > > keuangan tersebut buru-buru menempati salah satu meja dan menyalakan > > > komputer. Di layar monitor, muncul deretan tabel berisi kode serta > > > angka-angka yang terus bergerak. Itulah Lab Pasar Modal UK Petra. > > > > > > Wira dan rekan-rekannya merupakan sedikit mahasiswa UK Petra yang menjajal > > > investasi di laboratorium tersebut. Lab yang didirikan pada 2000 itu > > > bekerja > > > sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tersambung secara online dengan > > > kantor BEI di Jakarta. Pukul 09.30 ketika bursa saham Indonesia mulai > > > dibuka, lab itu pun makin hidup. > > > > > > Lokasi lab tersebut berada di Pusat Komputer di lantai empat, selantai > > > dengan lab akuntansi dan lab komputer. ''Lab Pasar Modal ini didirikan > > > untuk > > > sarana simulasi, pelatihan, dan informasi mengenai pasar modal pada > > > mahasiswa fakultas ekonomi,'' kata Sautma Ronni B SE ME RFC, kepala Lab > > > Pasar Modal UK Petra. Tapi, ''Belakangan, sekitar 2005, lab tersebut > > > digunakan transaksi sungguhan di bursa saham,'' lanjutnya. > > > > > > Sasarannya pun tak terbatas pada mahasiswa Petra, tapi juga masyarakat > > > umum. > > > Untuk investor pemula, sebelum terjun, ada pembekalan melalui workshop > > > bertitel Investment Club. ''Workshop diberikan tiap semester. Lamanya satu > > > hingga dua bulan,'' jelas Sautma. Setelah workshop, mereka melakukan > > > simulasi dulu, baru praktik. > > > > > > Dari workshop itulah tak sedikit mahasiswa yang tergoda, sehingga serius > > > bermain saham. Di antaranya, ya Wira dan teman-temannya itu, Anton Halim, > > > Ronny Hendoko, Fandi Yulianto, serta Nathan. > > > > > > Mereka mulai menjajal keberuntungan di bursa saham pada akhir 2007. Waktu > > > itu, kondisi bursa sedang berkilau. Poin Index Harga Saham Gabungan (IHSG) > > > hampir selalu merangkak naik. > > > > > > Untuk bermain di lantai bursa, mereka harus menanam modal. Waktu itu > > > minimal > > > Rp 15 juta. Setelah modal disetor dan memperoleh akun (account) di BEI, > > > baru > > > boleh bermain. Tapi, karena keterbatasan dana, Wira, Ronny, dan Anton > > > tidak > > > bermain langsung. Hanya Fandi yang membuka akun sendiri. > > > > > > Ketiganya nebeng pada temannya yang punya akun di bursa. Lantaran tak > > > cukup > > > banyak uang, ketiganya menyetor modal seadanya. ''Modal saya Rp 800 ribu > > > waktu itu,'' ungkap Wira. > > > > > > Modal tipis membuat transaksi terbatas. Eksekusi saham pun tidak bisa > > > dilakukan langsung. ''Misalnya, saya mau beli saham PT X, saya bilang > > > kepada > > > teman saya itu untuk menelepon ke broker di bursa,'' jelasnya. > > > > > > Beberapa bulan kemudian, mereka sudah punya cukup uang untuk buka akun > > > sendiri. Jika jeli, investor memang bisa cepat memetik uang di bursa. > > > ''Uang > > > jutaan rupiah bisa di tangan dalam hitungan menit,'' ujar Fandi. Caranya? > > > ''Kami bermain trading,'' katanya. > > > > > > Trading adalah istilah untuk transaksi saham harian. Jual saham bila harga > > > tinggi dan beli bila harga turun. Jumlah transaksinya memang tidak besar. > > > Tapi, bila dilakukan dengan konsisten, untungnya lumayan. > > > > > > Syaratnya, pemain harus jeli dan telaten melihat pergerakan harga dan > > > volume > > > perdagangan saham. Termasuk, melihat momentum yang tepat untuk jual atau > > > beli. > > > > > > Keuntungan tersebut dengan cepat menggembungkan pundi-pundi para mahasiswa > > > itu. Modal awal yang ditanam bisa berlipat puluhan bahkan ratusan kali. > > > ''Seorang teman bisa beli BMW second dari untung main saham,'' ucapnya. > > > > > > Dia dan teman-temannya lebih suka menggunakan keuntungan untuk menambah > > > modal. Sebab, makin besar modal, makin besar laba yang bisa diraih. > > > > > > Akhir 2007 sampai awal 2008 merupakan puncak keramaian Lab Pasar Modal. > > > Jumlah mahasiswa yang bermain saham meningkat. Ruang lab tak pernah sepi > > > mahasiswa, mulai pagi hingga malam. Tak jarang terdengar teriakan > > > kegembiraan dari ruang tersebut karena ada mahasiswa yang mendapat untung > > > besar. ''Paling heboh pokoknya. Untung, letak Lab Pasar Modal paling > > > ujung, > > > sehingga tidak mengganggu yang lain,'' tegas Anton. > > > > > > Namun, setiap investasi selalu berisiko. Tak selalu untung, bahkan rugi. > > > Bila salah perhitungan dalam trading, atau terjebak dalam saham gorengan, > > > modal bisa merosot drastis. ''Modal saya pernah susut sampai tinggal 15 > > > persen,'' ungkap Anton tanpa mau menyebut nominal. > > > > > > Meski begitu, mereka tidak kapok. Bermain saham seolah sudah menjadi > > > candu. > > > Mereka mengunjungi lab setiap hari. Bahkan, kadang mencuri-curi waktu > > > kuliah > > > untuk mengintip pergerakan bursa. Banyak taktik untuk bisa keluar saat jam > > > kuliah. > > > > > > Misalnya, berdalih ke toilet. Padahal, diam-diam meluncur ke Lab Pasar > > > Modal. Ada juga yang sengaja tidak masuk kuliah dan seharian ngendon di > > > lab. > > > ''Sebenarnya dosen tahu banget ke mana kami pergi. Mereka maklum saja,'' > > > imbuh Fandi. > > > > > > Toh, dengan aktif di bursa saham, berarti mereka mengaplikasikan langsung > > > ilmu yang didapat di bangku kuliah. Kadang, penerapan secara langsung > > > tersebut membuat teori-teori yang diberikan dosen lebih mudah diserap. > > > ''Saya mendapat objek skripsi setelah berkutat di bursa,'' kata Nathan. > > > > > > Keuntungan lain aktif di lantai saham adalah bisa memperkuat jejaring. > > > Wira > > > dkk tergabung dalam sebuah milis JK forum. Yakni, milis yang mempertemukan > > > sesama pemain saham. Milis tersebut menjadi sarana tukar informasi > > > antarpemain. > > > > > > Dampaknya positif. Selain tambah ilmu, tak sedikit mahasiswa itu yang > > > ditawari bergabung di perusahaan sekuritas karena dianggap berpengalaman. > > > Ada juga yang ditawari menjadi broker, tim analis di sekuritas lokal, > > > bahkan > > > manajer investasi. > > > > > > Hanya, candu itu juga punya efek samping. Dinamika bursa kadang membuat > > > mereka lengah kuliah. Tak sedikit para mahasiswa tersebut yang molor > > > kuliahnya. > > > > > > Ketika krisis global meledak pada September 2008, mereka ikut kena > > > imbasnya. > > > Saham-saham rontok. Pasar bursa sepi. Para mahasiswa pun mulai mrotol satu > > > per satu. Tapi, Wira dkk tetap bertahan, tetap bermain trading. Hanya, > > > sekarang tidak seheboh dulu. ''Kami yakin kok, pada 2010 nanti bursa akan > > > membaik,'' tegas Wira. Semoga. (cfu) > > > > > > > ------------------------------------ > > + + > + + + + + > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus > kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. > + + + + + > + +Yahoo! Groups Links >