Justru mungkin statement (baca commitment) seperti ini yang dibutuhkan dan 
ditunggu-tunggu oleh sebagian besar rakyat Indonesia.

Pemimpin yang bebas dari konflik kepentingan baik di birokrasi 
pemerintahan maupun swasta menjadi syarat mutlak untuk bisa mengemban tugas 
secara efektif dan optimal.



________________________________
From: Peter Alimin <captiva...@live.com>
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 15, 2009 8:46:19 PM
Subject: [ob] Re: Nama Sri Mulyani Muncul Sebagai Pengganti Boediono





Baru jadi cawapres, pak Boed udah nyindir ** dan **
siapkan diri menghadapi serangan tahap 2

Boediono: RI Butuh Pemimpin yang Tak Campuradukkan Bisnis Keluarga 

Jakarta - Meski baru masuk dalam kancah politik mulai hari ini, cawapres Susilo 
Bambang Yudhoyono (SBY), Boediono, ternyata punya ideal tertentu tentang sebuah 
kepemimpinan. Menurutnya, seorang pemimpin tidak boleh mencampuradukan 
kepentingan negara dan kepentingan bisnis keluarga.

"Pemeritahan yang bersih itu harus dimulai dari tauladan kepemimpinan. 
Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak dikotori suap, tidak memperdagangkan 
kekuasan, dan tidak mencampuradukan kepentingan republik dan bisnis keluarga," 
ujar Boediono.

Hal itu dikatakan Boediono dalam sambutannya saat deklarasi SBY-Berbudi, di 
Sabuga, Bandung, Jumat (15/5/2009).

Menurut Gubernur BI ini, pemerintahan yang baik dan bersih membutuhkan upaya 
pemberatansan korupsi konsisten.

"Saya yakin pemerintahan SBY yang berdaya guna akan melangkah ke sana," ucapnya.

Bagi Boediono, menjadi cawapres SBY adalah sebuah kehormatan bagi siapapun.

"Kehormatan bukan karena kedudukan, tetapi kehormatan karena ikut dalam 
cita-cita yang luhur," tuturnya.
( anw / lrn ) 
--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, efendi elias <eliasefendi@ ...> wrote:
>
> Nama Sri Mulyani Muncul Sebagai Pengganti Boediono
> 
> Alih Istik Wahyuni - detikFinance
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Foto: dok detikFinance 
> 
> 
> &lt;a
> href='http://openx. detik.com/ delivery/ ck.php?n= a3db6179& amp;amp;cb= 
> INSERT_RANDOM_ NUMBER_HERE'
> target='_blank' &gt;&lt;img
> src='http://openx. detik.com/ delivery/ avw.php?zoneid= 31&amp;amp; 
> cb=INSERT_ RANDOM_NUMBER_ HERE&amp; amp;n=a3db6179'
> border='0' alt='' /&gt;&lt;/a& gt;
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Jakarta
> - Mencari sosok pengganti Boediono sebagai Gubernur BI yang bisa
> diterima kalangan perbankan dan DPR memang tidak mudah. Salah satu nama
> yang mencuat dari luar Bank Indonesia adalah Sri Mulyani Indrawati.
> 
> Berdasarkan
> kabar yang beredar, nama Sri Mulyani menjadi calon kuat karena sosoknya
> sudah bisa dipercaya di kalangan ekonomi dan juga diterima kalangan DPR.
> 
> "Orang yang pas dan paling bisa diterima DPR adalah SMI (Sri Mulyani 
> Indrawati)," kata seorang politisi kepada detikFinance, Jumat (15/5/2009).
> 
> Nama
> yang sama ternyata juga muncul di kalangan perbankan. Sri Mulyani
> menjadi sosok pilihan jika harus memilih siapa pengganti Boediono dari
> luar BI.
> 
> "Kalau dari luar BI, mungkin Sri Mulyani yang pantas," kata seorang bankir 
> senior.
> 
> Tangan
> dingin Sri Mulyani nampaknya bisa menyihir banyak pihak dan membuat
> dipercaya oleh banyak pihak untuk memimpin lembaga penting di sektor
> ekonomi Indonesia. 
> 
> Sri Mulyani yang kini sudah merangkap
> jabatan dobel sebagai Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan dinilai
> cocok berduet dengan Darmin Nasution, yang baru terpilih jadi Deputi
> Gubernur Senior BI.
> 
> "Pasangan SMI-Darmin akan mampu me-reform
> BI, termasuk segera membentuk OJK sesuai amanah UU. Keberhasilan SMI
> melakukan reformasi birokrasi di Depkeu menjadi modal beharga untuk
> memperbaiki kinerja BI," tambah politisi tersebut.
> 
> Jika Sri Mulyani didapuk jadi Gubernur BI, lalu bagaimana dengan posisi Menko 
> Perekonomian dan Menkeu yang ditinggalkannya?
> 
> Saat
> ini, banyak pihak yang beranggapan, posisi menteri bisa jadi adalah
> jabatan politis yang akan dibagi-bagi oleh kubu pemenang pemilu. 
> 
> Tapi apakah benar? Kita tunggu saja.
>





      

Kirim email ke