gue kirain bo ong an waktu bilang coming soon. ternyata beneran.

selamat datang di rumah ya Kang Ocoy.  

--- Bagus Putra Perdana <disclosure....@gmail.com> schrieb am Fr, 14.8.2009:

Von: Bagus Putra Perdana <disclosure....@gmail.com>
Betreff: Re: [ob] Re: Analisa Yg Bisa Diandalkan
An: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Datum: Freitag, 14. August 2009, 8:58






 




    
                  Nambahin dikit ya mbah (punten)
 
kalo disederhanain, dan konteksnya indeks secara umum.., biasanya dikalangan 
professional  FM dikenal jargonnya tuh faktor2 yg secara signifikan 
mempengaruhi pergerakan indeks saham sebagai L.E.V. I.S (Liquidity, Earning, 
Valuation, Interest, Sentiment) 

 
Liquidity : Ini Faktor yang hampir mutlak dan paling mempengaruhi Indeks saham 
jangka pendek-menengah, yaitu ada tidaknya pasokan dan ketersediaan dari Dana 
segar yang masuk ke instrumen keuangan dan pasar modal.. (ato sebaliknya ada 
tidaknya "faktor-penyedot" dana dari instrumen keuangan). simpelnya kita lihat 
sendiri efek ketika likiditas dunia "mengering", fireselling regardless of the 
valuation and price level.., ato sebaliknya rally belakangan ini  jga terjadi 
sangat jelas ketika likuiditas dipompakan dan mulai tersedia mengisi kembali 
kantong2 yang sebelumnya dipaksa "dikeringkan"... stimulus fiskal, M 1 Growth, 
Kenaikan Cadangan Devisa, Gelontoran belanja pemerintah, kepemilikan asing, 
total deposito pihak ketiga, penguatan/pelemahan kurs.  

 
Earning : Faktor yang dipersepsikan paling efisien diserap pasar tentunya 
earning atau perolehan laba perusahaan, naik atau turun laba amat cepat diserap 
oleh pasar. ekspektasi laba, jump kenaikan ato penurnan laba YoY, QoQ, ini 
seringkali sangat cepat diserap dan menggerakkan harga. maka kadang "game"nya 
buat seorang FM adalah menebak menurut versinya earning yang akan dicapai vs 
persepsi pasar/refleksi harga. logis. bahkan dengan rating level yang tidak 
dirubah kenaikan earning akan menaikkan harga wajar pasar atau bahkan suat 
counter.

 
Valuation : Perubahan metode valuasi yang digunakan juga dapat merubah tembakan 
aproximasi harga target pasar atau target suatu saham. sewaktu indeks bearish 
dan market berada pada historical band level rendah biasanya picking dan 
valuasi saham akan bergeser ke metode2 yang cenderung "asset based" atau value 
based, contohnya cash per share, reproductive asset per share, tangible book 
per share etc, pokonya yg fokus pada "harta" yg dapat dieksekusi dan digunakan 
andai kata keadaan tidak membaik dan perusahaan beroperasi tidak pada kondisi 
full throttle (which means no growth which means no capitalisation of "future 
cash flow" which means what u see(now) is what  get) sementara ketika 
likuiditas mulai bergerak masuk dan earning mulai membaik maka biasanya metode 
valuasi akan bergeser juga ke metode yg akan mengcapture "kekuatan pertumbuhan 
dan penguatan arus kas dan pendapatan perusahaan", metode2 semacam DCF, EPV, 
CFROI, EVA biasanya digunakan ketika
 pasar mulai memaski periode bullish dikarenakan adanya perbaikan earning dan 
inflow likuiditas. disini biasanya lebih dari 50% dari target harga wajar 
didapat dari kapitalisasi arus kas masa depan yang agak jauh bahkan sampai ke 
terminal value nya. terakhir yang bisa mengangkat target harga biasanya ketika 
di kondisi puncak dan valuasi hanya menjadi alat "justifikasi" level band yg 
secara historikal tinggi, biasanya kapitalisasi masa depan akan lebih 
di"eksploitir" lagi dengan metode2 semacam PEG, EV/EBITDA , EV/ASSET etc.

 
tapi tentunya jelas faktor valuasi ini sifatnya cenderung "multiplier" ato 
hanya berlaku secara efisien ketika faktor likuiditas dan earning memberikan 
indikasi yang jelas. 
 
Interest : ini jg berpengaruh signifikan kepada persepsi level wajar pasar., 
kenaikan suku bunga akan menurunkan target wajar karena discount factor 
(denominator) secara natural akan naik, sebaliknya kalo turun. juga biaya beban 
bunga dan modal perusahaan bisa terpengaruh outlook suku bunga dan inflasi 
sehingga profil neraca dan laporan keuangan perusahaan juga akan berubah dan 
berdampak pada forecast lapran keuangan, bahkan aktivitas operasi dan strategi 
bisnis yang akan dijalankan oleh emiten-emiten.

 
sentiment : ini mungkin lebih ke faktor psikologis, berita yg efek 
signifikannya terhadap kondisi ekonomi, atau bahkan operasi dan laba perusahaan 
tidak terlalu jelas tapi bisa membat riak dan sentimen diantara pelaku pasar. 
atau bahkan sentimen "favor" ato "mood" jangka pendek dari pelaku pasar. contoh 
: pasar Indonesia punya exposure yg unik, berita kenaikan komoditas bisa jadi 
buruk bagi ekonomi tapi bisa jadi driver yg berbeda di tangan sentimen pasar , 
proxy kenaikan komoditas baik untuk saham2 komoditas dan pertumbuhan ekonomi 
luar jawa, sehingga mngkin bisa berdampak mood pasar cenderung berkermun di 
saham komoditas, sebaliknya berita harga komoditas lesu berarti inflasi rendah 
dan suku bunga bisa dipastikan juga akan diturunkan sehingga baik untuk sektor 
finansial dan ekonomi pulau jawa. tapi di tangan pelaku pasar berita-berita ini 
bisa di"angkat" baik sisi positif ato negatifnya sesuai apa yang lebih menjadi 
"fokus" pemain saat itu...

On 8/13/09, jsx_consultant <jsx-consultant@ centrin.net. id> wrote:

  



--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "[ M S ]" <mimpi.saham@ ...> wrote:

>
> 
> Jadi intinya jam terbang dan kenal betul pergerakan saham tersebut ya mbah?
> 

Ilmu apapun ditangan orang yg mahir akan berhasil....

Warren Buffett ngandelin FA tanpa liat monitor bisa jadi

orang terkaya didunia.

Tapi FA ditangan orang yg ngerti setengah setengah akan jadi
konyol malah celaka. Contohya: Orang day trade pake data PER
dan ROE.

Sebaliknya Day trader yg mengerti sedikit FA bisa beruntung

dari laporan keuangan yg baru dipublish.

Orang yg tidak ngerti FA atau TA tapi sabar nunggu bertahun 
tahun menunggu barang murah (seperti crash 2008) bisa untung
gede.

Main saham itu suatu SENI dan membutuhkan PERILAKU/SIFAT yg

mendukung yaitu: SABAR, COOL tapi BISA BERTINDAK CEPAT disaat
diperlukan. Tapi umumnya manusia selalu MAU UNTUNG SABAN HARI 
DIBURSA. Tapi seperti sudah kita buktikan dengan Test Super
Trader, SANGAT SUSAH untuk bisa mengalahkan market setiap

hari. Petani saja menunggu musin tanam tiba dan baru bekerja
keladang. Coba kurangi jumlah trading kita dan konsentrasi
pada TIMING dan HIGH PROFIT trade disamping mempertajam VISI
KEDEPAN untuk investor.


Untuk orang tertentu mengurangi Trading itu gampang tapi
untuk sebagian lagi SANGAT SUSAH !!!, ini kembali ke perilaku
masing masing trader.

> Atau Insider Info kayak Jend Arto
> 

> Sebelumya dari segi TA saya yakin banget dengan PVRA nya Prof JT yang telah 
> terbukti secara live trading. Namun setelah postingan Pak Jhony Irawan which 
> make sense that even volume can be manipulated, saya jadi berpikir bahwa 
> emang SETAN GUNDUL can manipulate anything.

> 
> Kalau FA, TA, BA ngak bisa diyakinin 100%, kombinasi apa dong yang minimal 
> bisa betahan cuan?
> 
> 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 

> -----Original Message-----
> From: "jsx_consultant" <jsx-consultant@ ...>
> 
> Date: Wed, 12 Aug 2009 17:28:09 
> To: <obrolan-bandar@ yahoogroups. com>

> Subject: [ob] Re: Analisa Yg Bisa Diandalkan
> 
> 
> Percaya deh pak, engga ada yg namanya HOLY GRAIL teknik main
> saham. Semua ilmu itu bagus terutama ditangan orang yg mahir.
> Sangat susah untuk menguasai semua ilmu tsb sampai tingkat

> mahir.
> 
> Karena itulah kita disini berkumpul dan saling melengkapi
> keahlian keahlian kita. Embah mencari pelengkap dari member
> yg lain untuk bidang yg embah tidak expert dan begitu
> juga sebaliknya.

> 
> 
> 
> --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "[ M S ]" <mimpi.saham@> wrote:

> >
> > 
> > Selama ini saya perhatikan di OB selalu ada yang bear dan bull.
> > 
> > Secara FA bagus tidak menjamin harga naik
> > 
> > Secara TA, terlalu banyak variasinya sampai bingung mau pakai yg mana. 
> > Setelah diback test dengan TA juga tidak menjamin pasti bener.

> > 
> > Secara Bandarmologi terlalu banyak liku² dan alternatifnya.
> > 
> > Mungkinkah Robot Pak DE bisa meminimize diatas 400%
> > 
> > Apkah robot lebih pandai drpfpd manusia???

> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> >
>






-- 
Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the 
complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact, everything 
we know is only some kind of approximation, because we know that we do not know 
all the laws as yet. Therefore, things must be learned only to be unlearned 
again or, more likely, to be corrected... ....The test of all knowledge is 
experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”. - Richard 
Feynman 

 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke