Unruk bisa disimpulkan TA gak bisa diandalkan harus di jelaskan dulu TA yg 
bagaimana dulu ? Tujuan penggunaan TA bukan untuk mengalahkan pasar tapi 
berusaha memaksimumkana profit dibanding dengan buy and hold strategy, 
pemikiran yg megatakan berdasarkan EMH bahwa TA tidak bisa dijadikan andalan 
juga sepenuhnya benar, harus dipilah dulu apakah dalam pergerakan harga tsb 
mana yg lebih terefleksi dari 3 hipotesis tersebut, baru kita simpulkan TA itu 
efektif atau tidak, di pasar yg effisien sekalipun yg gak memungkinkan bagi 
sebagian org beranggapan TA gak bisa diandalkan justru bisa bekerja dengan 
catatan teknik yg dipakai memang bagus dan mampu memilah data sehingga hasilnya 
maksimum.Masalahnya  adalah tidak semua org bisa seperti itu sehinga semuanya 
digeneralisir dengan suatu kesimpulan TA gak bisa diandalkan. Nanti deh saya 
akan kutip beberapa penelitian dimana trading dg TA lebih profit dibanding 
dengan buy and hold. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Irwan Napitupulu <irwannapitup...@gmail.com>
Date: Tue, 6 Apr 2010 00:21:37 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: Re: Indikator GOTU...Re: Bls: [ob] CARA CEPAT ANALISA SAHAM

Terima kasih Pak Tasrul. Saya sudah baca tulisan Pak Tasrul terkait
EMH, Efficient Market Hypothesis. Sekedar menggaris-bawahi saja, EMH
pada dasarnya berangkat dengan dua pemikiran yaitu:
1. Harga saham selalu berada di titik keseimbangannya (equilibrium).
2. Adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk seorang investor secara
konsisten dapat "beat the market" atau mengalahkan pasar.

Jadi, mau pasarnya weak-form efficiency, semistrong-form efficiency,
maupun strong-form efficiency, technical analysis tidak bisa jadi
andalan, menurut teori EMH.

Saya melihat ada perbedaan pandangan yang diberikan oleh Pak Tasrul
pada tulisan terdahulu terkait EMH. Apa yg saya sampaikan di atas
hanyalah mengutip ulang apa yang buku katakan. Jadi, itu bukan kata2
saya.

IAN

2010/4/5 Tasrul Tanar <tasru...@yahoo.com>
>
>
> Terus terang saya sih gak yakin apa yang dikatakan Van Tharp itu benar, 
> alasannya simple aja : apakah dia melakukannya  pada pasar yang effisien atau 
> tidak, trus TA yg bagaimana yang digunakan ?.Ntar akan saya buktikan dengan 
> mengambil contoh BBRI yang Bang Ian sebutkan.Mudah-mudahan dalam waktu dekat 
> ada waktu untuk menjelaskannya.
>
>________________________________
> From: Irwan Napitupulu <irwannapitup...@gmail.com>
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> Sent: Mon, April 5, 2010 11:38:23 PM
> Subject: Re: Indikator GOTU...Re: Bls: [ob] CARA CEPAT ANALISA SAHAM
>
>
>
> Hmmm........
>
> Pak Tasrul, ngga usah saya lanjutin ya diskusinya. Anggap saja kita berbeda 
> pendapat. Bagi saya sah2 saja sih, beda opini. :)
>
> Saya coba kutip ulang tulisan rekan Wiyono di milis sebelah (AATI). Pak 
> Wiyono ada menuliskan bagaimana Van Tharp menyikapi perihal TA sbb:
>
> --------kutipan tulisan Wiyono------ ---
> Menurut Van Tharp :
> 1. 60% Psikologi (Pengalaman, dispilin dll)
> 2. 30% Position sizing (money management)
> 3. 10% System (termasuk ilmu technical analysis)
> -------akhir kutipan----- ----
>
> Saya hanya ingin menunjukkan,  trader sehebat Van Tharp pun ternyata 
> mengatakan hal yang senada tentang TA walau waktu saya tulis sebelumnya, saya 
> belum pernah tahu pendapat Van Tharp di atas. Sebelumnya, saya hanya menulis 
> dengan mencoba menyimpulkan dari fenomena yang saya amati selama ini.
>
> Eniwe, beda pendapat lumrah saja. Toh sejak awal saya memang tidak sedang mau 
> mengatakan bahwa jangan pakai TA, karena justru sejak awal saya sudah 
> mengatakan bahwa sekarang saya justru mayoritas trading pakai TA, sekarang 
> ini. Mungkin posting saya yang ini terlewatkan oleh Pak Tasrul sehingga 
> sepertinya salah mengambil kesimpulan tentang saya terkait penggunaan TA 
> dalam trading  :)
>
> Happy trading ya. Salam sukses selalu.
>
> IAN
>
> 2010/4/4 <tasru...@yahoo. com>
>>
>>
>> Yang salah itu bukan TA nya tapi perlakuan indikator TA nya, jangan 
>> menyamaratakan EMA 20 buat semua saham, menurut saya itu salah, setiap saham 
>> itu punya karakter sendiri sendiri, indikator bukan dicocok cocokan setelah 
>> kejadian, itu namanya trial and error tapi harus ditentukan sebelum kejadian 
>> dan disiplin dengan apa yg telah diputuskan dari awal (baca : trading plan), 
>> masa mau trading dengan trial and error dengan mempertaruhkan dana yg 
>> relatif besar, ini bisnis yg serius !!. Kalau Anda bilang porsi TA dalam 
>> mengambil suatu keputusan kecil dibanding porsi MM dan psikologi artinya TA 
>> Anda gak bisa membantu atau memberi nilai tambah terhadap MM dan psikologi 
>> (ngapain utak atik TA kalau Anda sendiri gak percaya akurasinya, maaf tapi 
>> TA yg bagaimana dulu ?).Yang namanya trading sebagian besat orang pasti 
>> lihat chart, artinya ada suatu referensi untuk mengambil keputusan yang 
>> dibalut dengan MM serta Psikologi, nah kalau TA nya aja udah gak akurat 
>> gimana MM dan psikologi dapat berperan.Jadi menurut hemat saya benarin dulu 
>> TA nya hingga tingkat kepercyaan Anda tinggi terhadap itu, maka secara 
>> perlahan beban psikologis dan MM paling tidak dapat lebih ringan. Bukankah 
>> trading dengan beban psikologis yang tinggi serta MM yg ketat justru memberi 
>> efek tidak nyaman ? Paling tidak gak sebanding dengan waktu yg Anda 
>> korbankan hanya untuk melihat chart dan memantau hal hal yg belum tentu ada 
>> hubunganya dengan pergerakan harga.
>>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>

Kirim email ke